Share

Bab 492 ——

Penulis: Queencard
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-27 18:01:32
Setelah Sita meninggalkan ruang kelas musik, sebenarnya dia agak gugup. Lagipula dia tadi juga menjambak rambut Linda tanpa sadar.

Namun sekarang dia merasa sedikit emosional!

Tapi itu juga cukup untuk melampiaskan amarahnya. Lagi pula, setiap kali dia bertemu Linda, Linda selalu menunjukkan sikap seorang putri yang sombong.

Setelah mereview tugasnya di sekolah, Sita melirik jam dan langsung naik taksi ke rumah sakit.

Ketika dia tiba di luar bangsal Nenek, suasana hatinya menjadi sangat rumit.

Dia tahu bahwa Husein menolak untuk bercerai demi Nenek.

Tetapi jika seorang anak tumbuh dalam keluarga tanpa kasih sayang, mereka tidak akan pernah bahagia. Jadi, dia harus pergi!

Karena Husein juga tidak pernah mengharapkan seorang anak, dia takut jika anaknya akan diperlakukan dengan dingin dan diabaikan seperti dirinya selama tiga tahun terakhir.

Sita menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu bangsal rumah sakit, “Nenek, aku datang untuk menjengukmu. Bagaimana pemulihanmu akhir-akhir ini?
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 493

    Setelah mendengar ucapan tersebut, Sita menoleh melihat ke arah pintu, dan memang dia melihat bayangan Husein.Sita tertegun sejenak. Dia tidak mengira pria itu juga ada di sana.Dia melihat tatapan pria itu gelap seperti tinta. Dia tidak bisa melihat dengan jelas ekspresi pria itu.Husein perlahan-lahan berjalan masuk ke bangsal. Dia dengan santai menyampirkan jas di lengannya. Dia mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, seolah-olah dia baru saja dari kantor.Nenek melirik cucunya, “Aku bertanya padamu, kenapa kamu tidak mengatakan apapun?”Sita menunduk. Pada saat ini, dia tidak berani melihat ekspresi Husein. Dia merasakan sedikit tekanan di sekitarnya, tetapi bukankah itu adalah hal yang telah mereka sepakati sebelumnya?“Sita, ikut aku keluar sebentar.”Sebelum dia memberikan reaksi, pergelangan tangannya dicengkram oleh Husein dan dibawa keluar meninggalkan bangsal.Langkahnya sangat lebar, sehingga Sita sedikit tidak bisa mengikutinya. Dia hanya bisa berlari dan mengik

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 494

    Sita melihat Nenek begitu marah sehingga membuatnya hampir limbung.Nenek sangat menghargai Sita. Namun, setelah dia mengambil dua langkah, tubuhnya goyah. Husein bergegas melangkah maju untuk membantu Nenek ketika melihat hal itu, “Nenek, berhati-hatilah.”“Kamu tidak perlu berpura-pura baik!”Nenek menepis tangannya, “Aku tidak menyangka cucuku menjadi brengsek seperti ini.”Sita takut dengan ucapan Nenek. Dia tidak menyangka nenek akan sangat marah, sehingga dia tidak berani mengatakan apa-apa. Dia hanya bisa membantu Nenek masuk kembali ke bangsal rumah sakit.Setelah Nenek duduk, dia berbalik dan menuangkan secangkir air panas untuknya, “Nenek, tenanglah.”“Sita, ini semua salah nenek. Seharusnya dari awal aku tidak menahanmu di keluarga Handoyo. Setelah tiga tahun berlalu dan tidak ada perasaan apapun di antara kalian, terus berlarut-larut hanya akan membuang masa mudamu. Sekarang kamu juga sudah menemukan keluargamu, ada baiknya kalian segera bercerai dan pulang untuk memulai hi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 495

    Setelah mendengar ucapan Nenek, Sita segera berkata, “Nenek, aku tidak menginginkan harta apa pun.”“Sita, kamu itu anak bodoh. Orang lain sangat mengharapkan bisa mendapatkan lebih banyak uang setelah bercerai. Mengapa kamu tidak menginginkan apa pun? Lalu Keluarga Handoyo, keluarga macam apa?”“Nenek, bagaimanapun juga, aku menikah dengan Husein bukan demi uang. Selain itu, situasi keuangan keluargaku sekarang sebenarnya cukup baik, dan aku juga tidak kekurangan uang. Nek, kamu tidak perlu khawatir aku tidak memiliki uang untuk dibelanjakan.”Setelah Sita berbicara demikian, suara rendah pria di sampingnya terdengar, “Nek, aku sudah memberikan dia harta, tetapi dia sendiri tidak menginginkannya.”Mendengar hal itu, Sita mengangguk dengan jujur, “Ya, apa yang dia katakan itu benar.”Nenek melambaikan tangannya, “Aku adalah keputusan akhir dari masalah ini. Aku memiliki aturan sendiri terkait pembagian harta ini. Aku akan menelepon pengacaraku nanti, aku akan memintanya untuk membuat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 496

    Hati Husein tercekik, “Nek, bukannya kamu awalnya menyukai dia untuk menikah denganku. Aku hanya merasa bahwa pernikahan itu sangat merepotkan.”“Kebetulan, kamu bisa kembali melajang hari ini dan bebas dari masalah ini.”Husein, “...”Pria berdiri di tempat dan tidak tahu apa yang harus dia katakan untuk sesaat.Nenek menatapnya, “Kamu bisa pergi sekarang. Jika tidak, kamu tidak akan bisa mengejar waktu ke Pengadilan Negeri, karena orang-orang sudah selesai bekerja.”Husein mengerutkan bibirnya yang tipis membentuk satu garis, dan akhirnya dia berbalik untuk meninggalkan bangsal.Nenek melihat punggungnya dan sedikit menghela napas. Namun, pada akhirnya, dia tidak bisa menahannya.Ibu Lisa diam-diam masuk ke dalam bangsal, “Nenek, mengapa anda tadi tidak membujuk Nona Muda. Bagaimanapun, Nona Muda selalu menghormati anda. Selama anda mengatakan bahwa anda tidak menyetujui perceraian mereka, Nona Muda pasti tidak akan bercerai.”“Apakah kamu pikir aku tidak tahu? Tapi aku tidak bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 497

    Sita menatapnya sejenak, tetapi pada akhirnya dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara, “Kamu tadi…”Tetapi sebelum dia selesai berbicara, pria itu berbalik dan berjalan menuju ke dalam gedung Pengadilan Negeri, “Sudah terlambat.”Dia melihat punggung Husein, terlihat tinggi dan ramping.Dia menurunkan kelopak matanya, menyembunyikan cibiran di matanya. Sekarang, apa yang dia harapkan?Apakah dia berharap Husein akan menghindar lagi?Atau lebih tepatnya, dia menyesal karena tidak ingin bercerai?Sadarlah, satu-satunya alasan untuk dia menahannya adalah Nenek dan dia sekarang sudah mengetahui tentang perceraian mereka, bahkan sudah menyetujuinya. Jadi, Husein sudah tidak perlu bersikeras.Sita menertawakan dirinya sendiri untuk sejenak. Kemudian dia mengatur kembali ekspresinya dan mengikuti Husein masuk ke kantor Pengadilan Negeri.Butuh waktu lebih dari sepuluh menit kali ini sampai mereka berdua menerima akta cerai.Sita memegang dua buku catatan di tangannya. Satu adalah bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 498

    Dia meletakkan dokumen-dokumen di tangannya itu di atas kap mobil dan pergi tanpa sepatah kata pun.Karena mereka telah menyelesaikan prosedur perceraian, tidak perlu membicarakan hal yang tidak masuk akal lagi.Sita melihat Ryan turun dari mobil. Dia seketika tersenyum dan melambaikan tangannya sambil berlari ke arah kakaknya, “Kak Ryan!”“Akhirnya kamu menyelesaikan prosedur perceraian kali ini, kan? Tidak muncul situasi yang tidak terduga, kan?”“Tidak, semua berjalan dengan lancar.”Sita mengeluarkan akta cerainya, “Dengar, dalam hal ini, mungkinkah akan lebih membantu jika Kak Doni yang menangani prosedurnya?”“Iya, Untungnya anak ini pintar. Ayo masuk ke mobil dan pulang. Tidak, ayo keluar dan makan makanan yang enak untuk merayakannya bersama.”Ryan mengusap kepala adiknya dengan penuh kasih sayang. Dia memegang akta cerai di tangannya sambil menatap Husein di sana. Tatapan Husein penuh kebencian.Husein bersandar di pintu mobil, dan wajahnya sangat tidak menarik.Karena baru sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 499

    Sita seketika menyeringai dan tidak memasukkan ucapan Linda ke dalam hatinya.Dia langsung menuju ruang santai untuk memeriksa dan melihat ada tempat di area itu yang didekorasi dengan buruk.Setelah diabaikan, Linda seketika merasa kesal. Dia melirik Sandi di sampingnya, “Sandi, apakah menurutmu yang aku ucapkan itu benar?”Ekspresi Sandi sedikit aneh. Dia seketika terbatuk dan berkata, “Kak Linda, aku punya rahasia tentang Sita untuk aku beritahu padamu.”“Rahasia apa?”Sandi ragu-ragu sejenak, “Sebelum kamu menghentikan kartu kredit itu. Aku sangat cemas akhir-akhir ini. Apakah kamu tidak bisa untuk tidak menghentikan kartu kredit itu?”Linda sedikit tidak senang, “Sandi, kamu menghabiskan terlalu banyak uang. Aku pikir kamu harus sedikit belajar menabung, atau belajar cara menghasilkan uang. Kamu tidak bisa menjadi dewasa dan hanya meminta uang kepada keluargamu, kan?”Linda menahan ketidak sabarannya. Jika bukan karena Sandi bagian Keluarga Handoyo, dia tidak akan pernah berurusan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 500

    Sita mengerutkan kening, “Sebenarnya kamu ingin mengatakan apa?”“Aku ingin mengatakan kalau kamu juga bisa terus menjadi Nyonya Muda Keluarga Handoyo, dan aku juga akan mendukungmu. Tapi aku punya satu syarat.”Sita seketika mengangkat alisnya, “Syarat apa?”Mata Sandi berbinar, “Syaratnya sangat mudah. Minta pada kakak sepupuku untuk mengembalikan kartu kreditku dan kamu juga harus memberiku kartu kredit setiap bulan. Batas limitnya tidak boleh terlalu sedikit.”Sita terkejut dengan keserakahan Sandi yang bodoh. Dia menjawab dengan tidak percaya, “Aku penasaran. Bagaimana kamu bisa memiliki keberanian untuk meminta seperti itu kepadaku?”“Lagi pula, keluarga Handoyo tidak mudah untuk dimasuki. Aku berencana untuk memberitahu Linda tentang kehamilanmu dan kamu sudah menemukan orang tua kandungmu sekarang. Tapi aku merahasiakannya untukmu.”“Bukankah hubunganmu dengan Linda sangat baik? Apa kamu begitu cepat berubah?”“Karena Linda terlalu pelit. Dia ingin menikah dengan keluarga Hando

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01

Bab terbaru

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status