Xavier tidak marah, dia memandang Kelvin dengan sangat tenang dan berkata, "Bagaimana harus pergi?""Kalau begitu kamu bisa mencobanya!" Kelvin memandang Xavier dengan setengah bercanda dan bertepuk tangan.Sekelompok pria bersenjata lainnya datang dan memblokir pintu.Makna ini jelas, kalau Xavier tidak setuju, jangan salahkan mereka karena melakukannya!Melihat ini, Graciela berdiri dan memarahi dengan marah "Kelvin, apa maksudmu?"Setelah Kelvin melihat Graciela, dia tertegun sejenak, "Nona Graciela, kenapa kamu ada di sini?"Sebagai wanita tertua dari keluarga Martinez di Kota Merkuri dan kekasih impian semua pria di Kota Merkuri, jelas Graciela adalah sosok yang sangat terkenal.Kelvin mengenalinya sekilas.Ini membuatnya mengerutkan kening.Graciela mendengkus dingin, "Apakah kamu akan menggertak pelanggan? Cepat, biarkan aku dan teman-temanku pergi! Kalau tidak, meski kamu berasal dari keluarga Stewart di Neptune, tidak bisa membuka toko di Kota Merkuri." Kelvin melirik Gracie
Xavier Morris berhenti.Xavier menoleh ke Marvon McGray dan berkata, "Kalau kamu masih tidak merasa puas, kapan saja kamu bisa mencariku."Marvon masih mau mengatakan sesuatu, tetapi setelah melihat tatapan dingin Xavier yang ditunjukkan padanya, Marvon terpaksa menelan kembali kata-kata yang mau diucapkannya.Dia terlahir di keluarga seni bela diri kuno. Meski dia bukan seseorang yang sangat ahli, dia juga bukan sembarangan orang yang mudah untuk dikalahkan.Namun, di hadapan Xavier, Marvon juga tidak ada kesempatan untuk melawan Xavier. Saat itu juga Marvon baru menyadari kalau Xavier mungkin dari Seniman bela diri kuno.Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa dia melepaskan Xavier pergi.Meskipun Marvon tidak melepaskan Xavier, berdasarkan kemampuan seni bela dirinya, Xavier pasti mampu untuk melepaskan diri dari sini.Hanya saja, balas dendam ini cepat atau lambat, dia pasti akan menagihnya!Setelah memikirkannya, mata Marvon menunjukkan kebencian yang sangat dalam terhadap Xa
Ciuman ini berlangsung selamanya.Ciuman ini merupakan perasaan cinta yang membara. Tidak terkendali.Keduanya saling berpelukan dengan erat.Seakan-akan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, tidak ada kaitannya dengan mereka.Mereka benar-benar tenggelam.Saat ini, telepon berdering dengan suara yang cepat.Ternyata waktu yang ditentukan Graciela telah tiba.Kedua orang itu berpisah seperti burung yang ketakutan.Ada kebingungan dan keengganan di mata mereka. Tetapi tidak ada yang berani menatap satu sama lain secara langsung.Wajah Graciela yang tersipu malu, memerah sampai ke lehernya.Dia tidak bisa menahan diri dan bertanya kepada dirinya sendiri, "Graciela, Apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan?""Ini sangat memalukan!"Sambil menutupi kepalanya, Graciela dengan cepat membuka pintu mobil dan melarikan diri tanpa menoleh ke belakang. Bukan hanya tidak berbicara sepatah kata pun dengan Xavier, dia bahkan sangat bingung sehingga tas tangannya tertinggal.Setelah berlari s
Xavier bertanya dengan cuek, "Apakah kamu tidak berniat balas dendam?""Tidak balas dendam, tidak balas dendam lagi. Kakak angkatku mengikuti Keluarga Harrison dan telah melakukan banyak kejahatan. Kami sudah lama tidak berhubungan satu sama lain. Aku tidak akan keluar kalau bukan karena orang-orang dari Sanggar Bela Diri yang mencariku secara pribadi," ujar Roger sambil gemetar dan nadanya sangat rendah.Setelah mengatakan nya, Roger mungkin takut emosi Xavier tidak mereda maka dia menampar wajahnya dua kali lagi dan berkata, "Kamu murah hati. Ampunilah aku kali ini. Tolonglah!"Melihat rendah hatinya Roger dan meminta maaf dengan tulus, aura membunuh di tubuh Xavier perlahan-lahan surut."Lain kali kamu tidak akan seberuntung ini lagi," kata Xavier.Setelah selesai mengatakan kata-kata ini, Xavier berbalik dan siap untuk pergi.Tapi … sesaat setelah Xavier berbalik, muncul sedikit kekejaman di mata Roger.Eh!Detik berikutnya, Roger menusuk ke arah punggung Xavier dengan pisau di tan
Xavier menggosok hidungnya.Ternyata benar, di bawah pusar itu adalah tempat terbentuknya janin.Xavier berhasil menerobos ke Alam Detak Janin. Kelak, dia akan bisa bernapas bahkan tanpa menggunakan mulut atau hidungnya lagi.Xavier sangat gembira, dengan hati-hati merasakan perubahan yang diperoleh setelah tiba di Alam Detak Janin. Visinya menjadi lebih luas.Reaksinya juga lebih dari sepuluh kali lebih kuat dari sebelumnya.Sepertinya?Energi spiritual di tubuhnya juga berkembang lebih banyak dari sebelumnya.Pada saat ini, Xavier sepertinya telah menyatu bersama dengan langit dan bumi.Xavier bisa mendengar irama dari angin, melihat perubahan udara, juga merasakan emosi langit dan bumi. Dia tahu kekuatannya berkali lipat lebih kuat dari sebelumnya."Hehe ...." tawa Xavier gembira.Senyum lebar terpasang di wajah Xavier dan dia membuka matanya dengan puas.Hanya untuk menyadari hari sudah pagi....Dalam dua hari berikutnya, Graciela tidak pernah mengambil inisiatif untuk menelepon X
Mereka sangat ingin Xavier memulai sebuah keluarga.Orang tua seusia mereka, kebanyakan telah memiliki cucu baik itu cucu laki-laki maupun cucu perempuan.Kalau mengatakan mereka tidak iri, tentu saja itu omong kosong belaka.Mereka tidak memprioritaskan laki-laki ataupun perempuan. Asalkan, Xavier bisa menikah dan memiliki anak. Hal itu sudah sangat bagus.Sekarang mereka masih bebas bergerak dan dapat membantu Xavier untuk merawat anak-anak.Kalau pada saat mereka sudah tua nanti, Xavier baru menikah dan memiliki anak. Tentu saja, mereka akan susah membantu menjaga lagi, meski sangat menginginkannya.Xavier memerhatikan pandangan orang tuanya yang penuh harap itu. Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab untuk sementara waktu.Tidak mungkin baginya untuk bersama Alicia.Apa yang telah dilakukan Alicia selama bertahun-tahun, termasuk hal-hal yang telah dilakukannya, sejak Xavier kembali ke Kota Merkuri.Alicia telah menyakiti Xavier. Dia juga telah melihat kepribadian Alicia dengan jel
Ketika Sang penanggung jawab mendengar hal ini, dia menjadi sangat marah."Hmph! Beraninya berteriak di depan Sekte Azure!""Kamu mengira bisa sesuka hati memanggil Kepala Sekte Azure?"Xavier berkata dengan tidak setuju, "Jangan bicara omong kosong! Cepat panggil dia! Kalau tidak, jangan salahkan aku karena menghancurkan Sekte Azure ini!"Sang penanggung jawab mungkin baru pertama kali bertemu dengan orang yang sombong seperti Xavier. Hal ini membuatnya tidak bereaksi untuk sementara waktu.Setelah beberapa detik, dia tertawa dan berkata, "Sekte Azure bukanlah tempat bermain untuk orang miskin sepertimu! Cepatlah pergi! Kalau tidak, jangan salahkan aku, karena bersikap kasar padamu!" Xavier mengatupkan kedua tangannya dan memandang penanggung jawab itu dengan bangga dan berkata, "Aku ingin melihat bagaimana Anda akan melakukannya!"Penanggung jawab itu adalah Tetua Paul dari Sekte Azure dan dia juga satu-satunya tetua dari Sekte Azure selain Kepala Sekte sendiri. Pada awalnya, Paul
Tetua Paul juga senang.Sejak pembukaan sekte, ada beberapa orang yang telah dapat melihat melalui realitas Formasi 28 Rasi Bintang ini, tetapi tidak ada yang pernah bisa menembus formasi ini.Kalau tidak, mana mungkin biasa menjadi formasi perlindungan dari Sekte Azure mereka.Melihat kesombongan Xavier, Tetua Paul mendengkus dingin dan berujar, "Sebaiknya kamu bisa coba menghancurkannya!""Coba, ya, coba!" kata Xavier dengan tidak setuju, ekspresinya acuh tak acuh.Alasan kenapa Xavier belum mematahkan formasi untuk pertama kalinya, karena ingin menguji kekuatan yang sebenarnya setelah menerobos Alam Detak Janin.Sekarang Xavier telah mengalkulasi besar kekuatan itu dalam hatinya, hanya masalah waktu untuk menghancurkan formasi ini.Tetua Paul tidak tahu apa yang dipikirkan Xavier.Dia mengibarkan bendera di tangannya lagi dan berteriak, "Ubah formasi!"Dua puluh delapan anak muda dalam Metode Dua Puluh Delapan akupunktur melihat panji Tetua Paul dan mengubah formasi mereka lagi.Kal
Tiba-tiba, Pria berjanggut kambing tertawa, "Di Kota Ankhara, bukan hanya berani melukai orang-orangku malah juga begitu bernyali besar mengancamku? Hehe, kamu tidak mungkin benar-benar berpikir dirimu itu tak terkalahkan, bukan?"Xavier tampak acuh tak acuh.Dia berkata dengan suara yang dingin dan menyipitkan sepasang matanya, "Masih ada 50 detik lagi!"Pria berjanggut kambing masih tidak peduli. Dia menoleh ke arah para kultivator di sampingnya dan tertawa, lalu menunjuk ke Xavier dan berkata, "Orang ini ... otaknya pasti bermasalah, bukan? Hanya dengan beberapa orang ini, mereka berani menantang kita di Kota Ankhara ....""Hahaha!" Para kultivator di samping Pria berjanggut kambing semua tertawa, sama sekali tidak memandang Xavier dan yang lainnya."Xavier, dengan aura pembunuh yang terpancar dari matanya, dia melirik mereka dan berkata, "Masih ada 30 detik lagi!" Xavier tidak terburu-buru untuk bertindak.Mengingat dia telah memberi mereka waktu satu menit untuk mempertimbangkan
Xavier baru saja membantu pria berjenggot putih itu berdiri, ketika pria itu segera berlutut lagi. "Tuan Xavier, jika Anda tidak menyetujui permintaan saya, saya tidak akan berdiri," kata pria berjenggot putih itu dengan suara gemetar. Xavier merasa sedih, dan dengan cepat berkata, "Silakan katakan, apa yang Anda ingin saya setujui, selama saya bisa melakukannya, saya tidak akan menolak!"Melihat pria berjenggot putih ini, yang sudah berusia lanjut, berlutut di depannya di depan begitu banyak orang, hatinya sangat sedih. Dia berpikir pria tua ini pasti menghadapi beberapa masalah yang membutuhkan bantuan. Pria berjenggot putih itu, mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Xavier, air mata berkilauan di matanya yang keruh."Harap Tuan Xavier membantu kami di Kota Ankhara, membersihkan Sekte Griffin, membersihkan hama di Kota Ankhara ini dan mengembalikan langit yang cerah untuk Kota Ankhara kami." Setelah mengatakan ini, pria berjenggot putih itu memberi hormat dengan berat. Xavie
Ini adalah pertanyaan yang sangat penting bagi Xavier. Dia selalu berpikir kekuatan Minotaur tidak kalah darinya.Kalau Minotaur menggunakan semua kekuatannya, orang-orang ini mungkin tidak akan bisa mendekatinya. Namun, dia baru saja melihat Minotaur berjuang keras ketika menghadapi orang-orang ini. Ini adalah sesuatu yang membuatnya bingung.Minotaur tidak ingin berbicara di depan banyak orang atau mungkin dia ingat perintah Xavier untuk tidak berbicara ketika ada banyak orang, jadi dia langsung berbicara melalui telepati. "Kemampuanku menurun." "Apa?" Xavier terkejut melihat Minotaur. Minotaur terus berbicara melalui telepati. "Aku juga tidak tahu mengapa, setelah keluar dari pelatihan itu, levelku terus menurun setiap hari, sekarang aku hanya memiliki kekuatan dari Alam Super Grandmaster."Mendengar kata-kata Minotaur, Xavier akhirnya mengerti kenapa Minotaur bisa terluka. Ternyata, level alamnya telah kembali seperti sebelumnya. Walaupun begitu, kenapa bisa menurun? Pada s
"Aku juga memiliki niat yang sama!" kata Xavier dengan nada dingin. Dia sangat membenci orang-orang ini. Mereka berlagak sebagai kultivator, lalu berpura-pura mabuk dan menggoda gadis-gadis biasa di jalanan. Kalau mereka berani menggoda orang yang lebih tinggi tingkatannya setelah minum atau menggoda orang yang memiliki status lebih tinggi dari mereka, Xavier benar-benar berpikir mereka itu mabuk. Namun, mereka hanya berani menggoda orang yang lebih lemah, jadi itu menunjukkan mereka sebenarnya paling memahami dibandingkan siapa pun.Delapan kultivator di tanah juga melihat niat membunuh di mata Xavier. Meskipun mereka terluka, tetap tidak takut. Sebaliknya, mereka berteriak, "Kalian tahu kami adalah orang siapa?" "Aku tidak peduli kalian adalah orang siapa!" Xavier menendang wajah seorang kultivator yang baru saja berbicara.Kultivator yang ditendang itu memiliki kemarahan di wajahnya. "Kamu berani memukulku!" "Apa masalahnya aku memukulmu?" Xavier maju, mengangkat kakinya da
Xavier dan yang lainnya menunggu Monalisa sejenak di lantai satu.Kemudian mereka berjalan menuju lokasi kejadian itu. Xavier bertanya sewaktu dalam perjalanan, "Kenapa Cyan mulai berkelahi dengan orang lain?""Kami sedang berjalan-jalan, lalu bertemu dengan beberapa kultivator yang mabuk. Mereka sedang menggoda beberapa wanita biasa. Cyan tidak bisa membiarkannya, jadi dia pergi untuk menghentikannya, kemudian mereka mulai berkelahi," tutur Igor."Rupanya begitu," kata Xavier sambil mengangguk. Bukan hanya Cyan yang tidak bisa berdiam diri dan mulai bertindak, bahkan kalau dia berada di sana, kemungkinan juga akan melakukan hal yang sama. Lagi pula, seorang kultivator tidak mungkin mabuk. Mereka menggunakan kekuatan alkohol untuk menggoda wanita, pasti hanya berpura-pura. Ini menunjukkan sifat asli mereka memang seperti itu.Monalisa bahkan berkata dengan marah, "Mereka berani menggoda wanita di jalan besar hanya karena mereka adalah seorang kultivator, ini benar-benar tidak dapa
Satu jam kemudian. Di luar Kota Kaida. Igor mengendarai kereta kuda dan berangkat. Xavier sudah menunggu di luar kota sejak awal. "Bisakah kita berangkat?" tanya Igor.Kereta kuda berhenti di depan Xavier, Igor turun dari kereta. "Bisa." Xavier melihat kereta kuda itu. Sangat mewah dan sederhana! Di belakangnya juga ada sebuah palanquin, yang sangat sesuai dengan keinginan Xavier. Pada saat itu, Monalisa dan Cyan keduanya keluar dari Kota Kaida. Mereka menggunakan teknik tubuh mereka dan datang ke samping kereta kuda. Xavier bertanya, "Apakah kalian semua sudah siap?" "Sudah siap." Monalisa dan Cyan mengangguk. Xavier kemudian berbalik ke Igor dan bertanya, "Oh ya, apakah kamu sudah memberi tahu keluargamu bahwa kamu akan pergi jauh?" "Sudah, ketika saya membeli kereta kuda tadi, saya melewati rumah dan memberi tahu mereka," jawab Igor segera. Igor khawatir Xavier tidak akan membiarkannya ikut. Xavier mengangguk dan berkata, "Baik, mari kita berangkat sekarang!" Kemudian,
"Tidak perlu!" Sosok yang memancarkan cahaya sekali lagi mengayunkan tangannya. Xavier membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia terputus. "Meskipun Darrel telah mundur kali ini, dia pasti masih akan mencari masalah denganmu. Kamu tidak ingin pergi ke Akademi Vikrama? Aku sarankan kamu pergi sekarang."Xavier terkejut sejenak, dia tidak menyangka sosok yang memancarkan cahaya ini tahu tentang rencananya selanjutnya. Dia dengan heran menatap sosok yang memancarkan cahaya itu. Sosok yang memancarkan cahaya tidak memberikan penjelasan, melainkan berbalik dan pergi.Sosoknya tiba-tiba muncul beberapa ratus meter jauhnya. Kemudian, dia menghilang tanpa jejak, seolah-olah tidak pernah muncul. Namun, di sudut Kota Kaida, tiba-tiba muncul seorang pria tua berambut putih.Setelah sosok yang memancarkan cahaya pergi, Xavier masih berdiri diam di tempat. Monalisa dan yang lainnya mendekat dan bertanya, "Siapa orang itu tadi?" "Tidak tahu." Xavier menggelengkan kepalanya.Seb
Kemudian, sosok muncul di antara Darrel dan Xavier. Dia merentangkan satu tangan dan dengan mudah menangkap tombak yang bergerak cepat seperti kilat. "Hmm?" Darrel terkejut. Tombak yang dia lepaskan dengan seluruh kekuatannya, ternyata bisa ditangkap oleh seseorang hanya dengan satu tangan?Sosok yang tiba-tiba muncul ini, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya, membuat orang tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia mengayunkan kedua tangannya.Xavier serta Darrel, semuanya mundur beberapa langkah. Ini benar-benar membuat Xavier dan Darrel terkejut. Kekuatan ini, sepertinya sudah mencapai Alam Paribanna, bukan?Xavier sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melawan dan dengan alami mundur beberapa langkah. Dia dengan bingung menatap sosok yang memancarkan cahaya ini, mencoba menebak siapa dia. Apakah dia datang untuk menyelamatkannya?Darrel bahkan lebih terkejut. Dia adalah Alam Super Grandmaster level kedelapan!Di Kota Kaida, selain dari para Monster dari berbagai sekte
"Hahaha!" Darrel langsung tertawa sampai meneteskan air mata, "Kamu ingin menantangku?" "Kamu yakin?" "Yakin!" Xavier menjawab dengan tegas.Dia tahu, Darrel dari Kota Kaida tidak akan dengan mudah membiarkannya pergi hari ini! Daripada ditangkap olehnya, lebih baik menantangnya. Meskipun dia berada di Alam Super Grandmaster level kedelapan, apa masalahnya?Dulu, ketika Luke memberinya sesuatu untuk menyelamatkan nyawanya, dia tidak hanya memberinya sebuah kotak persegi, tetapi juga sebuah liontin hijau. Liontin ini bisa menahan serangan dari Alam Paribanna.Mungkin Luke sedikit merendah diri, berdasarkan pemahamannya tentang Luke, liontin hijau ini tidak hanya bisa menahan serangan penuh dari Alam Paribanna mungkin juga bisa membunuh orang di Alam Paribanna, bukan? Kalau tidak, kenapa Luke begitu enggan memberikan liontin ini padanya saat itu.Juga karena memiliki liontin ini, Xavier memutuskan untuk menantang Penguasa Kota ini, hanya dengan cara ini, dia mungkin bisa pergi denga