Home / Fantasi / Dewa Naga Terpilih / 22. Terbuka Perlahan

Share

22. Terbuka Perlahan

Author: Shaveera
last update Last Updated: 2024-11-08 11:13:02

Langkah Jaquer melin panjang dia seakan merasakan hal yang tidak biasa dan ini membuatnya tidak nyaman. Elang yang berjalan di belakangnya terus memberi arahan kemana dia harus melangkah.

Hingga akhirnya keduanya berhenti di kamar nomer 245 sebuah hotel berkelas. Samar terdengar suara yang tidak asing di indranya. Dahinya berkerut tidak percaya.

"Apakah ini nyata?"

"Saya juga tidak paham, Tuan. Lebih baik dibuktikan saja!"

Dengan sedikit tenaga pintu dibuka paksa oleh Jaquer. Pandangannya langsung tertuju pada posisi istrinya ditindih oleh seorang pria. Langkahnya makin panjang dan langsung menghantam punggung pria itu.

"Kau!"

"Lalu siapa yang kau inginkan, Jaquer?'

" Bangsat, selama ini aku melindungimu ternyata ini balasannya!"

Pukulan Jaquer melayang ke rahang pria itu, tetapi Meilani berteriak lantang sambil menempelkan pisau pada lehernya.

"Jika kau pukul lagi dia maka pisau ini yang akan menancap di leherku!"

Dalam helaan napas yang berat, Jaquer menoleh ke arah istrinya yan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dewa Naga Terpilih   23. Menjemput Sekolah

    Meilani masih belum nyaman untuk membuka semua rahasia sepuluh tahun silam. Dia masih ingin melindungi nyawa suaminya dan putranya tanpa dia ketahui justru itu yang membuat Jaquer makin merasakan kasih dan cinta istrinya. "Iya sudah jika ini yang kamu inginkan, sebaiknya kita segera pulang.""Baiklah." Keduanya berjalan menuju ke mobil, dengan lembut Jaquer membukakan pintu. Melani masih enggan untuk masuk. Setelah siap, mobil melaju membelah jalan utama Kota Dongdong. Sementara di sekolah, terlihat Leonard sedang mengalami kesulitan. Dia ditekan oleh salah satu temannya dengan tuduhan mencuri. Leonard masih terus menolak tuduhan itu hingga akhirnya sebuah tamparan melayang di pipinya. "Aku sungguh tidak mengambil benda miliknya, Ibu Guru.""Jujur saja, jangan persulit dirimu, Leon. Apakah kamu ingin Mrs. Meilani akan membelamu?""Tentu saja." Pemilik barang terus mendesak pada guru agar barang itu segera dikembalikan. Baginya barang itu sangat berguna untuk hidupnya. Namun, Leon

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dewa Naga Terpilih   24. Hilangnya Liontin Giok

    Sosok Jaquer berjalan dengan gagah dan sombong diikuti Melani yang berjalan tergesa mendahului. Dia langsung berdiri meraih lengan Leonard agar berdiri di dekatnya. Selanjutnya Meilani mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Leonard. "Kamu tidak apa kan, Leon?"Leonard menggelengkan kepala, tetapi tatapannya tertuju pada sosok Jaquer yang menguarkan aura dingin. Pandangan Leonard begitu serius pada setiap perubahan reaksi pria tersebut yang diinfokan ibunya dialah ayah biologisnya. "Siapa Anda hingga berkata keras, Hah. Apakah Anda tahu siapa suamiku?" Wanita bergaun merah menyala dan bermake up tebal berkata sambil menunjuk ke muka Jaquer. Kepala sekolah terdiam dengan tubuh bergetar, sepertinya dia tahu identitas apa yang dibawa oleh Jaquer. Namun, kepala sekolah tidak bisa berkata seakan suaranya terhenti di tenggorokan. Bukan hanya suaranya yang terhenti, tetapi otaknya seakan pun tidak mau bergerak. Tapak tangannya mencengkeram bibir meja untuk mengurangi kecerobohan lisan dan g

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dewa Naga Terpilih   25. Bukti Mulai terlihat

    Jaquer segera merokok sakunya, dia terlihat serius berbicara dengan lawan bicaranya. Nada dingin dan serius membuat tubuh Mr. Yohan bergetar hebat. Apalagi Jaquer ada menyebut satu nama tokoh penting di tempatnya bekerja. "Sudahkah, Mah, sebaiknya kita mengalah!" bisik Mr. Yohan pada istrinya. "Tidak bisa. Aku tidak terima, harusnya kamu dukung aku dong!"Perkelahian mulut suami istri itu terus berlanjut meskipun dalam suara yang rendah. Jaquer hanya menatap tajam dan dingin. Sementara Meilani mulai ketakutan dan memeluk lengan suaminya tanpa bersuara. "Tenanglah, Mei!"Suara Jaquer masih bisa didengar oleh kepala sekolah, hal ini menimbulkan pertanyaan dalam otaknya. Lelaki berusia senja itu menatap pada sepasang suami istri lalu mendekat dan memberi saran agar memilih Damai saja dalam menghadapi sosok dingin itu. "Tidak bisa, anak itu harus meminta maaf lebih dulu baru aku bebaskan!" tolak Mrs. Yohan. "Bukankah liontin itu sudah ketemu, Nyonya. Jadi aku tidak perlu minta maaf."

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dewa Naga Terpilih   26. Mulai Membangun Kepercayaan

    Hingga menjelang larut malam barulah mobil Jaquer memasuki gerbang rumah utama. Setelah memberikan kunci pada pelayan, dia langsung melangkah masuk ke dalam dan disambut kepala pelayan. "Bagaimana dengan istri dan anakku, Ramon?" kata Jaquer sambil melempar mantel miliknya. "Mereka tidur dalam satu kamar, Tuan. Semua sudah saya siapkan, tetapi Nyonya inginkan tidur satu kamar dengan tuan muda."Jaquer terus melangkah tanpa memberi reaksi atas penjelasan Ramon hingga sampai di dalam kamarnya barulah dia bicara, "siapkan air hangat untukku!"Tanpa berkomentar, Ramon masuk lebih dalam ke kamar mandi pribadi milik Jaquer. Dia mulai menata dan mengatur suhu air sesuai yang diinginkan oleh majikannya. Tidak lupa dia menyiapkan wine dan gelas khusus serta aromaterapi. "Semua sudah siap, Tuan. Silakan!"Ramon berjalan menuju ke ruang ganti Jaquer, dia juga menyiapkan piyama khusus dan diletakkan di atas tempat tidur. Setelah merasa cukup, pria tua itu keluar dari kamar Jaquer. Saat pintu

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dewa Naga Terpilih   27. Mencoba Berbincang

    Setelah yakin istrinya tidur, Jaquer bangun. Dia melangkah menuju ke ruang kerja, tidak lupa dengan handphone miliknya. Setelah berada di ruang kerja dia menghubungi Elang. "Bagaimana?""Ternyata saat itu nyonya sedang ditekan oleh kedua orang tuannya, Tuan. Dia harus memilih putranya atau nyawa Anda.""Tetapi untuk apa? Bukankah semua sudah diberikan istriku pada mereka?"Diam, tidak ada jawaban dari seberang. Hanya suara kertas yang dibolak-balik. Jaquer masih setia menunggu jawaban Elang. "Bagi mereka Anda adalah menantu yang tidak diinginkan. Miskin dan tidak berpendidikan. Untuk itulah mereka membuat Anda, Tuan.""Baiklah, lalu siapa itu Thomson?""Dia tuan muda kedua keluarga Thomson kota sebelah.""Berani sekali dia mendekati istri. Mungkinkah dia yang dijodohkan kala itu?" Jaquer menghentikan kalimatnya sesaat, lalu dia berkata, "selidiki lebih jelas lagi!"Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Jaquer. Untuk sesaat dia melihat kiriman email dari Elang dan Alexandria.

    Last Updated : 2024-11-14
  • Dewa Naga Terpilih   28. Ijin Berkuda

    Jaquer tersenyum sendiri di balik kemudi. Setelah mengantar Leonard ke sekolah, dia langsung berbalik arah kembali ke rumah. Hingga mobil itu terparkir di depan rumah senyumnya masih terlukis sempurna. Jaquer masuk sambil sesekali bersiul menyuarakan kegembiraan hati. Hal ini membuat Meilani menatapnya heran. "Hai, sepertinya lagi dapat jempot ya!""Hanya rencana main kuda bersama jagoanku," jawab Jaquer santai sambil mencomot biskuit hasil karya istrinya. "Tidak bisakah permisi saat mengambil sesuatu yang bukan milikmu?!"Jaquer langsung berhenti melangkah dan berbalik menghadap pada Meilani. Pandangannya fokus pada manik mata wanita yang masih istrinya itu. Mendapat tatapan yang serius membuat nyali Meilani sedikit menurun. Namun, sesaat kemudian dia membalas tatapan itu. "Dimana letak salahku jika biskuit itu hasil karyaku?"Jaquer makin dingin, auranya menyebar menekan emosi Meilani membuat wanita itu merinding. Dia berjalan mundur berusaha menghindari interaksi berlebih yang

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dewa Naga Terpilih   29. Preman

    Meilani terpaku di tempatnya semula tanpa berniat untuk mengikuti langkah Jaquer. Dia lebih memilih diam tanpa kata apapun menatap kepergian suaminya. Setelah tidak nampak punggung Jaquer, Meilani pun mulai menata peralatannya. Dia menyusun peralatannya di atas motor roda tiga. Tanpa Meilani ketahui sesungguhnya Jaquer sedang mengamati pergerakan yang dilakukan istrinya itu. "Hari makin siang, sebaiknya aku segera berangkat sebelum semua terlupakan."Melani bergegas melangkah keluar dari rumah mewah, dia menjalankan kendaraan roda tiganya dan tanpa disadari Jalur telah mengamati semua dari lantai dua. Bibir pria itu tersenyum. 'Mau sampai kapan kamu sembunyikan semua, Mei?'Jalan kota menuju taman terlihat sepi membuat kendaraan Meilani segera sampai. Wanita itu mulai berjualan di pinggir jalan yang sedikit lebih longgar. Rupanya tidak hanya Meilani saja yang berjualan di sana. "Hai, Ms. Meilani. Apakah cuaca hari ini mendukung kita?""Semoga saja, aku sedang berusaha untuk anakku

    Last Updated : 2024-11-19
  • Dewa Naga Terpilih   30. Perkelahian

    Jaquer menatap tajam pada Alex. Pria yang berusaha melecehkan wanitanya. Namun, Alex justru menertawakan tatapan dingin Jaquer. "Bagaimana rasanya dihina oleh wanita, Jaquer? Dia adalah milikku."Kedua tangan Jaquer mengepal kuat, dia tidak tahan lagi dengan ocehan Alex yang merendagkannya. "Apa kau tidak kenal denganku, Alex?""Hah, siapa kau hingga aku harus mengenalmu, Sampah!"Tanpa memberi aba-aba, Alex langsung melancarkan serangan ke arah Jaquer. Selarik cahaya meluncur deras mengarah ke Jaquer, tetapi dia sama sekali tidak bergerak dari posisinya. "Jaqu, awas!" Meilani berteiak memberi peringatan pada Jaquer akan serangan Alex. Akan tetapi, Jaquer tidak memedulikan suara istrinya. Hal ini membuat Meilani segera bangkit dari posisi jongkoknya lalu berlari mencoba menghadang sinar tersebut. Melihat perjuangan istrinya, hati Jaquer tercubit. Tanpa menggeser tubuhnya, Jaquer menjentikkan jari ke arah wajah Alex hingga seberkas sinar meluncur. Hal ini membuat Alex terhenyak ka

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Dewa Naga Terpilih   62.

    "Simpan semua bukti ini dengan baik, Xandria. Aku ingin kau tetap diam dan memantau semua pergerakan Angeli!""Baik, Tuan. Lalu bagaimana dengan Tuan Muda yang sering bepergian sendiri?"Jaquer terdiam, ujung jarinya mengetuk meja beberapa kali hingga akhirnya dia menatap serius pada bawahannya itu. "Untuk sementara biarkan saja dulu, Angeli tidak akan berbuat lebih."Alexandria mengangguk, setelahnya dia pamit melanjutkan pekerjaan lainnya. Sepeninggalnya Alexandria, Jaquer menghela napas panjang. Pikirannya menerawang jauh pada masa silam dimana dia awal mula dibuang ke sekte Bulan Sabit. "Aku jual ini anak, Tuan Jordan." Seorang pria berkata pada ketua Sekte Bulan Sabit. "Siapa pria ini dan berapa harga yang kau inginkan, Hurt?"Jaquer yang dilempar oleh Richard Hurt hanya meringkuk tanpa daya. Semua yang terjadi pada dirinya membuatnya harus diam memendam setiap penghinaan yang ditujukan mereka padanya. "Aku ingin sebidang tanah di Dubai, juga kemakmuran tanpa batas." Kalimat

  • Dewa Naga Terpilih   61.

    Leonard berdiri diam menatap ibunya yang sedang sibuk melayani pembeli mie rebus. Dia tidak bergerak, hanya menatap tanpa berniat membantu pekerjaan ibunya. Sesekali tatapan Meilani tertuju pada putranya yang berdiri terpaku melihatnya secara intens. Ada resah do sorot mata bening wanita cantik itu, tetapi dia belum bisa meninggalkan pekerjaannya itu. Para pembeli terus berdatangan ke kedai mie yang beberapa hari ini libur. Akibatnya para pekerja pabrik berbondong-bondong makan di kedai itu. "Kalian lama tidak jual, akibatnya kami kelaparan berhari-hari," kata salah satu pembeli. Meilani mengulum senyum sambil kedua tangannya terus bergerak meracik mie rebus pesanan para pembeli. "Maafkan kami, beberapa hari lalu kami disibukkan dengan pekerjaan lain," jawab Meilani dengan nada rendah dan senyum ramah. "Lain kali beri kami pengumuman jika kalian libur agar kami bisa siapkan bekal dari rumah," saran yang lain saat menerima mangkuk mie pesanannya. "Baik, sarannya akan saya pakai

  • Dewa Naga Terpilih   60.

    Jaquer melangkah mengikis jaraknya dengan Angeli, dia tidak mengindahkan peringatan dari wanita itu. Tatapannya yang tajam menghujam jantung Angeli membuat tubuh wanita itu gemetaran. "Jaquer," keluh Angeli manja. Meskipun jantungnya berdetak lebih cepat dan tubuhnya tampak gemetaran, Angeli masih mampu mengeluarkan kemanjaannya. Tangan kekar Jaquer mencengkeram rahang Angeli lalu mendorongnya hingga tubuh wanita itu terjatuh di sofa. "Apakah selama ini masih kurang?"Angeli meraih telapak tangan itu dan mengusapnya lembut. Tubuhnya menggeliat pelan hingga rok mini yang dipakai sedikit naik lebih tinggi. Paha putih mulus terpampang nyata. Angeli tersenyum tipis, "Jaquer!"Suara manja nan lembut mengalun indah, tidak hanya suara yang digunakan oleh Angeli agar Jaquer tergoda. Dia juga melakukan gerakan. Tungkai yang panjang dan mulus diangkatnya dan bergerak menyentuh tubuh Jaquer. Pria itu mengulum senyum aneh, tetapi Angeli tidak peduli. Dia terus memancing gairah Jaquer. "Car

  • Dewa Naga Terpilih   59.

    Sementara di ruang kerja Jaquer terlihat pria itu sedang memegang kepalanya dan memijatnya pelan. Elang hanya duduk diam di depannya yang terhalang oleh meja. "Apakah sesakit itu, Tuan?""Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan tubuhku, Elang.""Sejak kapan ini terjadi?""Sejak aku kembali dari pencarian Meilani dan Leonard. Sehari setelahnya rasa ini mulai tumbuh, serangan akan lebih dahsyat setelah aku makan bekal dari istri."Untuk sesaat Elang menatap pada atasannya dengan dahi berkerut, lalu bibirnya mulai bergerak pelan, "mungkinkah ada konspirasi antara penculik dan nyonya, Tuan?""Aku kira juga itu, tetapi semua belum jelas. Meilani terlihat santai dan tulus begitu juga dengan putraku." Keduanya terdiam dalam pikirannya masing-masing hingga lamunan itu buyar saat terdengar suara familiar yang datang menyapa manja. Elang langsung menatap pada Jaquer, atasannya itu mengangguk dan menggeleng sebagai tanda agar dia keluar meninggalkan Jaquer bersama pemilik suara itu. "Saya

  • Dewa Naga Terpilih   58

    Waktu terus berlalu, Jaquer merasakan perlakuan Meilani banyak berubah sejak menghilang beberapa waktu lalu. Namun, dia tidak mau berkata hanya bawahannya yang digerakkan untuk mencari kebenaran atas peristiwa menghilangnya itu. Jaquer mengikuti saja semua apa yang diinginkan oleh istri dan anaknya tanpa bentak membantah. Seperti hari ini, dia diberi arahan untuk mulai membawa bekal makan siang. Jaquer hanya memberi senyuman dan setuju saja toh hanya bekal makan siang. "Jangan lupa dimakan, Jaqu!" pesan Meilani. Melihat sikap ayahnya yang makin patuh dengan apa yang dikatakan oleh ibunya membuat Leonard menjadi bimbang. Dia tidak ingin ada perubahan pada ayahnya yang akan membawa dampak tidak baik. "Ibu, apakah ini tidak akan merubah semua?" tanya Leonard saat bayangan Jaquer sudah jauh. Meilani menatap punggung suaminya yang menghilang di balik tirai pembatas. Kemudian pandangannya berpaling pada putranya. Senyumnya mengembang tipis, dengan tatapan gelisah. "Semoga saja tidak,

  • Dewa Naga Terpilih   57.

    Sudah sekian waktu ternyata Jaquer masih belum mampu menemukan keluarganya. Dia mendesah panjang dan berat. Maka untuk menghilangkan kegelisahan dan rasa khawatir yang terus mendera dia pun memutuskan untuk kembali pulang. Tidak butuh waktu lama, kaki Jaquer sudah menapaki lantai halaman mansion miliknya. Dia berjalan lesu, tetapi pintu langsung terbuka saat tangannya meraih gagang pintu. "Mei!" Tanpa banyak suara, Meilani meraih lengan suaminya dan membawanya masuk. Jaquer hanya mengikuti langkah istrinya dalam diam. "Duduklah, kamu pasti lelah!" Usia berkata, Meilani berdiri dan melangkah meninggalkan Jaquer. Namun, baru saja bergerak dua langkah tangannya sudah di raih Jaquer dan ditarik hingga wanita itu jatuh terduduk di paha. "Menghilang kemana?""Aku tidak hilang, hanya keluar bersama Leonard berbelanja setelah itu pulang. Aku juga belikan kamu pakaian, sebentar aku ambil dulu," kata Meilani. Jaquer meraup wajahnya, dia tidak semudah itu percaya akan penjelasan istrinya.

  • Dewa Naga Terpilih   56. Hilang

    Jaquer masih fokus dengan layar laptopnya, dia meneruskan pekerjaan Elang yang tertunda akibat pencarian istri dan anaknya. Pekerjaan bisnis di kota sebelah membuat otak Jaquer terus berputar dan bercabang. Keresahan yang menjalar di jiwa tidak dia pedulikan. Saat ini gelisah itu harus ditekan demi sebuah pekerjaan yang lebih pantas. Tiba-tiba telinga Jaquer bergerak ke atas, kedua matanya menyipit dengan dahi berkerut. Dia pun mengangkat kepalanya menatap pada pintu berharap ada kabar dari sana. Cukup lama Jaquer diam menatap pintu dengan menopang dagu. Selang beberapa menit, pintu terbuka dengan menampilkan wajah sendu Alexandria. "Tuan, Nyonya dan Tuan Muda telah ditemukan."Mendengar kabar itu seketika Jaquer bangkit dari duduknya dan saat itu juga tangannya menyambar jas hitam yang ada di sandaran kursi. "Segera ke sana!"Tanpa banyak bicara, Alexandria pun berjalan mengikuti arah Jaquer hingga sampai di pintu lift. Jaquer menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap

  • Dewa Naga Terpilih   55. Menuju ke Mansion Venus

    Mobil yang membawa Meilani dan Leonard telah memasuki jalan khusus yang mana di sekelilingnya dipenuhi dengan pohon pinus menjulang tinggi. Angin bertiup sepoi, pandangan Meilani semakin berkabut. "Leon, segera kabari ayah kamu!" perintah Meilani dengan nada sangat rendah. Tanpa bersuara Leonard menunjukkan layar ponselnya yang sudah berada di dinding chat bersama ayahnya. Melihat riwayat chat itu seketika Meilani menghela napas panjang. Kemudian dia pun melihat ke sisi luar. Hanya ada deretan pohon pinus yang sesekali terdapat rumput liar yang cukup tinggi. Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah bangunan megah, tetapi bukan seperti gambar yang dikirim ayahnya. Hal ini membuat kepala Leonard menggeleng. "Selamat datang!" Terdengar suara yang familiar di telinga Meilani. Begitu pintu terbuka barulah dia sadar sedang berhadapan dengan siapa. Bibir tipis Meilani tersenyum masam. "Apa maksud kamu membawa kami ke sini, Nona?"Angeli tersenyum, dia memberi isyarat pada bawahannya aga

  • Dewa Naga Terpilih   54. Nyata

    Beberapa bawahan Jaquer membawa Jordan dan yang lainnya keluar dari ruangan itu atas perintah Jaquer. Setelah semua yang melakukan perundingan telah disingkirkan, barulah Alexandra berjalan mendekati Meilani."Mari, Nyonya!"Meilani meraih telapak tangan Alexandria, keduanya naik ke atas panggung dimana Jaquer dan Leonard sudah berdiri tegak di sana. Dengan penuh kasih, Jaquer menjemput wanitanya. Lalu dibawa lebih ke tengah. "Wanita ini adalah istri saya, ke depannya kalian harus menjaganya," kata Jaquer sambil mengangkat tangannya yang bertautan dengan Meilani. Jawaban serempak terdengar jelas, kemudian Jaquer kembali berkat untuk memperkenalkan putranya. Semua anggota Istana Naga tampak gembira atas kabar yang disampaikan oleh Jaquer. Waktu terus berlalu hingga akhirnya perjamuan itu selesai. Jaquer pun melangkah lebih dulu meninggalkan ruangan itu, ada pekerjaan yang harus dilakukan. "Bawa pulang istriku dan anakku, langsung mansion Venus!" Usai berkata Jaquer melangkah panja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status