Xu Lao, Tang San dan Gong Cu diam sambil menahan amarah yang menggelora di dada, sedangkan Wu He, Lao Ren dan Wu Xi tersenyum tipis melihat sikap Tian Fan yang tenang dan bisa membuat ketiga orang itu tersudut dan tidak berkutik sama sekali. Xu Lao dan Gong Cu saling melirik, tampak sorot mata mere
“ Du!” “ Heibao!” Serunya dengan santai. Mereka berenam bisa merasakan jika terjadi perubahan pada diagram sihirnya, muasal yang mereka miliki pun terasa berbeda dari biasanya. Tang San yang merupakan seorang alkemis tentu tahu apa yang terjadi. “ Racun dan segel…Kau meracuni muasal dan diagram
“Aku berjanji!” Jawab Tian Fan dengan tenang. Tian Fan mengarahkan telapak tangannya ke arah Xu Lao dan Gong Cu, keduanya terbebas dari teknik paralisis Tian Fan. Dari sana mereka menyerahkan kontrak kerjasama mereka dengan serikat dagang Baoku dan cincin penyimpanan yang mereka bawa. Setelah s
Bab 211. Sekutu baru. Tian Fan menyeringai saat ia mendapatkan kabar dari Wu He mengenai keributan yang terjadi di kuil dewa Hua, dari informasi yang berkembang diketahui jika Xu Lao dan yang lainnya yang berubah menjadi monster terkutuk itu bahkan harus dihadapi oleh dua Banshen dan dua Mushi agar
Bab 212.Ketahuan. Di sebuah istana dewa yang berada di Dalu Zhi, Dalu utama yang posisinya berada di tengah dan diapit kedua belas dalu lainnya. Enam sosok Banshen Dewa duduk bersama mengelilingi meja bundar yang menjadi meja pertemuan khusus bagi keenam dewa. Kedua belas sosok berjubah tersebu
Bab 213. Iblis? Lao Ren membawa Tian Fan masuk ke dalam sebuah bangunan tingkat tiga, bangunan yang merupakan sebuah paviliun penjualan tanaman obat terlihat begitu ramai dan dipenuhi banyak ras yang ingin menjual dan membeli tanaman obat. Secara sekilas dapat dilihat jika kebanyakan yang datang k
Bab 214. Jurang. Tian Fan menatap ketiga lawannya dengan dingin, mereka yang kini dalam posisi terbang melayang dan mengepungnya dari tiga arah yang berbeda terlihat waspada dan menjaga jarak darinya. Lao Ren yang melihat situasi itu langsung bertindak, ia berdiri di depan Tian Fan lalu merentangk
Bab 215.Tidak seperti bayangan. Di sebuah ruangan di dalam gua kediaman ketiga sesepuh. Tian Fan menyampaikan maksud dan tujuannya datang menemui mereka bertiga, tanpa kesulitan berarti ketiganya menerima apa yang diinginkan Tian Fan Alasan Ketiga elf kegelapan yang bernama Alaia, Alatra dan Ala
Bab 249. Penjara dan Lab. Tian Fan menatap Ma Liang yang tubuhnya mulai diserap esensi tubuhnya oleh ramuan yang dipadukan dengan mekanisme dari tabung sihir. Kini tubuhnya hanya menyisakan kulit yang terbalut tulang, sedangkan para makhluk hidup lainnya yang berada di dalam tabung kini telah ber
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was