Xavier tertegun sejenak.Dia tidak menyangka kultivator yang agak kurus ini membuat permintaan seperti itu.Tiba-tiba, Xavier merasa tidak senang.Mana ada orang begitu datang ingin melihat senjata orang lain?Melihat Xavier tercengang, kultivator kurus itu berkata, "Kalau merasa tidak nyaman, lupakan saja, akulah yang terlalu lancang." Ketika dia mengatakan ini, Xavier sedikit risi.Dia mencabut Pedang Alunan Naga dan berkata, "Bukannya merepotkan, hanya pedang ini, sebenarnya, tidak ada yang istimewa." Saat berbicara, Xavier mengeluarkan Pedang Alunan Naga, tetapi tidak menyerahkannya pada lelaki tua kurus itu.Artinya juga sangat jelas, boleh melihat ... Ya, tetapi hanya di tangannya.Kultivator Kurus juga mengerti apa yang dimaksud Xavier, jadi ketika dia melihat Pedang Alunan Naga ini, dia meletakkan tangannya di belakang punggungnya.Melihat kultivator kurus ini yang memiliki penglihatan seperti itu, rasa tidak senang di hati Xavier barusan berangsur-angsur menghilang.Namun pa
Xavier membuka matanya dan berkata, "Tidak, tak perlu, tunggu sebentar." Dia mengatakan yang sebenarnya.Sejak mengambil darah naga, luka di tubuhnya mudah sembuh dan luka yang dibutuhkan orang lain selama tiga hingga lima hari akan sembuh dalam tiga hingga lima jam, tidak akan meninggalkan bekas luka.Adapun bakteri yang disebutkan oleh kultivator kurus, mereka tidak dapat membahayakan Xavier.Pada saat ini, semua perhatian Xavier tertuju pada kultivator kurus, dia ingin melihat apa yang akan dilakukan kedua orang ini.Namun, yang mengejutkan Xavier, setelah mendengar penolakan Xavier, kultivator kurus mengeluarkan botol obat dari tangannya dan berkata, "Ada beberapa pil di sini, yang seharusnya membantu luka di tubuhmu." Setelah mengatakan ini, tanpa menunggu Xavier bereaksi, dia membungkuk dan meletakkan botol obat di sebelah Xavier, lalu bangkit dan berkata, "Sekarang setengah jam telah tiba, Draken itu seharusnya sudah pergi. Kami berdua tidak akan mengganggumu di sini." Xavier
Mendengar perkataan Andrew yang penuh emosi.Kultivator kurus bersandar sambil tersenyum dan berkata, "Membunuhku, apakah kekuatan Alam Jindan Kekal cukup?""Bukankah kita bisa mencobanya?" teriak Andrew dengan marah dan menyerang Kultivator kurus lagi.Kali ini, ketika dia bergerak, Andrew menggunakan kipas di tangannya.Awalnya, ini adalah kipas biasa, tetapi pada saat ini, beberapa kata muncul di kipas."Tarian Anurudha!"Keempatnya berkilau dan dipenuhi energi spiritual yang mengerikan.Kultivator kurus terkejut."Kamu .... Kamu benar-benar memiliki Filsafat pada kipas ini?"Lalu dia tertawa lagi."Hah .... Aku tidak menyangka di antara kalian bertiga, dua di antaranya memiliki senjata Filsafat Seni Bela Diri!""Ini sangat berharga kali ini! Sekarang aku izinkan kalian memilikinya untuk saat ini. Kedua senjata ini akan menjadi milikku nanti," kata Kultivator kurus dengan percaya diri, tanpa menutupi keserakahan yang terpancar di matanya.Andrew belum pernah melihat orang yang begit
"Bagus!"Setelah menerima satu serangan dari pria tua yang kurus itu lagi, Andrew pun mundur beberapa langkah.Melihat kondisi ini, kultivator kurus itu mendengkus dingin, "Mau kabur?"Pada saat yang sama, dia menghunuskan pedangnya ke arah Andrew.Melihat Kultivator kurus itu menyerang ke arahnya dengan begitu ganas, Andrew berkata dengan marah, "Apakah kamu kira aku dengan Alam Jindan Kekal tidak bisa mengalahkan kamu di level Alam Penyempurnaan Janin?""Syuuut!"Andrew melebarkan kipasnya, bersiap untuk mengadang serangan dari kultivator kurus itu.Pada saat ini, sosok Xavier muncul di tengah-tengah Andrew dan kultivator kurus itu. Dia mengulurkan dua jarinya dan menjepit pedang kultivator itu dengan erat.Xavier tahu walau Andrew berada di alam Jindan kekal, kultivator kurus itu mungkin juga tidak dapat membunuh Andrew. Andrew mungkin memiliki lebih dari satu senjata Filsafat seni bela diri di tubuhnya. Sebagai cucu sah keluarga Dawson, dia memiliki setidaknya tiga pusaka yang dap
Pada saat ini, energi spiritual dalam pusat titik chi kultivator kurus itu mulai menghilang.Ekspresi wajah pria itu juga menjadi garang."Kamu menghancurkan pusat titik chi-ku?"Setelah mengatakan ini, wajahnya yang garang itu menunjukkan ekspresi putus asa."Pusat titik chi-ku hancur!""Pusat titik chi-ku sudah hancur!"Kultivator Kurus mengatakannya dua kali. Pertama, suaranya menderu keras. Saat mengatakan untuk kedua kalinya, suara sudah jauh lebih rendah dari sebelumnya, bahkan itu terdengar seperti bergumam.Sudah jelas kalau dia sendiri juga tahu kalau pusat titik chi-nya sudah dihancurkan dan tidak bisa menjadi seorang kultivator lagi.Keputusasaan di matanya perlahan-lahan berubah menjadi kebencian.Detik berikutnya, dia berteriak, "Aku akan membunuhmu! Aku akan membunuhmu!"Setelah meraung, dia hendak menikamkan pedangnya ke arah Xavier.Xavier menyaksikan semua ini dengan acuh tak acuh, sampai pedang di tangan kultivator kurus itu hampir menyentuhnya, dia mengulurkan dua ja
Baru pada saat itulah Xavier teringat kalau dia belum melihat pusaka apa yang baru saja dia peroleh dari Kultivator kurus itu.Dia mengeluarkan kantong sutra satin itu langsung dari sakunya.Rasa penasaran Andrew muncul, dia merampas kantong sutra satin dari tangan Xavier dan berkata, "Biar aku yang buka."Xavier tersenyum dan tidak keberatan.Dia tahu kalau Andrew hanya penasaran saja.Setelah Andrew mengambil kantong sutra satin itu dan membukanya, dia menemukan sebuah botol kecil di dalam kantong sutra satin."Hah? Apa ini?"Andrew mengerutkan kening setelah membuka botolnya.Di dalam botol itu, yang terlihat hanyalah sepotong rumput.Melihat rumput ini, Andrew menjadi semakin bingung."Benda pusaka kultivator kurus ini hanyalah sepotong rumput?"Setelah mengatakan ini, Andrew menyerahkan botol di tangannya pada Xavier.Setelah Xavier mengambil botol itu, dia menatapnya beberapa kali, tetapi tidak tahu rumput apa itu.Namun rumput ini cukup aneh.Ada sekuntum bunga yang tumbuh di at
Berdiri di persimpangan jalan yang kosong melompong, Xavier tampak kebingungan."Voile, kamu tidak bisa mencium bau pusaka itu sekarang?" tanya Xavier."Aku tidak dapat menciumnya lagi. Jika aku bisa, bukankah aku sudah memberitahumu sejak tadi." Voile juga berkata dengan tak berdaya, "Tadi saat mereka pergi, aku masih bisa merasakan kalau pusaka itu ada pada mereka, tapi tidak tahu kenapa, perasaan itu tiba-tiba menghilang, seolah-olah pusaka itu sudah tidak ada pada mereka."Mendengar kata-kata Voile, Xavier menjadi semakin bingung.Voile masih bisa merasakan bau pusaka itu, ketika mereka hendak pergi pun, dia masih bisa merasakannya.Entah kenapa, tiba-tiba tidak bisa merasakannya lagi.Dengan kata lain, sebelum mereka mencapai ujung pertigaan jalan, mereka masih memiliki benda pusaka itu.Jika dipikir-pikir secara seksama, kalau mereka menyembunyikan benda pusaka itu, itu pasti terjadi pada saat mereka berjalan sampai di ujung jalan hingga pada saat kematian mereka.Memikirkan hal
Xavier tertegun sejenak, dia mengguncang botol itu dengan kuat.Tidak ada gerakan di dalamnya."Apakah aku salah melihatnya?""Aku ingat obat itu dimasukkan ke dalam botol ini."Xavier mengerutkan kening.Xavier berjongkok, mengambil obat dari tanah dan dimasukkannya ke dalam botol yang ada di tangannya.Botol itu tidak bergeming sama sekali."Hmm?"Xavier sekali lagi membalikkan botol itu dan tetap tidak ada obat yang jatuh dari botol.Seolah-olah tidak pernah ada obat di dalamnya.Pada saat ini, Xavier mengerti ada yang salah dengan botol ini, kultivator kurus itu pasti memasukkan benda pusaka ke dalam botol ini ketika dia mengambil kantong sutra satin itu.Inilah yang membuat Voile merasa kehilangan benda pusakanya. Ini juga alasan kenapa setelah mencari-cari dan tidak dapat menemukan benda pusaka itu.Hanya saja, botol apa ini? Kenapa benda yang dimasukkan ke dalamnya bisa menghilang begitu saja?"Mungkinkah botol ini seperti cincin di tangannya yang memiliki ruang lain di dalamnya