Share

Bab 165

Author: Kulihat Bintang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Ernest!" Andre berteriak marah. Dia menatap Ernest dengan tatapan tajam dan berkata, "Kita memang preman, tapi preman pun punya aturan! Hari ini kamu sudah melanggar peraturan, masih tidak mau mengaku dan minta maaf?"

"Minta maaf? Hahaha ...." Ernest tertawa terbahak-bahak. "Andre, kamu mau memaksaku minta maaf? Kamu sudah gila, ya?"

"Kamu sudah bosan hidup, ya?" tanya Andre sambil mengerutkan alis.

"Kamu yang sudah bosan hidup!" Ernest tersenyum gusar. "Selama tiga tahun mengabdi padamu, apa yang aku dapatkan? Selama tiga tahun ini, kamu hidup seperti seorang pecundang. Aku sudah muak!"

"Bagus, bagus ...." Seorang pria yang mengenakan kemeja bercorak bunga, berjalan masuk sambil bertepuk tangan.

"Yordanius, apa maksudmu?" Andre terlihat kebingungan.

Yordanius menyeringai, ekspresi wajahnya terlihat penuh sindiran. "Kak Andre, kamu memang udah tua. Kamu selalu melarang semua yang ingin aku lakukan, sama sekali nggak menghargai aku! Aku rasa Ernest lebih pintar daripada kamu, kami juga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 166

    "Aku nggak suka berkelahi dan membunuh. Aku lebih menyukai jalan damai," kata Yordanius sambil berjalan mengamati ruangan yang kacau balau ini.Yordanius menatap dinding yang rusak, meja yang hancur, dan lantai yang berlumuran darah. "Ini adalah meja mahal yang aku impor dari luar negeri, harganya sekitar 6 miliar. Emm, cat dinding ini juga tidak murah, harganya berkisar 4 miliar. Hah, kamu sudah merusak tempat usahaku. Bagaimana kamu akan mengganti ruginya?"Ucapan Yordanius lebih terdengar seperti manipulasi. Dia ingin membuat Nicholas merasa bersalah, lalu memeras dan baru menghabisinya.Nicholas telah memprovokasi orang yang seharusnya dijauhi. Kalaupun tidak mati, Nicholas pasti akan cacat seumur hidup."Iya, dia harus ganti rugi ...." Yenny bangkit berdiri dan mengompori Yordanius. Walaupun wajahnya bengkak, Yenny masih tidak kapok juga. "Dia yang merusak semua barang di sini. Pokoknya dia harus ganti rugi!""Iya, aku berani bersaksi, dia yang menghancurkan semua ini," kata Fredd

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 167

    Yordanius meraung kesal. Wajah yang awalnya tersenyum pun berubah menjadi menyeramkan. "Kamu yang cari mati, jangan salahkan aku! Kalian, patahkan kaki dan tangannya. Aku ingin lihat apakah dia masih berani berlagak di sini."Para preman bergegas maju dan menyerang Nicholas."N2, jangan habisi mereka!" Nicholas memerintahkan.N2 menyeringai sambil mengeluarkan sebuah tongkat dan menyerang para preman ini. Ada yang kepalanya pecah, wajahnya bengkak, dan ditendang sampai terhempas ....Seketika, ruangan ini langsung dipenuhi aroma darah. Dalam waktu kurang dari satu menit, semua preman sudah tergeletak tak berdaya.Kaca jendela, televisi, semua barang di dalam ruangan hancur berkeping-keping."Sialan! Kamu merusak semua barangku! Aku akan menghabisimu!" teriak Yordanius.Nicholas mengernyit dan menjawab, "Kita lihat saja siapa yang akan dihabisi.""Semuanya, masuk!" Yordanius memerintahkan semua anak buahnya.Dalam sekejap, ruangan ini telah dikepung puluhan preman yang memegang senjata.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 168

    Sekelompok preman ini tidak sebanding dengan para pria berjas hitam. Para pria berjas hitam jelas adalah orang-orang terlatih yang hebat bertarung."Si ... siapa mereka? Kenapa tiba-tiba muncul orang sebanyak ini?" Ernest bergumam kecil.Situasi berubah dalam sekejap. Yordanius yang tadinya berlagak, sekarang malah gemetaran dan ketakutan. Dia tidak menyangka ribuan orang akan muncul dan mengepung bar ini.Tiba-tiba, sebuah pikiran melintas di benak Yordanius. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan menatap Nicholas. Apakah ribuan orang ini adalah anak buahnya Nicholas?Tidak, tidak mungkin! Yordanius bergegas mengempaskan pikiran itu, lalu menerobos kerumunan dan ingin kabur. Namun, sejak tadi, seseorang sudah menunggu di luar pintu.Ternyata orang yang berdiri di depan pintu adalah Peter!Raut wajah Peter terlihat dingin, tatapannya jauh lebih menyeramkan daripada biasanya."Kak, Kak Peter? Kok datang ke sini?" Yordanius tidak menyangka bahwa Peter juga berada di sini.Siapa yang tida

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 169

    Kepala Ernest terasa berdengung, apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa Yordanius berlutut dan meminta maaf? Ernest sulit memercayai semua yang disaksikannya ini.Setelah berpikir sebentar, Ernest bangun secara perlahan-lahan dan ingin kabur melalui pintu belakang."Tuan Nicholas, bagaimana Anda ingin membereskannya?" tanya Peter."Peter! Kamu tidak berhak ikut campur! Di belakangku ada orang yang sangat hebat, kamu pasti tidak ingin memprovokasinya ...." Yordanius pun panik melihat Peter yang tidak memedulikannya.Peter mengangkat kakinya dan menendang Yordanius hingga mengenai pecahan meja."Ah!" Pecahan beling menancap di sekujur tubuh Yordanius."Peter, aku tahu reputasimu, tapi tidak berarti kamu berhak ikut campur di wilayahku. Kalau kamu bersikeras ikut campur, aku pastikan kamu akan mati kurang dari 3 hari!" kata Yordanius sambil berusaha bangkit berdiri.Peter mengerutkan alis, dia menoleh dan menatap Yordanius dengan tatapan mematikan.Nicholas melambaikan tangan kepada Peter, l

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 170

    Wajah Yordanius tampak ketakutan. Sekujur tubuhnya bergetar saat melihat tatapan Nicholas.Di saat bersamaan, N1 masuk sambil membawa seorang pria yang ditutupi wajahnya. Benar pria itu adalah Yabin.Begitu memasuki ruangan, Yabin langsung tersungkur di atas lantai. Saking takutnya, kedua kaki Yabin lemas sampai tidak sanggup berdiri.Sejak tadi, Yabin bersembunyi di salah satu ruangan yang terletak tidak jauh dari sini. Sebenarnya, dia sudah mendengar dan mengetahui semua yang terjadi. Hanya saja, dia tidak memiliki keberanian untuk keluar.Yabin bahkan masih sempat berpikir untuk membawa Karen kabur. Asalkan obat biusnya masih bekerja, Yabin masih memiliki kesempatan untuk menikmati tubuh Karen. Siapa sangka, Nicholas tidak hanya gagal diusir, dia malah datang dengan membawa ribuan orang.N1 melepaskan kain yang membungkus wajah Yabin, lalu lanjut memukulinya. Meskipun sudah babak belur, Yabin masih berusaha bangun dan berlutut untuk memohon pengampunan. "Nic, dengarkan penjelasanku,

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 171

    Saat Nicholas pertama kali masuk universitas, Freddy sangat agresif terhadapnya, sampai dia malas berdebat dengan laki-laki itu. Toh, apa yang dilakukan Freddy menurutnya masih dalam batas. Berbeda dengan sekarang, laki-laki itu sudah menyentuh garis tak kasat mata miliknya."Nicholas!" seru Freddy gemetaran. Dia menelan ludahnya gugup. "Kita ini teman sekelas!""Teman sekelas?" Nicholas memiringkan kepalanya. Amarah melesat naik dari hatinya hingga mata. Sorotnya tajam memandang Freddy. Dua kata yang keluar dari laki-laki itu membuatnya jijik setengah mati."Iya, iya, benar, kita ini teman sekelas ... selanjutnya apa pun yang kamu suruh aku lakukan, aku akan melakukannya ...," ucap Freddy terburu-buru.Nicholas tersenyum dingin, lalu menampar keras wajah Freddy. "Kamu nggak layak menjadi teman sekelasku!""I-iya ... aku nggak layak menjadi teman sekelasmu!" Bukan amarah yang dirasakan Freddy saat ini, tetapi ketakutan yang menyerap hingga ke tulang. Kepalanya cepat mengangguk menangga

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 172

    Jika dijelaskan secara gamblang, kasus Karen adalah sebuah kebetulan. Dia hanya tidak pernah menyangka akan menangkap ikan besar di baliknya. Sebuah petunjuk. Perempuan bermarga Winata!Nicholas menebak dari alas sepatu perempuan itu. Dia sudah pasti berasal dari Keluarga Winata. Lagi pula, suntikan dana dari Mondial Jewelry untuk klub malam Yordanius mungkin berhubungan juga dengan perempuan ini. Meski tidak yakin siapa sosok aslinya, dia tahu, sosok tak dikenal itu sudah berkali-kali berusaha menjegalnya.Peter mengamati Nicholas berhenti. Karena ragu, dia tetap diam di tempat tanpa mengejar atasannya.Setelah melewati Universitas Mano, Karen di belakang bergumam, "Nicholas ....""Aku di sini," balas Nicholas lembut, tersenyum lebar.Karen tetap diam, seolah-olah tertidur di pundak laki-laki itu.Ada cairan hangat yang terasa mengalir membasahi pundak Nicholas. Ini membuat hatinya yang keras dan dingin seketika itu juga meleleh. Karen menangis di pundaknya tanpa bersuara sedikit pun.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 173

    Nicholas bergeming di ambang pintu. Terkejut. Bukankah seluruh biaya perawatan Sandy sudah dibayar lunas olehnya? Mengapa Sandy membayarnya lagi? Untuk apa?"Van, aku cuma nggak mau saudaraku terbebani olehku ... membantuku membayar biaya rumah sakit. Tenang saja, aku akan mengembalikannya beberapa hari lagi ...." Pipi Sandy yang bengkak naik turun mengikuti gerakan mulutnya."Kamu nggak mau saudaramu itu terbebani? Berarti, kamu mau aku yang terbebani? Kamu nggak bisa memutuskan hubungan dengan 'saudara'-mu itu?" Mata Ferina melebar, memandang Sandy dengan ekspresi tidak percaya.Ekspresi Sandy berubah suram. "Ferina, aku berjanji, dalam seminggu, aku pasti akan mengembalikan uangnya padamu!""Seminggu? Kamu nggak tahu seberapa mahal biaya perawatan di sini? Keluargamu sudah bangkrut seperti ini masih bisa mencoba meminjam uangku?" Ferina menggeleng kecewa. Dia berdiri lalu berkata, "Sandy, maaf sekali, kalau kamu terus begini, kita benar-benar nggak cocok satu sama lain!""Ferina ...

Latest chapter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status