Bab 81.Terbakar Tian Fan memasuki gua dengan cepat, berdasarkan informasi dari kelompok Jiang Bin sebelumnya ia bisa memperkirakan semuanya dengan cepat, cermat dan penuh perhitungan. Hanya dalam waktu singkat dirinya kini berada di tengah gua yang kemungkinan tempat awal mula party Jiang Bin diser
Bab 82. Gas asam. Tian Fan dan kelompok Jiang Bin kini telah mencapai ujung gua, kini tampak di mata mereka dinding batu berwarna perak di semua dinding gua,jelas yang ada di hadapan mereka adalah logam Titan yang mereka cari. “ Jadi ini alasannya kau menggunakan api untuk membersihkan gua ini, se
Setelah berkomentar, Tian Fan pun melakukan aksinya, cakar sang beast yang dibuat menjadi sarung tangan itu ia kenakan dan dari sana ia pun mulai menambang batuan Titan yang ada. Hanya menggunakan kekuatan fisik kecil saja ia bisa mencongkel batuan Titan di dinding dengan mudahnya. Waktu berlalu de
Bab 83.Luka Tian Fan menghela nafas panjang, keringat membanjiri wajah dan lehernya setelah melalui bahaya di depan matanya. “ Hampir saja!” Ujarnya dengan tegang. Baru selesai berkata, ia baru ingat dengan gadis yang dipeluknya, kembali raut wajahnya berubah karena baru sadar dengan posisinya s
Bab 84. Diam dan perhatikan. Tian Fan mengernyitkan keningnya sambil menatap telunjuk yang mengarah ke hidungnya, tampak ayah dari Liao Hua itu menunjuk penuh emosinya. Dilihat dari gesturnya jelas pria paruh baya tersebut marah melihat kondisi Liao Hua yang sekarang dimana hanya sehelai kain saja
Raut wajah ayah Liao Hua berubah pucat melihat Tian Fan mengiris bagian daging dan kulit mati yang telah menghitam tersebut apalagi tampak darah Liao Hua yang keluar dari bekas sayatan yang dibuat Tian Fan itu terlihat berwarna kuning kehitaman dan kental. Dari sana Tian Fan menyeka darah kotor ter
Bab 85.Gara gara melihat. Diluar gua, Tian Fan menyilangkan kedua tangannya di dada sambil beradu tatap dengan Liao Gu, ayah dari Liao Hua. Apa yang mereka lakukan tentunya menjadi perhatian Jiang Jin dan Rong Huo, orangtua dari Jiang Bin serta Zhu Ran dan Hao Zhao. Tampak tatapan Tian Fan begitu
Bab 86. Dewa? Chapter - Tidak langsung. Sepanjang perjalanan Shu Li menjelaskan situasinya dimana kedatangan mereka karena Tian Fan sudah pergi selama sebulan dari waktu yang telah dijanjikan. Ia juga menjelaskan perangai Liao Gu yang memiliki tabiat kurang baik dan usil. “ Ah, jadi seperti itu….
"Apa kekuatan itu?" tanya sosok hitam itu dengan nada yang penasaran.Tian Fan tersenyum, ia siap untuk mengungkapkan kekuatan yang dimilikinya. "Aku memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri sendiri," kata Tian Fan dengan nada yang tenang. "Aku dapat mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakan aku
Bab 265. Memilih.Tian Fan menatap sosok hitam yang masih tertawa dengan terbahak-bahak, ia membiarkan sosok tersebut dan hanya memperhatikannya dalam diam.Tak lama dari sana, sosok hitam yang memiliki perwujudan dirinya itu berhenti tertawa lalu menatap balik pada dirinya.“Jadi kau sudah tahu sia
Bola cahaya hitam yang tadinya ada di pikirannya dan terus menggemakan suara di pikirannya kini ada di hadapannya dan tergeletak di lantai dengan ukuran sebesar kepalanya. Tian Fan tak mengerti dengan apa yang terjadi, ia hanya bisa terperangah sambil menatap bola hitam yang dimuntahkannya. “Apa i
Bab 264. Iblis hati? Tian Fan bersiap memasuki ruang semu yang dibuka oleh Xian. Tampak ruang tersebut cukup luas dengan isi ruangan berwarna putih seluruhnya. Dengan tenang ia berdiri di pintu masuk tempat tersebut lalu menatap area sekitar ruangan yang terasa seperti ruangan biasa. “Ruangan apa
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja