Beranda / Urban / Detektif Naga / Semakin Sengit

Share

Semakin Sengit

Penulis: Dian D'n Jell
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah kutekan gigi pada motor itu, akhirnya aku pun meluncur dari atas jalan tol menuju jalanan yang ada di bawahnya. Motor yang kunaiki mulai tidak seimbang dan menukik dengan tajam. Aku berusaha dengan keras agar motor itu tidak terlalu menukik agar bisa mendarat di tempat yang telah kuincar.

***

Tak bisa kupungkiri jantungku berdetak dengan kencang. Dalam hati aku selalu berguman, “Semoga ini bukan akhir dari hidupku!”

Gravitasi semakin membuatku jatuh dan meluncur ke bawah dengan cepatnya. Untuk beberapa detik, aku bahkan sempat memejamkan mataku karna ngeri. Hingga akhirnya, aku dan juga motorku mendarat tepat di atas sebuah truk besar yang telah kuincar.

“Astaga! Seharusnya kau lihat ini Gwen!”

Well. Aku pun tidak bisa berlama-lama berada di atas truk. Untungnya, penutup belakang truk itu terbuka akibat hentakkan ketika motorku mendarat. Tentu saja itu adalah jalan yang sangat sempurna.

Tak butuh waktu waktu l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Detektif Naga   Ingatan Sebuah Tragedi

    Anehnya, ia malah menatapku dengan tatapan yang berbeda. Sebuah tatapan yang tidak bisa diartikan. Tapi sepertinya, tersirat sedikit kesedihan di wajahnya. Dan tidak kusangka, kali ini Vlad membuat tindakkan yang membuatku tercengang.Bukannya pergi dan kabur dengan motornya seperti sebelumnya, kini ia malah mengarahkan motornya padaku.***“Apa yang direncanakan oleh si brengsek itu sebenarnya?!” batinku dalam hati.Meski ia tau kalau api di bagian belakang motornya semakin berkobar, tapi Vlad malah semakin kuat memutar tuas gas motornya. Entah karna dia sudah gila atau memang berniat bunuh diri. Yang pasti aku harus selalu siaga karna bisa saja dia akan melakukan hal tak terduga lagi.Tapi sebelum Vlad sempat bergerak, aku bahkan semakin terkejut saja. Ya. Tak kusangka tiba-tiba terdengar suara sirine dari Polisi dan kemudian Albert muncul bersama satuan Kepolisian. Sekitar lima puluh personil Polisi diturunkan untuk mengepung Vlad.

  • Detektif Naga   Lebih Sedih Jika Kehilanganmu

    Tapi bagaimana bisa pergi bersama Ayah dan Ibunya? Bahkan kulihat Ayah dan Ibunya yang duduk di kursi depan sudah tidak bergerak lagi.***“Apa kau tidak lihat?! Mereka sudah tidak bergerak! Apa kau mau mati juga hah?!” bentakku.“Tidak mau!! Memangnya kau siapa?! Aku mau sama Ayah dan Ibu!”Aku mulai kesal karna di saat seperti itu gadis kecil itu masih keras kepala. Padahal dengan susah payah aku berusaha untuk menolongnya. Sempat ingin kutinggalkan saja dia di sana. Tapi entah kenapa hatiku berkata aku harus mengeluarkan gadis itu dari mobil.Api yang membakar mobil itu bahkan semakin membesar. Dan tidak ada seorang pun di sana selain kami. Terpaksa aku pun harus masuk ke dalam mobil itu untuk menjemputnya. Ya, gadis itu semakin meringkuk karna ketakutan tapi aku tidak peduli.Kutarik dengan kuat kerah baju bagian belakangnya dan menariknya keluar dari mobil. Masih sambil menarik gadis kecil yang terus meronta itu,

  • Detektif Naga   Menyelidiki Masa Lalu Gwen

    “Ya, tapi itu terlihat aneh untukmu! Karna selama ini kau bahkan tidak pernah mau ke sana! Oh ya, aku mau bilang kalau besok aku akan pergi ke Bilbury,”***“Apa?! Ta-tapi kenapa? Apa kau masih marah padaku? Kenapa mau kembali ke Bilbury bukannya kembali ke Rumah?”“Kau ini kenapa, Drag?! Apa kepalamu masih gegar otak?! Dengar ya, aku harus ke Bilbury karna Bibi memintaku ke sana!” maki Gwen seperti biasa.“Memangnya ada apa?”“Entahlah. Tapi kata Bibi...dia ingin merayakan ulang tahunku di sana. Karna sudah lama kami tidak merayakan ulang tahunku,”“Begitu. Okay! Kalau begitu aku akan ikut. Kapan kita berangkat?”“Besok pagi. Tapi...apa kau yakin kalau Albert tidak akan mengganggu lagi?! Aku tidak mau dia menerorku di hari ulang tahunku!”“Kali ini tidak akan!”Well. Tentu saja aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Bukan

  • Detektif Naga   Kabar Baik

    “Entahlah. Sejak kejadian itu Gwen tidak pernah mau lagi mengungkit kejadian itu. Dan kami pun tidak pernah bertanya lagi padanya,”*** Keesokkan harinya, kami pun mulai sibuk. Memang sedikit terasa menggelikan bagiku. Bagaimana tidak? Hanya merayakan ulang tahun sederhana bersama keluarga, kami bahkan menghias rumah seolah itu adalah ulang tahun bocah lima tahun.Tapi selagi itu bisa membuat Gwen tersenyum, maka akan kulakukan. Aku bahkan rela memasang banyak pita di setiap jengkal rumah. Tapi seketika aku pun terhenti ketika aroma kalkun panggang yang sangat lezat mulai tercium oleh indera penciumanku.“Aromanya sangat lezat ‘kan? Percayalah, aku bahkan rela kehilangan gigiku demi daging kalkun panggang itu!” kata Paman Jhon seraya terkekeh.Well, pesta pun dimulai. Meski hanya ada kami berempat dalam pesta it

  • Detektif Naga   Liburan Ke Mesir

    “Tetap saja! Kata Dokter, kau itu mengalami trauma kecelakaan dua kali. Dan itu di kepala! Tapi aku merasa aneh dengan hasil ronsenmu. Ada sebuah bekas luka di dadamu, tapi kata Dokter itu terlihat seperti luka yang sudah lama. Setauku, kau tidak pernah tertembak di dada ‘kan?”***“Jangan mengada-ada, Albert! Kurasa kepalaku yang terbentur tapi kau yang sinting!” kataku kesal.“Aku sama sekali tidak mengada-ada, Drag! Dokter sendiri yang memberi hasil ronsenmu padaku!” kata Albert seraya memberiku sebuah amplop yang berisi hasil ronsen dari Rumah sakit.Aku tidak mengerti kenapa Albert dan Dokter jadi aneh seperti ini padahal aku merasa sangat baik-baik saja. Awalnya aku memang sama sekali tidak percaya dengan semua yang Albert katakan padaku. Tapi dari pada penasaran, maka kubuka saja amplop berwarna putih yang diberikan Albert dengan kasar tadi.Ya, dari hasil ronsen memang tidak ada retakkan di kepalaku

  • Detektif Naga   Mimpi Yang Aneh

    Bagaimana aku tidak bingung? Tiba-tiba saja aku berada di sebuah tempat asing dan aku memakai sebuah kostum yang sangat aneh. Aku tidak tau apa, tapi yang pasti ini seperti pakaian dari zaman sebelum Masehi.***Aku pun berbalik dan semakin terkejut dengan penampakkan sebuah istana megah yang berdiri kokoh di belakangku. Aku sempat berpikir semua ini hanya imajinasiku atau mungkin otakku mulai tidak waras.Hingga akhirnya terdengar sebuag suara melengking yang berkata, “Kaisar telah tiba!!!”Sontak aku pun menoleh pada seorang yang berpakaian seperti layaknya seorang prajurit. Dan tentu saja, pria dengan kumis tebal itulah yang baru saja berteriak. Tak lama, seorang dengan kostum tak kalah anehnya pun datang.Dugaanku, mungkin orang itu adalah Raja. Itu terlihat dari kostum yang ia pakai. Apalagi dengan banyaknya pengawal yang mengikutinya ke manapun ia pergi. Dan anehnya, pria itu malah menatpku dengan matanya yang teduh itu.

  • Detektif Naga   Mencari Street Food

    Tapi kuarasa, sebaiknya aku berendam dengan air dingi saja. Karna udara di Kairo cukup panas dan membuatku mulai gerah. Seperti yang dikatakan oleh Hasan, kami tiba di Hotel dalam waktu lima belas menit saja. Ternyata, Albert juga memesankan dua kamar untuk aku dan Gwen.***“Kenapa harus dua kamar sih?! Apa ini yang dia bilang pengertian?!” keluhku dalam hati.Well, aku sudah ingin segera membaringkan tubuhku di atas tempat tidur tapi Hasan masih terus saja mengoceh dengan semua basa-basinya. Dan aku heran kenapa Gwen malah merasa antusias padanya.“Baiklah, Tuan dan Nyonya. Selamat beristirahat, dan besok aku akan datang tepat pukul sembilan pagi,” kata Hasan dengan senyum lebar di wajahnya.Akhirnya, aku dan Gwen pun menuju kamar kami yang berada di lantai lima. Seorang Bellboy dengan sigap membawa semua barang-barang yang kami bawa menuju kamar kami. Aku cukup terkesan dengan gaya interior Hotel ini.Ternyata bena

  • Detektif Naga   Liburan Membosankan!

    Aku dan Gwen cukup bingung menentukan pilihan makanan yang akan kami beli. Selain itu, kami juga sedikit bingung karna sebagian besar dari penjual hanya bisa menggunakan Bahasa Arab saja.***Cukup lama kami hanya melihat-lihat di sana. Hingga akhirnya terpikirkan olehku untuk mencari terjemahan bahasa lewat ponselku. Dengan penuh percaya diri kami mendatangi sebuah stand yang dijaga oleh seorang pemuda.Sambil membaca bahasa Arab dalam ponsel kukatakan, “Ma asm hadha altaeam? ( Apa nama makanan ini? )”Tapi pemuda itu malah tersenyum seolah aku baru saja mengatakan hal yang lucu padanya. Hingga akhirnya ia pun berkata, “Tenang saja Tuan, aku mengerti bahasamu. Kebetulan aku ini Mahasiswa, kami sedang libur jadi mencari pekerjaan sambilan dengan berdagang. Tapi aku hanya menjual Koshari saja.”Sontak Gwen pun mulai cekikikan melihat kekonyolan yang kulakukan. Tapi mana kutau kalau ternyata pemuda itu bisa bahasa asing juga.

Bab terbaru

  • Detektif Naga   Menapakki Masa Lalu

    Aku tidak tahan melihat itu. Maka kubuat satu tanda merah di lehernya, tapi nyatanya memberi satu tanda pada Gwen tidaklah cukup. Akhirnya kini hampir seluruh leher dan dada Gwen dipenuhi dengan tanda kepemilikkan dariku.***Hingga akhirnya, aksi panas di atas ranjang pun terjadi pada malam pertama pernikahanku dan Gwen. Kupikir hanya aku saja yang terlalu bersemangat untuk ini, tapi nyatanya Gwen pun sangat luar biasa di atas ranjang.Tak kusangka rupanya Istriku sangat luar biasa dan panas. Astaga! Bahkan di luar ekspektasi kami pun terus bercinta sampai berkali-kali dalam semalam. Aku bahkan sudah lupa berapa ronde kami lakukan. Tak ayal hal itu akhirnya membuat kami kelelahan.Hingga akhirnya ramainya kicauan burung mulai membangunkanku. Entah sudah berapa lama aku tidur, yang pasti sampai aku bangun pun Gwen masih terlelap di sampingku. Tidak biasanya ia bangun lebih siang dariku. Biasanya Gwen selalu bangun pagi karna ia suka menyiapkan sarapan.

  • Detektif Naga   Menikah

    “Untuk apa harus menunggu selama itu? Apa kau tau, Sayang? Diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup dan bersama, adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Jadi, ayo kita menikah!”***“Ta-tapi...ada apa denganmu? Kenapa mendadak kau ingin kita menikah dengan cepat?” kata Gwen bingung.“Sudah kubilang untuk memenuhi janjiku padamu. Lagipula apa yang kau tunggu? Bagaimana kalau sebelum kita sempat menikah ternyata aku atau kau lebih dulu meninggal?! Kau mau seperti itu?!”Aku tau aku sedikit memaksa. Tapi tidak ada cara lain karna bahkan Gwen juga lupa kalau dulu dialah membuatku berjanji untuk segera menikahinya. Tapi dari apa yang kukatakan pada Gwen, sepertinya ia pun mulai berpikir. Hingga akhirnya ia berkata, “Baiklah. Aku setuju untuk menikah. Tapi kau janji tidak akan ada yang berubah bukan?”“Tentu saja ada yang berubah. Kita tidak akan lagi hanya berdua, karna akan ada anak-anak kita buk

  • Detektif Naga   Tujuan Hidupku

    Aku pun berpaling ke belakang dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan dengan apa yang kulihat. Aku bahkan tidak percaya dengan semua ini. Aku bahkan berpikir mungkin benturan itu membuat kepalaku cidera dan aku mulai gila!***Bagaimana semua ini adalah nyata? Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri? Berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam. Tidak! Semua ini pasti hanyalah sebuah mimpi. Tapi...kenapa meski sudah berkali-kali kugosok mataku dan menampar pipiku sendiri, sosok yang mirip sepertiku itu tetap saja ada?Malahan, kini ia mulai melangkahkan kakinya dan berjalan mendekatiku. Bersama dengan itu, aku pun melangkahkan kakiku mundur semakin menjauh darinya. Bukannya aku takut padanya. Tapi aku takut pada diriku sendiri.Hingga akhirnya kulihat liontin Naga yang tergantung di leher pria yang wajahnya sama denganku itu. Aku pun mulai berpikir, apakah mungkin dia adalah Panglima Dragori? Tapi...kenapa wajahnya mirip sepertiku?

  • Detektif Naga   Duel

    “Benarkah? Kalau begitu mari kita duel satu lawan satu! Dan kita lihat siapa pecundang di antara kita!”***Seperti yang kuduga, akhirnya Edi pun semakin kesal. Ia pun akhirnya meletakkan senapan yang ia bawa dan ia berkata, “Baiklah, kuterima tantanganmu! Tapi tidak akan seru kalau tidak ada hadiahnya!”“Begitu? Apa yang kau inginkan? Setumpuk mayat untuk membuat parfum?”Edi pun mnyeringai dan dengan wajah dingin ia berkata, “Aku bisa mendapatkan mayat dengan sangat mudah. Yang kuinginkan adalah Nona Gwen Gringer. Kalau aku menang dalam duel ini, maka Gwen akan menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya!”Dasar brengsek! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia mengambil kesempatan. Tapi kalau aku sampai menolak, maka artinya aku mengakui kalah sebelum bertarung. Dan sudah pasti aku tidak akan sudi harga diriku direndahkan manusia seperti dia.Tidak ada pilihan. Akhinya kusetujui

  • Detektif Naga   Terpojok

    Sementara itu, diam-diam aku pun membuka lantai kayu yang ternyata adalah sebuah pintu menuju tempat lain di dalam rumah itu.***Kubuka dengan perlahan lantai kayu itu dan kucoba mengamati sekitar ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah sana. Rupanya tidak ada siapapun di sana. Aku pun mulai menuruni tangga kayu yang merupakan akses untuk menuju ruangan bawah tanah itu.Seperti sebelumnya, tidak ada siapapun di ruangan bawah tanah. Meski begitu, tetap saja aku harus bersiaga dengan menodongkan pistol ke depan.Kulangkahkan kakiku menyusuri setiap sudut ruangan. Dan aku baru sadar, ternyata ruangan bawah tanah itu dilapisi oleh lapisan kedap suara. Pantas saja tidak terdengar apapun dari luar meski Edi mungkin telah banyak melakukan tindakan melanggar hukum di rumah ini.Masih tidak kutemukan keberadaan Edi dan juga Gwen. Dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sangat takut kalau Edi membawa Gwen pergi dan ia melakukan hal yang buruk pada Gwe

  • Detektif Naga   Pencarian

    Melihat Gwen yang mulai berteriak itu, tak membuat Edi menjadi panik. Ia bahkan kembali terbahak dan semakinmenjadi-jadi layaknya orang gila. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Gwen dan berkata, “Percuma saja kau berteriak. Ruangan ini kedap saura, jadi si bodoh itu tidak akan bisa menemukan kita....”****Draco Pov*Kulajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi sembari berusaha menghubungi ponsel Gwen. Tapi bahkan sudah lebih dari lima puluh kali kucoba, tetap saja Gwen tidak menjawab panggilan telpon dariku.Tentu saja hal itu semakin membuatku panik dan khawatir. Hingga akhirnya ponselku tiba-tiba berdering dan kupikir itu adalah Gwen. Tapi sayangnya aku salah. Ternyata itu adalah panggilan dari Edi Tomb yang bahkan sedang kami buru.Segera saja kusambar ponsel yang tadinya kuletakkan di kursi mobil dan kuangkat panggilan telpon itu. “Hallo, Tuan Black! Kau senang mendengar suaraku? Atau mungkin kau ingin mendengar suara yan

  • Detektif Naga   Disekap

    Benar saja, anak-anak nakal itu mulai menyeringai melihat kehadiran Gwen di sana. Sementara itu, Gwen pun mulai menelan salivanya dan ia merasa kakinya mulai bergetar.***Benar saja. Kawanan remaja liar itu pun mulai mendekati Gwen. Bahkan kini kondisi Gwen layaknya seekor domba yang terjebak di hadapan kawanan serigala lapar. Tapi Gwen tidak sebodoh itu. tentu saja sejak awal ia sudah menyiapkan alat-alat yang beguna untuk melindungi diri.Diam-diam ia mulai merogoh ke dalam saku celananya dan mengambil sebuah botol semprotan merica. Gwen mulai memasang ancang-ancang untuk melindungi dirinya kalau nantinya anak-anak nakal itu mulai mengganggunya.Seorang remaja laki-laki bertubuh kurus dengan rambut hitam yang berantakkan mulai mendekat pada Gwen dan ia berkata, “Apa kau tersesat, Nyonya? Kurasa kau bukan penduduk di wilayah ini?”Dan pemuda lainnya menimpali, “Wow! Kurasa kami bisa mengantarmu pulang, tapi dengan sedikit upah t

  • Detektif Naga   Jebakkan

    Kalau begitu, kecurigaanku pada Edi ternyata salah. Kalau bukan Edi, lalu siapa sosok berjubah hitam yang telah mencuri mayat-mayat selama ini?***Tanpa membuang banyak waktu aku pun segera menuju pemakaman seperti yang dikatakan oleh Albert. Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam itu. kalau memang bukan Edi, lalu siapa orang itu?Dengan kecepatan tinggi akhirnya aku pun sampai di pemakaman kurang dari sepuluh menit. Albert dan sekitar sepuluh orang Polisi ternyata sudah mengintai di sana ketika aku datang. Albert memberi isyarat padaku untuk mendekat ketika melihatku datang.Aku pun segera bergabung bersama Albert dan seperti instruksi yang diberikan Albert aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ya, karna terakhir kali aku kehilangan sosok berjubah hitam itu bahkan membuatku berkubang dengan lumpur.Dengan aba-aba dari Albert, kami pun mendekat pada sosok berjubah hitam yang sedang berada di sebuah makam dengan perlahan

  • Detektif Naga   Kembalinya Sosok Berjubah Hitam

    Sontak Edi pun mulai beraksi dengan ucapan Gwen. ia memang tidak mengatakan apapun, tapi jelas kalau wajahnya kini terlihat cemas dan ia mulai menjadi tegang. ***Bahkan cukup lama ia terdiam hingga akhirnya, Gwen pun kembali berkata, “Tuan Tomb? Bagaimana?”“Oh...yah. A-apakah harus di rumah? M-maksudku...mungkin kita bisa wawancara di tempat lain?”“Masalahnya, aku bisa sekalian mengambil gambar tentang proses pembuatan produkmu,”Sebenarnya Edi merasa sangat enggan jika Gwen masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia juga tidak punya alasan untuk menolak Gwen masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya, dengan terpaksa Edi pun membiarkan Gwen masuk ke dalam rumahnya.Benar saja, baru sampai di depan gang. Gwen mulai mencium aroma aneh seperti yang dikatakan oleh Draco. Antara bau busuk, anyir tapi juga wangi yang aneh. Mendadak bulu kuduknya pun mulai merinding. Entah kenapa ia merasa suasana di sana mulai terasa me

DMCA.com Protection Status