Beranda / Fantasi / Dendam Penguasa Langit / BAB 10... Jadi Kakak Angkat

Share

BAB 10... Jadi Kakak Angkat

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 15:45:04

Sudah sepekan sejak Su Chen menetap di kediaman Klan Lian. Dia tidak pernah meninggalkan paviliun yang diberikan Patriark Lian padanya.

Su Chen terus berkultivasi. Dalam sepekan ini dia juga kembali berhasil memurnikan potongan kecil tulang sayap Naga Qilin. Dia mulai membuka matanya, dia merasakan peningkatan pada kekuatan tubuhnya.

Su Chen merasa sedikit lagi, dia bisa meningkatkan kekuatan tubuhnya ke Tubuh Prajurit. "Sudahlah, nanti saja. Sepertinya beberapa hari ini aku merasakan Lian Minghao beberapa kali datang kesini," batinnya sambil menopang tubuhnya berdiri.

Dia membersihkan diri di kolam batu yang ada di belakang kediamannya. Setelah itu, mengganti jubah dan pakaiannya.

Di depan paviliun yang Su Chen tempati, Lian Minghao nampak berdiri menatap pintu paviliun Su Chen.

Ia ditemani seorang gadis dengan hanfu hijau muda dan wajah yang imut. Gadis itu terlihat selalui melingkarkan tangannya ke lengan kanan Lian Minghao.

"Adik Xin hentikan. Kamu itu sudah jadi gadis. Bukan ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 11... Pemuda yang Sadis

    Tinju Song Lim saat ini meluncur mengarah ke dada Su Chen. Saat jaraknya sudah sangat dekat, Su Chen juga mengangkat tinjunya.Buk..Krak...Suara benturan dua tinju diikuti suara retakan nyaring terdengar. Orang-orang yang menempati ruangan khusus lain, bahkan keluar untuk mencari tahu karena keributan yang terjadi."Ah... tanganku. Kamu.. kamu mematahkan tanganku," setelah suara benturan dua tinju, jeritan kesakitan menggema di seluruh kedai.Orang-orang di lantai satu yang lagi riuh tiba-tiba terdiam mendengar jeritan kesakitan seseorang.Saat ini, Su Chen masih berdiri di tempatnya. Sementara Song Lim mundur beberapa langkah kebelakang sambil memegang tangannya dan meringis kesakitan.Para pengikutnya hanya terpaku di tempat. Mereka tidak berani maju. Su Chen melangkah ke arah Song Lim.Melihat itu, Song Lim, berteriak ketakutan. "Jangan kesini. Aku mengaku kalah. Aku akan pergi," katanya sambil melangkah mundur ke area lorong ruangan.Namun Su Chen tidak peduli dengan teriakan So

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 12... Jadi Target Pembunuhan

    Su Chen berjalan ke arah paviliun yang ditinggali Lian Minghao. Jarak dari tempatnya ke paviliun Lian Minghao tidak terlalu jauh. Dia hanya butuh waktu lima menit.Tok... tok... tok...Su Chen mengetuk pintu paviliun Lian Minghao. Tidak berselang kama Lian Minghao sudah membuka pintunya. Awalnya, dia mengira Lian Xinxin yang datang.Namun dia tersadar setelah pintu tetap tidak terbuka dari luar setelah ketukan pintu. Sementara Lian Xinxin setiap datang, hanya mengetuk sekali kemudian langsung membuka pintu."Kakak Chen, silahkan masuk."Su Chen menjelaskan maksud kedatangannya. Dia juga meminta saran pada Lian Minghao bagaimana mengatakannya ke Lian Xinxin.Su Chen bukannya tidak mau membawa gadis kecil itu ikut bersamanya. Namun dia tidak ingin membahayakan Lian Xinxin.Dia tidak tahu, bahaya apa yang akan mereka temui saat memasuki kembali Hutan Naga. Keduanya kemudian sepakat meninggalkan Klan Lian saat malam hari.Saat gelap mulai menutupi Kota Naga Biru, dua pemuda terlihat berja

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 13... Memasuki Kembali Dunia Rahasia Naga Qilin

    Kurang dari lima menit, Su Chen berhasil membunuh tiga kultivator Klang Song yang berada di alam Kondensasi tingkat dua dan tingkat satu.Sementara Lian Minghao terlihat masih bertarung sengit dengan salah satu anggota Klan Song yang berada di alam Kondensasi tingkat 4. Su Chen berdiri mengamati gaya bertarung Lian Minghao. Dia kini tahu, salah satu kekurangan Lian Minghao adalah stamina.Untungnya, lawannya juga tidak lebih baik dari Lian Minghao. Setelah bertarung lebih dari dua puluh menit, Lian Minghao akhirnya berhasil memukul dada pemuda Klan Song itu.Pemuda itu terbaring dengan nafas yang berat. Sorot matanya penuh dengan permohonan ampun.Lian Minghao yang memperhatikan itu, terlihat ragu membunuh pemuda itu. "Kalau kamu ingin tumbuh kuat, kamu tidak boleh ragu," suara Su Chen terdengar menegur Lian Minghao.Mendengar itu, Lian Minghao mengangkat kaki kanannya dan menginjak dada pemuda itu hingga tewas. Dia kemudiam berbalik dan berjalan ke arah Su Chen. Mereka mengumpulka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 14... Memberikan Lian Minghao Teknik Tingkat Raja

    Lian Minghao saat ini duduk bersila sambil menjalankan teknik kultivasinya. Tubuhnya benar-benar seperti akan meledak karena energi dari buah apel spiritual itu.Kekuatan tubuhnya sama sekali tidak dapat menanggung energi sebesar itu. Dia mesti segera memurnikan dan menyalurkan masuk ke dantiannya.Su Chen hanya diam mengamati Lian Minghao. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada saudara angkatnya tersebut.Setelah empat jam, ledakan pembatas alam kultivasi terdengar dari tubuh Lian Minghao. Energi besar dari apel spiritual berhasil mendobrak pembatas alam Lian Minghao."Jangan hentikan kultivasimu, kamu harus menstabilkan alam barumu," kata Su Chen saat melihat Lian Minghao mulai akan membuka matanya dan mengakhiri kultivasinya.Salah satu kelemahan banyak kultivator adalah menyepelehkan proses penstabilan alam kultivasi saat baru selesai menerobos. Padahal itu akan sangat mempengaruhi dalam perkembangan kultivator.Su Chen meninggalkan Lian Minghao sendiri di tempat itu. Dia mulai ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 15... Diremehkan

    Hati Lian Minghao terbakar rasa amarah. Dia tidak tahan dengan penghinaan yang dilontarkan Song Quon. Namun dia tetap berusaha menahan amarahnya.Su Chen yang melihat itu, menarik Lian Minghao. "Tidak usah didengarkan. Biarkan saja dia menggonggong sekarang, sebelum semua giginya hilang," kata Su Chen.Mendengar kalimat provokasi itu, Song Quon menatap tajam ke arah Su Chen. Dia sama sekali belum pernah melihat pemuda yang berbicara ini. "Beraninya kamu. Apa kamu tahu sedang berbicara dengan siapa? Kakak Quon adalah murid utama Tetua Kesembilan Sekte Pulau Merah," teriak salah satu pengikut Song Quon.Orang-orang yang mendengar teriakan pemuda itu semakin kagum pada Song Quon. Jangankan menjadi murid utama seorang tetua, bahkan jadi murid biasa di Sekte Pulau Merah, sudah menjadi kebanggaan tersendiri.Su Chen malas meladeni kelompok Song Quon, dia mengajak Lian Minghao untuk meneruskan perjalanan mereka kembali ke Klan Lian."Hei kamu.. apa kamu dari Klan Lian? Aku ingin lihat apaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 16... Kompetisi Kota Naga Biru Dimulai

    Di alun-alun Kota Naga Biru, ada delapan gelanggang pertarungan yang berdiri kokoh. Di sekitar gelanggang terdapat panggung besar.Satu persatu kelompok dan klan-klan di Kota Naga Biru sudah memasuki alun-alun. Mereka menempati tempat yang memang sudah ditandai pihak pelaksana.Di panggung utama, dua patriark dari empat klan besar di Kota Naga Biru sudah duduk tenang di tempatnya. Mereka adalah Patriark Klan Qing dan Patriark Klan Yu. Di panggung lainnya, sudah dipenuhi oleh pemimpin tujuh klan kecil serta pemimpin lima kelompok yang ikut berpartisipasi di kompetisi ini.Di sekitar gelanggang pertarungan ratusan ribu warga Kota Naga Biru juga sudah berkumpul. Ini adalah tontonan yang selalu menarik perhatian warga Kota Naga Biru.Selain menghadirkan pertarungan yang seru, ini sekaligus menjadi pembuktian generasi muda tiap klan."Lihat itu! Orang-orang Klan Song sudah datang.""Sepertinya kali ini, Klan Song yang akan keluar sebagai pemenang dan mewakili Kota Naga Biru.""Benar. Mere

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 17... Fenomena Aneh Labu Emas

    Setelah para perwakilan klan dan kelompok kecil, perwakilan empat klan besar juga mulai dipanggil satu persatu. Dimulai dari genius muda Klan Qing. Sebanyak sepuluh pemuda Klan Qing menaiki panggung secara bergiliran.Dari kesepuluh jenius itu, ada satu orang yang tetesan darahnya ke labu emas berhasil mengeluarkan cahaya hijau, yakni Qing Lao, cucu Patriark Qing.Selanjutnya giliran peserta dari Klan Yu. Dari sepuluh peserta, ada satu orang yang tidak berhasil menghasilkan warna. Sementara sembilan orang lainnya dipastikan ke babak berikutnya setelah tetesan darahnya ke labu emas menghasilkan warna kuning. Peserta yang gagal, turun dengan wajah masam. Semua peserta yang ikut kompetisi ini adalah orang-orang terpilih di klannya. Saat gagal di babak pertama, tentu akan menjadi pukulan bagi mereka. Labu emas ini memang hanya dimiliki kerajaan, beberapa sekte dan tentu Akademi Qilin. Labu emas yang saat ini digunakan adalah milik Akademi Qilin yang dipinjam oleh Tuan Kota Naga Biru.Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 18... Penampilan Lian Minghao yang Mengejutkan

    Tahap pertama sudah selesai. Total ada 59 peserta yang lolos ke tahap kedua. Di tahap ini, setiap peserta akan diuji kekuatan tubuhnya.Seorang pria paruh baya melangkah dari belakang panggung utama. Gilirannya yang akan memimpin tahap kedua kompetisi generasi muda Kota Naga Biru.Saat ini dia berdiri di samping batu dengan diameter yang sangat besar. "Tahap kedua akan dimulai. Seluruh peserta yang lolos silahkan siap-siap," kata pria paruh baya itu.Pria paruh baya itu mulai menjelaskan apa yang akan dilakukan para peserta di tahap kedua ini. "Batu ini beratnya sekitar sepuluh ton. Tiap peserta akan diminta untuk memukul batu ini dengan tinjunya.""Bagi peserta yang berhasil melubangi batu ini minimal lima inci akan dinyatakan lolos ke babak berikutnya," kata pria paruh baya itu.Orang-orang yang mendengarkan itu mengerutkan keningnya. Jangankan melubangi lima inci bahkan untuk menghancurkan seperdua dari batu itu, para generasi muda ini pasti bisa.'Syarat macam apa ini. Apa yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 35... Song Quon Tak Terkendali

    Siapapun yang memulai menyerang akan didiskualifikasi dari turnamen ini. Su Chen hanya tersenyum mencibir kemudian duduk dalam kondisi lotus seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya. Tadi, dia memang sengaja memancing emosi Song Quon. Aksinya ternyata berhasil sebelum digagalkan oleh Patriark Song.Su Chen kemudian menoleh ke Song Quon dan kembali memancing amarah Song Quon. "Kamu beruntung karena masih terus dibawah pengawasan kakekmu. Aku bahkan curiga, tidurpun kamu masih ditemani kakekmu," kata Su Chen kemudian menutup matanya.Song Quon hanya bisa meraung mendengar setiap provokasi dari Su Chen. Dia tidak menyangka, anak angkat Klan Lian ini ternyata memiliki lidah yang tajam."Lihat saja nanti, aku akan mematahkan setiap inci dari tubuhmu. Lidahmu akan kuiris dan kujadikan liontin untuk kalung binatang spiritualku," kata Song Quon dengan wajah bergetar saking marahnya.Sayangnya, Su Chen sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataannya. Dia terlihat sangat tenang dengan pos

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 34... Kematin Kong Jinhai yang Tragis

    "Ah... wajahku," teriakan Kong Jinhai kembali memecah keheningan. Dia melepaskan tingkat spiritualnya dan berusaha mengusap wajahnya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya sendiri sudah tidak dapat difungsikan.Kong Jinhai merasa wajahnya terbakar setelah ditiup oleh Su Chen. Orang-orang yang melihat itu juga ikut tercengang. Mereka tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi dengan Kong Jinhai.Bahkan pria tua yang memimpin pertarungan juga penasaran dengan teknik yang Su Chen gunakan sehingga membuat Kong Jinhai teriak kesakitan dengan terus menerus mengusap wajahnya. Dia hanya melihat Su Chen meniup ke arah Kong Jinhai. Dia juga memastikan jika tiupan Su Chen itu adalah teknik bela diri, sehingga tidak menghentikan pertarungan ini.Di atas panggung utama, Patariak Song berdiri dan memprotes aksi Su Chen yang membuat Kong Jinhai menderita seperti saat ini. Sayangnya protes yang ia layangkan ke Tuan Kota Dong Sheng tidak diterima.Dong Sheng juga melihat dengan jelas, Su Chen hanya me

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 33... Tiupan yang Mengecoh Kong Jinhai

    Su Chen berdiri di atas arena dengan raut wajah tenang. Taun Kota Dong Sheng yang mengamati itu dari jauh bahkan memuji ketenangan pemuda ini.Sementara Kong Jinhai di sisi lainnya, menatap Su Chen dengan wajah sangarnya. Sayangnya, provokasi yang terus ia lakukan sejak awal sama sekali tidak mempengaruhi mental Su Chen. Pria tua di atas panggung tinggi mulai mengangkat tangannya. Setelah mendapat jawaban kesiapan dari dua peserta, dia pun mempersilahkan Su Chen dan Kong Jinghai untuk memulai pertarungan.Su Chen tidak begeming dari tempatnya. Dia seperti menunggu Kong Jinhai melakukan serangan terlebih dahulu. Kong Jinhai tidak ingin lengah sedikit pun. Melihat Su Chen hanya diam, dia mengernyit dan tidak tergesa-gesa langsung melakukan serangan.Dia sudah memperhatikan Su Chen di dua pertarungan sebelumnya. Kini dia dibuat bingung, karena saat berhadapan dengan Bao Ye dan tiga peserta dari Klan Song, Su Chen begitu ganas dengan langsung melakukan serangan."Apa kamu memiliki rencan

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 32... Su Chen Versus Kong Jinhai

    Pertarungan sengit terus diperlihatkan oleh Song Quon dan Qing Lao di atas arena. Pertarungan ini sekaligus menunjukkan jika bakat yang dimiliki cucu Patriark Qing itu sama sekali tidak kalah oleh Song Quon.Selama ini, nama Song Quon begitu populer di Kota Naga Biru. Dia diangggap sebagai pemuda Kota Naga Biru yang paling jenius. Namun anggapan itu kini mulai berubah setelah ribuan penonton melihat Qing Lao bahkan bisa bertahan selama ini.Hampir semua penonton tahu, jika Song Quon memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi dari Qing Lao. Namun yang terjadi terjadi di atas arena memperlihatkan Qing Lao yang bisa mengimbangi kekuatan dari Song Quon."Ternyata selama ini, kita terlalu menganggap tinggi Tuan Muda Song. Dia tidak sekuat yang aku perkirakan.""Benar. Bahkan Tuan Muda Qing yang memiliki basis kultivasi lebih rendah satu tingkat bisa mengimbanginya," orang-orang kembali berdiskusi saat melihat pertarungan yang terjadi.Meskipun demikian, orang-orang ini tidak tahu, jika Qin

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 31... Teknik Nafas Naga

    Dua kali perputaran tabung pasir pengukur waktu sudah selesai. Empat peserta yang melaju ke babak berikutnya kembali diminta untuk bersiap-siap.Meskipun di alun-alun kota ini ada dua arena yang awalnya disiapkan oleh kediaman Tuan Kota Naga Biru, saat ini tersisa satu arena yang sudah diperluas dibanding saat digunakan di babak-babak sebelumnya.Antusiasme penonton juga sama sekali tidak menurun. Jumlah orang bahkan bertambah banyak. Hari memang suda pagi, sehingga beberapa orang yang awalnya memilih pulang, kini kembali lagi untuk menyaksikan pertarungan yang menentukan.Pria tua yang memimpin pertarungan di babak sebelumnya, kembali berjalan menuruni panggung utama. Dia menuju panggung tinggi yang ada di sekitar arena."Pertarungan pertama untuk babak ini, yakni Song Quon dari Klan Song menghadapi Qing Lao dari Klan Qing. Nama yang saya sebutkan supaya menaiki arena," suara pria tua itu menggelegar hingga didengar oleh semua orang yang ada di tempat itu.Mata ribuan orang kini tert

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 30... Memasuki Babak Pertarungan Satu Lawan Satu

    Saat Patriark Klan Song meledakkan aura Prajurit Surgawi tingkat enam dari tubuhnya, di kursi lainnya, Pariark Lian juga berdiri dengan melepaskan aura dari basis kultivasi yang sama dengan Patriark Song."Kamu berani, hadapi dulu aku," kata Patriark Lian yang saat ini langsung bergerak menghalau gerakan Patriark Song."Berhenti! Siapapun yang mengganggu jalannnya kompetisi akan berhadapan denganku. Kalau tidak percaya, coba saja," suara Tuan Kota Dong Seng, terdengar menggelegar.Aura Prajurit Surgawi tingkat 7 juga meledak dari tubuhnya. Aura Patriak Song dan Patriark Lian yang awalnya mendominasi di tempat itu, tenggelam setelah Dong Sheng melepaskan auranya.Para penonton mengalihkan pandangan mereka dari arena pertarungan ke panggung utama. Su Chen yang memperhatikan reaksi Patriark Song sejak tadi, menyipitkan matanya."Tunggu saja, saat aku bisa menanganimu, aku akan menghancurkan klanmu," batin Su Chen.Sementara itu, Patriark Lian yang mendengar Tuan Kota Dong Sheng sudah tur

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 29... Teknik Jari yang Mengagetkan

    Su Chen bergerak seperti tidak tahu siapa yang akan jadi target serangannya. Tiga peserta dari Klan Song yang saat ini berlari ke arahnya bahkan terlihat bingung. Hal yang sama juga terjadi pada Bao Ye.Saat musuhnya kebingungan melihatnya, Su Chen tiba-tiba berlari lurus dengan cepat dan berdiri di depan salah satu peserta dari Klan Song.Tangan kanannya yang awalnya terkepal tiba-tiba terbuka. "Teknik Jari Penghancur Langit," gumamnya dalam hati sambil menjulurkan jari telunjuknya ke dada pemuda dari Klan Song itu.Pemuda itu bahkan tidak lagi sempat menghindar ataupun menghalangi serangan Su Chen. Telunjuk Su Chen seperti menancap di dadanya. Pemuda Klan Song itu terjatuh dengan dada berlubang. Matanya melotot, sementara tubuhnya tidak lagi bergerak. Su Chen menghancurkan jantungnya, yang membuat pemuda dari Klan Song itu tidak memiliki kesempatan untuk hidup.Dua pemuda Klan Song lainnya menatap rekan mereka dengan rasa takut. Penonton yang menyaksikan teknik serangan Su Chen jug

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 28... Jadi Target Bersama

    Di panggung tempat para peserta yang lolos di babak ini berkumpul, Bao Ye, perwakilan dari gabungan klan dan kelompok kecil Kota Naga Biru mulai berdiri dari tempat duduknya.Sebelum melangkah ke arena pertarungan, dia berbalik dan melirik Song Quon yang sedang duduk tidak jauh dari tempatnya. Song Quon yang merasakan lirikan Bao Ye hanya mengangguk ringan.Tiga peserta dari Klan Song ikut berdiri. Bao Ye dan tiga peserta dari Klan Song kemudian berjalan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Su Chen juga mulai berdiri dari tempat duduknya.Saat akan melangkahkan kakinya, suara Song Quon mulai terdengar memprovokasi Su Chen. "Aku ingin lihat, apakah kakimu itu masih bisa kamu gunakan besok," kata Song Quon seperti memiliki keyakinan, Su Chen akan menjadi bulan-bulanan pada pertarungan kali ini.Su Chen hanya menoleh kemudian menyunggingkan senyum mengejek ke arah Song Quon, setelah itu dia melangkah menuju arena.Di tempat para anggota Klan Lian berkumpul, Lian Minghao dan Lian Xinxin

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 27... Kong Jinhai yang Pongah

    Lian Minghao yang ditemani Lian Xinxin terus berjalan ke arah arena yang digunakan. Saat jaraknya sisa sepelemparan, Lian Minghao berhenti dan mendongak ke pria tua dari kediaman Tuan Kota Naga Biru, yang memimpin pertarungan di babak ini."Ijinkan aku, Lian Minghao dari Klan Lian menyatakan diri mundur dari kompetisi tahun ini. Aku hanya berharap kompetisi ini tidak melahikan pemenang yang menggunakan cara-cara tercelah untuk mecapai keinginannya," suara Lian Minghao menggelegar di tempat itu.Su Chen yang mendengarnya menghembuskan nafas lega. Awalnya dia mengira Lian Minghao akan melanggar janjinya. Dia juga memuji dalam hati sikap Lian Minghao yang mengumumkan sendiri pengunduran dirinya dari kompetisi ini.Sementara pria tua yang ada di panggung tinggi dekat arena menatap Lian Minghao dengan sorot mata simpati sekaligus kagum. Dia tahu, Lian Minghao adalah generasi muda Kota Naga Biru yang memiliki potensi. Sayangnya harus menjadi korban perbuatan tercelah Klan Song.Meskipun ham

DMCA.com Protection Status