Share

Bab 201

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Bella menatap pergelangan tangan yang mendekat. Wajahnya seketika berubah dingin. Saat Julia menampar pipinya, dia merasakan setengah wajahnya panas membara. Api amarah di dalam hatinya ikut tersulut.

"Kamu cari mati, ya?!" Ekspresi Bella seketika berubah. Dia balas mengayunkan tangan ke arah pipi Julia. Suara nyaring kulit bertemu kulit menggema di ruangan. Julia spontan melangkah mundur. Ada sesuatu di dalam sorot matanya. Rasa takut.

Bella membeku sesaat. Meski diselimuti rasa bersalah, dia tetap memasang wajah dingin. "Kamu boleh keluar sekarang. Jangan beritahu siapa pun tentang hal ini!"

"Oke!" balas Julia dengan tatapan kosong. Masih belum jelas mengerti apa yang baru saja terjadi.

Bella kembali duduk, menyentuh pipinya, sambil menghayati rasa sedih di dalam hatinya.

Apa-apaan ini?

Saat Julia menamparnya, amarah dari dalam hatinya seakan meledak, tapi waktu Nicholas menamparnya, dia malah merasakan kenyamanan secara psikis yang masih terasa hingga sekarang.

Apakah ini ... sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 202

    Nicholas terkekeh. Dia menodong punggung Karen dengan pistol jari buatannya, lalu menembakkan peluru tak kasat mata.Melihat Karen kabur, Nicholas pun kembali ke ruangannya. Dia beristirahat selama beberapa saat di vila sebelum kemudian mengemudikan mobil ke arah Kota Mano.Menurut alamat yang diberikan Yasmine, toko gioknya seharusnya berada di sini. Dari kejauhan, tampak jumlah lalu-lalang orang cukup banyak. Lokasinya pun sempurna.Setelah memarkirkan mobil, Nicholas keluar dari mobil dan memandang bangunan toko lima lantai itu. Pada saat itulah, iring-iringan mobil perlahan mendekat. Nicholas memberi tatapan balik dengan dahi mengerut. Dia kenal mobil-mobil ini. Baru saja semalam dia melihat mereka di rumah sakit.Waktu itu, ada lebih dari belasan mobil menghalangi pintu masuk rumah sakit demi memberi jalan untuk iring-iringan—ini yang membuat Nicholas merasa jijik. Tidak lama kemudian, mobil itu berhenti, dan banyak orang turun dari beberapa mobil.Nicholas memandang sekelilingny

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 203

    Pandangan penuh kasihan dua laki-laki itu tertuju pada Nicholas. Tak lama, mereka berbalik masuk ke dalam mobil. Sementara Nicholas tetap berada di tempatnya, menoleh ke arah keduanya dengan senyuman kering.Dia diabaikan!Nicholas mengedikkan bahu. Meski sedikit tercengang, Nicholas tidak menaruhnya ke dalam hati.Di jalanan semacam ini, diabaikan orang lain secara terang-terangan adalah hal yang biasa. Memang, kelakuan semacam ini tidak sopan, tapi Nicholas tidak berniat membalas mereka. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk tetap menjaga rahasia identitasnya.Iring-iringan mobil itu berangsur pergi. Nicholas kembali ke mobilnya, mengirim pesan singkat untuk Steve, lalu mengemudi kembali ke vilanya.Nicholas tidak tahu pasti akankah Steve datang atau tidak. Semua bergantung pada keputusan tuan Kevin Shen. Meski demikian, jika ditinjau dari hubungan antara Nicholas dan Steve, seharusnya tidak masalah.Malam semakin cepat menampakkan dirinya. Mobil Ferrari merah melaju memasuki vila N

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 204

    Keduanya terlihat luar biasa menawan. Berdiri berdampingan layaknya pasangan serasi.Nicholas sedikit mengernyitkan dahi. Dua orang yang baru datang itu melangkah maju. Sesekali membungkuk memberi hormat kepada orang-orang di sekitar, lalu mengobrol dengan Tenato. Wajah mereka penuh dengan senyum ceria."Kalian datang dari jauh, silakan masuk!" sambut Tenato dengan senyum hangat.Baik Felix dan Sella sama-sama terkejut. "Jauh pun nggak jadi masalah. Kapan lagi kami dapat bertemu dengan Anda secara langsung? Orang-orang seperti kami mana berani merepotkan Bapak Tenato?"Giliran Tenato yang terkejut. Dia tersenyum malu, "Sudah seharusnya begini demi semua investasiku di Kota Mano. Kalian berdua ini cantik dan tampan sekali, ya! Silakan ....""Terima kasih Pak Tenato. Terima kasih!" Felix benar-benar tidak menyangka Ketua Asosiasi Bisnis Kota Mano akan menyambutnya di pintu masuk saat datang ke Kota Mano kali ini. Bisa dibilang, pemandangan ini menimbulkan perasaan iri di hati banyak oran

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 205

    "Pa ... sudah, jangan bicara lagi ...." Ferina bergegas menahan tangan ayahnya. Perempuan itu tampak ketakutan.Tatapan Harlem semakin tak ada ampun. "Sialan, di tempat semewah ini ada banyak ikan-ikan buruk rupa datang. Dasar orang-orang nggak punya pengetahuan. Beraninya masuk ke sembarang tempat," gumamnya pelan.Ekspresi Chloe pun tidak jauh berbeda. Dia memutar bola matanya saat melihat Nicholas dan Yasmine. Otaknya secara otomatis memandang rendah keduanya.Nicholas sudah dibuat cukup kesal karena dua orang ini, tapi provokasi Chloe membuatnya hampir tidak tahan lagi. Untung saja Yasmine sigap menarik Nicholas. Tidak membiarkan laki-laki itu melampiaskan amarahnya.Kalau dia kehilangan kendali pada saat ini, dampaknya pasti akan buruk untuk semua orang. Walaupun Nicholas tidak takut dengan ancaman semacam ini, kalau orang-orang mengetahui ada penyusup seperti Nicholas, orang-orang pasti akan marah besar dan dia kehilangan reputasinya.Pada saat ini, seisi aula terdiam. Pembawa ac

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 206

    Di aula bawah, suara gemuruh terdengar, lantai pun ikut bergetar.Nicholas menaikkan alisnya, melihat Felix dan Sella berjalan menaiki panggung di kejauhan. Keduanya sama-sama memasang senyum tipis di wajah, menampilkan sikap elegan kepada semua orang. Meski demikian, Nicholas tahu dua orang ini tidak sebaik yang terlihat."Bapak Martin dari Temp Steel Group."Kalimat itu disambut tepuk tangan meriah dari semua orang.Perempuan berusia tiga puluhan tahun, Zendaya Lang, melangkah ke atas panggung dengan anggun. Tidak lupa memasang senyuman sopan di wajahnya."Ada juga Ibu Zendaya Lang dari Prosun Group."Tenato Wallace tersenyum. Dia mengambil alih mikrofon lalu berkata, "Baik, sekian saja pengenalannya. Kalau kalian ingin berbicara mengenai kerja sama, bisa dilakukan nanti, hampiri target kalian sendiri-sendiri. Asosiasi Pebisnis hanya menyediakan platform bagi kalian. Bisa tidaknya kalian menggapai kesempatan berbisnis bergantung pada masing-masing orang.Semua kembali bertepuk tangan

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 207

    Ekspresi Nicholas menggelap mendengar ucapan itu."Oh ...." Herman mengangguk pelan. "Apa yang dilakukan petugas keamanan di luar? Kenapa mengizinkan sembarangan orang masuk?""Memang begitu ...." Chloe menyengir dingin. Cengiran itu berubah menjadi tawa hangat saat matanya memandang Herman. "Herman, apa kabar? Apa hari ini Pak Tenato punya waktu kosong?"Herman memandang jijik Nicholas sesaat, lalu menoleh ke arah Chloe. "Beliau bilang akan datang nanti. Bagaimana pandangannya nanti tentang kalian bergantung sepenuhnya pada kalian ... Barusan aku mengobrol dengan orang dari Felixton Group, mungkin aku bisa mengundangmu untuk berkenalan dengannya. Kalau Bu Zendaya dari Prosun Group, aku bisa membantumu berkenalan dengannya. Mau bagaimana pun, Prosun Group adalah yang terbesar di antara tiga investor. Tapi aku nggak bisa menjamin bisa berhasil atau nggak.""Bagus! Sangat bagus!" Harlem tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. "Di mana orangtuamu? Apa sudah datang? Kalau sudah, biar ak

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 208

    Dia baru saja berkata tidak yakin bisa bertemu dengan Zendaya. Sosok itu malah datang sendiri menghampiri tempat dirinya memijakkan kaki. Meski demikian, wanita itu seakan tidak menganggap keberadaan mereka sama sekali. Pandangannya terus tertuju pada si brengsek satu itu."Orang seperti Anda kenapa duduk di sini? Nanti duduk saja bersama saya di sana ...." Zendaya terburu-buru melangkah maju sambil mengulurkan tangannya. Ekspresi bahagia terpampang jelas di wajahnya. "Terima kasih banyak atas gugatan yang terakhir kali. Tanpa Ibu, saya benar-benar nggak tahu harus berbuat apa! Saya tunggu lain kali kalau Ibu ada waktu lagi, mari bertemu mengobrol di luar sebagai kakak-adik. Aku—""Nggak perlu. Aku masih ada urusan lain. Lagi pula, tempat ini cukup menghibur. Menarik sekali melihat sekelompok monyet congkak berulah di sini," sela Yasmine. Senyumnya bak bunga mekar di musim semi.Monyet congkak?Untuk sesaat, Zendaya berusaha mencerna maksud ucapan itu. Sontak dia melihat orang-orang ya

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 209

    "Pak Tenato, saya nggak tahu bagaimana orang ini bisa masuk. Saya dengar dia ini hanya seorang berandal. Tempat kami memang perlu dirawat dengan lebih baik lagi!" Herman cepat-cepat menjelaskan sambil memandang Nicholas dengan tatapan tidak bersahabat.Raut wajah Tenato seketika berubah mendung saat mendengar ucapan itu. "Petugas-petugas keamanan di sini memang seharusnya lebih jeli lagi memeriksa orang.""Pak Tenato, orang-orang seperti dia ini harus dibawa pergi petugas keamanan!" Ferina tersenyum lebar, merasa dirinya mendapat dukungan dari sang ketua asosiasi.Tenato seketika mengernyitkan dahinya. Tampangnya seakan memberi petunjuk ada yang salah dengan ucapan Ferina."Petugas keamanan!" seru Harlem segera.Tenato memicingkan matanya ke arah Herman. "Kamu bilang dia ini kenalanmu?"Herman terdiam sesaat. Secuil amarah seakan keluar dari tatapan tajam Tenato. Firasatnya mendadak buruk."Herman, kamu sekarang sehat sempurna setelah disembuhkan sampai lupa rasa sakitnya. Jangan-janga

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status