Share

Bab 292

Author: Queencard
last update Last Updated: 2024-02-14 18:00:01
Doni melihat komputer dan pada saat yang sama menelepon Rifan, “Rifan, ada yang berani meretas sistem perusahaanku. Apa ada cara untuk menemukan pelakunya?”

“Hah, siapa yang berani melakukan hal yang begitu berbahaya? Di Manado, tidak ada peretas yang berani menyentuh Bisnis Properti Brighton.”

“Berhenti bicara omong kosong, ini bukan Manado. Orang dari departemen IT sudah kehabisan cara, peretas itu sepertinya sangat handal. Bukankah kamu pernah bilang ada program yang sangat kuat? Kirimkan padaku, cepat! Hari ini, aku harus menangkap peretas itu!”

Doni masih tidak percaya. Namun, jika ada Rifan, tidak ada peretas yang tidak bisa dia temukan.

Rifan tersenyum, “Pertanyaan sederhana, di mana alamat IP virtual orang itu? Dengan itu, mungkin aku bisa tahu dari mana asalnya.”

“IP virtual dia ada di Pulau Hilang.”

Uhuk, setelah mendengar itu, Rifan langsung tersedak kopi, “Kak, bisa kamu ulangi? Dari mana asalnya?”

“Pulau Hilang, nama ini terdengar aneh. Apakah ada tempat seperti itu di dun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 293

    Kemarin, Sita hanya ingin menggunakan program yang diberikan kakak keduanya untuk melampiaskan amarahnya, agar dia bisa memberi Linda dan manajer departemen penggusuran itu pelajaran.Namun, dia tidak menyangka akan bertemu seorang master di sana.Karena kakak keduanya menelepon dan bertanya, jelas dia tahu apa masalahnya.“Tidak. Hanya saja aku melihat program itu digunakan oleh pihak dariku. Aku melihat sekilas dan khawatir dengan keadaanmu sekarang. Apa kamu membutuhkan bantuanku?”“Untuk sementara masih belum, aku bisa menyelesaikannya sendiri.”Sita rasa dia sudah cukup menggunakan program yang diberikan kakak keduanya. Meskipun seorang master yang sangat kuat saat ini muncul, tetapi tujuannya sudah tercapai.Rifan tercekat sejenak, “Baiklah kalau begitu, jangan lupa menghubungiku kapan saja jika ada yang ingin kamu tanyakan.”Disini Rifan tidak bisa terus bertanya, agar dia tidak mengungkap semuanya.Setelah Sita menutup telepon, dia melihat ke layar komputer dan menemukan jika p

    Last Updated : 2024-02-15
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 294

    Doni tertegun sejenak, “Apa maksudmu peretas itu adalah Sita?”“Siapa lagi kalau bukan dia? Aku baru saja memastikannya. Selain itu, aku tidak asing dengan teknik peretasan itu karena aku sendiri yang mengajarinya. Tidak akan ada orang selain dia.”Doni sedikit linglung, ternyata Sita yang menyerang sistem perusahaannya.Dia terdiam cukup lama, lalu melihat komputer dan berkata, “Kalau begitu kemajuan Sita cukup pesat. Bagus. Bahkan orang-orang di perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Dia luar biasa.”Tidak diragukan lagi, adik perempuannya amat cerdas dan cantik!Wajah Doni yang sebelumnya marah, seketika berubah menjadi tersenyum senang. Ekspresinya sangat lega.Orang-orang di kantor menatap bosnya dengan hati-hati, apa yang sebenarnya terjadi?Mengapa ekspresi bos tiba-tiba berubah setelah mengangkat telepon?Doni menutup telepon dan memandang orang-orang di departemen IT. Dia berkata dengan nada bangga, “Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan jejak peretas itu?”Kepala d

    Last Updated : 2024-02-15
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 295

    Linda tahu ada yang tidak beres dan segera berkata, “Kak, kejadian hari ini pasti tidak ada hubungannya dengan penggusuran perumahan tua itu.”Doni sedikit menyipitkan matanya yang sipit, “Bagaimana kamu bisa tahu?”Ekspresi Linda agak tidak wajar, “Karena orang-orang yang tinggal di perumahan lama itu semuanya adalah masyarakat kalangan bawah, bagaimana mungkin mereka memiliki kemampuan yang begitu hebat? Jadi aku pikir Kak Doni berpikir berlebihan.”Ketika Doni mendengar kata-kata “masyarakat kalangan bawah”, bibir tipisnya berkata dingin, “Apa maksudmu masyarakat kalangan bawah? Apa kamu lupa asal usul kelahiranmu sendiri?”Ekspresi Linda seketika berubah, dan langsung menyela perkataan Doni, “Kak, itu bukan hal yang sama. Kamu bisa menyerahkan masalah penggusuran itu padaku, aku tidak akan mengecewakanmu.”Doni bukan orang bodoh, dia sudah mulai curiga jika masalah ini disebabkan oleh penggusuran itu.Bagaimanapun, Sita tidak akan meretas sistem perusahaan tanpa alasan. Dia percaya

    Last Updated : 2024-02-15
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 296

    Linda menundukkan kepala dan tidak mengatakan apapun. Dia sedang dalam situasi yang sulit. Bagaimana mungkin dia menjelaskan untuk manajer itu? Semua itu karena manajer bodoh itu tidak bisa menangani masalah ini dengan baik sehingga membiarkan Sita membuat masalah!Setelah manajer departemen penggusuran dibawa keluar dari kantor, Linda berbicara dengan nada sedih, “Kak, kamu bisa menyerahkan masalah ini padaku.”Apakah sebagai putri bungsu dari Keluarga Syailendra sedikit pun tidak memiliki hak itu?“Linda, kamu tidak memenuhi syarat untuk menangani masalah ini. Dan juga, kenapa kamu mengincar keluarga itu?”Doni tidak mengerti mengapa Linda mengincar Sita?Linda menjawab dengan ekspresi dingin, “Karena Sita mengganggu hubunganku dengan Husein. Status dia apa, dan aku apa? Aku hanya ingin memberinya sedikit peringatan kali ini.”Mendengar hal ini, Doni teringat kejadian di Kompetisi Internasional Seratus Bunga sebelumnya. Jelas bahwa Sita adalah juara pertama, tetapi dia menjadi juara

    Last Updated : 2024-02-15
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 297

    Tamparan Doni membuat Linda tertegun.Mata Linda memerah dan menatap Doni di depannya dengan tidak percaya, “Kak, kamu menamparku? Kamu menamparku untuk Sita!”Linda tidak pernah terpikirkan akhirnya seperti ini!Doni menatap dingin ke arah Linda dengan ekspresi serius, “Linda, sebagai putri keluarga Syailendra, cara bicaramu begitu kasar. Apa kamu melupakan pelajaran etika yang kamu pelajari bertahun-tahun?”Doni tadi mengira jika Linda mengetahui status Sita.Saat ini, tampaknya Linda mungkin menyalahpahami hubungan antara Sita dengan Yoga dan Ryan, namun bagaimanapun, Linda tidak dibiarkan untuk mengatai tentang Sita seperti itu.Linda berkata dengan nada melas, “Kak, aku mengatakan itu tadi karena aku marah. Lagi pula, perkataanku juga tidak salah.”“Diam! Bukankah kamu juga yang mengacaukan Kompetisi Internasional Seratus Bunga terakhir kali? Linda, mulai hari ini, kamu tidak boleh ikut campur dalam semua urusan perusahaan keluarga Syailendra! Jika aku tahu kamu membuat masalah l

    Last Updated : 2024-02-16
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 298

    Apa mungkin manajer itu baru saja dimarahi?Sita sengaja memasang muka datar, “Oke, karena saya sudah menerima kompensasinya, saya mengampuninya.”“Terima kasih Nona Sita. Saya benar-benar minta maaf.”Setelah manajer departemen penggusuran meminta maaf berulang kali, tiba-tiba suara Linda terdengar dari arah sampingnya, “Heh, dasar tidak berguna! Bodoh!”Sita mendongak dan melihat Linda berjalan keluar dari lift dengan sombong. Dia dengan tenang menjawab, “Orang-orang menyebutnya memperbaiki kesalahan.” “Sita, jangan pikir kamu bisa menang dengan permainanmu hari ini.”“Yah, setidaknya tujuanku sudah tercapai.”Sita menatap Linda di depannya, “Jika kamu menggunakan cara kotor seperti ini lagi, percaya atau tidak, lain kali yang diunggah bukan audio tetapi video. Kamu seharusnya berterima kasih padaku karena sudah menyelamatkan mukamu.”Setelah Sita mengatakan hal itu, Linda menjadi sangat marah, “Sita, aku benar-benar meremehkan kemampuanmu menggoda pria. Bahkan bisa menemukan pereta

    Last Updated : 2024-02-16
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 299

    Kakak ipar, Anggi kebingungan sendiri. Mengapa Sita meretas perusahaannya?Terutama karena dua pria dalam grup itu begitu senang, seperti merayakan tahun baru.Ryan mulai paham alasan Sita belajar ilmu komputer dengan Rifan. Akhirnya Ryan menyimpulkan: [Sepertinya adikku membuat kemajuan pesat!]Anggi sedikit bingung: [Kenapa Sita tiba-tiba meretas sistem kantor cabang? Apakah dia menemukan sesuatu?]Doni menjelaskan seluk-beluk masalah ini.Yoga mengumpat di dalam grup: [Linda, si pelacur murahan itu, beraninya mengganggu Sita. Kak, menurutmu bagaimana solusi masalah ini? Jika Sita nanti mengetahuinya, bagaimana kamu akan menjelaskannya?]Doni menjawab: [Aku tahu. Beri aku waktu seminggu untuk mengurus masalah Linda.]Ryan mengambil kesempatan untuk angkat bicara: [Sita berencana untuk kembali ke Manado bersama kita setelah menyelesaikan studinya beberapa bulan ini. Kak, kamu harus segera menangani masalah Linda.]Ketika saat itu tiba, kalaupun Doni mengetahui jika Sita hamil, dia jug

    Last Updated : 2024-02-16
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 300

    Saat siang hari, Felix keluar, “Sita, ayo makan siang bersama.”“Oke, senior. Aku yang traktir, Kamu terluka terakhir kali untuk menyelamatkanku. Sejak itu aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih.”“Ingin berterima kasih padaku sangat mudah, cukup berkomitmen denganku.”Ekspresi Sita sedikit canggung. Kemudian, Felix segera berkata, “Hanya bercanda. Jangan dianggap serius, ayo makan.”Pada saat ini, seorang wanita paruh baya masuk, “Nak, apakah pekerjaanmu sudah selesai? Ibu sudah memasak sup ayam untukmu, khusus untuk memulihkan kesehatanmu.”“Bu, apa yang ibu lakukan di sini? Bukankah aku sudah bilang tidak akan pulang untuk makan siang?”Felix mengerutkan alisnya. Dia tahu jika Sita hari ini bertugas di studio. Makanya dia sengaja menemui Sita untuk mengajaknya makan keluar.Tak disangka Ibunya datang ke kantor membawakan sup ayam, bukankah akan menambah kekacauan?“Nak, aku khawatir kamu kamu tidak makan yang baik di kantor, jadi aku membawakanmu sup ayam. Kebetulan Nona Sit

    Last Updated : 2024-02-16

Latest chapter

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

DMCA.com Protection Status