Dalam hidup semua pasti membutuhkan sesuatu untuk bisa memuaskan apa yang kita mau, begitupun dengan Ken, Ken sudah mencari apa yang berhasil membuatnya puas, apa yang membuat sesuatu dalam dirinya merasa senang, uang? Baginya uang bukan segalanya, uang tidak mampu membuat dirinya senang, lalu apa? Setelah mencari-cari Ken menemukan sesuatu ia butuh sebuah sentuhan. Dirinya butuh seseorang yang bisa memuaskan hasratnya, hanya sekedar aktivitas seksual tidak akan ada cinta di dalamnya. Ken akan mencari wanita-wanita yang rela menjual tubuhnya, wanita menarik yang bisa ia ajak untuk menghabiskan malam panas bersama.
Sampai Ken bertemu dengan Zee, wanita yang memikat seluruh perhatiannya, seolah tatapan matanya tak mau berhenti, dunianya berporos pada satu nama. Zee Alessia wanita cantik yang menjadi model di perusahaan.
Ken dulu mungkin akan tertawa ketika mendengar jika Plan membicarakan tentang kisah cintanya, Plan yang bilang jika laki-laki tersebut jatuh cint
Semua orang berkumpul di ruang meeting, begitu juga dengan Zee, sebenarnya wanita itu terlalu malas mengikuti meeting, namun mau tak mau Zee harus ikut andil, di tambah laki-laki di sampingnya ini yang menjadi alasan Zee agar cepat-cepat bisa pergi. Wanita itu menatap jengah pada grafik presentasi di depannya, sementara suara Patrick yang sedang menjelaskan. Sebenarnya Zee tak terlalu memperhatikan. "Untuk ide kali ini sipiring summer, dengan tema pakaian musim panas, tema ini tidak terlalu trend di kalangan, tetapi ketika kita mencoba untuk memodifikasinya mungkin akan kembali menjadi trend mode." Ken tersenyum lebar, ia menatap wanita di sampingnya. Laki-laki tersebut bangkit dari duduknya lalu membenarkan jas yang ia kenakan. "Sedikit ide, ada baiknya jika kita menggabungkan beberapa model pakaian, jika fokus dengan satu model maka kita akan kehilangan basis pelanggan secara signifikan, jadi kita bisa memperluas audiens dengan menggab
Dentuman musik serta kelap-kelip lampu warna-warni, Zee tersenyum diantara banyaknya kumpulan orang-orang yang menari, wajah merah itu menampilkan senyuman lebar ketika menatap tubuhnya yang ikut bergoyang sesuai dengan irama musik, tangan kirinya terangkat ke udara ikut bergoyang seirama dengan tubuhnya. Zee bahkan tampak tidak menyadari jika dirinya menjadi pusat perhatian, selain karena wajahnya cantik yang mengundang tatapan tertarik dari laki-laki dalam club, orang-orang juga ikut mendekat dan mengepung tubuhnya dalam sebuah lingkaran, mereka berpikir jika Zee begitu asik saat menari dan terlihat memukau karena tampak menikmati, beberapakali tubuhnya ikut terdorong hingga menabrak beberapa orang di sekelilingnya, namun dengan cepat Zee mengembalikan posisi dan menari kembali. Wanita itu terkesiap ketika sebuah tangan yang dengan sengaja menyentuh bagian belakang tubuhnya. Namun Zee tidak marah, kepalanya menoleh ke belakang mencari siapa pemilik tangan tersebut. "
Happy Reading *** Kaki Zee melangkah di sepanjang jalan kota Paris, wanita itu berjalan dengan langkah perlahan, tubuhnya beberapa kali limbung, jalanan kota sepi karena malam semakin larut, hanya ada lampu-lampu kota yang menerangi, kepalanya menatap ke depan dengan pandangan kosong, pikirannya terbagi ke beberapa arah. Tanpa tau ia mau pergi kemana, hanya mengandalkan insting Zee terus melangkah, membiarkan angin malam menyapu rambutnya yang terurai. Ia lupa jika angin dingin semakin menusuk lengannya, karena malam ini Zee memakai kaos tanpa lengan. Efek alkohol membuat kepalanya pening, untung saja Zee hanya meneguk satu gelas minuman tersebut, jika ia mabuk berat Zee tidak yakin bisa pulang dari club dengan selamat. Ia bergumam beberapa kali, menyebutkan nama Erick sebelum akhirnya air mata Zee kembali membasahi pipi. Tetapi dengan cepat tangannya langsung menghapus air mata itu, sudah cukup
Sinar matahari masuk lewat celah-celah jendela kamar yang terbuka, mengusik seorang wanita yang masih terlelap. Keningnya mengerut, perlahan kedua matanya terbuka dan ia langsung bisa merasakan sinar yang menganggu penglihatannya. Tubuhnya sedikit merenggang sembari tatapan mengedar. Ia terdiam sebentar. Ini bukan kamarnya, lalu Zee menatap ke samping, di sana terbaring seorang laki-laki dengan posisi telengkup. Punggungnya yang polos bisa Zee lihat karena selimut hanya menutupi sebatas pinggang. Tanpa Zee bertanya ia sudah tau siapa pemilik punggung tegap tersebut, dan Zee tentunya sangat tidak terkejut kali ini. Semalam dirinya memang sedikit mabuk tetapi ingat betul apa yang mereka lakukan. Aktivitas panas yang membawa Zee hingga berada di sini. Ia tatap laki-laki di sampingnya yang kebetulan sekali wajah Ken menoleh ke arahnya. Ia perhatikan bagaimana pahatan wajah sempurna yang laki-laki itu miliki, oh tetapi tidak dengan sifat brengsek Ken yang masih melekat padanya,
Hari ini tidak ada jadwal pemotretan bagi Zee—yang artinya ia bisa pergi ke kampus karena terhitung sejak menjadi model Zee hanya pergi ke kampus seminggu tiga kali. Gadis itu mengenakan celana jeans panjang berwarna hitam dengan sobekan di bagian lutut, kaos hitam polos dibalut Coat berwarna cokelat. Di sampingnya ada Evelyn yang sibuk bercerita. Evelyn tampak sangat penasaran dengan kehidupan Zee—setelah Zee bercerita telah menghabiskan satu malam panas dengan billioner Paris. Siapa sih yang tidak penasaran akan sosok yang disebut sebagai Pangeran tampan seperti Ken? Orang yang sering masuk ke dalam berita karena bisnisnya yang berada di mana-mana, belum lagi orang-orang begitu penasaran dengan kehidupan percintaan Ken yang tertutup, Er ... Laki-laki tersebut belum membawa atau mengenalkkan wanita manapun sebagai kekasihnya. Banyak juga orang yang berpikir jika Ken itu tidak menyukai wanita, namun setelah skandal tahun lalu, berita menggegerkan
Ken tidak bercanda saat mengatakan akan membuat sebuah kontrak resmi, aksi gilanya hanya mendapatkan tatapan remeh oleh sepupunya tersebut, bahkan Patrick yang membuatkannya kontrak hanya menganga karena tidak percaya. Bagaimana tidak ia bertahun-tahun kerja di De Angelo membuatkan macam-macam dokumen untuk pekerjaannya dan sekarang Ken meminumnya untuk membuatkan sebuah kontrak—berisi hubungan palsu Ken dan Zee.Memikirkan ide gila Ken yang berpura-pura pacaran dengan Zee saja sudah aneh, apalagi dengan kontrak dan materai yang Ken minta."Memangnya harus seperti ini?" tanya Plan yang tak mengerti dengan jalan pikiran Ken. Sebenarnya ia sendiri juga tak tau apa tujuan Ken melakukannya.Ken yang sedari tadi berdiri di depan kaca berbalik menatap Plan yang duduk di kursi. "Kalau kau menginginkan sesuatu kau pasti akan melakukan apapun bukan?" Iya Plan akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan ha
Wajah Zee itu terlihat naas sekali, tampak menyedihkan karena wanita itu malam-malam pergi ke apartemen Evelyn. Sebenarnya Evelyn juga tidak tau mengapa Zee bisa kemari, karena jika biasanya Evelyn yang akan menginap karena lokasi tempat kost Zee dengan kampus jaraknya begitu dekat.Wanita itu tampak dalam mood yang tidak baik. Wajahnya murung dan frustasi berkali-kali ia menghela nafas secara panjang. Cara duduknya juga resah."Kau ini kenapa sih?" Komentar Evelyn begitu tak tahan melihat Zee yang terus menghembuskan nafasnya dengan keras."Aku tidak punya tempat tinggal." Zee akhirnya meluapkan apa yang membuatnya kesal."Maksudmu Madam Elsa mengusir mu? Astaga Zee sudah kubilang jika tak ada uang untuk bayar kost biar ku pinjamkan." Mungkin jika permasalahannya seperti itu akan lebih baik. Tetapi yang Zee alami lebih sulit dari ini."Bukan karena tunggakan uang kost.""
Happy reading***Setelah melakukan pertemuan dengan keluarga Dinson, Ken mengajak Zee untuk pergi ke sebuah tempat, mengajak wanita tersebut berjalan-jalan di sekitar Paris, sebenarnya Zee masih sedikit kesal dengan laki-laki yang berjalan di sampingnya, Ken yang memaksa dirinya untuk pergi ke rumah laki-laki tersebut, berakhir dengan Zee yang bertemu dengan keluarga Dinson. Pertemuan mereka tidak buruk, Zee pikir keluarga Dinson tipikal keluarga yang selalu memandang orang dari derajatnya, maksudnya orang-orang kaya pasti akan lebih selektif dalam memilih sahabat atau pasangan. Zee pikir dirinya akan dipandang rendah karena bisa dibilang ia bukan siapa-siapa, hanya seorang wanita biasa yang berasal dari kota kecil dan kebetulan menjadi model De Angelo.Itu yang awalnya Zee pikir tentang keluarga Dinson, tetapi pikiran buruknya hilang ketika tau ia begitu disambut dan dilayani dengan baik, selama makan malam yang
Bagaimana bisa kau mendapatkan luka sebanyak ini?" Bella mendengus kesal melihat luka-lukanya di wajah Ken, laki-laki itu memang arogan dan pemarah, sering kali terlibat perkelahian tetapi baru kali ini Bella mendapatkan Ken dengan luka-luka di wajahnya.Bella mendekatkan wajahnya, wanita itu meniup luka di wajah Ken, lalu tangannya mengambil kapas yang berada di laci kamar Ken, tak lupa ia menuangkan cairan alkohol. Ken mendesis pelan ketika merasakan perih ketika cairan alkohol mengenai lukanya, keduanya matanya terpejam dengan bibir yang terbungkam.Bella menatap wajah itu sambil fokus mengobati luka Ken, tidak ada pembicaraan di antara keduanya selain aktivitas yang Bella lakukan sementara Ken yang hanya duduk diam."Kau mendapatkan luka ini darimana?" tanya Bella lagi."Berkelahi.""Dengan siapa?" Laki-laki itu menghembuskan nafas berat." Laki-laki asing dan saat itu aku sedang mabuk." Ken tidak mungkin bilang yang sebenarnya tentang luka di wajahnya, lebih baik ia berbohong di
Happy reading***Zee tak pernah punya pikiran akan terjebak pada situasi membingungkan bersama seorang Ken Algarev Dinson, hubungan yang awalnya hanya sebatas one night stand semakin rumit kala tanpa sengaja dirinya masuk berita sebab terekam jelas sedang bersama Ken dalam kegiatan yang tak seharusnya, entah apa yang ada dipikirannya saat itu, lagipula bagaimana dari sekian banyaknya laki-laki yang ia temui harus Ken orang yang paling tidak Zee harapkan, Zee juga tidak mengenal sang billioner Paris sebelum malam itu, malam terjadinya perubahan besar dalam hidupnya.Wanita itu memijat pelipisnya yang sedikit pusing, sudah dua hari kepalanya tak berhenti memikirkan Ken, wajah laki-laki tersebut terbayang-bayang di otaknya, Zee benci ketika harus mengingat kembali senyum menyebalkan milik laki-laki yang diagungkan oleh banyak wanita, senyum yang katanya mempesona. Sial, bibirnya langsung mengumpat, kepalanya ia letakkan di atas meja, pipinya merasakan dinginnya permukaan meja yang terk
Happy reading***Setelah hari itu semuanya berubah Zee maupun Ken menyadari mereka memiliki perubahan—bukan soal status ataupun hal lainnya, jika ditanya perubahan apa yang mereka berdua alami, masing-masing dari mereka tidak memiliki jawaban yang tepat karena mereka juga bingung harus menjawab pertanyaan tersebut. Hubungan keduanya masih sama seperti biasanya, sebatas partner kerja di kantor, jika soal tersebut memang tidak ada yang berubah. Hubungan mereka masih sama. Tetapi atmosfer yang Zee rasakan berbeda. Rasanya yang berbeda, perasaan Zee yang semula biasa saja semuanya berubah. Zee masih sering menjalankan aktivitas seperti biasanya, pergi kuliah, kerja sebagai model, menghabiskan waktu sendiri, dan ia juga masih tinggal di apartemen mewah milik Ken. Tidak ada kejelasan atau pembahasan tentang hubungan keduanya selain drama kontrak yang Ken minta. Semuanya masih berjalan dengan kepura-puraan, Zee yang terkadang harus menjadi kekasih pura-pura Ken di depan media. Ya mereka
Happy reading***Zee masih berdiam diri di tempat, tatapan matanya kosong menatap satu objek pemandangan di depannya, sebuah kaca besar yang berada di kelas yang menampilkan pemandangan kota dengan hiruk pikuk kehidupan orang-orang di Paris, pagi ini ia memakai kemeja hitam dipadukan celana Levis panjang berwarna abu-abu, rambutnya diikat asal, ketika matanya menatap ke arah jendela, fokusnya teralihkan pada sosok laki-laki dengan postur tubuh yang tidak asing, melihat postur itu membuat Zee memikirkan satu nama. Ken Algarev Dinson.Otaknya langsung memikirkan kejadian saat malam hari, di mana Ken yang menemuinya di bar, rasanya sangat amat aneh melihat perubahan pada diri laki-laki tersebut. Semuanya terjadi begitu cepat hingga membuatnya terkejut sampai-sampai otaknya tidak bisa berpikir dengan jelas, karena Ken sukses membuat perasaannya berantakan. Sepanja
Happy reading***Zee mengaduk minumannya dengan tatapan datar. Matanya melirik seisi bar yang ramai pengunjung karena hari semakin malam, wanita tersebut duduk dengan anggun, di depannya ada Evelyn yang masih sadar karena belum menyentuh alkohol sama sekali, berbeda dengan Zee yang sudah menghabiskan dua botol wine. Wajahnya bahkan memerah dengan tatapan mata sayu."Berhenti Zee!" tangan Evelyn langsung menarik Zee yang akan kembali menuangkan botol ketiga ke dalam gelas, Evelyn langsung memasang wajah galak sambil menatap kesal ke arah wanita di depannya. "Jangan mabuk, please for this night.""Why?" tanya Zee heran. "Bukannya di bar emang harus menikmati setidaknya segelas wine?" Zee tertawa kecil sambil menatap Evelyn dengan tatapan geli. Evelyn menatap Zee datar, ia tau ada yang berbeda dari Zee, meskipun wanita tersebut tidak cerita kepadanya, tetapi yang Evelyn tangkap Zee sedang ada dalam masalah, mana mungkin Zee akan mengajaknya pergi ke bar? Ka
Happy reading***Zee baru tau jika ada laki-laki yang sama brengseknya dengan Erick, ia pikir Ken tidak seperti itu-meninggalkan Zee dalam keadaan telanjang setelah menikmati malam panas lalu laki-laki tersebut pergi begitu saja dan hanya mengucapkan kaliamat 'selamat tinggal'. Umpatan-umpatan kecil ia layangkan kepada sosok yang sekarang menampakkan diri, untuk melihat laki-laki tersebut saja rasanya muak, rasa benci, kesal, marah, dan dendam membuat Zee semakin malas bertemu Ken. Sebenarnya yang membuat ia semakin kesal adalah perubahan dirinya sendiri, sejak Ken meninggalkannya Zee merasa sedikit ... sepi. Ken tidak lagi menggodanya seperti dulu, bahkan pagi ini mereka tidak mengobrol, yang Zee tau mungkin Ken memang sengaja menghindar.Ken tidak tau diri, semalam setelah meninggalnya kini laki-laki tersebut berdiri dengan senyum mengembang. Really? Yang benar sa
Sebelum membaca aku ingatkan cerita ini ada unsur dewasanya. So happy reading***"I want to play with you!" Zee menggeleng, ia tak mau, tangannya mendorong dada Ken lagi namun sialnya laki-laki tersebut semakin menghimpitnya membuat Zee tak punya peluang untuk kabur dari cengkeraman laki-laki yang menatapnya penuh nafsu. Oh my God! Zee ingin sekali kabur, demi apapun ia tak siap melihat Ken yang seperti ini, iblis itu menatapnya tajam dengan senyuman kecil yang menyeramkan, detik berikutnya Ken kembali menyatukan bibirnya, melumat bibir Zee penuh nafsu. Zee kewalahan, ia menepuk dada Ken karena kehabisan oksigen, laki-laki di depannya mencium bibirnya dengan kasar dan penuh tuntutan. Zee tidak bisa menyebutnya sebagai ciuman karena laki-laki di depannya melahap habis mulutnya hingga ia tak bisa berbicara, lidahnya dibelit, bahkan Zee tidak bisa menikmati ciuman mereka, yang ia rasakan bahwa Ken sedang dalam kondisi penuh 'nafsu' tangan Zee meng
Happy reading***Di kediaman Dinson, tiga laki-laki muda tengah duduk di sebuah ruangan khusus, sebuah ruangan yang sengaja di desain untuk menyimpan minuman alkohol. Di tengah ruangan terdapat sebuah sofa yang mengelilingi meja yang berada di tengah-tengahnya. Tiga orang laki-laki tersebut duduk sambil menikmati segelas vodka, ditemani angin malam yang berhembus melalui jendela yang terbuka hingga gorden putih terbang melambai."Bagaimana hubunganmu dengan Zee?" tanya Plan menatap Ken yang duduk sambil memainkan MacBook di tangannya, mata tajamnya menatap benda tersebut dengan serius, di tangan kanannya terselip sebuah nikotin, Ken menghisap benda itu lalu asap langsung keluar dari bibir dan hidungnya, asapnya mengepul di dalam ruangan. Kepala laki-laki tersebut menoleh menatap Plan yang menunggunya untuk menjawab pertanyaan."Kau berharap apa? Aku pacaran dengan Zee?" tanya Ken dengan tawa hambar. Setelah dipikir-pikir sulit juga mendapatkan w
Happy reading***Setelah melakukan pertemuan dengan keluarga Dinson, Ken mengajak Zee untuk pergi ke sebuah tempat, mengajak wanita tersebut berjalan-jalan di sekitar Paris, sebenarnya Zee masih sedikit kesal dengan laki-laki yang berjalan di sampingnya, Ken yang memaksa dirinya untuk pergi ke rumah laki-laki tersebut, berakhir dengan Zee yang bertemu dengan keluarga Dinson. Pertemuan mereka tidak buruk, Zee pikir keluarga Dinson tipikal keluarga yang selalu memandang orang dari derajatnya, maksudnya orang-orang kaya pasti akan lebih selektif dalam memilih sahabat atau pasangan. Zee pikir dirinya akan dipandang rendah karena bisa dibilang ia bukan siapa-siapa, hanya seorang wanita biasa yang berasal dari kota kecil dan kebetulan menjadi model De Angelo.Itu yang awalnya Zee pikir tentang keluarga Dinson, tetapi pikiran buruknya hilang ketika tau ia begitu disambut dan dilayani dengan baik, selama makan malam yang