Andrew mengangguk dan berkata, "Ya, ketika aku pertama kali datang ke sini, aku selalu berpikir benar-benar ada burung Phoenix di sini. Kalau tidak, mengapa orang-orang di desa-desa di kaki gunung mengatakan mereka telah melihat burung Phoenix!""Kemudian, setelah tinggal di sini selama setengah bulan, aku mencari semua tempat di gunung ini dan tidak menemukan jejak keberadaan burung Phoenix."Setelah mendengar ini, Xavier bertanya, "Kalau begitu kamu sudah memerhatikan tidak ada burung Phoenix di sini setengah bulan yang lalu, mengapa kamu tinggal di sini sampai sekarang?"Andrew memegang kipas di tangannya dan berkata, "Aku juga tidak ada hubungannya dan aku pikir lingkungan di sini bagus, jadi aku akan tinggal selama beberapa hari lagi." Xavier mengangguk sambil berpikir, kemudian berkata, "Kalau aku tidak salah, kamu adalah seorang kultivator, 'kan?"Mendengar kata-kata Xavier, Andrew benar-benar terkejut dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"Xavier berkata sambil tersenyum, "Kare
Xavier tertegun sejenak."Pintu masuk Sekte Valgus adalah medan yang rumit. Walaupun tahu lokasinya dan kalau tidak ada yang menunjukkan jalannya, akan sulit untuk menemukannya. Kebetulan aku pernah kesana, kalau bepergian denganku, pasti akan lebih cepat sampai ke Sekte Valgus," ujar Andrew.Alasan utama Andrew ingin mengikuti Xavier ke Sekte Valgus adalah ingin melihat formasinya.Bagaimanapun, formasi Sekte Valgus tidak ada bandingannya di dunia dan tidak ada yang pernah keluar dari sana dalam keadaan hidup.Beberapa tahun ini,sama sekali tidak ada orang yang pernah menantang formasi ini. Andrew juga hanya mendengarnya, tidak pernah melihatnya.Sekarang Xavier akan pergi ke Sekte Valgus, dia pasti akan memasuki formasi itu. Jadi Andrew bisa melihat formasi yang membuat semua orang merasa takut itu.Xavier juga tahu apa yang ada di pikiran Andrew, tetapi setelah berpikir kalau Andrew tahu jalan dan dapat menghemat banyak waktu, dia berkata, "Baik, Kak Andrew yang menunjukkan jalan,
Xavier berkata dengan tidak tergesa-gesa, "Aku adalah Xavier, ada permintaan ingin bertemu ...."Belum selesai bicara, wanita yang berdiri di ambang pintu langsung menyela kata-kata Xavier dan menegur dengan marah, "Kenapa kamu berteriak di depan Sekte Valgus?"Xavier berkata dengan tenang, "Ada masalah yang ingin saya tanyakan kepada Sekte Valgus."Wanita itu menimpali, "Apakah kamu tidak tahu aturan Sekte Valgus? Tolong segera pergi! Kamu tidak diterima oleh Sekte Valgus."Xavier mengangkat alisnya, melihat wanita yang baru saja berbicara dan hendak marah. Andrew yang berada di sebelahnya buru-buru menariknya kembali dan berkata, "Temanku baru pertama kali datang ke Sekte Valgus, dia tidak mengerti aturan di tempatmu, harap maafkan aku."Wanita itu mendengkus dingin dan tidak mengatakan apa-apa.Andrew menoleh dan bertanya kepada Xavier, "Kalau kamu tidak lulus ujian, mereka tidak akan membiarkanmu masuk ke Sekte Valgus, bahkan tidak akan menjawab pertanyaanmu."Xavier mengangguk, me
Saat kerumunan orang sedang berbicara, Xavier telah mengambil beberapa langkah ke depan.Pada saat itulah, Xavier secara resmi memasuki lorong.Ujian dimulai!Namun, di dalam lorong itu sangat sunyi.Xavier telah berjalan sekitar lima menit dan masih sama.Xavier menghentikan langkahnya."Kenapa Nafsu Batin belum juga muncul?" Xavier bingung.Sebenarnya bukan hanya Xavier yang bingung, orang-orang di luar Sekte Valgus juga bingung."Kenapa lorong ini sepertinya tidak berbahaya sama sekali?"Mereka dengan penasaran bertanya kepada kakak satu perguruan yang di samping, "Kakak seperguruan, apa yang terjadi? Kenapa lorongnya tidak merespons?"Para kakak seperguruan juga tidak tahu bagaimana menjawabnya, hanya bisa berkata dengan nada misterius, "Kalian akan tahu nanti."Xavier berdiri di tempat dan berpikir sejenak.'Secara logika, sejak awal tidak ada orang yang pernah keluar dari lorong ini dengan selamat, seharusnya ada banyak mayat di sini, 'kan?'Namun, Xavier sudah berada di lorong i
Dia berdiri di hadapan Xavier dengan acuh tak acuh.Dia tampak sangat tenang.Baik dari segi penampilan, postur dan ekstensinya mirip persis dengan Xavier.Xavier dengan penasaran memandang pria bertampang sama persis dengan dirinya itu, berdiri tepat di hadapannya.Dia tidak kuasa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah kamu manusia sungguhan?""Omong kosong, kalau aku bukan manusia sungguhan, memangnya kamu sungguhan?" Sikap pria itu sangat tidak ramah.Xavier mengerutkan kening dan bertanya lagi, "Kalau begitu, apakah kamu punya pemikiran sendiri?"Dia curiga pria yang ada di hadapannya adalah sosok kepribadiannya yang kedua, yaitu sosok lain dari dirinya dalam pikirannya.Apa yang disebut Nafsu Batin, mungkin merupakan seberkas pikiran jahat yang ada di dalam hati seseorang.Xavier yang berdiri di seberang, berkata dengan acuh tak acuh, "Berhentilah memikirkan hal yang tidak masuk akal. Aku bukan kepribadian keduamu, aku juga bukan seberkas pikiran jahatmu. Aku adalah kamu dan k
Andrew juga berdiam terus di tempat dan terus menyemangati Xavier."Kak Xavier, kamu harus semangat! Aku yakin, kamu pasti mampu mengalahkan sosok Nafsu Batinmu. Aku yakin kamu akan keluar dari lorong itu dengan selamat."Meskipun Andrew mendukung Xavier, dia juga tahu kalau Xavier dalam bahaya.Dia bahkan menyesal telah memberi tahu Xavier lokasi Sekte Valgus dan memandu Xavier menemukan pintu masuknya.Namun, Andrew juga tahu kalaupun dia tidak memberi tahu Xavier, pria itu pada akhirnya juga akan menemukan lokasi Sekte Valgus.Memikirkan hal ini, dia hanya bisa menghela napas."Ah, aku bahkan tidak tahu apa tujuan Kak Xavier ingin masuk ke Sekte Valgus. Tapi untuk ini, dia bahkan tidak memedulikan keselamatannya."Di saat yang sama, dia juga merasa sangat frustrasi.Xavier adalah pemuda terkuat yang pernah dia temui. Meski biasanya Andrew selalu memandang tinggi kemampuan dirinya sendiri dan tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dirinya, dia tetap sangat terkesan dengan kekuat
Pada saat ini, semua murid Sekte Valgus terkejut.Mereka tidak menyangka Xavier yang sudah tidak memiliki energi spiritual akan memilih untuk menghadapi serangan yang begitu kuat.Kelly juga menatap Xavier dengan heran, tidak mengerti mengapa dia akan menyerang.Berasal dari mana kepercayaan diri dan keyakinannya?Kelly tidak pernah bisa memahaminya.Bukan hanya mereka yang terkejut.Sosok Nafsu Batin juga terkejut.Namun, dia tertawa dingin setelah keterkejutannya, "Hehe ... kamu masih berani melawan? Kamu hanya cari mati."Xavier tidak berbicara."Bomm!"Tinju mereka akhirnya bertabrakan.Sekali lagi tubuh Xavier terhempas dan jatuh dengan keras ke tanah.Sang Nafsu Batin hendak melangkah maju untuk melakukan pukulan.Tepat saat itu, Xavier berdiri sekali lagi dan berinisiatif untuk menyerang sosok Nafsu Batin itu.Sosok Nafsu Batin menatap Xavier dengan heran."Sudah tidak ada energi spiritual yang tersisa di tubuhmu, kenapa kamu masih bisa menahan seranganku berulang kali?"Xavier
Sosok Nafsu Batin mengangkat kepalanya dan menatap Xavier dengan kaget, "Kenapa energi spiritual di tubuhmu menjadi penuh?"Tepat setelah menanyakan ini, dia tertegun lagi."Eh? Kamu membuat terobosan?""Benar, aku telah menerobos," kata Xavier sambil tersenyum dengan penuh arti.Dia memandang Xavier dengan tidak percaya dan bergumam, "Bagaimana mungkin kamu bisa menerobos di lorong ini?"Sosok Nafsu Batin bukanlah satu-satunya yang merasa terkejut.Di luar lorong, semua murid Sekte Valgus juga merasa terkejut.Jelas, Xavier sudah akan terbunuh, tetapi akhirnya dia menerobos. Terlebih lagi, energi spiritual di tubuhnya melimpah dan jauh lebih kuat daripada beberapa saat yang lalu.Kelly juga terkejut sejenak, kemudian dia tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Xavier, aku memang tidak salah tentang kamu."Sedangkan, Andrew melihat kejadian ini dengan tidak percaya dan sangat emosional."Hahaha ...."Andrew berdiri di tempat dan tertawa terbahak-bahak.Xavier memandang sosok di hadapanny