"Pak Ari bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari saya, misalnya Dokter Lelli." "Saya sudah mengatakan, bahwa saya tidak ada hubungan apa-apa dengan Dokter Lelli. Mungkin karena saya yang terlalu tidak sabar menunggu kabar tentangmu, jadi saya memilih menemui Dokter Lelli setiap kali kamu habis
Setelah menutup sambungan telepon dari Ari Nugraha, Gio terlihat semakin bersemangat. Dimasukkannya ponsel ke dalam saku celana, lalu Gio bergegas menuju ke ruang makan dimana Nadia sedang menyiapkan makan pagi bersama Bi Asih. Melihat tuannya memasuki ruang makan, Bi Asih segera menyingkir. Dari r
Kini Alta lebih sering di bawah pengasuhan Helena dengan bantuan Dini, sehingga Hanna bisa konsentrasi bekerja mengurus Miraishop. Wanita paruh baya itu kini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dengan cucu-cucunya, biasanya Helena akan mengajak Alta ke rumah Gio untuk bermain bersama de
Nadia membuka lemari pakaiannya, dilihatnya tumpukan koleksi jilbab yang dia miliki. Sungguh tak sampai hati sebenarnya untuk memberikan jilbab yang sudah dia pakai untuk ibu mertuanya. Jika tidak karena keinginan Helena sendiri, mungkin saat ini Nadia akan langsung pergi ke butik memilih dan membel
Gio memejamkan mata sambil menangkup tangan Helena yang terbebas dari jarum infus. Tanpa terasa air mata menetes membasahi pipi ayah satu anak itu. Gio membuka matanya saat Helena menarik tangannya, ibu dan anak itu saling bertukar pandang, lalu dengan lembut Helena menyeka air mata putranya. "Ngga
Pagi-pagi sekali Ari Nugraha sudah berada di rumah Alta. Ya, kini rumah Helena sudah berpindah kepemilikan menjadi milik putra Leo itu. Ari Nugraha ingin memastikan jika keputusan Hanna untuk menikah dengan dirinya, murni dari hati Hanna sendiri, bukan hanya karena rasa kasihan pada Helena. Bukan ta
Dengan menggunakan mobil Ari Nugraha, mereka bertiga menuju kediaman orang tua lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu. Meskipun sering terlihat senyum di bibir Hanna, tetapi Ari Nugraha tahu jika wanita yang sedang duduk di sampingnya sedang mencemaskan apa yang akan terjadi nanti. "Tak ada y
Hanna dan Ari Nugraha berjalan beriringan sambil bergandeng tangan setelah menidurkan Alta di kamarnya. Senyum mengembang di bibir sepasangan anak manusia yang sudah memantapkan hati untuk menempuh hidup baru mengarungi bahtera kehidupan bersama. Setibanya di ruang keluarga Hanna dan Ari Nugraha dud
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak