“ Menarik, kita membuat kelompok dari tiga akademi menargetkan kita!” Seru Cao Ren sambil menyeringai. Setelahnya Tian Fan dan kelompoknya meninggalkan lima kelompok tersebut tentunya dengan mengambil semua senjata dan barang barang yang dimilikinya. Mereka kembali pada tujuan awalnya menuju wilay
Dari sana, Tian Fan kemudian mengatakan apa yang ada di pikirannya dimana setelahnya mereka pun bersiap dengan menjalankannya. Ditempat pertarungan. “ Zu Mi, ternyata kau…. Apa maksudnya ini?” Tanya Chin Wei dengan emosi. Zu Mi menunjukan senyum sinisnya pada Chin Wei sambil berjalan mendekat ke
“ Ti…Tian Fan! “ Ujar salah satunya dengan gugup. “ Gong Li, Du Zhu…. Kenapa kalian menatapku seperti menatap hantu?” Ujar Tian Fan dengan santai sambil berjalan pelan mendekat ke arah mereka dengan menyeret tungku miliknya. Chapter - Pengertian. Bang…. Bang…. Duakk Duaaak Brakkk Cao Pi dan ya
Bab 65. Perasaan. Chapter - Perasaan. Tian Fan berbincang santai dengan Cao Pi dan Cao Ren, perbincangan dirinya dengan kedua pangeran tersebut dijadikan jalan untuk meluruskan dan menyatakan ketegasannya dimana ia jujur mengatakan tidak memiliki perasaan pada Chin Wei. Hal itu dikatakan bukan kar
“ Lalu apa ini, kelompok tujuh dan delapan pun kini telah dirampok oleh mereka?!” Tanya Cao Long dengan geram pada seorang murid yang memberinya kabar. “ Benar pangeran, kabar ini telah dikonfirmasi kebenarannya, pelakunya sama kelompok pertama akademi api hitam.” Ujarnya canggung. Brakk Brakk Bra
Bab 66. Terbalik Tian Fan dan kelompoknya kini tiba di perkemahan kelompok akademi harimau putih. Terlihat ada delapan kelompok yang berkemah di tempat tersebut. Tian Fan yang melihat itu semua pun bisa menebak sejauh mana persiapan akademi harimau putih dalam kompetisi tersebut. Kini mereka berad
Bab 67. Tidak diduga. Chapter - Berkhianat Hari terakhir perburuan telah tiba, kini semua kelompok yang masih berada di dalam hutan merah menuju ke arah keluar hutan dimana sebuah portal sihir yang akan membawa mereka keluar berada. Tian Fan sendiri bersama kelompoknya kini telah berada di batas
Tak lama berselang, Lu Bu tiba, gegas ia memasuki tenda yang ada. Tampak keringat membasahi tubuh dan wajahnya yang menandakan ia dalam kondisi lelah. “ Saudara Fan….” Ucap Lu Bu dengan nada menyesal. Tian Fan menatap ke arah Lu Bu, dari apa yang dilihatnya sekilas ia bisa menebak apa yang telah t