Pada saat yang sama, tertampak sebuah sosok dan suara itu muncul bersamaan secara mendadak di dalam gua yang sangat sunyi.Michael dan Paul terkejut. Mereka berbalik untuk melihat ke arah sumber suara.Xavier terkejut saat melihat ke arah sosok yang ada di dalam gua dan dia mengerutkan kening karena kebingungan.Tepat pada saat mereka dapat melihat dengan jelas, ada sesuatu yang lebih aneh.Muncul sebuah sosok di hadapan mereka, berdiri dengan tangan terlipat dan tatapannya menunjukkan acuh tak acuh.Namun sosok itu terlihat transparan, sehingga sulit untuk membedakan apakah ini adalah orang sungguhan atau bukan.Saat mereka dalam keadaan masih bingung dan terkejut, sosok itu tiba-tiba bertanya sekali lagi, "Kenapa kalian tidak berbicara? Apa tujuan kedatangan kalian ke ruang rahasia?"Kemudian Michael segera menyadari dan berkata, "Saya Michael Gale, Kepala Sekte Azure yang sebelumnya. Ini penanggung jawab sekte, Paul dan anak muda ini adalah Kepala Sekte Azure yang sekarang, Xavier M
Pedang ini menusuk ke arah Xavier dengan kecepatan yang sangat tinggi.Kali ini, Xavier tidak memilih menghindarinya melainkan menghadapinya.Pedang itu berubah menjadi tiga puluh enam gerakan. Setiap gerakan masing-masing mengandung niat membunuh yang tak terbatas.Xavier tercengang sejenak.Sebelumnya, Xavier tidak pernah melihat teknik pedang yang begitu halus.Selain itu, setiap perubahan gerakannya sangat lembut. Kalau Xavier tidak mencapai Alam Penyempurnaan Janin, dia tidak akan bisa melihat perubahan gerakan pedang ini sama sekali.Ketika Xavier melihat jurus pedang ini, semangat tempurnya meningkat.Xavier menggunakan energi spiritual di tubuhnya, dia membentuknya menjadi sebuah pedang dan menerjang ke arah Tetua pada saat yang sama.Pedang mereka bertabrakan di udara dan menimbulkan gejolak energi."Bomm!Bomm!Bomm!"Terdengar suara keras saat kedua energi yang terbentur yang menyebabkan ruangan disekitarnya bergetar hebat seolah-olah seperti terkena gempa.Michael dan Paul bu
Xavier tersadar.Ternyata ini adalah fragmentasi memori yang ditinggalkan Tetua di sini untuk melindungi Sekte Azure.Xavier membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu.Namun, Tetua melambaikan tangan dan berkata, "Tiada akhir dari berkultivasi, cepat atau lambat kita akan bertemu lagi. Selain itu, aku telah melindungi Sekte Azure selama bertahun-tahun dan inilah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada tempat ini."Xavier hendak berbicara.Michael dan Paul memandang Tetua dan berkata, "Terima kasih telah melindungi Sekte Azure selama bertahun-tahun."Namun, Tetua itu melambaikan tangannya. "Tempat ini adalah akarku dan aku bersedia memberikan segalanya untuk itu, jadi kalian tidak perlu berterima kasih kepadaku."Jeda sesaat, Tetua menambahkan. "Kalau kalian ingin berterima kasih padaku, lakukan yang terbaik untuk mengembangkan Sekte Azure.""Kami pasti akan melakukannya," jawab Michael dan Paul pada saat yang sama.Tetua tersenyum dan sosoknya perlahan menghilang.Melihat ha
Xavier mengangkat alisnya dan berkata, "Memilih untuk membuat teknik pedang hanya karena pedang itu keren? Ini terlalu sembarangan."Namun, usai berbicara Xavier memutuskan. "Teknik pedang saja."Xavier juga merasa kalau menggunakan pedang itu terlalu keren.Hal ini mungkin karena pengaruh menonton drama saat Xavier masih kecil, dia selalu merasa terbang dengan pedang adalah adegan yang sangat keren. Terlebih lagi, ketika bertarung dengan Malfoy, dia merasakan kelenturan pedang dan merasa tidak berdaya melawan 36 jurus pedang.Voile tertawa. "Itu baru benar. Keren adalah akhir dari cerita."Xavier tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.Karena Xavier telah memutuskan untuk berlatih pedang, dia mulai mengingat kembali teknik yang pernah dilihatnya.Namun, setelah memikirkannya, Xavier tidak punya petunjuk.Pada saat itu, suara Voile terdengar lagi."Aku bisa membantumu.""Benarkah?" tanya Xavier dengan terkejut."Benar," kata Voile. "Syaratnya adalah ...."Mendengar syarat, Xavier langs
Teknik pedang.Tentu saja harus bervariasi.Terlebih lagi, itu harus sangat kuat.Xavier duduk bersila tak berdaya, dia mengingat semua gerakan pedang yang pernah dilihatnya.Namun, setelah memikirkannya, Xavier merasa teknik-teknik pedang itu terlalu biasa baginya. Dia tidak bisa memanfaatkannya dan tidak bisa memberi inspirasi kepadanya.Terutama setelah melihat ilmu pedang Malfoy, penglihatan Xavier menjadi lebih tinggi dan ilmu pedang biasa tidak ada apa-apanya baginya.Voile mengingatkan dari samping, "Karena kamu berpikir teknik pedang Tetua Malfoy sangat halus, maka kamu harus mengamati dan mempelajarinya."Mendengar kata-kata Voile, Xavier kemudian teringat dalam gua di belakang air terjun, ada sebuah mural yang ditinggalkan oleh Malfoy, yang ada seperangkat teknik pedang.Memikirkan hal ini, Xavier bangkit dan melompat ke air terjun dan sekali lagi tiba di dalam gua.Kali ini, Xavier berjalan langsung ke dinding yang terukir teknik pedang dan mulai mengamatinya.Xavier bertany
Voile tersenyum dan berkata, "Haha ... kamu tahu itu."Xavier tentu saja tahu apa yang ingin diminta Voile, dia pasti ingin menyerap energi spiritual dari tubuh Xavier.Akan tetapi, saat ini Xavier membutuhkan bantuan Voile, sudah pasti dia tidak bisa menolak permintaan Voile, mau tak mau Xavier hanya bisa berkata, "Aku bisa menyanggupi permintaanmu, tapi ....""Tapi apa?" tanya Voile.Xavier berkata, "Tapi, kamu harus berjanji padaku kalau kamu hanya dapat menyerap setengah energi spiritual di tubuhku."Voile berkata, "Tidak bisa begitu dong! Jika kamu tidak membiarkan aku menyerap semuanya, aku tidak akan memberimu jurus pedang itu."Setelah mengatakannya, Voile berpura-pura terlihat menyedihkan dan berkata, "Tahukah kamu berapa banyak yang telah aku korbankan untuk mendapatkan jurus pedang itu!"Kemudian, Voile juga takut kalau Xavier tidak akan bersedia, jadi dia pun berkata dengan sombong, "Tahukah kamu kalau jurus pedang yang aku hafal tidak hanya dari elapan eluarga esar dan n
Pada saat Xavier sadar kembali, hari sudah gelap.Dia menggerakkan tubuhnya yang agak mati rasa, lalu berjuang untuk bangkit dari tanah dan berkata dengan marah, "Voile, kenapa kamu tidak menepati janjimu?""Bukankah kamu sudah setuju untuk tidak membiarkan aku pingsan?"Namun, tidak ada tanggapan dari Voile.Xavier menduga Voile mungkin sudah tertidur lagi.Dia menggumamkan beberapa kata dalam pikirannya, lalu duduk bersila.Untungnya saat pingsan, Xavier masih berada di dalam ring. Kalau tidak, waktu seharian ini pasti terbuang sia-sia.Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Setelah mengesampingkan semua emosi dan pikiran, Xavier kembali mempelajari jurus pedang Sekte Valgus.Segera, dia membaca jurus pedang Sekte Valgus lagi dan sudah menghafal jurus itu di benaknya. Selain itu, dia juga telah memiliki pemahaman yang berbeda terhadap jurus pedang Sekte Valgus.Jurus pedang Sekte Valgus tidak hanya lembut, tetapi juga bersifat defensif. Terkadang memang ada beberapa gerakan yang ber
Selain itu, dia juga ingin menghindari semua kekurangan yang telah diingat itu ke dalam jurus pedang versinya sendiri.Dia bisa menerima jurus pedangnya memiliki kekurangan, tetapi dia tidak bisa menolerir jurus pedang yang dibuatnya memiliki celah.Intinya, dia ingin menciptakan jurus pedang yang unik dan berbeda dengan yang lain!Selain itu, dia ingin jurus pedang versinya ini bisa berkembang seiring dengan peningkatan alam kultivasinya!Awalnya, Xavier sama sekali tidak tahu apa yang dia inginkan. Setelah menguasai lebih dari seratus jurus pedang, kini Xavier punya banyak ide. Dia begitu bersemangat hingga tidak sabar untuk menciptakan jurus pedangnya sendiri.Pada saat ini, Voile yang sudah tidak mengucapkan sepatah kata pun selama tiga bulan, tiba-tiba berkata, "Jangan terburu-buru membuat jurus pedangmu sendiri. Kamu harus memikirkan berapa banyak jurus yang dimiliki jurus pedangmu dulu dan apa fungsi dari masing-masing gerakan itu."Mendengar suara Voile, Xavier dengan tidak pua