Share

81. Menahan Gejolak

Khandra hampir menahan napas, dia dibuat terkejut atas perintah Permaisuri Rengganis. Dia berjalan pelan seraya memandang arah lain tangan begitu gemetaran. Wajahnya juga sudah memanas seiring aliran darah yang terasa naik. Sedang Rengganis sendiri menunggu dengan mimik wajah tanpa dosa.

‘Mengapa wanita ini sangat ceroboh sekali, Duh Gusti tolong lindungi kami!’ mohon Khandra dalam hati.

“Silakan Permaisuri,” ujar Khandra mengulurkan pakaian.

“Terima kasih,” jawab Rengganis.

“Saya permisi keluar!” pintanya.

Khandra mempercepat langkah lalu keluar gua, sedangkan Rengganis kini berbalik badan dan menatap punggung lelaki tersebut heran.

“Sepertinya dia sakit,” ujarnya.

“Ahihihi ….” Tawa Nyi Gendeng Sukmo terdengar. Demit tak kasat mata tersebut menampakkan ujud bergentayangan di udara. “Dia bukan sakit Rengganis, tapi sedang menahan hasratnya. Kau lebih gila dari dugaanku, bertelanjang di hadapan pria asing, hihihi ….”

“Dia b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status