Ketika semua orang yang hadir mendengar kata-kata Xavier, hanya beberapa diam, sementara yang lain tertawa.Terlihat jelas, beberapa orang mengira Xavier tidak akan dapat mempraktikkan peracikan pil itu.Bagaimanapun juga, Alkimia sangat memakan waktu, terutama saat awal peracikan membutuhkan persiapan yang cukup, tetapi Xavier mulai memurnikan obat dengan tergesa-gesa, tentu saja hasilnya akan tidak maksimal.Oleh karena itu, mereka tidak menunjukkan harapan untuk ini, bahkan lebih mengharapkan melihat bagaimana wajah Xavier yang dipermalukan itu.Ketika Andreas melihat pemandangan ini, sudut mulutnya tidak bisa menahan cibiran.Kemudian, Andreas menoleh ke orang-orang di sekitarnya dan berkata, "Biarkan beberapa Dokter Jenius yang diundang oleh Keluarga Harrison menuliskan resep dan teknik alkimia Xavier.""Iya," ucap semuanya orang yang berada di belakang Andreas dengan patuh.Dia sengaja memprovokasi Xavier untuk memurnikan obat di tempat dan mecatat resep Xavier.Dengan demikian,
Semua orang menyaksikan adegan ini dengan jantung berdebar-debar.Kalau mereka sampai terkena petir besar itu, pasti akan berubah menjadi abu.Bahkan, Xavier terkejut akan kekuatan pil ini bisa menarik sampai dua sambaran petir.Setelah beberapa saat menenangkan diri dari rasa kaget, Xavier juga menyadari bahan obat herba yang disiapkan Maxwell untuknya itu pasti bahan obat herba yang bermutu tinggi dan berkualitas bagus.Kalau tidak, hanya mengandalkan energi spiritual saja, tidak mungkin mencapai efek sebesar itu.Memikirkan hal ini, Xavier perlahan berjalan ke sisa-sisa tungku alkimia dan mengambil pil bercahaya di tangannya.Pada saat ini, apakah itu orang-orang kaya yang menonton atau para dokter jenius yang datang untuk berpartisipasi langsung mulai berdiskusi.Semuanya yakin.Selama mereka tidak buta atau bodoh, semuanya tahu pil ini sangat berharga.Alkimia Xavier berarti juga berada di atas mereka.Ini membuat perasaan mereka merasa campur aduk."Apakah ada orang lain yang men
Graciela langsung tercengang."Kamu .... Maksudmu .... hendak memberiku pil ini?""Ya," ucap Xavier mengangguk sambil tersenyum."Ini terlalu mahal, bukan ...." Meskipun Graciela tidak kekurangan uang, dia tidak menyangka Xavier begitu murah hati. Keluarga Gideon menawar 100 miliar atau bahkan lebih tinggi, dia tidak menjualnya, tetapi malah memberikan pil ini untuk Graciela.Terlebih lagi, ini di hadapan semua orang.Ini terlihat sangar romantis, bukan?...Tidak hanya Graciela yang terkejut, tetapi kerumunan penonton, termasuk Keluarga Gideon, semuanya terkejut.Ternyata Xavier menolak menjual pil ini, hanya karena dia ingin memberikan pil ini kepada Graciela.Di kerumunan penonton, banyak wanita memandang Graciela dengan iri."Ambillah," desak Xavier.Alasan kenapa Xavier memilih untuk memberikan pil ini kepada Keluarga Martinez karena ingin membalas budi Graciela untuk rumahnya dan yang kedua adalah memberi Keluarga Martinez pil ciptaannya sendiri."Ah!" Graciela terbangun dari k
Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum." Ketika Graciela mendengar ini, dia mengeluh, "Kenapa kamu belum tahu? Bagaimana kalau orang itu masih meracuni aku setiap hari? Bukankah akupunktur ini tidak akan berguna jadinya?"Xavier menghibur, "Jangan khawatir, aku sudah menyelidikinya secara rahasia." "Lalu apakah kamu menemukan sesuatu?" tanya Graciela tiba-tiba duduk kembali.Begitu duduk, dia baru menyadari perut bagian bawahnya masih terbuka.Graciella buru-buru menarik pakaiannya untuk menutupi langsung dan wajahnya memerah.Xavier mengangguk dengan sungguh-sungguh dan berkata, "Ini bukan penemuan, hanya saja aku menemukan beberapa orang di Keluarga Martinez juga memiliki racun semacam ini di tubuh mereka. Bukan hanya kamu." Graciela terkejut dan bertanya, "Siapa lagi yang ada di Keluarga Martinez selain aku?"Xavier berkata, "Ayahmu, paman keduamu, mereka semua memiliki racun semacam ini di tubuh mereka, tetapi racun yang ada di tubuh mereka itu tidak seberat dirimu,
Xavier terdiam.Setiap orang pasti pernah mengalami momen putus asa dan titik terlemah dalam hidupnya. Dia bisa mengerti Charles.Siapa yang tidak pernah mengalami masa suram. Kala itu, saat Xavier terkurung di Penjara Magellan Arc adalah hari tersuramnya dan dia tidak ingin lagi mengingat masa itu lagi.Meskipun, dia telah berhasil keluar dari masa itu.Namun, Xavier tidak tahu bagaimana menghibur teman kesayangannya Charles ini.Untungnya, Charles tidak membutuhkan hiburan dari Xavier. Dia mendentingkan gelas dengan Xavier, lalu menunduk dan meminum semua anggur yang ada di gelasnya.Charles menyeka mulutnya dan berkata, "Bro, sungguh memalukan membuatmu melihat diriku yang seperti ini."Xavier membuka mulutnya, tetapi sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata pun, Charles melanjutkan, "Menurutmu saat bersama, apakah uang berperan penting sekali?""Menurutmu, kenapa dia sama sekali tidak mengerti aku? Kenapa dia sangat tidak menyukaiku, tetapi masih tetap tinggal bersamaku?"Xavier t
Setelah mengatakan ini, Janet duduk di BMW lagi, dia membuka jendela dan berkata, "Apakah kamu tahu mobil jenis apa ini?""Meski Charles bekerja 10 tahun lamanya, juga tidak akan mampu membelinya."Setelah mengatakan ini, Janet menutup jendela dan BMW itu melaju pergi.Xavier mengepalkan tinjunya, dia merasa sangat marah untuk pertama kalinya.Dia melihat ke belakang mobil BMW yang melaju pergi dan berkata dengan marah, "Janet, suatu hari, aku akan membuatmu menyesal! Aku akan memberi tahu kamu, kalau Charles yang kamu kenal ada di masa lalu. Aku akan memberitahumu kelak Charles adalah pria yang tidak bisa kamu sentuh!""Aku akan menunjukkan betapa bodohnya kamu!" teriak Xavier geram.Setelah beberapa saat meledakkan amarahnya, Xavier meninggalkan kediaman Charles dan bertemu dengan Graciela.Graciela baru saja keluar dari kediaman Martinez.Setelah melihat Xavier, dia secara alami meraih lengan Xavier.Segera setelah itu, dia sepertinya memikirkan sesuatu dan buru-buru melepaskan leng
Xavier merasa suara itu familiar, jadi dia melihat beberapa orang yang baru saja berbicara.Tidak masalah kalau hanya melihatnya, Xavier menyadari pria paruh baya dengan mata merah ternyata adalah ayah Cicilia, yaitu pamannya, Bobby Morris.Pria tua itu tampak sesak napas, wajahnya pucat dan rambutnya berantakan. Matanya juga memerah, dia terlihat gila dan pandangannya haus akan kemenangan.Ini jelas kerugian.Dia masih berteriak-teriak untuk menggadaikan putrinya dengan imbalan uang judi.Meskipun Xavier tidak memiliki kesan yang baik tentang Cicilia, pamannya selalu sangat baik kepada orang tuanya.Bagaimana dia bisa duduk diam.Tidak sempat lagi untuk berpesan kepada Graciela, jadi dia berjalan cepat ke sisi Bobby dan berkata, "Paman, jangan berjudi lagi." Setelah Bobby menoleh ke belakang dan melihat Xavier, dia tertegun sejenak dan bertanya, "Kenapa kamu bisa datang ke sini?"Sebelum Xavier bisa menjawab, senyum muncul di wajah Bobby."Keponakanku, apakah kamu punya uang? Bisakah
Bobby melirik Xavier dan berkata, "Apakah kamu akan bertaruh pada batu?""Tidak, tidak akan," sahut Xavier menggelengkan kepalanya.Dia benar-benar tidak bermain.Xavier juga tidak tahu bagaimana memilih batu mentah.Namun dia memiliki energi spiritual dan dapat dengan mudah melihat segala sesuatu di batu mentah.Awalnya, dia tidak ingin bergerak, tetapi setelah pengamatannya, Xavier melihat Cedric sangat percaya diri ketika dia memilih batu asli untuk kedua kalinya, seolah-olah dia tahu dirinya akan menang.Baru dia menggunakan energi spiritual untuk menyelidiki dan tidak menemukan masalah saat dia memeriksanya.Batu mentah yang tidak mencolok dipilih oleh Cedric sebenarnya berwarna hijau di dalamnya dan itu seukuran buah kurma merah.Pada saat ini, Xavier sudah menyadari Cedric sedang menyiapkan permainan untuk pamannya.Melihat situasi ini, bagaimana mungkin Xavier hanya diam. Belum lagi kalau Pamannya kalah kali ini, putrinya juga akan turut digadaikan kepada orang lain.Memikirka