Share

Bab 3

Author: Elvia Azra
last update Last Updated: 2024-12-16 11:52:58
Ucapan itu setara dengan menjatuhkan hukuman mati padaku. Jadi, penjaga pintu tidak berani lanjut berbicara.

Pada saat ini, Nelly berjalan mendekat dan berkata sambil tersenyum, “Wil, sudahlah. Kamu sudah kurung dia cukup lama. Lagian, aku juga nggak kenapa-napa.”

“Nggak bisa! Dia sudah membuatmu terkunci di dalam kantor begitu lama. Dia seharusnya dihukum!”

Nelly terlihat gembira, tetapi malah berkata, “Wil, apa ini nggak berlebihan? Gimanapun, dia itu istrimu. Dia .... Sebenarnya, aku juga yang salah. Aku selalu repotin kamu, makanya dia baru cemburu. Lepaskanlah dia!”

Ucapan Nelly terdengar seperti sedang membelaku, tetapi sebenarnya sedang menuduhku. Namun, William selalu terjebak oleh triknya ini.

“Nelly, hatimu terlalu lembut. Sudahlah, demi kamu, aku akan berikan dia sebuah kesempatan!”

Ekspresi Nelly langsung berubah. Dia tidak menyangka William akan berkata begitu.

“Ada apa?” Menyadari ekspresi Nelly yang aneh, William bertanya, “Kamu kenapa?”

“Nggak apa-apa. Hanya saja, dia sudah dikurung cukup lama. Sebaiknya kita panggilkan saja dokter untuk periksa dia.”

Apa mungkin Nelly begitu baik hati? Aku sangat curiga. Namun, yang dikatakannya tidak salah. Dokter bisa memastikan aku sudah tewas. Dengan begitu, semua orang bisa menghindari kerepotan yang tidak diperlukan.

‘William, aku penasaran banget gimana reaksimu nanti setelah tahu aku sudah mati.’

William menarik napas dalam-dalam dan menggenggam tangan Nelly. “Andaikan dia sepengertian kamu.”

“Wil, dia itu tetap istrimu.”

Saat melihat ekspresi rumit William, aku pun tersenyum sinis. Aku tidak pernah berpikir untuk bersaing dengan Nelly. Istri? Sebutan itu terdengar sangat ironis.

Meskipun tidak ada kejadian kali ini, aku memang sudah berencana untuk bercerai dengan William. Kesabaranku sudah habis. Hanya saja, aku tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Aku tanpa sadar menutupi perutku. Hatiku terasa sangat sakit.

Pada saat ini, ekspresi William berubah menjadi muram. Dia berkata dengan tegas, “Kamu nggak usah bela dia. Mandy cuma jago sandiwara. Selain suka ngeluh sakit, dia juga nggak mau akui perbuatannya. Aku tahu jelas sifatnya. Jadi, kalian semua nggak perlu kasihan sama dia. Kalau dia nggak minta maaf, aku nggak akan biarkan dia keluar!”

Setelah mendengar ucapan itu, Nelly sepertinya merasa lega. Dia hanya berdiri di samping tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Sementara itu, aku merasa agak terkejut. ‘William, ternyata di hatimu, aku orang seperti itu.’

Hatiku terasa sangat sakit. Untungnya, aku sudah mati. Aku tidak lagi peduli pada apa pun.

William akhirnya teringat padaku dan membawa orang berjalan ke arah gudang pendingin.

Setelah dia tiba di depan pintu, pengawas pintu menyapanya dengan takut, “Pak William.”

“Mandy masih belum tunduk?”

“Belum, Pak. Kamu sudah bertanya dari luar pintu, tapi nggak dapat balasan apa pun dari dalam. Apa mungkin sudah terjadi sesuatu pada Nyonya? Aku khawatir ....”

William mendengus dengan dingin, “Apa yang perlu dikhawatirkan? Dia cuma lagi takut-takuti kalian! Buka pintunya! Aku mau dengar dia minta maaf secara langsung!”

Nelly diam-diam tersenyum, sedangkan para pengawal buru-buru membuka pintu. Setelah itu, mereka langsung tercengang.

Terdengar suara William dari belakang, “Suruh dia keluar!”

“Pa ... Pak William, gudang pendingin ini sepertinya sudah nyala!”

William berjalan mendekat sambil mengomel, “Apanya yang menyala? Kalian cuma mau cari alasan, ‘kan!”

Pada saat ini, dia berdiri di depan pintu dan merasakan hawa dingin dari dalam. Wajahnya sontak menjadi pucat. “Mandy, jangan kira aku akan maafkan kamu karena kamu nyalakan pendingin di dalam! Cepat keluar!”

Saat tidak mendengar jawaban apa pun, semua orang langsung saling memandang.

William merasa sangat marah dan memberi perintah dengan dingin, “Bawa dia keluar!”

Beberapa pengawal itu segera berjalan masuk. Setelah melihat seonggok mayat beku yang meringkuk di sudut ruangan, mereka pun tercengang.

“Nyo ... Nyonya sudah meninggal!”
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mika Rahman
kok ngak bisa di buka babnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 4

    William langsung berseru marah, “Jangan asal bicara! Mana mungkin dia mati!”Dia pun berjalan masuk dan melihat seseorang yang meringkuk di belakang beberapa baris rak. Tubuhnya seketika gemetar tak terkendali. Aku mengikutinya dari belakang. Meskipun sudah mempersiapkan diri, aku masih tetap merasa agak ketakutan saat melihat mayatku.Mataku terbuka dan menatap lurus kedepan. Wajahku ditutupi es, sedangkan kesepuluh jariku ditutupi darah yang sudah kering. Jejak perjuanganku terlihat jelas di lantai dan dinding.Begitu bertemu pandang denganku, William langsung jatuh berlutut di hadapanku. Dia mengulurkan tangannya yang gemetar untuk menyentuhku, tetapi juga tidak berani menyentuhku.“Nggak. ini bukan dia. Nggak mungkin! Gudang ini sudah nggak dipakai! Kenapa pendinginnya tiba-tiba menyala! Cepat pergi lihat rekaman CCTV! Aku mau tahu apa yang sudah terjadi!”Begitu menoleh, dia melihat jejak tangan berdarah di dinding. Dia pun membuka mulutnya, tetapi tidak dapat bersuara. Dia berjal

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 5

    Berhubung William memiliki status yang tinggi, polisi hanya mengingatkannya untuk tidak lanjut membuat keributan dan membawa mayatku pergi untuk menjalankan autopsi. William awalnya tidak setuju. Namun, dia akhirnya setuju karena ingin mengetahui apa sebenarnya yang sudah terjadi padaku. Melihat tampangnya yang sedih, aku pun tersenyum getir. “William, setelah tahu faktanya, aku harap kamu nggak nangis di depan makamku!”Berita kematian segera tersebar. William hanya duduk di koridor tanpa mengatakan apa pun. Pada saat ini, Nelly datang dan memeluk William erat-erat. “Wil, orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Kamu harus kembali semangat secepat mungkin.”“Kenapa? Siapa sebenarnya yang mau membunuhnya? Aku cuma mau dia menunduk. Kenapa dia bersikap begitu padaku?”Setelah mendengar ucapan William, ada secercah kebencian yang melintasi mata Nelly. Kemudian, dia pun tiba-tiba lemas dan jatuh ke pelukan William.“Nelly, kamu kenapa? Mandy sudah tinggalkan aku. Kamu nggak boleh

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 6

    ‘William, nggak masalah meski kamu nggak percaya padaku. Akan ada orang yang percaya padaku.’Sebelum hasil autopsi keluar, sudah ada orang yang membocorkan tentang berita kematianku. Video William menggendongku sambil berteriak histeris di rumah sakit juga tersebar di internet. Para warganet merasa sangat tercengang. [ Seorang istri presdir malah mati kedinginan dalam gudang pendingin? Yang benar saja! ][ Suami itu tersangka utama dalam kematian istrinya! Semoga polisi selidiki hal ini dengan baik! ][ Tapi, kesedihannya itu sepertinya bukan cuma sandiwara belaka! ][ Aku rasa itu karena kemampuan aktingnya terlalu bagus! Nggak masuk akal banget istrinya bisa mati kedinginan di gudang pendingin! ][ Ya ampun! Aku tahu gudang pendingin itu. Di belakangnya, ada sebuah jalan kecil. Tapi, siapa yang pancing Bu Mandy masuk ke sana? ][ Menurut info internal, William yang mengurungnya di sana demi simpanannya! ][ Apa? Kalau begitu, dia itu pembunuh dong! Kok dia masih berani buat keribut

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 7

    William langsung terpaku di tempat sambil menatap polisi dengan ekspresi tidak percaya. Semantara itu, Nelly malah menunjukkan reaksi yang berlebihan. Dia menutup mulutnya sambil berseru, “Mandy hamil? Mana mungkin! Pak Polisi, apa kalian nggak salah? Wil, bukannya kamu nggak suka sama Mandy? Bukannya kamu bilang kamu nggak pernah menyentuhnya? Jadi, anaknya itu ....”Dia sepertinya sudah menyadari sesuatu dan segera menutup mulutnya.William menjawab, “Itu anakku.”Wajah Nelly langsung menjadi pucat, sedangkan aku hanya tertawa. Benar, itu memang adalah anak William.Hari itu, Nelly pergi menonton konser bersama orang lain. Dia juga mengambil foto dan memostingnya ke media sosial. Setelah melihat foto itu, William sangat marah. Malam itu, dia juga minum sampai mabuk dan menyiksaku sampai aku lemas. Oleh karena itu, aku juga lupa minum obat dan akhirnya kebobolan.Setelah dipikir-pikir sekarang, aku benar-benar bodoh. Malam itu, dia jelas-jelas hanya menganggapku sebagai alat untuk me

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 8

    William tidak peduli padanya. “Kamu akan terlalu diuntungkan kalau cuma dipenjara! Kurung dia!”Tidak peduli bagaimana pria itu memohon, William tidak berniat untuk mengampuninya. Setelah mengurungnya dalam gudang pendingin, dia memerintahkan orang untuk menyalakan pendinginnya.Hanya dalam waktu beberapa jam, sudah tidak terdengar suara dari dalam. Melihat pria yang sudah kaku karena kedinginan itu, William memberi perintah dengan ekspresi datar, “Bawa Nelly kemari.”Nelly mungkin tidak menyangka rencananya akan gagal. Setelah diseret ke depan gudang pendingin, dia langsung gemetar. Dari ekspresinya, aku bisa memastikan bahwa kematianku memang berhubungan dengannya.“Wil, kamu kenapa?”“Nelly, apa memang Mandy yang menguncimu di kantor?”Pertanyaan yang mendadak ini sontak membuat Nelly terkejut. Dia pun menjawab dengan takut, “Aku nggak salahkan dia. Mandy juga nggak sengaja. Wil, masalahnya sudah berlalu. Untuk apa kamu tanyakan lagi tentang masalah ini?”William pun tertawa. “Untuk

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 9

    [ Sudah kubilang pasti ada orang ketiga! William benar-benar gila! ][ Dia benar-benar kegatelan! ][ Memangnya pria nggak punya kemampuan untuk bedakan mana yang wanita murahan? Bisa-bisanya dia celakai istrinya demi seorang pelacur! Aku benar-benar penasaran orang sepertinya akan dipenjara berapa tahun! ][ Orang kaya sepertinya cuma perlu habiskan sejumlah uang untuk dibebaskan dengan cepat! ]Warganet memang hebat. Mereka bisa langsung menebak cara kerja William. Meskipun dia juga tidak terlepas dari tanggung jawab atas kematianku, Nelly-lah yang secara tidak langsung menyebabkan kematianku. Oleh karena itu, setelah mempekerjakan seorang pengacara dan menghabiskan sejumlah uang, dia langsung dibebaskan.Aku tidak ingin bertemu dengan William. Tak disangka, dia malah membawa abuku ke makam. Aku mau tak mau hanya bisa bersabar. Namun, kenapa pria berengsek ini tidak malu untuk mengukir kata “istri tercinta” di batu nisanku? Jelas-jelas, dia yang menyebabkan kematianku!‘William, jang

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 1

    Setelah sibuk seharian, William melirik jam dan bertanya, “Sudah 3 hari, Mandy masih belum mau ngaku salah? Wanita itu benar-benar keras kepala!”Nelly, cinta pertama William membawakan semangkuk sup ayam dan berkata, “Wil, sudahlah. Dia juga bukan sengaja. Sudah 3 hari, hukumannya sudah cukup.”Setelah melihat Nelly, ekspresi William pun melembut. “Kamu terlalu baik hati. Andaikan Mandy juga sepengertian kamu.”“Nggak usah begitu marah. Dia cuma terlalu peduli padamu.”Setelah mendengar ucapan Nelly, William mengeluarkan ponselnya dan bertanya pada bawahannya, “Mandy sudah ngaku salah?”“Belum. Tapi, di dalam nggak ada suara. Pak William, apa mungkin sudah terjadi sesuatu?”“Memangnya apa yang bisa terjadi? Kalau dia masih nggak mau ngaku salah, biarkan saja dia lanjut tinggal di dalam!” Seusai memutuskan sambungan telepon, wajah William kembali menjadi dingin. Sementara itu, Nelly terlihat sangat bangga.‘William, kamu nggak akan pernah dapat balasan dariku lagi. Sebab, aku sudah ma

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 2

    Aku menatap William mengantar Nelly ke kamar tamu dengan dingin. Pada saat Nelly hendak masuk ke kamar, petir tiba-tiba menyambar. Nelly langsung melemparkan diri ke pelukan William.Sekujur tubuh William langsung menegang. Namun, Nelly tetap memeluknya dan berkata, “Wil, aku takut. Kamu boleh temani aku malam ini?”William menepuk-nepuk punggungnya dan menjawab, “Oke.”Pada saat ini, aku merasa diriku sangat bodoh. Aku juga takut petir. Ketika aku masih tinggal sendiri, pernah ada suatu malam yang hujannya deras dan petirnya sangat mengerikan. Kebetulan, listrik di rumah juga padam pada malam itu. Aku sangat ketakutan dan hampir menangis. Oleh karena itu, aku pun menelepon William dengan harapan dia bisa menghiburku. Namun, apa yang dikatakannya?“Takut petir? Kamu sudah umur berapa? Mandy, jangan pakai cara seperti ini untuk dapatkan perhatianku. Kamu sudah dewasa. Mandiri dikit dong!”Setelah melontarkan ucapan itu, dia langsung memutuskan sambungan telepon. Malam itu, aku hanya bi

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 9

    [ Sudah kubilang pasti ada orang ketiga! William benar-benar gila! ][ Dia benar-benar kegatelan! ][ Memangnya pria nggak punya kemampuan untuk bedakan mana yang wanita murahan? Bisa-bisanya dia celakai istrinya demi seorang pelacur! Aku benar-benar penasaran orang sepertinya akan dipenjara berapa tahun! ][ Orang kaya sepertinya cuma perlu habiskan sejumlah uang untuk dibebaskan dengan cepat! ]Warganet memang hebat. Mereka bisa langsung menebak cara kerja William. Meskipun dia juga tidak terlepas dari tanggung jawab atas kematianku, Nelly-lah yang secara tidak langsung menyebabkan kematianku. Oleh karena itu, setelah mempekerjakan seorang pengacara dan menghabiskan sejumlah uang, dia langsung dibebaskan.Aku tidak ingin bertemu dengan William. Tak disangka, dia malah membawa abuku ke makam. Aku mau tak mau hanya bisa bersabar. Namun, kenapa pria berengsek ini tidak malu untuk mengukir kata “istri tercinta” di batu nisanku? Jelas-jelas, dia yang menyebabkan kematianku!‘William, jang

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 8

    William tidak peduli padanya. “Kamu akan terlalu diuntungkan kalau cuma dipenjara! Kurung dia!”Tidak peduli bagaimana pria itu memohon, William tidak berniat untuk mengampuninya. Setelah mengurungnya dalam gudang pendingin, dia memerintahkan orang untuk menyalakan pendinginnya.Hanya dalam waktu beberapa jam, sudah tidak terdengar suara dari dalam. Melihat pria yang sudah kaku karena kedinginan itu, William memberi perintah dengan ekspresi datar, “Bawa Nelly kemari.”Nelly mungkin tidak menyangka rencananya akan gagal. Setelah diseret ke depan gudang pendingin, dia langsung gemetar. Dari ekspresinya, aku bisa memastikan bahwa kematianku memang berhubungan dengannya.“Wil, kamu kenapa?”“Nelly, apa memang Mandy yang menguncimu di kantor?”Pertanyaan yang mendadak ini sontak membuat Nelly terkejut. Dia pun menjawab dengan takut, “Aku nggak salahkan dia. Mandy juga nggak sengaja. Wil, masalahnya sudah berlalu. Untuk apa kamu tanyakan lagi tentang masalah ini?”William pun tertawa. “Untuk

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 7

    William langsung terpaku di tempat sambil menatap polisi dengan ekspresi tidak percaya. Semantara itu, Nelly malah menunjukkan reaksi yang berlebihan. Dia menutup mulutnya sambil berseru, “Mandy hamil? Mana mungkin! Pak Polisi, apa kalian nggak salah? Wil, bukannya kamu nggak suka sama Mandy? Bukannya kamu bilang kamu nggak pernah menyentuhnya? Jadi, anaknya itu ....”Dia sepertinya sudah menyadari sesuatu dan segera menutup mulutnya.William menjawab, “Itu anakku.”Wajah Nelly langsung menjadi pucat, sedangkan aku hanya tertawa. Benar, itu memang adalah anak William.Hari itu, Nelly pergi menonton konser bersama orang lain. Dia juga mengambil foto dan memostingnya ke media sosial. Setelah melihat foto itu, William sangat marah. Malam itu, dia juga minum sampai mabuk dan menyiksaku sampai aku lemas. Oleh karena itu, aku juga lupa minum obat dan akhirnya kebobolan.Setelah dipikir-pikir sekarang, aku benar-benar bodoh. Malam itu, dia jelas-jelas hanya menganggapku sebagai alat untuk me

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 6

    ‘William, nggak masalah meski kamu nggak percaya padaku. Akan ada orang yang percaya padaku.’Sebelum hasil autopsi keluar, sudah ada orang yang membocorkan tentang berita kematianku. Video William menggendongku sambil berteriak histeris di rumah sakit juga tersebar di internet. Para warganet merasa sangat tercengang. [ Seorang istri presdir malah mati kedinginan dalam gudang pendingin? Yang benar saja! ][ Suami itu tersangka utama dalam kematian istrinya! Semoga polisi selidiki hal ini dengan baik! ][ Tapi, kesedihannya itu sepertinya bukan cuma sandiwara belaka! ][ Aku rasa itu karena kemampuan aktingnya terlalu bagus! Nggak masuk akal banget istrinya bisa mati kedinginan di gudang pendingin! ][ Ya ampun! Aku tahu gudang pendingin itu. Di belakangnya, ada sebuah jalan kecil. Tapi, siapa yang pancing Bu Mandy masuk ke sana? ][ Menurut info internal, William yang mengurungnya di sana demi simpanannya! ][ Apa? Kalau begitu, dia itu pembunuh dong! Kok dia masih berani buat keribut

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 5

    Berhubung William memiliki status yang tinggi, polisi hanya mengingatkannya untuk tidak lanjut membuat keributan dan membawa mayatku pergi untuk menjalankan autopsi. William awalnya tidak setuju. Namun, dia akhirnya setuju karena ingin mengetahui apa sebenarnya yang sudah terjadi padaku. Melihat tampangnya yang sedih, aku pun tersenyum getir. “William, setelah tahu faktanya, aku harap kamu nggak nangis di depan makamku!”Berita kematian segera tersebar. William hanya duduk di koridor tanpa mengatakan apa pun. Pada saat ini, Nelly datang dan memeluk William erat-erat. “Wil, orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Kamu harus kembali semangat secepat mungkin.”“Kenapa? Siapa sebenarnya yang mau membunuhnya? Aku cuma mau dia menunduk. Kenapa dia bersikap begitu padaku?”Setelah mendengar ucapan William, ada secercah kebencian yang melintasi mata Nelly. Kemudian, dia pun tiba-tiba lemas dan jatuh ke pelukan William.“Nelly, kamu kenapa? Mandy sudah tinggalkan aku. Kamu nggak boleh

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 4

    William langsung berseru marah, “Jangan asal bicara! Mana mungkin dia mati!”Dia pun berjalan masuk dan melihat seseorang yang meringkuk di belakang beberapa baris rak. Tubuhnya seketika gemetar tak terkendali. Aku mengikutinya dari belakang. Meskipun sudah mempersiapkan diri, aku masih tetap merasa agak ketakutan saat melihat mayatku.Mataku terbuka dan menatap lurus kedepan. Wajahku ditutupi es, sedangkan kesepuluh jariku ditutupi darah yang sudah kering. Jejak perjuanganku terlihat jelas di lantai dan dinding.Begitu bertemu pandang denganku, William langsung jatuh berlutut di hadapanku. Dia mengulurkan tangannya yang gemetar untuk menyentuhku, tetapi juga tidak berani menyentuhku.“Nggak. ini bukan dia. Nggak mungkin! Gudang ini sudah nggak dipakai! Kenapa pendinginnya tiba-tiba menyala! Cepat pergi lihat rekaman CCTV! Aku mau tahu apa yang sudah terjadi!”Begitu menoleh, dia melihat jejak tangan berdarah di dinding. Dia pun membuka mulutnya, tetapi tidak dapat bersuara. Dia berjal

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 3

    Ucapan itu setara dengan menjatuhkan hukuman mati padaku. Jadi, penjaga pintu tidak berani lanjut berbicara.Pada saat ini, Nelly berjalan mendekat dan berkata sambil tersenyum, “Wil, sudahlah. Kamu sudah kurung dia cukup lama. Lagian, aku juga nggak kenapa-napa.”“Nggak bisa! Dia sudah membuatmu terkunci di dalam kantor begitu lama. Dia seharusnya dihukum!”Nelly terlihat gembira, tetapi malah berkata, “Wil, apa ini nggak berlebihan? Gimanapun, dia itu istrimu. Dia .... Sebenarnya, aku juga yang salah. Aku selalu repotin kamu, makanya dia baru cemburu. Lepaskanlah dia!”Ucapan Nelly terdengar seperti sedang membelaku, tetapi sebenarnya sedang menuduhku. Namun, William selalu terjebak oleh triknya ini.“Nelly, hatimu terlalu lembut. Sudahlah, demi kamu, aku akan berikan dia sebuah kesempatan!”Ekspresi Nelly langsung berubah. Dia tidak menyangka William akan berkata begitu.“Ada apa?” Menyadari ekspresi Nelly yang aneh, William bertanya, “Kamu kenapa?”“Nggak apa-apa. Hanya saja, dia s

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 2

    Aku menatap William mengantar Nelly ke kamar tamu dengan dingin. Pada saat Nelly hendak masuk ke kamar, petir tiba-tiba menyambar. Nelly langsung melemparkan diri ke pelukan William.Sekujur tubuh William langsung menegang. Namun, Nelly tetap memeluknya dan berkata, “Wil, aku takut. Kamu boleh temani aku malam ini?”William menepuk-nepuk punggungnya dan menjawab, “Oke.”Pada saat ini, aku merasa diriku sangat bodoh. Aku juga takut petir. Ketika aku masih tinggal sendiri, pernah ada suatu malam yang hujannya deras dan petirnya sangat mengerikan. Kebetulan, listrik di rumah juga padam pada malam itu. Aku sangat ketakutan dan hampir menangis. Oleh karena itu, aku pun menelepon William dengan harapan dia bisa menghiburku. Namun, apa yang dikatakannya?“Takut petir? Kamu sudah umur berapa? Mandy, jangan pakai cara seperti ini untuk dapatkan perhatianku. Kamu sudah dewasa. Mandiri dikit dong!”Setelah melontarkan ucapan itu, dia langsung memutuskan sambungan telepon. Malam itu, aku hanya bi

  • Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin   Bab 1

    Setelah sibuk seharian, William melirik jam dan bertanya, “Sudah 3 hari, Mandy masih belum mau ngaku salah? Wanita itu benar-benar keras kepala!”Nelly, cinta pertama William membawakan semangkuk sup ayam dan berkata, “Wil, sudahlah. Dia juga bukan sengaja. Sudah 3 hari, hukumannya sudah cukup.”Setelah melihat Nelly, ekspresi William pun melembut. “Kamu terlalu baik hati. Andaikan Mandy juga sepengertian kamu.”“Nggak usah begitu marah. Dia cuma terlalu peduli padamu.”Setelah mendengar ucapan Nelly, William mengeluarkan ponselnya dan bertanya pada bawahannya, “Mandy sudah ngaku salah?”“Belum. Tapi, di dalam nggak ada suara. Pak William, apa mungkin sudah terjadi sesuatu?”“Memangnya apa yang bisa terjadi? Kalau dia masih nggak mau ngaku salah, biarkan saja dia lanjut tinggal di dalam!” Seusai memutuskan sambungan telepon, wajah William kembali menjadi dingin. Sementara itu, Nelly terlihat sangat bangga.‘William, kamu nggak akan pernah dapat balasan dariku lagi. Sebab, aku sudah ma

DMCA.com Protection Status