Taman Bunga. Taman bunga yang sebelumnya sangat indah dengan ratusan bunga warna-warni yang menghiasinya kini terlihat sudah hancur berantakan seperti terkena badai tornado. Beberapa bunga bahkan ternoda dengan darah segar yang tidak tahu siapa pemiliknya. Di beberapa tempat terlihat muncul siring yang terbuat dari tebasan pedang, di ujung siring terlihat sebuah pedang besar menancap kokoh di tanah sebelum pedang itu terbang menuju tuannya. Sebuah dinding berbatu terlihat hancur berantakan dengan tebasan pedang yang terlihat masih baru dan di bawahnya terlihat sebuah gubuk reot yang kini sudah roboh dengan tebasan yang begitu sempurna, tidak jauh dari dinding yang hancur tersebut terlihat dua orang yang saling serang dengan pedang mereka yang kini sudah berlumuran darah segar. Tidak jauh dari pertarungan mereka terlihat seorang wanita muda yang menonton dengan tenang sembari menikmati teh. Slash! Seseorang melepaskan tebasan energi yang sangat mengerikan, sebuah tebasan yang memb
Pintu batu, Gunung suci Naga. Setelah semedi satu hari penuh, Tiger Long akhirnya sedikit merasakan tubuhnya sudah pulih, rasa kebas dan mati rasa yang dia rasakan sebelumnya juga telah hilang. Namun satu hal yang membuat Tiger Long tidak mengerti, yaitu kakinya yang tidak dapat dia rasakan lagi. Tiger Long semakin panik ketika tidak dapat menggerakkan kakinya, dia merasa kakinya adalah benda luar bukan bagian tubuhnya lagi. "Apa yang terjadi dengan kakiku?" Tanya Tiger Long cemas. Bagaimana tidak cemas, karena kaki yang patah memang bisa diobati dengan beberapa tanaman herbal atau ramuan, namun syaratnya kaki itu patah tidak kurang dari satu atau dua jam, jika lebih dari itu akan sulit kaki tersebut diobati, karena membutuhkan ramuan langkah dan sangat sulit dibuat. "Paman..." Tiger Long yang panik akhirnya memanggil pamannya yang ternyata sudah mati kehabisan banyak darah atau lebih tepatnya mati karena kehabisan energi tenaga dalam. "Paman..." Panggil Tiger Long kembali, namun
Alam bawah sadar yang terhubung dengan inti tenaga dalam, Derrick. Mutiara tak tertandingi muncul di alam bawah sadar Derrick dan langsung menyerang roh petir yang sebenarnya bersembunyi darinya. Roh petir tidak pernah menyangka sesuatu yang paling dia hindari muncul begitu saja dan tanpa basa-basi langsung menyerbunya."Tuan mutiara... eh tuan emas... jangan melahapku. Tolong!" Pinta roh petir, namun sang mutiara tidak peduli dan langsung menyerang roh petir dengan membentur tubuh mereka. Trang! Trang! Trang! "Kumohon tuan emas, kumohon jangan melahap ku... kumohon, tuan emas!" Pinta roh petir terus berusaha kabur karena setiap kali beradu tubuh, dia selalu dirugikan. Roh petir pada akhirnya keluar dari tubuh Derrick dan disaat itulah dia harus menerima kenyataan terkena cakar harimau energi Tiger Long yang menyasar kepala Derrick. Tidak butuh waktu lama roh petir harus menciptakan perisai petir untuk menahan cakar tersebut, dan roh petir pada akhirnya ditangkap mutiara tak ter
Dewa segel langsung terbang kembali ke pulau Kambangan darah dan mulai melakukan segel tangan misterius di sepanjang perjalanan. Tampaknya dewa segel akan menggunakan teknik segel yang cukup kuat untuk menangkap Derrick dan juga dewa tenaga dalam. "Segel bumi langit: kurungan laba-laba emas tanpa akhir!" Pekik dewa segel menyentuh tanah pulau Kambangan darah dan menggunakan teknik segel kurungan. Sebuah pola aneh berwarna emas muncul di tanah dan semakin besar dari waktu ke waktu, pola itu semakin besar layaknya sebuah tinta yang tumpah dan ditarik membentuk jaring dengan kuas hingga menutupi seluruh kertas gambar. Ketika pola itu berakhir terlihat jelas bahwa pulau Kambangan darah seakan-akan dikurung dalam sangkar emas layaknya jaring laba-laba yang mengikat mangsanya. "Sekarang kalian tidak akan bisa kabur dari pulau ini!" Ucap dewa segel yakin. "Kalian pergilah, aku akan memulihkan diri dulu karena segel ini menghabiskan banyak energi alamku." Ucap dewa segel mulai melakukan s
Pulau Kambangan Darah. Terlihat pulau Kambangan darah kini terbagi menjadi dua akibat serangan tebasan energi Edong sang dewa tenaga dalam. Dimana setengah pulau yang menjadi tempat pertarungan kini terlihat seperti pulau yang hancur berantakan, banyak binatang mati terbunuh, dan ratusan manusia terkapar tanpa nafas. Diatas hutan Naga terlihat Edong melayang dan menatap langit yang kini mulai turun hujan, lalu dewa kutukan menutup mata dewa matahari yang mati melotot dan tak rela. Setelah menyelesaikan urusan dengan dewa matahari, Dewa kutukan datang dan membantu Derrick yang sekarat. Sebuah cahaya keemasan keluar dari tubuh Derrick melalui dahi, cahaya itu melayang dan mendekati Edong yang menatap langit. Dewa kutukan tidak peduli, karena dia mengenali cahaya keemasan tersebut. "Tuan..." Panggil mutiara itu. Edong tidak menjawab, hal itu membuat mutiara tak tertandingi bersedih. Mutiara tak tertandingi tahu betul semua teknik yang dimiliki sang tuannya, dan dia tahu betul bagaim
Sekitar 14 Tahun Yang Lalu. Joshua yang bertarung melawan Derrick terluka sangat parah dan babak belur dihajar Derrick yang di masa depan akan menjadi pilar paling penting di aliansi manusia melawan iblis. Bagian dada Joshua diinjak oleh Derrick yang menampilkan senyum dingin sedingin es dan sangat mengerikan, pedang yang diselimuti energi hitam Derrick tampak kentara dengan darah segar Joshua. "Untuk melawan orang lemah dan tak berdaya sepertimu, mereka sampai memintaku? Ini sebuah penghinaan." Ucap Derrick memperkuat injakannya, Derrick tidak percaya Joshua yang disebut sebagai anak dewa dan tidak pernah terluka sepanjang hidupnya, ternyata sangat lemah dan tak berdaya. Bahkan Derrick berpikir aliansi terutama Raja Xenium mempermainkannya, dan itu adalah sebuah penghinaan bagi Derrick. "Argh..." Pekik Joshua teriak kesakitan seiring suara tulang rusuknya yang patah akibat injakan yang sangat bertenaga dari Derrick. Derrick terus memperkuat injakannya hingga membuat tanah retak d
"Kamu yang memaksaku... aku mengutukmu jika kamu bergerak jantungmu akan berhenti berdetak." Ucap Dewa kutukan mengutuk Joshua. BangJoshua tidak peduli dan memukul perut Dewa kutukan dengan ujung gagang tombaknya, pukulan itu membuat dewa kutukan terhempas dan muntah darah, lalu membentur beberapa pohon hingga hancur. Dewa kutukan mengelap darah di bibirnya dan menatap tajam Joshua, sang dewa terkejut Joshua tidak mati seperti korban sebelum-sebelumnya. Dewa kutukan tidak percaya, namun fakta Joshua yang masih hidup tidak terbantahkan bahwa kutukan itu gagal. "Kenapa dia masih hidup? Bukankah aku sudah mengutuknya?" Batin dewa kutukan terkejut melihat Joshua baik-baik saja. "Aku sudah melakukan kutukan sesuai dengan prosedur, aku menyentuhnya dan mengalirkan energi kutukan dalam jumlah banyak di jantungnya, lalu mengutuknya. Dia seharusnya mati." Batin dewa kutukan memastikan bahwa dia tidak salah memberi kutukan dan sudah sesuai dengan prosedur mengutuk. Joshua tersenyum menger
Ruang Matrix, Dunia kecil. Derrick yang tidak sadarkan diri selama dua minggu akibat terkena teknik dewa api yang sangat kuat dan mematikan saat dikendalikan oleh mutiara tak tertandingi kini mulai menunjukkan tanda-tanda akan siuman, kelopak matanya bergerak-gerak dan beberapa kali mencoba terbuka. Derrick akhirnya berhasil membuka matanya dan melihat langit-langit yang seperti terbuat dari kumpulan segitiga kaca yang disusun membentuk langit-langit ruangan. Derrick bangun dari tidurnya untuk duduk dan memandang sekeliling dengan bingung dan bertanya-tanya dia berada di mana. "Tempat apa ini?" Tanya Derrick bingung melihat sekelilingnya. "Tempat ini adalah Ruang Matrix, Dunia kecil ciptaan Dewa tenaga dalam. Ruang Matrix adalah dunia yang terbuat dari energi alam dan kekosongan yang dibuat dan dibentuk menggunakan teknik Ruang Dimension, sebuah teknik yang bisa menciptakan dunia kecil dalam kekosongan." Balas mutiara tak tertandingi tanpa menampakkan dirinya. "Kamu siapa?" Tanya