Share

Part 102 Sensitif 1

"Kamu dijemput sama suamimu ke sini atau kalian janjian di rumah sakit?" tanya Ari pada Marisa yang berkemas-kemas jam dua siang itu. Marisa sudah izin akan pulang lebih cepat karena ingin membesuk Pak Kyai.

Sebenarnya tak enak hati, baru juga sehari bekerja dalam posisi barunya, sekarang harus minta pulang lebih awal. Padahal banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"Mas Aksa akan menjemputku ke sini. Dia sekarang baru keluar dari kantornya."

"Hati-hati, Ris. Ustazah itu belum nikah, 'kan?"

Marisa menggeleng.

"Bukan aku nakutin kamu. Cuman ngingetin. Semoga nanti nggak ada drama di hadapan abahnya yang sakit, dia ingin dinikahi suamimu."

Deg.

Meski ia pun sempat kepikiran sekonyol itu, tapi Marisa tersenyum menanggapi ucapan sahabatnya. "Nggaklah, Ar. Mereka orang-orang bijaksana dan sangat memahami agama. Aku yakin nggak akan ada drama seperti itu."

"Aku hanya menyampaikan kekhawatiranku, Ris. Bismillah aja, semoga semua baik-baik saja."

Marisa tersenyum getir seraya mengangguk. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Non Ifaku
apa jangan² Marisa udah hamil nih, jd bawaannya sensitif dan lebih posesif. jadi ikut gelisah krn curiga.
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
wajar klo Marissa curiga, bagaimanapun juga Bu Haji pernah menawarkan poligami. mungkin sebelum Hafsah menikah, Marissa pasti dihantui curiga.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status