Bab 213. Iblis? Lao Ren membawa Tian Fan masuk ke dalam sebuah bangunan tingkat tiga, bangunan yang merupakan sebuah paviliun penjualan tanaman obat terlihat begitu ramai dan dipenuhi banyak ras yang ingin menjual dan membeli tanaman obat. Secara sekilas dapat dilihat jika kebanyakan yang datang k
Bab 214. Jurang. Tian Fan menatap ketiga lawannya dengan dingin, mereka yang kini dalam posisi terbang melayang dan mengepungnya dari tiga arah yang berbeda terlihat waspada dan menjaga jarak darinya. Lao Ren yang melihat situasi itu langsung bertindak, ia berdiri di depan Tian Fan lalu merentangk
Bab 215.Tidak seperti bayangan. Di sebuah ruangan di dalam gua kediaman ketiga sesepuh. Tian Fan menyampaikan maksud dan tujuannya datang menemui mereka bertiga, tanpa kesulitan berarti ketiganya menerima apa yang diinginkan Tian Fan Alasan Ketiga elf kegelapan yang bernama Alaia, Alatra dan Ala
Bab 216. Satan. Tian Fan mulai berjalan menuju pulau. Tempat yang menjadi tempat kemunculannya sebelumnya ternyata adalah puncak gunung terluar yang berada di tepian laut,hal itulah yang membuatnya bisa melihat istana tersebut. Ia menuruni puncak gunung tempatnya berpijak, baru saja beberapa langk
Tentunya hal itu membuat Tian Fan penasaran, jelas ada yang salah di diri Amok dan ia yakin akan hal itu. “ Lalu apa yang kau cari dan ingin kau dapatkan disana?” Tanya Tian Fan serius. “ Kau adalah orang ketiga yang bisa memasuki tempat ini, yang pertama adalah Sang Dewa Alkemis, kedua adalah Dew
Bab 217. Sifat. Tian Fan menggunakan teknik perubahan Amok untuk melawan empat beast babi hutan yang menyerangnya secara bersamaan. Dengan satu tebasan sabit besarnya keempat beast tersebut kepalanya langsung terpisah dari tubuhnya. Tubuh keenam beast yang menyerangnya kemudian ia belah, dari sa
Bab 218. Kebaikan. Tian Fan menyaksikan ketiga gadis ras iblis itu bertarung dengan kelima sosok pria ras ras iblis yang mengincar mereka, tampak ketiganya bisa bertarung seimbang dengan kelimanya. Namun pengaruh racun dan belum pulihnya kondisi mereka sepenuhnya membuat pertarungan kedua kubu itu
Bab 219. Mengungkapkan. Tian Fan dan ketiga gadis elf sampai di dermaga kerajaan Amon, dengan adanya ketiga gadis itu membuatnya tidak sulit untuk melewati penjagaan kota. Ketiganya pun langsung memandu Tian Fan untuk menuju pusat kota Solomon tempat dimana istana Solomon berada. “ Kita akan bera
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was
Bab 244. Tian Fan, Hu Hetao Xie Wenneng dan satu pengawalnya pergi ke Lembah Ilusi sesegera mungkin untuk memperpendek jarak dengan targetnya. Adapun Haoyang tidak diikutsertakan mengingat kondisinya yang masih belum pulih sepenuhnya sehingga Tian Fan memintanya untuk tinggal di Serikat Petualang