Beranda / Romansa / Desire In Love / 68. Devano dan Selena

Share

68. Devano dan Selena

Penulis: Miss L
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 20:51:11

Flashback

Selena yang tidak bisa tidur terpaksa harus menemui Devan di Johanson Company agar bisa bertemu dengan Sean. Tak mungkin dia mencari Sean di kediaman keluarga Johanson. Dia memantapkan dirinya harus berani menghadapi Devan. Dia tak bisa kalau harus menghindari Devan.

Carla dan Yesi sudah berada di kamar hotel Selena.

"Kita ke Johanson Company," ujar Selena.

"Iya Bu." Carla dan Yesi menjawab dengan serempak.

"Kamu ngapain ikut-ikutan aku," ujar Carla kesal dengan Yesi.

"Memang kata-kata 'iya Bu' milik kamu. Bukan, 'kan?" jawab Yesi dengan kesal juga.

"Sudah-sudah ga usah bertengkar hanya karena sebuah kata. Aku lagi pusing."

Yesi dan Carla terdiam. Mereka tak ingin membuat Selena marah dari pada kena semprotan. Sepanjang perjalanan Selena gelisah sendiri. Dia terus memberi sugesti pada dirinya sendiri agar berani menghadapi Devan. Lelaki yang paling menyakiti dirinya lebih dari apapun di dunia.

Aku ga boleh takut. Ingat aku sudah dibuang Devan. Aku s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Desire In Love   69. Sean Menghilang

    Selena berada di dalam kamar hotelnya, dia masih menangis mengingat semua kejadian yang menyakitkan pernah terjadi 5 tahun lalu. Sean hanya bisa diam mencoba memahami apa yang telah terjadi pada Selena dan Devan, dia juga bingung dengan perkataan Devan yang tidak mengetahui kalau mempunyai anak. Mengapa pada mengira Selena telah meninggal, dia harus mencari tahu semuanya.Devan datang ke kediaman keluarga Johanson tempat Marlina tinggal. Dia ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Selena yang dikiranya telah meninggal seakan hidup kembali dan tinggal di Amerika. "Nenek di mana?" tanya Devan pada Bi Diah. "Nyonya Marlina sedang beristirahat di kamarnya Tuan," jawab Bi Diah. "Rudi, di mana Rudi?" "Pak Rudi baru saja kembali ke rumahnya Tuan." "Apa Nenek baik-baik saja? Apa Nenek ada pergi ke mana gitu?" "Nyonya Marlina kecapekan Tuan. Nyonya dan Pak Rudi baru 2 hari yang lalu kembali dari Amerika, Tuan." "Amerika? Ngapain?" "Saya kurang tahu, Tuan."Dev

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   70. Kedatangan Kevandra

    Selena dan Devan bersama Carla menuju hotel, mereka akan memeriksa cctv hotel mencari Sean. Yesi menyambut mereka dengan wajah gusar, di sudah melihat cctv. "Bagaimana cctv hotel?" tanya Selena. "Sean pergi dengan sebuah mobil, Bu," ujar Yesi. "Mobil? Mobil siapa?" tanya Devan dengan penasaran. Mereka pun segera ke ruang keamanan hotel, melihat Sean keluar dari kamar Selena, masuk ke dalam lift dan bertemu seorang pria. Pria itu lalu membawa Sean dan masuk ke dalam mobil sedan berwarna merah. Devan terkejut, dia mengenal mobil itu. Itu mobil Rudi, sekretaris pribadi Neneknya, Marlina. Mereka keluar dari ruang keamanan. Selena sangat mengkhawatirkan keadaan Sean. "Aku harus bagaimana? Sepertinya Sean di culik," ujar Selena dengan wajah khawatir. "Tenanglah Lena," ujar Devan berusaha menenangkan Selena. "Bagaimana aku bisa tenang! Anakku hilang entah di bawa siapa." "Sean juga anakku bukan hanya anakmu saja." Devan tak bisa mengatakan pada Selena tentang mobil Rudi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   71. Pertahankan Keluargamu

    Devan sampai di kediaman keluarga Johanson, sayup-sayup dia mendengar suara Marlina tertawa, setelah sekian lama baru ini dia mendengar suara Neneknya tertawa begitu bahagia. Dia yakin Sean membuat Neneknya tertawa bahagia seperti sekarang. "Wah yang lagi asyik," ujar Devan. "Tuh Papimu datang Sean." Marlina tersenyum melihat kedatangan Devan. "Papi...," ucap Sean pelan.Devan mendekati Sean, dia memeluk putranya dengan erat. Air mata terjatuh di pipinya, dia sangat bersyukur putranya masih hidup. "Maafkan Papi yang terlambat tahu tentangmu, Sean," ujar Devan dengan lembut.Sean menangis dalam pelukan Devan. Walau dia juga dekat dengan Kevandra, tapi rasanya mengetahui tentang ayah kandungnya tetap berbeda. "Apa kamu marah sama Papi, Nak?" tanya Sean. "Ga Papi, aku ga marah, tapi Mami yang marah sama Papi. Walau aku ga tahu masalah Papi dan Mami. Aku tetap bersyukur akhirnya tahu kalau punya Papi kandung." "Maafkan Papi yaa Nak."Marlina menangis melihat cucu dan cicit

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   72. Rahasia Kevandra

    Wajah Selena memucat, dia sangat shock mendengar semuanya. Dia tak sanggup berkata apapun lagi, suaranya seakan tercelak tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Kenyataan yang baru diketahuinya begitu menyiksa pikirannya. "Aku mau kembali ke hotel," ujar Selena pelan. "Lena, tidurlah di sini jangan kembali ke hotel. Besok saja kamu pulang bersama Sean. Jangan malam ini." "Aku ga bisa Dev. Aku tidak bisa di sini, aku hanya ingin sendiri menenangkan pikiranku." "Baiklah jika ini memang keinginanmu, aku akan mengantarkanmu kembali ke hotel."Devan mengantarkan Selena kembali ke hotel, begitu sampai di hotel. Kevandra berada di lobby menunggu Selena dan Devan. Dia mendekati Selena, tapi Selena mengacuhkannya dan berlalu pergi masuk lift. "Apa yang kamu lakukan pada Selena, Devan!" bentak Kevandra. "Kita tidak usah bertengkar Kevandra. Aku lelah dan tak punya tenaga lagi untuk bertengkar denganmu." "Jangan pura-pura kamu, Devan!" "Ga usah marah-marah. Selena sudah mengetahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   73. Maafkan Aku, Devan

    Selena sudah tiba di rumah keluarga Johanson dia langsung mencari Devan, tapi Devan tak ada di sana. Dia hanya bertemu dengan Marlina dan Sean. "Mami," teriak Sean. "Kesayangan Mami, kamu ga nakal, 'kan?" "Ga dong Mami. Aku seneng di sini, main sama Papi dan Nenek. Tau ga Mi, koleksi buku Nenek banyak banget." "Sean, anak yang sangat pintar, Lena. Nenek ga menyangka baru usia 5 tahun membacanya sangat lancar dan sombongnya itu loh kaya Devan," ujar Marlina sambil tertawa melihat kelakuan Sean. "Aku 'kan anak Papi, Nek. Tentu saja harus menuruni sifat sombongnya selama sombong itu masih gratis kalau bayar pasti Mami marah- marah lagi lalu bilang pemborosan."Marlina tertawa mendengar perkataan Sean dan Selena mendelikkan matanya ke arah Sean. "Tuh Nek, lihat mata Mami di buka lebar- lebar tandanya kasih kode kalau lagi marah." "Nek, ga usah dengerin Sean. Sean suka sekali bercanda." "Sudahlah kalian berdua bikin Nenek ketawa terus sampai perut Nenek sakit." "Aku mau

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   74. Kenangan Denganmu

    "Hmm... aku minta maaf padamu, Devan."Devan mengernyitkan dahinya, dia bingung mendengar Selena meminta maaf padanya. "Kenapa kamu meminta maaf ke aku? Seharusnya aku yang meminta maaf ke kamu, Lena.""Aku minta maaf karena sudah menjadi penyebab kamu depresi dulu.""Ga Selena, kamu ga salah. Aku memang pantas jadi depresi. Aku memang lelaki pengecut.""Kamu laki-laki yang baik dan tak tahu malu yang aku pernah kenal dulu. Dulu kamu berjuang untuk mendapatkan cintaku, melindungi aku dari Oliver, dan ayah dari Sean.""Tidak Lena. Aku hanya orang yang tak layak menjadi seorang lelaki bertanggung jawab. Aku saja menyakitimu terus dan aku sangat menyesali apa yang telah aku lakukan.""Aku memaafkan semua kesalahanmu dan James, Kakekmu.""Benarkah?""Iya. Aku ingat perkataan seseorang yang mengatakan padaku untuk tidak terjebak pada masa lalu. Jika aku bisa memaafkan orang yang telah menyakiti hatiku akan membuat perasaanku menjadi lebih baik dan aku bisa berjalan dengan tegak menghadapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   75. Selamat Tinggal Selena

    Selena berada di luar perusahaan Johanson Company, dia teringat saat pertama kali bekerja di perusahaan itu. Betapa bahagianya dulu ingin memulai hidupnya baru di Jakarta, tapi kenangannya menyakitkannyan bersama Oliver juga terkenam jelas di dalam ingatannya. "Seharusnya aku berterima kasih padamu, Oliver. Jika, kamu dan Ibumu dulu tidak menjualku pada Devan mungkin aku tidak akan sesukses sekarang dan ada Sean belahan jiwaku," ujarnya lirih.Selena merentangkan kedua tangannya, menarik napas menikmati udara yang masuk ke dalam rongga - rongga pernapasannya, merasakan kelegaan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Benar, kata Carla memaafkan seseorang membuat hati dan pikiran menjadi lega. "Aku harus berterima kasih pada Carla, jika bukan karena kata - katanya mungkin aku tidak bisa memaafkan semua kesalahan Devan. Dendam hanya akan memperburuk keadaan mental dan jiwa ku. Aku harus bisa hidup bahagia walau tanpa pria manapun."Selena memutuskan untuk kembali ke hotel, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Desire In Love   76. Kevan dan Devan

    Kevandra memutuskan bertemu Sean di kediaman keluarga Johanson. Dia ingin bertemu dengan Sean, dia sangat merindukan anak lelaki jagoannya. Saat mobil yang dikendarai Joe masuk ke dalam perkarangan rumah Marlina Johanson, dia memperhatikan keadaan sekeliling. Rumah mewah bergaya eropa terlihat begitu kokoh dengan pilar-pilah yang menunjukkan status sosial sang pemilik.Perkarangn rumah yang asri dengan berbagai pepohonan dan taman - taman indah seakan melengkapi semua kemewahan kediaman ini. Kevandra tersenyum, wajar Sean begitu betah di rumah keluarga Johanson. Tak ada satu pun ke kurangan dari tempat tersebut dan sangat pas untuk membesarkan seorang anak. "Pak Kevandra, kita sudah tiba," ujar Joe. "Iya Joe," jawab Kevandra tanpa semangat.Kevandra berusaha untuk tersenyum, dia harus bersikap tenang dan baik - baik saja. Rudi menyambut Kevandra di depan pintu. Rudi menundukkan kepalanya dan Kevandra membalasnya. "Kita bertemu lagi Pak Kevandra Wijaya." Rudi mengulurkan tanganny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • Desire In Love   95. Extra Part: Kehidupan Rumah Tangga

    Pernikahan Selena dan Devan sudah berjalan 2 tahun. Selama menjalani pernikahan untuk kedua kalinya mereka sangat mesra dan tak ada masalah berarti di keduanya selalu saja saling mengasihi dan menyayangi. Sean selalu saja bisa mendamaikan kalau Selena dan Devan bertengkar, apalagi saat Selena sedang stress dengan pekerjaannya sebagai penulis novel. “Jadi ini si tokoh pria harus pura-pura gak suka deh biar lebih masuk alur ceritanya,” ucap Selena pada dirinya sendiri sambil menatap layar laptop. Devan yang berada di sisi Selena melirik istrinya yang sudah seminggu ini sangat sibuk dengan novel barunya. “Apa aku buat si cowok selingkuh ya terus si cewek marah dan meninggalkannya.” Selena mengangguk-anggukan kepalanya sendiri. Devan kembali melirik Selena. Sudah 3 jam dia menunggu sang istri yang tak memperdulikannya. Dia ingin Selena memperhatikannya bukan hanya sibuk dengan novelnya saja. Apalagi sudah 3 hari dia tidak mendapatkan jatah harinya di atas ranjang. Adik kecilnya sudah

  • Desire In Love   94. Extra Part : Andi dan Riana

    KISAH ANDI Di saat bulan madu Devan menghubungi Andi. Devan merasa sepi juga tanpa Andi yang setiap hari selalu berada di sampingnya, lebih tepatnya mengganggunya. Dia pun menghubungi Andi. Andi yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba - tiba dikejutkan dengan dering ponselnya. Melihat nama BOS dilayar ponsel, dia sangat bahagia saat Devan menghubungi. Dia tak menyangka bos nya begitu perhatian padanya. Rasa kebahagiaan Andi berubah menjadi rasa kecewa. Devan menghubungi Andi bukan untuk berkangen - kangenan, tapi untuk menanyakan apakah semua pekerjaan Andi beres atau tidak. "Tuan, apa ga ada rasa - rasa merindukan saya gitu," ujar Andi dengan kecewa. "Hmm, siapa? Apa kamu bertanya ke aku?""Iya Tuan. Apa ga ada sedikitpun rasa rindu di dalam hati Tuan untuk saya.""Ada sih sedikit," balas Devan dengan dingin. "Benarkah Tuan? Tuan kangen sama saya? Yaa ampun mimpi apa saya semalam. Tuan, saya juga kangen sama Tuan. Bahkan sangat - sangat rindu, rasa kangen dan rindu

  • Desire In Love   93. Extra Part : Kevandra dan Amanda

    Amanda menikmati angin laut yang menerpa tubuhnya membuat segala pikirannya menjadi lebih tenang. Masalah hidupnya terasa begitu menyiksa sanubari, melepaskan segala keegoisan, dan merelakan orang yang dicintai membuat hatinya terluka. Secara perlahan Amanda pun berjalan sendirian di atas pasir. Ia menundukkan badannya mengambil pasir pantai di dalam genggamnya, tapi semakin erat di genggamnya membuat pasir secara perlahan jatuh dari tangannya. Mungkin seperti ini lah cinta, semakin ia menggenggam erat, akan membuatnya lepas. Tanpa terasa air mata menetes di pipinya, terasa sangat sakit di dalam hatinya. Tak hanya Amanda saja yang merasakan kegundahan hati. Ada seorang pria yang tak jauh dari Amanda melihat lautan dengan pandangan terluka. Seandainya hati yang dimilikinya seluas samudera yang bisa menerima segala rasa sakit di dalam batinnya mungkin ia tak akan merasakan hatinya sesakit ini. Kenangan indahnya bersama Selena terus saja menghantuinya. Kenangan yang seharusnya K

  • Desire In Love   92. Extra Part: Devano dan Amira

    Kisah Devan dan Amira saat pertama bertemu. Suara seorang anak lelaki kecil berteriak dengan bahagia saat Theo datang, Devan menyambut Theo langsung memeluknya. Terlihat seorang anak perempuan bersembunyi dibelakang Papanya. "Siapa adik kecil ini Papa?" tanya Devan. "Ini adikmu, Devan, namanya Amira Putri Angkasa dan umurnya 3 tahun," ujar Theo dengan lembut. "Asyiiik aku punya adik," ucap Devan dengan semangat. Amira melihat Theo. Dia takut, dia belum pernah bertemu dengan Devan. "Jangan takut Amira. Itu kakakmu, Devan. Saat kamu sudah besar Kakakmu yang akan melindungi dan menjaga kamu," ucap Theo memberi pengertian pada Amira. "Benalkah Papa?" tanya Amira yang masih celat. "Iya sayang. Devan sini dulu, Nak." Theo memanggil Devan. Theo berjongkok melihat Devan dan Amira. Dia yakin Devan nanti akan menjaga Amira, putri kecilnya. Dia tak ingin menyembunyikan keberadaan Amira lagi baik itu dari Devan ataupun Debby. Dia menyayangi Devan juga Amir

  • Desire In Love   91. Extra Part

    Sudah tiga hari Devan dan Selena menghabiskan hari - hari penuh gairah di dalam kamar Villa. Mereka hanya menggunakan service room untuk memesan makanan dan lanjut kembali dalam aktifitas kegiatan suami istri. Setiap hari Selena dan Devan menghubungi Sean, Marlina, dan Emilia. Tak ketinggalan Andi juga dihubungi Devan memberi kabar pada keluarganya. Selena yang baru selesai mandi keluar dari kamar mandi dengan wajah kesal dan sambil berbaring di ranjang merasakan bagian sensitifnya yang melebar. Devan masuk ke dalam kamar setelah selesai menghubungi Andi balkon. Devan memperhatikan raut wajah Selena yang tampak kesal. "Sayang, kamu kenapa?" tanya Devan penasaran. "Sayang, aku capek bercinta terus. Lihat nih sampai jember begini," keluh Selena sambil menunjuk bagian sensitif miliknya. "Masa sih." Devan melihat tak percaya. "Iya, lihat ini loh." Selena membuka kedua pahanya memperlihatkan bagian intinya ke arah Devan. Devan menelan salivanya. Entah mengapa m

  • Desire In Love   90. Honeymoon

    Malam ini malam pertama setelah pernikahan kedua Selena dan Devan. Mereka akan menginap di salah satu hotel bintang lima yang di hadiahkan lagi oleh Marlina. Hanya untuk malam ini saja mereka di Jakarta, esok hari mereka akan berangkat bulan madu ke Italia. Devan mengikuti permintaan Selena yang ingin ke Amalfi Coast yang terletak di Italia bagian barat daya, tepatnya di Provinsi Salerno, Campania, Roma, ibukota Italia. Walau asing di telinga Devan, tapi demi Selena dia rela melakukan apapun. Mereka akan berbulan madu ke sana selama satu minggu. Sudah terbayang di benak Devan kegiatan apa yang akan dilakukannya. Dia ingin bercinta dengan Selena sampai puas lahir dan batin, secara dia sudah 5 tahun lebih bahkan hampir 6 tahun ga pernah lagi merasakan surga dunia. "Akh bentar lagi bisa ena - ena. Asyik - asyik," ujar Devan dengan semangat.Setelah resepsi pernikahan mereka selesai, Sean ingin ikut dengan Selena dan Devan ke hotel. Marlina, Emilia sudah mencoba menahan Sean agar t

  • Desire In Love   89. Pernikahan Yang Sempurna

    Tanpa terasa waktu terus berlalu. Selena dan Devan akan mengikat janji suci mereka kembali, sudah tak ada lagi dendam dan rasa sakit hati di dalam hati mereka. Memaafkan dan menerima segala kekurangan pasangan adalah yang terbaik bagi mereka. Pernikahan mereka dulu dilandasakan oleh rasa sakit hati, tapi pernikahan mereka sekarang sangat berbeda tak seperti dulu. Sudah tak ada lagi rahasia di antara mereka, sudah tak ada lagi salahpaham. Semua masalah sudah mereka selesaikan dan saling memaafkan. Selena mencoba gaun pengantin yang akhirnya dia pilih sendiri bukan seperti dulu dibelikan Devan. Devan dan Sean menunggu Selena mencoba gaun pengantin duduk bersama di sofa butik. "Mami lama amat sih, Pi," keluh Sean. "Sabar Nak. Inilah cobaan kita kaum pria, wanita kalau sudah mencoba berbagai macam pakaian bisa sampai satu semester," ucap Devan. "Ini baru gaun pengantin gimana kalau make up yaa Pi. Banyak amat deh yang di pake, dempul ini lah, dempul itu lah. Melelahkan." "

  • Desire In Love   88. Melamar Selena 2

    Hari ini Sean dan Selena ke Dufan. Selena mengerti bagaimanapun Sean masih anak - anak walau dia memiliki kepintaran melebihi anak - anak seusianya. Saat mereka tiba di Dufan Sean sangat bahagia, dia melirik ke samping sudah ada Devan di sana dan berpura - pura kaget ada Devan. "Mami, itu Papi bukan?" tanya Sean. "Papi? Maksudmu, Devan?" ujar Selena mengedarkan pandangannya ke sana ke sini. "Kamu mencariku," ucap Devan tiba - tiba berada di samping Selena. "Kamu kenapa bisa ke sini? Apa kamu mengikutiku? Bukannya perjanjian kita itu seminggu lagi baru bisa ketemu. Ini baru 2 hari." "Lena, aku tidak mengikutimu. Kamu aja yang terlalu percaya diri, naluri sebagai seorang Ayah tergugah. Aku mimpi tadi malam kalau Sean berada di sini jadilah aku ke Dufan." "Modus!" "Jangan terlalu berpikiran negatif sayang tak baik untuk kesehatanmu dan kecantikanmu."Selena hanya mendengus kesal, dia tak percaya Devan mengatakan alasan yang tak masuk akal. Devan melirik ke arah Sean sambi

  • Desire In Love   87. Rencana Sean dan Devan

    Devan menghubungi Sean, dia harus menanyakan pada putranya yang pintar itu harus bagaimana melamar Selena. "Halo anak paling ganteng sedunia," sapa Devan. "Hai Papi paling ganteng sedunia," balas Sean. "Sudah makan belum, Nak?" "Sudah dong Papi." "Ooh iya Sean, besok pulang sekolah jam berapa?" tanya Devan. "Jam 12 Pi." "Besok Papi jemput ke sekolah yaa." "Okey dokey Papi." "Papi love Sean." "Sean love Papi." Keesokan paginya Selena akan mengantarkan Sean ke sekolah. Saat dia akan mengeluarkan mobil dari garasi Devan datang ke rumah Selena. Penampilan sangat santai, hanya memakai celana pendek, sendal jepit, topi, dan kacamata hitam melengkapi ketampannya. Devan tersenyum ke arah Selena, memperlihatkan barisan gigi putih hasil dia rajin sikat gigi dengan teratur. Hari ini dia memang sengaja datang pagi - pagi ke rumah Selena untuk mengantarkan Sean ke sekolah sekalian dia bisa bertemu dengan Selena. "Ngapain ke sini? Bukannya kita ga boleh k

DMCA.com Protection Status