Beranda / Mystery/Thriller / Dendam Pendekar Peniru / Bab 9 latihan kitab ke 2

Share

Bab 9 latihan kitab ke 2

Penulis: Fright Night
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

  "Sial mengapa jurus ku sungguh menakutkan, bila ada di tangannya siapakah dia?" Makhluk itu

  Berkata sambil mata nya focus ke jurus Banny, dan memasang kuda-kuda untuk menahan jurus tersebut.

  "Aaaaaaaaa!!!!" teriak Makhluk itu,

   menahan jurus miliknya sendiri, sebelum meletup kerana, tidak mampu untuk menahan jurus yang sungguh dahsyat itu.

"Dummmmm!!!!!,"

  Bunyi letupan tersebut, Itu membuat badan Banny berpeluh, kerana Banny masih belum terlalu mampu mengawal tenaga dalamnya itu,

  Dan letupan yang terjadi tadi itu, kerana Bany terlalu semangat sehingga.

  Terlalu banyak Banny mengeluarkan tenaganya, dan Banny terus berlalu seperti tiada apa-apa.

  Yang terjadi di tempat itu, dengan senyuman manisnya kerana gembira telah membunuh musuhnya.

   Setelah berjalan sekitar selama 1 jam, baru Banny tiba di halaman goa, peningalan Aki Bonong,

   Bu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Pendekar Peniru   bab 10 kotak kayu

    Akhirnya Banny selesai dengan pelajarannya itu, sekarang Banny mampu membuat dunia demensinya. Sendiri dan bercadang menyimpan minum arak dengan jumlah banyak. bekalnya nanti untuk mencari kumpulan golongan hitam, yang membunuh orang di kampungnya dan ibu ayahnya itu. Tetapi sebelum dia bercadang mencari, perguruan atau kolompok itu dia. Bercadang kembali ke kampung halamannya, untuk melihat apakah ada penghuni baru di kampungnya itu. Bukan tanpa alasan dia mau kembali ke kampungnya, tetapi sewaktu dia berlatih di goa Aki Bonong. Banny melihat dari kejauhan ada asap seperti itu berasal dari kampung halaman, yang dulu di musnahkan oleh kumpulan itu,Besar hatinya ingin melihat kampung halamannya itu. Seketika Banny berdiri dari tempatnya bertapaanya itu, dan berjalan menuruni tangga, kerana di dalam goa, Itu ada seperti pentas tempat ak

  • Dendam Pendekar Peniru   bab 11 koin emas

    Setelah berjalan-jalan di sekitar pasar itu, Banny kembali di mana. Yang ada menjual minum, yang akan dia beli nanti dan meneruskan. Pencarian orang yang pernah menghancurkan hidupnya itu, dan membalas dendam. Setelah sampai ke tempat pertamanya itu, dan melihat orang yang berdagang. Minum arak itu telah tiada, pembeli membuat Banny gembira. Dengan tersenyum, Banny langsung datang ke pedagang itu dan. Bertanya ke pedagang itu masih, adakah minum yang tersisa untuk di jual, "hei Pak Tua, masih adakah minum arak yang tersisa?" tanya Banny. "masih banyak nak, anak mau berapa banyak," jawap Pak Tua itu. Sambil menunjukan minuman itu, ke Banny dan. Banny bertanya berapa harga kesemua, minuman itu."Jika boleh tau, berapakah harga semua minuman ini?" Banny kembali bertanya."kesemua ini, hanya 100 koin perak nak

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 12 pemecah batu, pengempas bumi

    Setelah sedia di tempat masing-masing, tinggal mereka tunggu. Perintah dari ketua mereka itu, dan benar saja setelah mengawasi. Pergerakan Banny, mereka berempat mendengar perintah ketua mereka itu."Whuu... Whuu..."Setelah mendengar bunyi itu, sebanyak 2 kali,mereka dengan serantak.Keluar dari persembunyian mereka itu, dan mengadang jalan Banny. Bukannya takut kerana di hadang oleh 5 pendekar, malah Banny ketawa. Membuat mereka rasa di rendahkan, oleh Banny kerana mengatawain mereka."woii, siapa kau pemuda?" tanya Lancit. "aku bukan siapa-siapa pendekar" jawap Banny. Sambil tersenyum dan menyambung minum, yang baru sengaja dia dunia demensinya Di depan para pendekar yang menjegat Banny,Yang membuat mereka yakin Banny pendekar. "Ahahaha.. jangan menipu kau pendekar" jawap Lancit. "a

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 13 kematian murid teratai putih

    Jurus gugur jiwa!" teriak Badas. Melancarkan jurus dari perguruannya, iya itu jurus terakhir dari. Perguruan teratai putih dan juga hanya sedikit, dari mereka yang mampu menguasahi. Jurus tersebut, kerana sungguh memakan banyak energi. Untuk melancarkan jurus itu, hanya Badas Lancit , terakhir ialah, Rinanti. Setelah selasai mengalirkan tenaga dalam di telapak tangannya. Dan langsung meluncur ke tempat Banny, tetapi pemuda itu hanya tersenyum. Kerana 3 botol telah dia minum, membuat dia sedikit pening kerana pengaruh arak. Sedikit lagi jurus Badas tiba ke tempat Banny. Dan seketika Banny langsung menghilang, dari tetapan mata Badas. Dan berpindah ke atas batang pokok, berjarak 20 meter dari tempatnya berdiri. Burmm!!! Darr!!! Terjadi letupan pokok, yang ada d

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 14 pengikut iblis darah

    "Dan kau siapa nama mu wanita cantik," goda Banny. "Panggil saja aku Renanti." Balas Renanti tersipu malu. "Kau kembali saja ke perguruan mu, aku akan meneruskan perjalananku, mencari perguruan golongan hitam." Banny berlalu. Dan meninggalakan Renanti, seorang diri dengan muka terkejut. "Pendekar, boleh aku mengikuti perjalanan mu." seru Renanti dengan menunduk. Menahan malu, kerana ingin mengikuti perjalanan pendekar itu. "memang kau tidak takut, mengikuti aku," balas Banny. Dengan meminum araknya itu, menikmati rasa dari arak itu. "tidak mari teruskan perjalanan ini," dengan senyuman. Di bibirnya, kerana dari awal hatinya sudah jatuh cinta dengan Banny. "Jika itu yang kau mau, aku tidak bisa menolak." Balas Banny. Sambil mengulurkan sebotol lagi arak, fikirnya lebih enak nikmati bersama. Setelah itu mere

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 15 perjalanan sendiri

    Dan seketika teriakan dan letup asap terjadi,di sekitar itu langsung mati. "Burmmm, Arkkk"Pokok daun-daun dan rumput, langsung mati terkena racun dari. Dari racun jurus Renanti, yang Banny gunakan dan bercampur. Jurus dari Marco iaitu murka iblis, dan setelah asap dari letupan itu. Banny melihat mayat-mayat, dari pengikut iblis itu. Dan banny langsung berjalan, kearah wanita yang tadi meminta tolong. Setelah sampai ke tempat wanita itu, Banny bertanya dari mana asal wanita itu. "Woiii, wanita muda, kau asal dari mana." Banny bertanya. Tetapi wanita yang Banny tanya, hanya mendiam seribu bahasa. "Renanti, engkau turun sini, dan tanya ke wanita ini, berasal dari mana." Banny bercakap. Dan melihat Renanti, yang masih berada di atas pokok. Dan setelah mendengar seruan dari Banny, Renanti langsung terjun. Dar

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 16 perompak hutan tarap

    Banny melihat Renanti tengah bersiap, dan Banny mendekat. Ke arah Renanti, seperti ingin menyampaikan sesuatu. "Renanti, aku sarankan kau, untuk tinggal saja disini bagaimana." Ungkap Banny. Yang membuat Renanti tidak terima, dan bertanya kenapa. "Apa yang kau cakap ini Banny, sepertinya kau tidak ingin aku ikut, bersama mu." Balas Renanti panjang lebar. Setelah Banny duduk dekat dengan Renanti, Dengan cepat tangan Banny. Memukul titik dekat leher Renanti, yang membuat Renanti pengsan. Setelah itu, Banny memanggil Lila. Yang berada di dapur, sedang membuat sesuatu. Lila bergegas ke arah Banny. "Lila aku harap. Kau boleh jaga Renanti, semantara dia masih pengsan." Kata Banny. Sambil meneruskan mengemas barangnya, Dan memberikan Lila dua. Kantong yang berisi koin emas, untuk Lila dan Renanti. "Ini untuk mu Lila, dan yan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 17 Kapak Pusaka

    "Siapa kalian, aku tidak kisah. Yang aku inginkan, membantai habis golongan kalian, dan perguruan kalian." Balas Banny. Dengan senyuman di bibirnya, dengan tangan kirinya masih. Memegang botol baru arak, yang baru dia ambil di dunia demensinya. "Setan alas, kau pemuda. Ada hati ingin membantai golongan kami, dalam mimpi sialan." Maki ketua kumpulan itu. "Jangan banyak cakap kau, manusia rendahan, yang tidak layak di panggil manusia. Maju sini kalian semua," Balas Banny dengan mantap. Serasa seperti di hina, ketua kumpulan itu. Maju menyerang Banny. Dengan memegang kapak pusaka, ketua kumpulan itu melancarkan jurus. "Jurus kapak halimun." Teriak ketua dari kumpulan itu. Seketika Banny menghilang, dan muncul di atas dahan pokok. Tetapi kerana jurus itu adalah, jurus halimun ke mana Banny lari. Akan terkejar oleh jurus itu, dan de

Bab terbaru

  • Dendam Pendekar Peniru    Bab 62 persediaan perang

    Setelah beberapa minit mereka di atas bentang, akhrnya Banny terbang ke arah barat, bagi memulakan buat jebekan musuh-musuhnya nanti. Raja Seronon pun masiih mengikuti Banny, dia ingin melihat sendiri bagaimana Banny membuat jebakan, dan membantu Banny sedikit. Mereka terbang beriringan sepeti sepasang burung, kerana jarak dari istana ke barat tempat Banny membuat jebakan sangat jauh. Sehingga memakan waktu tidak sedikit, Soronsob sempat bertanya akan hal apa nanti berlaku, sebelum bermulanya peperangan. Dirinya takut akan kehidupan rakyatnya nanti, kerana sosok Soronsob sangat sayang akan rakyatnya, itu mengapa rakyatnya sangat sayang pada dirinya. "Banny apa yang nanti dirimu buat, dan bagaimana jebakan yang kau buat?" Tanya Soronsob dengan nada sopan, dan hormati akan sosok Banny. "Liat saja nanti Soronsob, bagaimana jebakan yang akan ku buat, Hahahah." Jelas Banny den

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 61 Musuh 3 Kilometer

    Setelah pertekaraan kecil itu berlalu, Akhirnya Banny lagi-lagi di selamatkan, di mana seharunya setelah Geleris membuka segel tingkat kependekaraannya. Giliran Banny pula membuka segel tingkatnya, akan tetapi Raja Soronsob datang tepat waktu, Banny seharusnya berterima kasih pada Raja Soronsob. Yang telah menyelamatkan dirinya, tetapi sebaliknya Banny malah memberikan sebuah pukulan, yang bersarang pada kepala Raja Soronsob. Sebenarnya setelah Banny memberikan tamparan itu, terlihat beberapa penjaga memasang posisi siaga, akan tetapi melihat Raja Soronsob terlihat santai. Mereka mengurungkan niat menyerang Banny, dan kembali pada posisi menjaga, setelah beberapa minit, akhirnya mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang. Dan terlihat ruang makan yang besar dan megah, Seperti kebiasaan Banny, langsung menghilang dari pandangan mata, kembali muncul bersebelah dengan meja makan. Tanpa memilik

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 60 Menjadi Orang Tengah

    "Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 59 Panas vs Es

    Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya.Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya.Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya.Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari.Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,Yang telah

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk

    "A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat.Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira.Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal."Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 57 Raja Soronsob

    "Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya.Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian.Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh.Dengan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila

    Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa. Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama. Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan. WUSSS! KRIKK! AHHH? Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian. Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya. Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan

    Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk.Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya.Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya.AHHHHH!Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 54 Ruh keganasan

    "Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya.Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur.Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!"Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah. DARKKKK! BURMMMM!Perguruan me

DMCA.com Protection Status