Share

Bab 424

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Keduanya buru-buru masuk ke lobi dan menekan tombol lift.

Claudius melirik ke sekitarnya dan berkata dengan ragu, "Apa yang terjadi? Kamu lihat orang-orang di sekitar kita, ekspresi wajah mereka sepertinya sangat serius. Apa ada masalah besar yang telah terjadi?"

"Tidak apa-apa. Ada masalah besar apa yang akan terjadi?" kata Amelia dengan cuek. "Aku sudah mengingatkan Pak Sadewa. Dia adalah orang yang sangat cerdik dan pasti akan waspada terhadap Nicholas. Kita tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang hal ini! Menurutku, kita hanya perlu langsung pergi ke ruang rapat, Pak Sadewa pasti akan melakukan sesuatu. Kita tunggu saja pesta perayaannya!"

"Benar juga! Selama beberapa tahun ini, Pak Sadewa juga memiliki sedikit pengaruh di Kota Mano, tidak semua orang bisa menandinginya!" Claudius menghibur dirinya sendiri.

Ding dong ....

Pintu lift terbuka dan keduanya segera masuk.

Setelah menekan tombol lantai di mana ruang rapat berada, keduanya tidak berbicara lagi.

Dalam sekejap mata, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 425

    Peter?Mengapa Peter menjadi Presdir Ventura Capital Finance?Bagaimana dengan Sadewa? Ke mana perginya Sadewa jika Peter menjadi presdir?Ekspresi wajah Claudius menjadi pucat. Dia menatap Nicholas yang berada di atas panggung dengan takut dan langsung tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Amelia yang berada di samping menggenggam erat tinjunya, dan tubuhnya gemetar."Halo semuanya, aku adalah Peter dan mulai saat ini menjabat sebagai Presdir Ventura Capital Finance!" Peter duduk di kursi pemimpin dan menganggukkan kepalanya dengan tanpa ekspresi.Reaksi orang-orang di ruangan itu langsung menjadi gempar. Mata mereka membelalak dan menatap Peter yang ada di atas panggung."Peter, kenapa kamu ada di sini?" Amelia yang pertama kali berdiri dan menunjuk ke Peter. "Apa hakmu berada di sini? Bagaimana dengan Pak Sadewa? Di mana dia?"Ekspresi wajah Peter menjadi dingin. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Amelia. "Ini yang ingin kusampaikan! Semuanya, aku sudah mendapat informa

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 426

    Nicholas berbalik dan keluar dari ruang rapat, raut wajahnya terlihat sangat dingin.Pada saat ini, Amelia baru menyadari situasinya, ekspresi wajahnya menjadi rumit. Hanya dalam waktu beberapa hari, Nicholas telah mengambil alih kendali? Bahkan Sadewa juga sudah kabur karena didesak olehnya? Jika tahu hal ini sedari awal, Amelia tidak akan berpihak pada Sadewa. Sekarang terbukti bahwa Sadewa hanyalah gertakan belaka!Tidak bisa! Dia sudah menderita kerugian besar karena menjual saham dengan harga rendah. Jika tidak bisa mendapatkan investasi, Amelia benar-benar akan dalam kesulitan. Meskipun dia pernah berselisih dengan Nicholas sebelumnya, pria itu hanyalah seorang anak laki-laki yang belum berpengalaman dalam dunia ini. Jika Amelia meminta maaf dengan tulus dan membujuknya, mungkin masih ada peluang untuk membalikkan situasi.Memikirkan hal ini, Amelia buru-buru berdiri dan berjalan ke luar pintu.Banyak orang yang berkerumun di sekitar tempat ini, tetapi kebanyakan orang di sini ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 427

    Di sebuah tenda khusus di pinggiran Kota Mano, wajah Albert terlihat dingin seperti hendak membunuh orang."Butuh berapa lama lagi untuk memastikan posisinya?""Segera, sebentar lagi bisa dipastikan!" jawab prajurit bawahannya.Albert berjalan mondar-mandir dengan cemas sambil mengepalkan tangannya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa ada yang berani menculik istri seorang jenderal.Ketika hampir tewas di tangan Orang Safa beberapa waktu yang lalu sudah cukup membuat Albert marah. Kali ini bahkan hilang begitu saja!Setelah insiden sebelumnya, Albert telah banyak mendapat teguran setelah pulang ke rumah. Namun, masalah kali ini sepertinya tidak hanya sekadar mendapat teguran.Tiba-tiba, sebuah mobil militer berhenti di luar tenda. Seorang pemuda berusia 20-an dengan rambut pendek dan penampilan tangguh berlari masuk. "Ayah, apa yang terjadi dengan Ibu?""Nggak sopan, apa kamu nggak tahu di sini adalah barak militer?" kata Albert dengan marah. "Lihat saja dirimu ini, apa kamu masih te

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 428

    Tiba-tiba, muncul sesosok bayangan dari vila di perkebunan itu. Bayangan tersebut adalah Master Howard. Howard menatap pria tua berpakaian abu-abu itu dengan dingin dan merasakan sedikit aura intimidasi yang terpancar darinya.Orang itu ... adalah seorang ahli!Syush! Pria tua berpakaian abu-abu itu berkelebat dan melancarkan sebuah pukulan. Master Howard buru-buru menghindar dan membalikkan tubuhnya untuk membalas pukulan pria tua itu.Pria tua berpakaian abu-abu itu menariknya dan keduanya bertarung sengit untuk sesaat. Pada akhirnya, kedua orang itu menjauh dalam jarak 200-300 meter."Serang!" ucap Sadewa sambil tersenyum licik dan bergerak maju.Pria tua berpakaian abu-abu lainnya yang berdiri di sampingnya segera meluncur ke pintu perkebunan dan menghancurkan pintu vila dengan satu tendangan.Sadewa menerobos masuk dan mengangkat tangannya untuk menembak. Tiga tembakan secara berturut-turut itu berhasil menghabisi tiga orang penjaga vila.Pria tua berpakaian abu-abu itu bergerak d

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 429

    "Memohonlah padaku ... ayo mohon!" Sadewa merasakan semua emosi negatifnya meledak pada saat ini. Sebagai Tuan Muda Kedua Keluarga Winata, Nicholas selalu dijunjung tinggi semua orang. Jika dia memperlakukan Nicholas dengan kurang sopan, pasti akan ada yang membalasnya.Pada saat ini, Sadewa melampiaskan semua kekesalannya selama 10 tahun ini."Ayo, memohonlah, maka aku akan melepaskan kekasihmu. Kalau tidak, akan kutembak mati dia sekarang juga ...," teriak Sadewa sambil tertawa keras.Nicholas menggertakkan giginya dan menarik napas dalam-dalam. Dia membuka mulut dan berkata, "Aku ...."Dor!Pada saat ini, terdengar sebuah suara tembakan dari kejauhan. Tembakan itu mengenai kaca jendela kamar tempat Sadewa berada. Sontak, Sadewa terkejut hingga gemetaran."Sadewa, aku akan membunuh seluruh keluargamu ...." Nicholas mengira Sadewa telah menembak mati Karen, amarah dalam hatinya langsung berkobar.Sadewa mematikan teleponnya dan buru-buru menarik Karen ke lantai bawah. Karen meringkuk

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 430

    Karen masih lumayan karena hanya sedikit terluka di bagian dahi. Namun, Sherin hanya bisa membuka matanya dengan perlahan dan kesadarannya tampak agak kabur."Nicholas, aku benar-benar salut dengan keberanianmu. Bisa-bisanya kamu datang sendirian!"Sadewa menarik rambut Sherin dan menghempaskannya ke depan. Dia mengarahkan pistol ke kepala Sherin dan berkata, "Apa kamu pikir kamu ini dewa? Bukannya dulu kamu selalu dikelilingi oleh pengawal setiap kali keluar? Kali ini nggak ada orang yang melindungimu, rasanya ngga terlalu terbiasa, bukan? Tanpa pelindung, kamu hanya bisa mati ...."Tatapan Sandra kini penuh dengan niat membunuh yang pekat."Keluarlah, biar aku menyelesaikan semua ini dengan satu tembakan ...." Sadewa tertawa terpingkal-pingkal ketika berkata, "Setelah kamu mati nanti, aku tinggal menunggu Nona Besar untuk mengambil alih. Dengan begitu, aku akan tetap menjadi tamu terhormat Keluarga Winata!"Nicholas memelototinya dengan nanar, demikian pula dengan Sandra yang berdiri

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 431

    "Ada apa ini?" Sadewa terkejut dan membelalakkan matanya. "Kenapa ada pasukan tentara yang datang?"Ekspresi pria tua berpakaian abu-abu itu juga berubah. Jalan di depan mereka telah dihalangi dan bahkan ada meriam yang diarahkan ke mobil mereka.Jika meriam ini ditembakkan, tank sekalipun akan hancur, apalagi mobil MPV.Wajah Sadewa menjadi pucat. Dia menarik rambut Nicholas dengan wajah ketakutan dan marah. "Siapa yang kamu hubungi? Kenapa kamu membawa begitu banyak orang?"Nicholas sendiri juga tidak menyangka bahwa akan ada pasukan tentara yang datang. Dia tertawa terbahak-bahak melihat Sadewa."Apa yang kamu lakukan?" teriak Sadewa dengan histeris.Pada saat ini, di mobil militer di kejauhan, Albert berjalan turun dari mobil. Henry dan Ruby juga mengikutinya. Kedua kakak beradik ini melihat mobil Sadewa dari kejauhan dengan tatapan dingin."Ayah, tadi Sandra sudah mengabariku bahwa mobil di depan itu sudah melepaskan Ibu, tetapi penjahatnya masih ada di mobil."Sambil menunjuk mo

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 432

    "Mau kena siapa saja nggak masalah, cepat tembak!" teriak Ruby.Tatapan Albert berkilat dingin menatap Ruby, kemudian dia memberi isyarat kepada penembak jitu yang tersembunyi.Dor!Peluru menembus mobil MPV dan mengenai pria tua berpakaian abu-abu. Meskipun dia berusaha bersembunyi, tetap saja dia tidak bisa menghindar dari tembakan peluru yang dahsyat.Nicholas juga sangat terkejut. Namun, saat ini dia tidak bisa lagi memedulikan terlalu banyak. Dia menarik kepala Sadewa dan berjalan ke belakang mobil."Nicholas ...," teriak Sadewa dengan marah.Nicholas melayangkan dua tinjuan ke mata Sadewa."Nicholas!" Sadewa kembali berteriak, "Beraninya kamu memukulku? Nona Besar nggak akan melepaskanmu!""Nggak akan melepaskanku? Memangnya aku akan melepaskanmu hari ini?" teriak Nicholas. Kemudian, dia melancarkan tinju bertubi-tubi ke dahi Sadewa dan menarik rambutnya, lalu menabrakkan kepalanya ke kaca belakang mobil.Prang! Kaca mobil pecah berkeping-keping.Nicholas kembali menghantam kepal

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status