Tian Fan membulatkan tekad di hatinya, setelahnya ia fokus dan berkonsentrasi lalu mengingat tata cara memunculkan diagram sihir yang seperti masternya tunjukan sebelumnya. “ Memunculkan diagram sihir memerlukan fokus dan pengendalian Qi dengan baik, dari apa yang kubaca dari kitab milik master Che
“ Ini saatnya! “ Serunya penuh keyakinan. Tian Fan mengarahkan kedua tangannya ke arah depan dengan posisi kedua telapak tangan saling menumpuk menjadi satu. “ Heyaaa! “ Wuuung Bola energi qi yang berfokus di depan telapak tangannya itu kemudian pecah seketika dimana pecahan tersebut memunculk
Bab 57. Kompetisi lagi. Chapter- Membuat “ Hari ini kita sudahi latihannya, beristirahatlah untuk hari ini, siapkan dirimu untuk esok hari karena kita akan kembali pada latihan awal dimana kau akan bertarung dengan murid lainnya.” “ Kali ini aku telah memerintahkan Bu Chan untuk membawa murid
“ Aku tak menyangka jika kau bisa melaju sampai sejauh ini, kau bertarung dengan cerdas dan tenang, hal yang tidak dimiliki murid muridku.” Ujar Bu Chan apa adanya “ Master terlalu memuji, aku hanya beruntung karena sistem dan aturan peraturan yang digunakan. Jika ini dalam pertarungan sesungguhn
Bab 58. Maksud lain Chapter- Pertarungan Trang… Slash… Blarr…. Tian Fan menebaskan pedangnya sebanyak dua kali dengan cepat dimana tindakannya tersebut membuat Chin Wei dan Ao Yan yang menjadi lawannya terpental dari posisinya. Chin Wei dan Ao Yan beruntung karena arah tebasan pedang Tian Fan
“ Apa yang kau tahu hanya sebatas itu, sebenarnya ada sesuatu yang lebih dalam terjadi diantara para pangeran itu.” Timpal Bu Chan yang membuat Bao Xin dan Chen Deng penasaran dibuatnya. Keduanya ingin mengetahui lebih jauh masalahnya namun tanda dari Liu Bei membuat pertanyaan mereka tercekat di t
Aduan energi tersebut seketika memberikan efek balik bagi ketiganya dimana dari sana mereka terdorong mundur kebelakang sejauh empat meter dari posisi awal, bersamaan dengan itu, aduan dua elemen tersebut kini menciptakan kabut tebal menghalangi pandangan. Dengan cepat ketiganya yang tadinya terdor
“ Biar saja, itu agar mereka tidak berbuat macam macam dan tahu siapa yang ada di dekatmu!” Jawab Fei Yi dengan santai. Tian Fan hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia tak mengerti dengan apa yang terjadi dan tentunya dengan jalan pikiran mereka berdua. Sambil meneruskan perjalanan, Tian Fan pun a
Bab 269. Firasat dan arah. Tian Fan menjejakan kakinya di sebuah tanah luas, tampak sekelilingnya dipenuhi tumbuhan hijau dengan banyak pohon di kejauhan. Ia menatap ke sekelilingnya penuh arti sambil merasakan hembusan energi Qi alam yang begitu melimpah. “ Tugasku di sini adalah mencari Baiyin,
Bab 268. Tian Fan duduk termenung memikirkan apa yang terjadi sebelumnya. Tentu saja perkara ingatan tiga orang sangat mengganggu pemikirannya saat ini. “ Siapa mereka?” “Apakah kilasan ingatan ini merupakan masa lalu?” Apa yang Tian Fan pikirkan buyar tatkala ruang semu yang ditempatinya ber
Bab 267. Hitam dan putih. Diagram lingkaran sihir di bawah kaki Tian Fan berubah bentuk menjadi lingkaran Yin dan Yang. Bersamaan dengan itu, keenam muasalnya berubah menjadi bola cahaya enam warna. Tian Fan memperhatikan ketiga bola Yin yang sebelumnya ia perbincangkan dengan sosok hitam, tampak
Bab 266. Kenapa? Di pusat lingkaran diagram sihir yang dibuat sosok hitam, Tian Fan beradu tatap dengan sosok hitam yang menyerupai dirinya itu. Bersamaan dengan itu, Kuijia, Su, Amok dan ketiga bola Yin diselimuti aura hitam yang berasal diagram lingkaran sihir tersebut. Tak lama dari sana, ke
"Apa kekuatan itu?" tanya sosok hitam itu dengan nada yang penasaran.Tian Fan tersenyum, ia siap untuk mengungkapkan kekuatan yang dimilikinya. "Aku memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri sendiri," kata Tian Fan dengan nada yang tenang. "Aku dapat mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakan aku
Bab 265. Memilih.Tian Fan menatap sosok hitam yang masih tertawa dengan terbahak-bahak, ia membiarkan sosok tersebut dan hanya memperhatikannya dalam diam.Tak lama dari sana, sosok hitam yang memiliki perwujudan dirinya itu berhenti tertawa lalu menatap balik pada dirinya.“Jadi kau sudah tahu sia
Bola cahaya hitam yang tadinya ada di pikirannya dan terus menggemakan suara di pikirannya kini ada di hadapannya dan tergeletak di lantai dengan ukuran sebesar kepalanya. Tian Fan tak mengerti dengan apa yang terjadi, ia hanya bisa terperangah sambil menatap bola hitam yang dimuntahkannya. “Apa i
Bab 264. Iblis hati? Tian Fan bersiap memasuki ruang semu yang dibuka oleh Xian. Tampak ruang tersebut cukup luas dengan isi ruangan berwarna putih seluruhnya. Dengan tenang ia berdiri di pintu masuk tempat tersebut lalu menatap area sekitar ruangan yang terasa seperti ruangan biasa. “Ruangan apa
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan