Sang penonton yang belakangan bernama Jahatya itu mau tidak mau harus menaiki panggung pertarungan dan menerima tantangan Derrick yang menunjukkan tatapan dingin mengintimidasi, semua penonton bersorak-sorai melihat Jahatya yang akan menghajar Derrick."Hajar sampah itu.""Hajar sampah itu."Teriak sorai para penonton dengan berapi-api menyemangati Jahatya yang menaiki panggung dengan kaki gemetar."Bahkan naik panggung saja kamu sudah gemetaran, cuih." Derrick meludah ke samping dengan kasar."Kamu yakin ingin melawanku sampah?" Tanya Jahatya dengan tatapan mengintimidasi, namun Derrick terlihat acuh."Hehe, teknik kabut naga tersembunyi." Derrick hanya tertawa dingin, lalu memejamkan mata hingga tercipta suasana panggung yang sangat hening seakan semua suara tidak terdengar lagi di telinga Derrick yang mulai fokus.Sedetik kemudian panggung diselimuti kabut tebal yang menghalangi penglihatan semua penonton pertarungan, di dalam kabut tersebut tercipta sebuah bulatan (domain) yang men
Lao Aidan membantai kelompok Chou dalam sekejap saja dengan menggunakan teknik dewa api mengamuk yang merupakan teknik memperkuat diri yang dapat meningkatkan semua atribut serangan, kecepatan, dan pertahanan Lao Aidan."Belum apa-apa sudah menggunakan teknik rahasia." Komentar Nana.Lao Aidan menodong Chou yang sekarat dengan tubuh penuh luka tebasan pedang, luka-luka tebasan itu juga terlihat melepuh, sementara tiga bawahannya terlihat tak sadarkan diri."Hehe." Chou hanya tertawa kecil sembari menatap tajam penuh kebencian kepada Lao Aidan."Dengan ini kalian ditangkap." Kata Lao Aidan dengan tatapan merendahkan, Chou hanya tertawa terbahak-bahak."Haha." Tawa Chou semakin menggema di langit-langit hutan."Sungguh naif." Chou tersenyum kecil, tubuhnya dalam sekejap menggembung."Nana lari!" Lao Aidan tiba-tiba menendang Nana hingga terhempas cukup jauh, lalu disaat yang hampir bersamaan terjadi ledakan energi yang berasal dari Chou."Kakak!" Teriak Nana khawatir meskipun dia sendiri
Dimalam yang dingin terlihat seseorang pergi dari kediaman keluarga Ran dengan mengendap-endap ditemani rembulan yang bersinar terang, suasana yang sepi dan senyap tidak membuat orang itu takut ketika melewati jalan setapak menuju hutan klan Ran yang terlihat begitu sepi."Kamu mau kemana, Derrick?" Tanya seseorang yang duduk di salah satu dahan pohon kepada Derrick yang hendak pergi dari kediaman klan Ran dengan mengendap-endap tersebut. "Kamu..," Derrick terkejut mendapati Kyle yang bersandar di salah satu dahan pohon."Kenapa kamu ada disini?" Tanya Derrick."Aku mengikutimu, memangnya apa lagi?" Balas Kyle santai, lalu melompat turun mendekati Derrick yang terlihat was-was tersebut."Derrick kamu mau kemana?" Tanya Kyle kembali dengan menatap lurus Derrick."Itu bukan urusanmu, pergilah kembali ke rumah." Balas Derrick melanjutkan langkahnya, Kyle mengikuti dari belakang.Dua orang itu akhirnya keluar dari hutan Ran, mereka berada tepat di perbatasan antara hutan Ran dengan sebuah
Derrick dan Kyle kini sudah berada di hadapan sang kepala desa setelah diantar beberapa warga yang berpatroli di sekitar desa. Sang kepala desa terlihat sangat tua dengan janggut yang mulai memutih dan kepala botak, namun meskipun begitu sang kepala desa terlihat masih gagah dan berwibawa."Para pendekar berdua perkenalkan namaku Reqa kepala desa ini, kalau boleh tahu kedua pendekar siapa dan mau kemana?" Sang kepala desa memperkenalkan diri, lalu bertanya kepada Derrick dan Kyle."Tetua Reqa perkenalkan namaku Derrick dan ini temanku Kyle." Derrick memperkenalkan dirinya dan juga Kyle yang sibuk memperhatikan ruang tamu rumah kepala desa yang dipenuhi berbagai lukisan dan kerajinan tangan. "Kami berdua berasal dari kerajaan Kano dan ingin mencoba peruntungan mengikuti seleksi murid akademi aliansi cabang kerajaan Galing, kebetulan di perjalanan kami melewati desa ini." Jelas Derrick, sementara Kyle kini terlihat mengelus-elus patung kucing yang terlihat memiliki mata yang sangat miri
Kepala desa yang sedang duduk di teras sembari menikmati paginya dengan secangkir kopi hangat dibuat terkejut melihat Derrick dan Kyle yang keluar dari rumah lewat jendela kamar dan berkelahi di halaman.Perkelahian dua orang pendekar muda itu terlihat sangat sengit dan membuat beberapa dahan pohon terpotong akibat terkena tebasan pedang mereka. Sling!Derrick menebas Kyle, namun Kyle dengan sigap mundur dan bersembunyi di balik pohon. Derrick melakukan tusukan dan membuat pedangnya menancap pohon dimana Kyle bersembunyi, Kyle dengan cepat mengkarate pedang Derrick tersebut hingga patah."Padahal baru dibuat beberapa hari lalu, tapi kini malah patah." Keluh Derrick dan melancarkan tebasan, Kyle menghindar dan menendang Derrick hingga termundur."Makanya pakai bahan yang berkualitas terbaik agar tidak mudah patah." Balas Kyle.Derrick melancarkan beberapa tebasan energi dan melompat ke dahan pohon, Kyle dengan cepat menyusul dengan tendangan lurus, namun Derrick menghindar dan hasilnya
Seorang warga tiba-tiba datang dengan terburu-buru menghadap tetua Raqa, warga itu langsung melaporkan bahwa ada seorang warga yang kembali menjadi korban monster misterius yang menyerang desa.Mendengar berita itu tentu saja tetua Raqa sebagai kepala desa terkejut, karena warganya kembali menjadi korban keganasan monster misterius yang menyerang desa dua minggu belakangan ini."Kita bicarakan nanti." Dengus kakek tua tersebut kepada Eira sembari menuju tempat dimana salah satu warganya tewas akibat serangan monster misterius.Derrick dan yang lainnya mengikuti dari belakang, ketika mereka sampai mereka tertegun melihat mayat seseorang yang dipenuhi luka cakaran binatang buas, diperkirakan orang itu terbunuh beberapa jam lalu."Xiaowei yang malang." "Sungguh malang nasibnya, padahal minggu depan dia akan menikah.""Ck, ck, sungguh malang nasibmu Xiaowei." Bisik-bisik beberapa warga melihat mayat pria tersebut yang ternyata bernama Xiaowei, tetua Raqa segera mengecek luka-luka ditubuh
Eira tentu menerima syarat yang diajukan oleh kakeknya tersebut dengan senang hati, hal itu terjadi karena Eira memang ingin berburu monster tersebut ketika rumor monster misterius yang membunuh warga desa secara acak itu muncul dua minggu lalu, tapi niatnya tersebut selalu dihalangi sang kakek. "Tanpa kakek minta sekalipun aku memang berniat memburu monster pembunuh itu, tapi sebelumnya kakek selalu melarangku." Ujar Eira menerima syarat tersebut dengan senang hati. "Hehe, kamu jangan senang dulu, aku belum selesai meminta persyaratannya." Ucap tetua Raqa tertawa kecil dan membuat Eira was-was. "Kamu harus membunuh monster misterius itu tanpa menggunakan tenaga dalam sedikitpun apalagi teknik sihir, kamu harus membunuhnya dengan kekuatan fisikmu saja atau keahlianmu dalam menggunakan senjata (teknik bertarung)." Kata tetua Raqa mengajukan syarat jika Eira memang ingin mengikuti ujian masuk akademi aliansi yang berada di kerajaan Galing.Eira terdiam mendengar syarat membunuh monste
Eira dengan reflek menangkis terkaman itu dengan tangan kirinya hingga tangan kirinya tergigit dengan sangat brutal, Eira melepas sabitnya, lalu mengambil belati di pinggang kanan dan menusuk leher beruang itu dengan kejam namun tidak tembus karena kulit beruang tersebut terlalu kuat, Eira yang kesakitan dan merasa tangannya akan putus dengan cepat menusuk mata beruang itu hingga membuat beruang itu reflek memukulnya hingga terhempas."Eira!" Teriak Derrick khawatir dan langsung meninju udara kosong, gesekan tinju Derrick dan udara menciptakan serangan energi yang langsung memukul beruang itu hingga terdorong beberapa langkah."Jangan ikut campur!" Teriak Eira sembari berlari mengambil sabitnya dan melancarkan tebasan ke leher sang beruang.Grarh!!!Beruang itu nunduk hingga sabit Eira hanya memotong udara kosong, beruang itu hendak menerkam Eira kembali, Eira dengan reflek menjadikan sabitnya sebagai alat untuk menahan terkaman sang beruang yang ganas tersebut.Grarh!!!Beruang itu me
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe