Share

Bab 111

Author: Kulihat Bintang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Karen tampak sangat malu karena pernyataan cinta yang begitu mendadak. Dia seketika menunduk dan mempercepat langkahnya.

Yabin menghela napas, lalu mengimbangi kecepatan Karen. "Karen, kamu mungkin nggak mengerti isi hatiku sekarang, tapi aku yakin kamu bakal bisa mengerti pikiranku secepatnya!"

Wajah Karen memerah. Kalimat Yabin dibiarkan menggantung begitu saja.

Yabin tersenyum. Menurutnya, reaksi Karen seperti seseorang yang sebentar lagi akan tertangkap oleh jaringnya. Berdasarkan pengertiannya tentang kaum hawa selama bertahun-tahun, persetujuan mereka juga berarti ketaatan mereka.

Dari lubuk hati Yabin yang terdalam, dia menganggap semua perempuan penuh kemunafikan. Saat ini mungkin dirinya ditolak, tapi tidak lama kemudian pasti akan menempel padanya. Dia sudah banyak sekali bertemu dengan situasi yang sama. Terutama para perempuan yang telah mendengarkan permainan pianonya.

"Karen, kalau lain kali sesuatu seperti ini terjadi lagi, aku harap kamu bisa memberiku kabar secepatnya!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 112

    Telinga Nicholas memerah, rasa malunya tercerminkan dari raut wajahnya.Yasmine berdiri, lalu berkata dengan perasaan benci terpendam. "Aku nggak sedang menyindirmu! Masalah di kantor polisi sudah selesai. Beberapa hari ini kamu nggak boleh keluar dari Kota Mano. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa beritahu aku ....""Oke!" Nicholas mengangguk setuju."Soal Peter ...." Yasmine tiba-tiba bertanya."Aku harap dia memikirkan ulang partisipasinya di dalam rapat tahunan Keluarga Winata," balas Nicholas."Oke!" Yasmine mengangguk, lalu membereskan barang-barang di atas meja. Dia memandang Nicholas dengan perasaan enggan. "Kamu nggak mau mempertimbangkan kembali soal kita bertiga menyewa rumah bersama?""Ehem ...." Nicholas menunduk, lalu terbatuk-batuk keras untuk sesaat. Pandangannya sedikit teralihkan.Yasmine tertawa, lalu berbalik badan dan keluar dari rumah. Kaki jenjangnya melangkah menuruni anak tangga hingga keluar dari gerbang vila. Sementara itu, di pintu masuk vila, Karen berlari

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 113

    Nicholas menjadi seperti ini karena dirinya. Jadi sudah sewajarnya kalau dia memijat pundak laki-laki itu. Lalu, mengapa dia menolak? Penyesalan mendalam bertumbuh di dalam benak Karen. Detik itu juga dia merasa ingin menangis.Dengan hati tersayat, Karen mengambil ponselnya, lalu terburu-buru berlari ke lantai atas. Realita seketika menamparnya. Pintu kamar Nicholas tertutup rapat. Wajahnya memucat. Otaknya berputar memikirkan pilihan terbaik.Memijat pundak, 'kan?Memijat saja?Nicholas terluka hingga seperti ini karena dirinya. Mengapa dia tidak mau memijatnya?Hati Karen terombang-ambing. Dia lama menatap pintu kamar Nicholas. Selama itu juga, keberaniannya untuk mengetuk pintu menciut bersembunyi.Ceklak!Pintu kamar Nicholas tiba-tiba terbuka, memunculkan wajah curiga Nicholas."Kamu sedang apa?""Nicholas ...." Air mata seketika menggenang di tepi mata Karen. "Aku nggak tahu kalau kamu ... begini ... karena aku ... aku ...," ucap Karen terbata-bata. Rasa bersalah terus-menerus m

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 114

    Sebelumnya dia tidak pernah begini. Seberapa hebat gejolak emosi di dalam hatinya, dia tidak akan pernah kecewa terhadap siapa pun. Apa yang terjadi akhir-akhir ini?Sementara itu, si laki-laki nakal memandang kepergian Karen dengan senyuman tipis. Ada perasaan kagum di dalam hatinya.Emosi Karen selalu digerakkan oleh Nicholas. Mungkin perempuan itu sudah memiliki perasaan terhadapnya, tetapi Nicholas tahu, ini saja tidak cukup. Seseorang yang mati sepanjang hari dan tidak peka terhadap apa pun tidak bisa dikatakan sebagai orang normal.Nicholas menghidupkan kembali ponselnya, lalu membuka forum universitas. Senyuman muncul di wajahnya setelah melihat-lihat selama beberapa waktu. Forum itu meledak seketika. Topik utamanya tidak lain dari penampilan Karen. Bahkan ada lebih dari belasan unggahan berjejer atas-bawah. Setiap beberapa menit sekali tergantikan oleh unggahan lain dengan topik yang sama.Nicholas memandang semua ini tanpa emosi. Sampai satu unggahan membekukan senyuman hangat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 115

    "Kalau mau lebih spesifik, nggak bisa dibilang sebagai benda ...." Yasmine diam sesaat, berpikir selagi mengemudi. "Tapi sebuah kesempatan!""Kesempatan?" Nicholas mengerutkan dahi."Betul!" Yasmine mengangguk. Raut wajahnya menunjukkan dia sedikit kesulitan meneruskan kalimatnya. "Aku barusan bilang kalau acara ini bukan acara amal! Ada banyak koleksi yang akan dilelang malam ini. Apa yang dicari orang-orang bukan koleksi ini, tapi kesempatan untuk berkenalan dengan ahli batu giok!"Nicholas mengerutkan dahi. Matanya berkedip cepat."Tingkat keahlian ahli batu giok ini bisa dibilang terbaik di negara kita. Nggak ada tandingannya!" Untuk sesaat, Yasmine menyusun kalimat di dalam benaknya. "Banyak orang sangat menantikan kesempatan melihat ahli batu giok ini beraksi. Termasuk Mondial Jewelry! Berdasarkan rencana awal, Mondial Jewelry bekerja sama dengan Keluarga Tansil.""Kedatangan ahli batu giok ini juga karena undangan dari mereka. Tujuannya untuk membantu membuatkan sebuah harta kar

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 116

    Nicholas tersenyum, mengulurkan tangannya layaknya seorang gentleman."Aduh aku lupa!" Godric menepuk dahinya. "Aku jadi lupa kalau masih ada orang di mobil. Aku suruh dia turun dulu sekarang!""Oke!" Yasmine tersenyum. Tindakan Godric membuatnya sedikit kesal.Nicholas tampak malu sekali karena tangannya membeku di tengah udara.Yasmine memandang Nicholas dengan rasa bersalah. Dia perlahan mencondongkan badannya ke sisi Nicholas, menjadi jauh lebih dekat dengan laki-laki itu.Pada saat itu, Godric tengah membuka pintu, tak lama kemudian Rudy keluar dari dalam mobil.Nicholas melihat pemandangan ini dengan kepala sedikit miring ke samping. Dia tidak menemukan hal yang aneh, tapi merasa ada makna di balik senyum datar Yasmine."Ternyata ada Rudy juga di sini!""Iya, Godric memintaku kemari, aku nggak bisa menolaknya!" Tatapan Rudy terlihat mencurigakan.Yasmine mengangguk tanpa berbicara apa-apa, lalu berbalik badan dan memimpin langkah Nicholas menuju lobi hotel.Kepekaan Nicholas yang

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 117

    Nicholas memutar kepalanya, lalu condong ke samping, menghindari bersentuhan dengan tangan Godric. Raut wajahnya tampak dingin."Godric, kamu mau apa?" tanya Yasmine sedikit kesal.Malu, Godric pun cepat-cepat menjelaskan, "Yasmine, kami semua bicara untuk kebaikanmu. Orang ini sekali lihat saja sudah nggak jelas seperti apa orangnya. Masa perempuan sesempurna kamu berpacaran dengannya?""Berpacaran dengan siapa itu urusan pribadiku. Kamu nggak perlu mengkhawatirkannya." Setelah barusan ditahan, Yasmine bergegas masuk ke dalam lift, mengabaikan Godric."Kalau begitu, aku mau tanya satu hal. Apa kakakmu tahu tentang ini?" Godric menunjuk wajah Nicholas. "Memangnya kakakmu akan mengizinkanmu bersama laki-laki ini?""Jangan khawatir!" balas Yasmine singkat. Jemari rampingnya menekan tombol lift.Perlahan, pintu lift tertutup. Yasmine yang barusan bersikap keras seketika melemas. Dia spontan menyandarkan kepalanya di lengan Nicholas. Ucapan Godric barusan seakan menamparnya.Sekujur tubuh

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 118

    Pada akhirnya, Nicholas menggandeng tangan Yasmine dengan perasaan bersalah lalu berjalan menuju aula. Ada banyak meja kecil di sana. Pelat nama perusahaan-perusahaan ternama disusun rapi di atas meja.Mereka berdua berhenti di mana tulisan "Kantor Pengacara Prima" tertata rapi. Ada dua sofa disiapkan khusus meja ini, seolah-olah pihak penyelenggara sudah berkomunikasi dengan Yasmine kalau hari ini hanya dua orang saja yang datang.Sesaat setelah Nicholas duduk, Yasmine mencondongkan badannya ke arah laki-laki itu lalu bersemangat bertanya, "Bagaimana, menyenangkan bukan?"Nicholas tersenyum canggung. Mungkin karena dia melakukan sesuatu yang salah pada Karen, sekarang dia kena batunya dari Yasmine. Yang Maha Kuasa memang maha adil, membiarkan dirinya merasakan juga seperti apa rasanya digoda.Sorot Yasmine yang berapi-api membuat Nicholas merasa tidak nyaman. Cepat, dia mengambil daftar lelang yang ada di meja untuk menyembunyikan perasaan malunya.Daftar itu berisi semua benda yang a

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 119

    "Baik!"Godric mengangguk, lalu mengisyaratkan bawahannya untuk pergi dengan wajah dingin."Dasar bocah, zaman kuliah dulu aku punya lebih banyak skandal cinta. Sepertinya kamu belum tahu seberapa berbahaya dunia ini. Hari ini aku akan memberitahumu, di dunia ini, nggak semuanya indah seperti menara emas, ada hal-hal yang tidak dapat dilompati. Seperti jurang!" ucap Godric dengan hati membara. Senyum sinis muncul di wajahnya.Meski demikian, Godric tahu betul Peter sangat menyayangi adik perempuannya. Kalau ada orang asing yang ingin mengejar Yasmine dengan maksud buruk, amarah Peter akan menyambar bak guntur. Tidak hanya itu, dia juga tahu, Peter memandang rendah semua orang tak terkecuali. Kali ini, dia cukup mengipasi api sedikit saja, cukup untuk membuat Nicholas termakan murka Peter."Rudy, waktu Peter datang nanti, jangan lupa panas-panasi dia!" kata Godric sambil memandang Rudy di sebelahnya dengan senyuman sinis penuh makna. "Sebenarnya, kita berdua tahu persis, kita harus hati

Latest chapter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status