Home / Lainnya / Dendam Sang Bintang / 14. Perjanjian bersyarat

Share

14. Perjanjian bersyarat

Author: Yully Kawasa
last update Last Updated: 2023-09-26 12:44:39
Setelah selesai jam kerja, Bintang kembali ke rumah kontrakannya.

'Dengan kekuasaan yang kumiliki, akan mudah bagiku untuk mencari informasi. Informasi tentang tujuan Arkanza Lee memilihku untuk menikahi cucunya. Sekaligus informasi tentang cucunya! Sayangnya, kekuasaan itu belum sepenuhnya bisa ku gunakan!' batin Bintang kesal.

Dia berdiri dari sofa dan berjalan mondar mandir. Sementara itu jari telunjuknya diletakkan di dagu.

Seperti itulah, kalau Bintang lagi kesal sekaligus cemas.

'Bagaimana kalau tawaran lelaki itu hanyalah sebuah jebakan? Kemunculan putra Arkanza pada saat pertemuan itu, juga patut dipertanyakan! Apa itu sebuah kebetulan atau unsur kesengajaan? Apa mereka curiga dengan namaku Bintang Morales?' batin Bintang semakin bimbang.

Lamunan Bintang buyar dalam sekejap, ketika ponselnya berdering. Ada telepon masuk.

"Ada apa, Stiven?"

"Bintang, mereka menerima tawaran kita."

"Tawaran? Maksudnya?"

"Orang yang menawarkan pekerjaan dengan bayaran 1 miliar dolar untuk membunuh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dendam Sang Bintang    15. Persetujuan Miran

    "Bintang, kita akan membicarakan masalah pernikahan palsu itu, setelah kamu menemui cucuku," ajak Arkanza menatap Bintang.Rasa penasarannya, membuat Bintang tidak menolak ajakan sang bos. Dia hanya menganggukkan kepalanya, sebagai tanda setuju.Mobil Arkanza meluncur dengan kecepatan sedang, menuju tempat kediaman keluarga besar Lee.Namun, dalam perjalanan tiba-tiba Arkanza menghentikan mobilnya. Dia menatap Bintang dan bertanya, "Kamu lihat orang-orang itu?"Bintang menatap sekelompok pemulung yang sedang beristirahat. Di tangan mereka ada karung yang berisi botol plastik dan kardus.'Sepertinya ini rencana yang akan dibicarakan oleh Arkanza. Menarik juga,' batin Bintang."Kenapa dengan mereka, Bos? Apa mereka melakukan kesalahan?" tanya Bintang pura-pura tidak tahu maksud dari Arkanza."Kalau kita memakai mereka untuk menjadi petugas Capil gadungan, apa kamu setuju? Hitung-hitung, kita membantu mereka dalam hal keuangan. Kita bayar mereka, bagaimana? Tapi kalau kamu mau mencari or

    Last Updated : 2023-09-27
  • Dendam Sang Bintang    16. Institusi AA

    "Miran, ada sesuatu yang harus kamu ketahui mengenai calon suamimu. Kakek tidak tahu apa kamu bisa menerima ini atau tidak," kata Arkanza menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya secara berlahan."Maksud, Kakek?""Calon suamimu bernama Bintang Morales, usianya dua puluh tujuh tahun. Dia hidup sebatang kara dan merupakan pendatang di kota ini. Dia hanya seorang security di perusahaan kakek.""Security?""Iya. Makanya kamu harus siap mental. Menikah dengan orang yang tidak sederajat dengan kita, itu merupakan pukulan terbesar untuk keluarga Lee," kata kakek tersenyum pahit, "Kamu pasti akan menjadi bahan cibiran. Baik dari keluarga besar Lee sendiri, maupun pihak luar yang ingin menjadi bagian keluarga kita.""Terus bagaimana dengan Bintang?""Bintang akan menerima penghinaan secara terbuka, tapi kakek yakin Bintang mampu melalui semuanya. Hanya saja," Arkanza tidak meneruskan kalimatnya."Hanya saja apa, Kek?""Namun, kakek justru ragu sama kamu. Bukankah selama ini kamu hidup s

    Last Updated : 2023-09-28
  • Dendam Sang Bintang    17. Ketika Bintang murka

    Ya! Demi meyakinkan Bintang. Rivaldo rela membunuh satu keluarga yang tidak bersalah. Semua untuk membuktikan kalau tawaran pembunuhan itu murni, bukanlah suatu jebakan.Bukan itu saja, Rivaldo juga mengambil warisan yang bukan merupakan haknya.Bintang menatap kedua telapak tangannya. Darah segar mengalir dari tangannya, memasuki sela-sela jarinya."Walaupun tak menggunakan tangan ini, tapi secara tak langsung aku telah membunuh satu keluarga yang tidak bersalah! Siapa lagi yang akan aku bunuh? Apa nyawa mereka pantas untuk aku jadikan taruhan?" Walaupun hati Bintang seperti tertusuk belati, tapi itu tak membuat air matanya mengalir keluar."Tidak! Bagaimanapun caranya, aku harus bisa meyakinkan Rivaldo. Aku tidak mau ada korban tak bersalah selanjutnya!" Bintang melangkah mendekati wastafel, kemudian mencuci tangannya. Bintang segera membersihkan ruangan itu, kemudian naik taksi menuju sebuah rumah. Rumah yang memiliki pintu menuju bangunan bawah tanah."Bos Bintang, selamat data

    Last Updated : 2023-09-29
  • Dendam Sang Bintang    18. Kepercayaan Rivaldo

    "Aku tidak keberatan ketika kalian tidak menganggap ku ada! Tapi tak bisakah kalian bekerjasama? Tidak bisakah kalian memperbaiki kinerja kalian, ha?!" Bintang menatap pimpinan tim dengan tajam."Dibandingkan tuan Rivaldo, Anda bukanlah apa-apa!" ketus pimpinan tim hampir tak terdengar."Dengan susah payah, aku melewati semua rintangan hanya untuk menjadi pimpinan dunia bawah tanah ini! Apa kalian pikir aku bisa kompromi dengan kesalahan sekecil apapun? Tidak! Aku bukan tipe lelaki yang bisa kompromi!" tegas Bintang."Setelah melewati rintangan, apa Anda pikir bisa bebas memerintah kami? Tidak!" Pimpinan tim menatap Bintang emosi."Kenapa? Apa Anda salah satu yang menginginkan posisiku? Kalau iya ... kenapa kau tidak ikut test kepemimpinan? Bukankah sebelum merekrut orang luar, semua bawahan diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin? Kenapa tak ada satupun yang mendaftar?" ketus Bintang."Kau,""Bagiku Anda sama sekali tidak pantas untuk menjadi pimpinan! Kenapa? Karena jauh di dalam l

    Last Updated : 2023-10-01
  • Dendam Sang Bintang    19. Pernikahan

    "Dengan tidak mengurangi rasa hormatku, dapatkah aku berbicara sebentar dengan Pak Arkanza?" tanya Bintang menunduk hormat, ketika Arkanza berdiri didepannya.Arkanza tersenyum, "Tentu saja boleh," jawab Arkanza. Pandangan matanya kini beralih ke Miran, "Sayang, kakek akan berbicara sebentar dengan calon suamimu. Kamu tak keberatan, kan?""Tentu saja boleh. Lama juga gak apa-apa, asal kakek jangan membawanya kabur. Apa kata orang nanti kalau pengantin pria-nya kabur."Bintang mengikuti Arkanza. Kini keduanya berdiri saling berhadapan, tidak jauh dari Miran."Bukankah kita sepakat, hanya pesta sederhana? Kenapa Anda ingkar?""Bintang, ini adalah pesta sederhana yang pernah diselenggarakan oleh keluarga Lee. Bahkan sekelas acara ulang tahun, ini bukan apa-apa. Undangan saja hanya seratus orang. Itu sudah termasuk keluarga besar Lee.""Siapa calon palsu istriku? Kalau dilihat dari penampilannya, jelas sekali dia masih berusia sekitar lima belas atau enam belas tahun.""Namanya Miran Lee,

    Last Updated : 2023-10-02
  • Dendam Sang Bintang    20. Fierce Spider

    ***Pikiran Angga Lee tak bisa tenang, saat tahu nama sosok yang dinikahi keponakannya sendiri bernama Bintang Morales.'Nama mereka pasti hanya sama! Bukankah Bintang Morales telah meninggal belasan tahun yang lalu? Walaupun usia mereka sama, tapi bukan berarti mereka juga orang yang sama, kan?'Ya! Keluarga besar Lee mengetahui rencana Arkanza, tepat dua jam sebelum pemberkatan nikah Bintang dan Miran. Mereka hanya tahu, Arkanza mengumpulkan mereka karena ada hal penting yang harus dibahas.Karena itu ketika nama Bintang Morales disebutkan pada saat pemberkatan nikah, sontak saja membuat Angga Lee shock.Tidak mau mengambil resiko, Angga langsung menelepon seseorang."Setelah sekian lama menghilang, kamu baru menghubungi aku. Apa kamu memerlukan bantuan?" terdengar suara dari seberang."Rivaldo, suami keponakan ku bernama Bintang Morales. Aku mau kamu menyelidiki latar belakangnya!" "Apa aku tidak salah dengar? Kamu memintaku menyelidiki latar belakang? Yang benar saja! Kamu benar-b

    Last Updated : 2023-10-03
  • Dendam Sang Bintang    21. Masalah baru

    ***PLAKKK!!!!Darah segar mengalir dari sudut bibir Angga, akibat tamparan Arkanza."Dasar anak bodoh! Kenapa tak ada satupun pekerjaan mu yang beres, ha? Bukankah sudah ayah ingatkan berulang kali, jangan menjalankan proyek itu? Tapi kenapa kamu membangkang? Bukan hanya itu saja, kamu bahkan menggunakan uang perusahaan!" teriak Arkanza murka."Bagaimana dengan kakak? Bukankah dia juga mengalami banyak kegagalan, tapi apa? Bukankah ayah selalu mendukungnya? Saat dia menggunakan uang perusahaan, pernahkah ayah memperlakukannya seperti ayah memperlakukanku?"PLAKKK!!!!Kembali telapak tangan Arkanza mendarat di tempat yang sama. Darah yang semakin banyak mengalir, tak serta merta membuat Angga menghapusnya. "Siapa aku sebenarnya, Ayah? Apakah aku anak kandung mu atau hanya anak angkat?" tanya Angga menatap Arkanza. Tak ada satupun keluarga besar Lee yang berani berkomentar. Bintang sendiri terkejut melihat sisi lain dari Arkanza. Lelaki yang selama ini dikenal baik, ternyata sangat

    Last Updated : 2023-10-04
  • Dendam Sang Bintang    22. Kekuasaan Rivaldo

    Mendengar kehebohan dari luar rumah, Bintang dan Miran berlari menuruni anak tangga, untuk melihat apa yang sedang terjadi.Aparat kepolisian sudah berada di sana, bukan itu saja bahkan tangan Angga Lee sudah di borgol.Selain istri dan anak Angga, anggota keluarga lainnya memilih menghindar.Miran langsung mendorong kasar polisi yang menyeret pamannya. "Lepaskan! Pamanku tak bersalah, dia pasti dijebak!" teriak Miran marah.Bintang langsung saja menarik Miran dan memeluknya erat, "Kamu jangan takut, pamanmu pasti akan segera bebas. Bukankah kamu yakin dia tak bersalah?"Miran tak menjawab, untuk pertama kalinya Bintang merasakan airmata mengalir dari wajah cantik sang istri. Namun, tak terdengar suara tangis sama sekali.'Selain polos, aku tak menyangka kamu semurni ini, Miran. Bahkan orang seperti Angga yang selalu memperlakukan kamu dengan kasar, sama sekali tidak ada dendam dihatimu. Aku dapat melihat jelas ketulusan dari pancaran matamu, Miran. Aku janji akan membebaskan Angga.'

    Last Updated : 2023-10-05

Latest chapter

  • Dendam Sang Bintang    121. Tamat

    "Maaf, kalau guru muncul terlambat." "Bagaimana guru tahu keberadaan kami?" tanya Mentari bingung. "Sebenarnya guru tidak akan pernah tahu keberadaan kalian. Hanya saja pas kemarin di bandara, kakek mendengar bisikan-bisik anak buah pria ini yang berencana menyerang kalian. Jadi kakek terpaksa mengikuti mereka diam-diam. Alhasil ketemu di sini deh,'" ujar sang kakek tersenyum. "Aku akan membunuh kalian semua. Tanpa terkecuali!" teriak Ekaputra murka. Dia langsung saja mengatur posisi. Bintang dapat menebak, kalau sekarang Ekaputra menggunakan tenaga anginnya secara penuh. "Semuanya minggir!" teriak Bintang memperingatkan. Dirty langsung saja menarik rekan lainnya ke pinggir. Dia tahu inilah pertarungan yang sebenarnya. Tubuh Ekaputra kini dikelilingi angin kencang. Hal yang sama juga terjadi pada Bintang. "Sepertinya mereka sama-sama menggunakan tenaga angin," ujar Kumbara khawatir. Kumbara memilih ikut serta dengan alasan, jika terjadi sesuatu maka dia bisa Langsung mengadak

  • Dendam Sang Bintang    120. Ternyata Mentari bisa beladiri

    Dibawah ancaman Eka, Kumbara mempercepat proses penyembuhannya. Dia tidak mau melakukan kesalahan yang sama, hingga membuat cucu kesayangannya kembali berada dalam bahaya. Bintang, aku yakin kau akan sembuh lebih cepat dari perkiraan ku. Sama cepatnya kau mengeluarkan racun dari dalam tubuhmu. Apa yang di yakini Kumbara memang tak salah, karena pada kenyataannya hanya butuh beberapa hari saja bagi Bintang untuk mengembalikan kondisinya seperti semula. --- Waktu terus berlalu. Kalau Ekaputra sembuh dibawah pengawasan Kumbara, berbanding terbalik dengan Dirty dan kawan-kawan. Mereka sembuh dibawah pengawasan Bintang. "Apa kakak sudah gila, ha? Kenapa kakak menyembunyikan kondisi kakak dariku dan istrimu sendiri? Aku hanya punya kakak, aku tak punya siapa-siapa lagi, Kak. Kenapa kau lakukan ini padaku?" tangis Mentari pecah ketika tiba di markas baru Fierce Spider dan melihat sang kakak. Bintang terkejut melihat kedatangan adik dan sang istri yang mendadak. "Dari mana ka

  • Dendam Sang Bintang    119. Di sinilah Devano Willow meninggal

    Ya! Edy membawa Kumbara ke hutan. Hutan di mana Devano Willow harus meregang nyawa, karena perbuatan murid kesayangannya sendiri. Di mana juga Devano Willow menolak keras untuk disembuhkan dan memilih mati. Edy menatap Kumbara dan tersenyum sinis, "Bagaimana? Apa kau suka kejutan ku? Bukankah kau tak menyangka kalau aku akan membawa mu ke sini? Kumbara ... Kumbara ... apa kau pikir aku tak bisa membaca pikiran mu? Tidak, Kumbara! Bukankah Kau ingin memperlambat proses kesembuhan bos ku, kan? Lebih baik pikirkan baik-baik setelah melihat ini." Setelah mengakhiri kalimatnya. Edy mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan melakukan panggilan video call. Melihat Austin yang terbaring di atas ranjang, membuat jantung Kumbara berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia ketakutan. "Edy, aku mohon lepaskan cucuku," pinta Kumbara berlutut di kaki Edy. "Nyawa cucu mu, bergantung padamu. Kalau kau mau memperlambat proses pengobatan bos ku, maka ku pastikan Austin akan kehilangan fungsi organ

  • Dendam Sang Bintang    118. Hutan ini?

    "Bagaimana Edy, apakah kau sudah mengirim orang untuk mengawasi Austin Maverick? Cucu kesayangannya?" tanya Ekaputra santai. Dan Kumbara tahu artinya. Itu ancaman tak langsung untuknya."Kau mau membunuh cucu ku? Silahkan! Maka kau tak akan pernah mendapatkan pengobatan apapun dariku. Kau hanya akan menemukan tubuhku mati kaku," ancam Kumbara. Ya! Selain Kumbara maka tak akan ada seorangpun yang dapat mengobati Ekaputra. Jadi Kumbara tahu persis, Ekaputra tak akan berani bertindak bodoh. Karena membunuh Austin Maverick, itu sama saja bunuh diri. "Apa bos memerintahkan untuk membunuh cucu mu? Bukankah tidak? Bos meminta ku mengawasinya. Itu artinya ...," Edy tak meneruskan kalimatnya, dia justru tersenyum menatap Kumbara."Artinya apa, Brengsek!" teriak Kumbara emosi."Itu artinya setiap kesalahan dalam pengobatan yang kau lakukan, maka cucu mu yang akan kena dampaknya. Tapi tenang saja, kami tak akan langsung membunuhnya. Kami akan menerornya terlebih dahulu. Kalau kau bisa memperce

  • Dendam Sang Bintang    117. Sejak kapan kau terluka, Eka?

    "Sejak kapan kau terluka, Ekaputra? Apa kau menggunakan tenaga angin?" tanya Kumbara memastikan kalau dugaannya tak meleset."Aku terluka sejak tujuh bulan lalu, tepatnya tanggal 3 Desember 2023. Btw dari mana kau tahu kalau aku menggunakan tenaga angin?" tanya Ekaputra curiga."Mengingat kau adalah murid Devano Willow, sangat mustahil ada orang mengalahkan mu. Apalagi membuat kondisi mu seperti ini. Jadi hanya ada satu kemungkinan, kau menggunakan tenaga angin. Apa kau menemukan seseorang yang kuat, hingga kau harus menggunakan tenaga dalam yang selama ini tak pernah kau publikasikan?" Kumbara menatap Ekaputra, seolah-olah tak tahu apa yang sedang terjadi.Ekaputra diam seribu bahasa. Dia tahu berbohong juga percuma. Kumbara tahu betul masa lalunya. Mulai dari Devano Willow yang memilihnya menjadi murid, bagaimana juga dia mengkhianati gurunya sendiri."Kenapa kau diam saja? Apakah tebakanku benar? Apa mungkin dia adik seperguruan mu yang menghilang?" tanya Kumbara pura-pura tak tahu

  • Dendam Sang Bintang    116. Kita bertemu lagi, Kumbara.

    [Bos Edy, seperti dugaan mu. Kumbara secara sukarela ikut bersama kami. Kami sedang dalam perjalanan. Sekitar lima belas menit lagi kami sampai markas.]Edy mengucek matanya sendiri, tak percaya dengan pesan yang baru saja dibacanya, "Ini bukan mimpi, kan, Bos? Ini nyata, kan? Mereka berhasil menemukan Kumbara, kan, Bos?"Ekaputra Lee tak menjawab, dia langsung saja menarik ponsel yang ada dalam genggaman Edy. Dia penasaran."Apakah benar Kumbara sedang dalam perjalanan ke sini?" tanya Ekaputra tak percaya."Sepertinya rencana ku berhasil, Bos," kata Edy penuh semangat.Benar saja tak sampai lima belas menit. Anak buah Edy telah sampai di markas."Kalau kau ingin membunuhku, silahkan! Tapi jangan pernah menyakiti cucuku, Brengsek!" cetus Kumbara dengan wajah merah padam. Berusaha mengendalikan amarahnya.Ya! Ketika mengetahui orang yang menghadang jalannya adalah anak buah Ekaputra, Kumbara berusaha melarikan diri.Namun, semua berubah ketika anak buah Ekaputra mengatakan kalau sampai

  • Dendam Sang Bintang    115. Siapa kau sebenarnya, Bintang?

    ***Sementara itu di negeri seberang, Ekaputra Lee sedang beristirahat di dalam ruangannya. Dia di temani oleh orang kepercayaannya, Edy."Bagaimana? Apakah kau telah menemukan orang yang tepat untuk menyembuhkan ku?" tanya Ekaputra terlihat pasrah.Edy menatap Ekaputra dengan perasaan iba, "Aku sudah menugaskan semua anak buah untuk mencari keberadaan kakek Kumbara. Sepertinya hanya dia yang bisa mengobati mu, Bos.""Berapa lama kemungkinan Kumbara bisa ditemukan? Bukankah membawa Kumbara ke sini itu mustahil? Apalagi kalau dia tahu akulah orang yang ingin bertemu dengannya. Yang aku tahu dia tidak suka dipaksa. Dia bahkan tak tergiur dengan uang," ujar Ekaputra menatap Edy lemas."Menemukannya memang sulit. Karena Yang aku tahu, dia telah lama pensiun dari profesinya. Dia selalu berkelana dari satu kota ke kota lain, bahkan dari satu negara ke negara lainnya. Tapi untuk sementara, aku yakin dia berada di Indonesia. Karena tak ada nama Kumbara Osal dalam penerbangan apapun selama sat

  • Dendam Sang Bintang    114. Kami hanya ingin kebebasan

    "Sebenarnya apa yang terjadi, Bintang? Apa mungkin Dirty dan Richard terluka?" tanya Anggun Maharani menatap Bintang, menyelidiki.Bintang menganggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban."Kenapa kau menyembunyikan ini dari kami? Apa bagi mu, kami hanyalah orang asing?" cetus Anggun kecewa.Tubuh Bintang terasa lemas, dia langsung saja duduk di sofa tak jauh darinya berdiri. "A-a-apa kau juga terluka?" selidik Anggun merasa ada yang tak beres.Bintang menganggukkan kepalanya dan berkata pelan, "Andai saja aku tak bergabung dan menjadi pimpinan Fierce Spider. Mungkin tak akan berakhir seperti ini. Diego Smith tak akan terluka parah, tak akan ada namanya pertumpahan darah yang merenggut banyak nyawa anggota Fierce Spider. Dirty dan Richard juga tak akan pernah bergabung dengan Fierce Spider.""Hanya karena aku terluka, mereka bertiga menyembunyikan kondisi sesungguhnya. Kau tahu apa alasan mereka? Mereka hanya tidak ingin aku kepikiran dan membuat kondisiku memburuk.""Sejak awal harusny

  • Dendam Sang Bintang    113. Diego Smith terluka

    ***Kaki Bintang terasa lemas, matanya berkaca-kaca, hatinya terasa sakit. Lelaki yang dulunya merupakan orang terkuat di Fierce Spider dan sangat ditakuti, kini terbaring tak berdaya. "Sejak kapan dia seperti ini?" tanya Bintang dengan suara berat."Bos Diego sudah seperti ini setelah beberapa hari kembali ke sini. Namun, tak ada seorangpun yang tahu akan kondisinya. Dia bahkan memintaku untuk tak pernah menemui siapapun yang merupakan mantan anggota Fierce Spider," ujar lelaki itu menatap Diego yang masih terpejam.Bintang melangkah mendekati Diego dan berkata pelan, "Apa karena ini kau memilih meninggalkan kami? Kenapa kau tak memberitahuku, kalau kau juga terluka sama seperti ku? Apa kau tak pernah menganggap ku sahabat?"Berlahan mata Diego Smith terbuka. Dia menatap Bintang dan berusaha tersenyum."Kenapa kau berada di sini?" tanya Diego hampir tak terdengar."Aku ke sini untuk mengobati mu, Diego," jelas Bintang dan langsung mengeluarkan satu botol minuman pemberian lelaki tu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status