Home / Mystery/Thriller / Dendam Pendekar Peniru / Bab 3 pukulan energi alam

Share

Bab 3 pukulan energi alam

Author: Fright Night
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

  Serangan demi serangan berlaku, tapi pendekar golongan hitam, itu masih saja boleh mengambalikan serangan tersebut.

  Dan Lebih parahnya, serangan dari makhluk itu, lebih kuat bila di tangan Pendekar itu.

  Daya hancurnya sehingga 10 kali lipat, dari serangan pemiliknya itu, sehingga mau tidak mau makhluk itu.

  Yang serupa seperti manusia pada umumnya, tetap memilih tinggi badan sekitar 10 meter.

  Dan mempunyai mata merah, badan berbulu, kuku pada tangan makhluk itu memiliki tajam seperti mata pedang.

  Yang membuat pendekar sedikit kesulitan, area tempat mereka bertarung pun menjadi luas.

   Kerana letupan demi letupan yang terjadi, dari pertarungan mereka itu, kerana marah makhluk itu.

   Memberikan serangan, tenaga dalam yang lebih besar.

  "Pukulan energi alam," teriak makhluk itu.

  Dan melancarkan pukulan keras, kepada pendekar itu.

  Tetapi pendekar itu hilang, dari tempat pendekar itu berdiri, sebelum pukulan itu tiba.

   Dengan amarah yang meluap-luap, makhluk itu langsung melihat sekeliling, dan merasakan energi dari pihak musuh dan.

  Benar sekali dari atas makhluk itu merasakan energi, dari pendekar yang menjadi lawanya itu.

  Baru saja ingin melihat pendekar itu, makhluk haus darah itu harus rela, dirinya terkena pukulan.

   yang tadi dia berikan kepada musuhnya itu, dari atas pendekar itu memberikan tendengan, ke perut makhluk itu.

  "Pukulan energi alam!!," teriak kembali pendekar itu.

  Dan tendengan pendekar itu.

"Husssss, Bukkkk."

   Melayang ke arah bahagian perut makhluk tersebut, dengan tidak rela juga makhluk itu,

   Kembali melayang terkena pukulannya sendiri, dengan senyuman yang menyeramkan,

   Pendekar itu melihat musuh, yang dia baru saja kembalikan serangan, kepada pemilik asal pukulan itu.

   Setelah mendarat dari melayangnya makhluk itu, seketika makhluk itu memuntahkan darah yang tidak sedikit.

   Dan makhluk itu juga langsung duduk seperti bertapa, makhluk itu ingin menyerap energi alam.

   Untuk menyembuhkan dirinya, setelah siap menyerap energi alam tersebut, mahkluk itu langsung memanggil teman-temannya.

   kerana merasakan pendekar itu, harus di beri pelajaran kerana menganggu pestanya.

   Dan benar saja dari arah belakang makhluk itu, datang sekumpulan,makhluk yang serupa seperti dirinya.

   yang membuat pendekar itu malah tersenyuman lebar, dan berkata.

"Tidak salahnya kalian memang makhluk rendah. Yang bila sudah kalah, kalian memanggil keturunan kalian untuk mengalahkan mangsa kalian. Hahahahaha!” Pendekar tersebut menghina makhluk di hadapannya, disertai satu ketawa yang seram bagi kumpulan makhluk tersebut.

 "Bagaimana sakti pun dirimu, jika melawan kumpulan kami, kau akan mati pendekar sialan!" Maki makhluk yang melawannya itu.

   Kerana marah tidak menerima pukulan miliknya sendiri, walaupun kumpulan makhluk itu sekitar 30 makhluk haus darah.

   Tapi tidak sedikit pun ada rasa takut di hati pendekar itu, bukan takut yang dia rasa tapi rasa suka yang melampau.

   Kerana dirinya telah lama menhilang dari dunia persilataan yang ada di negerinya itu.

   Rasa ingin membuang dosa-dosanya, yang telah dia lakukan selama di dunia persilataan.

   Tetapi kerana tubuh abadinya sulit sekali dia ingin bertobat, kerana sewaktu dirinya masih di dunia persilataan banyak sekali.

  Musuhnya ada dari golongan hitama, kau pun ada dari golongan putih termasuk kerajaan-kerajaan.

  Yang ada di negerinya itu, kerana memiliki tubuh abadi,  berapa banyak sekali pun musuh masih.

  Belum dapat mengalahkan dirinya. termasuk  sewaktu dirinya masih ada di dunia persilataan. setiap hari akan ada pembunuhan.

  Dan juga ada yang dirinya lakukan, baik dari golong putih mau pun golongan hitam.

   termasuk penduduk kampung, tidak segan untuk dia membumi hanguskan, jika ada yang membuat dirinya marah.

   Itu juga yang membuat dirinya melarikan diri, dari dunia persilataan itu juga merasa penderitaan.

   Orang-orang yang dirinya bunuh sewaktu dulu selalu menghantui dirinya.

   masih dalam lamunannya tiba-tiba, saja pendekar itu merasakan aura serangan dari depan.

  Dirinya tersebut dan sekitar 30 makhluk itu, mengambil kesampatan ketika dia tidak lagi focus.

   Kerana tidak sempat untuk menghilang, terpaksa dia mengunakan pukulan pertama tadi.

  Dengan sekejap dia menyerap energi alam, untuk melancarkan pukul.

  "Pukulan energi alam!!,"  teriak pendekar itu,

  Dan seketika 30 makhluk, yang menyerangnya tadi langsung mati, yang sikit menerima pukulan.

   Melayang di udara dan jatuh ke tanah, dan sekitar 20 makhluk itu mati ,tanpa jasad.

   Dan sisa nya, harus menderita kerana menerima pukulan itu, dan harus merelakan.

   Untuk jadi makhluk yang tidak memiliki tenaga dalam lagi, kerana kerosakan dari pukulan itu.

   Bukan main-main, hal itu yang membuat ketua mereka marah dan melancarkan pukulan mematikan lebih dari pukul sebelumnya itu.

Related chapters

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 4 jurus demi jurus

    Hal tersebut membuat ketua mereka marah, dan melancarkan pukulan mematikan lebih dari pukulan sebelumnya itu. Tetapi tetap saja pendekar tersebut mampu meniru pukulan, makhluk tersebut. Kerana pukulannya itu masih saja boleh di tiru, oleh pendekar yang menjadi lawannya itu. Terpaksa makhluk haus darah itu, harus menyerap energi alam, kerana melawan pendekar itu membuat dirinya harus. Kehilangan terlalu banyak tenaga dalam, dan bila sudah selesai menyerap energi alam, luka dalam yang dia terima pelan-pelan sembuh seperti biasa. Dan seketika makhluk itu berdiri dari duduknya tadi, langsung memaki pendekar tersebut. "Woii dasar tua bangkai, tunjukan jurus-jurusmu aku merasakan diri mu hanya tiru jurus-jurus ku, dasar tua bangkai sialan hanya mampu meniru jurus orang." maki makhluk itu "Ahahahah aku memang tidak mempunyai jurus 1 pun, aku memang pendekar golongan hitam peniru j

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 5 aki bonong

    Setelah sampai ke goa tempat pendekar itu bertapa, dia membaringkan badan banny ke sudut goa. Setelah itu dia langsung keluar dari goa, ingin menangkap haiwan untuk di jadikan . Santapan untuk Banny, setelah 30 minit pencarian haiwan buruan, pendekar tersebut masuk kembali ke goa itu. Dengan membawa seekor babi hutan, dan membuat unggun api untuk memasak buruannya itu. Setelah memasak buruannya itu, pendekar golongan hitam,berjalan ke arah banny yang masih pengsan. Setelah sampai ke tempat baringnya banny pendekar itu meletakkan Tangannya, ke badan banny. dan setelah itu dia mengalirkan energi hitamnya, ke badan banny, Beberapa minit setelah. pendekar itu menyentuh badan banny dan mengalirkan energinya, Banny langsung bangun dari pengsannya. Itu dan melihat seorang lelaki gagah dengan otot-otot tangan terlihat, dan membuat banny ketakutan kerana dalam fikirannya.

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 6 kitab buruk

    "Yang lagi 1 ini, adalah kitab untuk kau belajar ilmu bela diri, dan tenaga dalam kau belajar ilmu milik ku, tapi ilmu ku hanya ilmu tangan kosong, tapi jangan salah sangka ilmu ku adalah ilmu peniru, jurus-jurus musuh yang kau hadapi,"tutur Aki Bonong panjang lebar, dan sambil memperkenalkan kitab-kitab miliknya. "terima kasih Aki, aku akan berusaha untuk belajar bersungguh-sungguh, agar Aki tidak kecewa," jawap Banny dengan yakin. "Sekarang kau bersila dan duduk membelakangi Aki, agar Aki boleh memberikan kau sedikit, tenagan dalam,"jawap Aki Bonong, berbohong kerana hanya dengan dirinya mati, saja boleh memberikan tenaga dalam. Banny pun tanpa banyak tanya, terus duduk bersila dan membelakangi Aki Bonong, sambil menutup mata dengan hati berdebar-debar. Aki Bonong pun mengangkat lurus ke 2 tangannya, lalu menyentuh ke belakang Banny, Dan beberapa saat kemudian tangan Aki Bonong,

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 7 perlatihan di mula

    Setelah tiga hari berehat di dalam goa, peninggalan Aki Bonong Banny kembali keluar untuk, mencari sumber air. Kerana selama tiga hari di dalam goa, itu Banny telah pun mencoba untuk belajar cara bernafasan tersebut. Tetapi selalu saja gagal, kerana tidak dapat bertahan nafas, hanya boleh bertahan selama 2 minit. Lepas itu mulutnya seperti ikan mencari air, kerana kurangnya udara, masuk ke dalam paru-parunya itu. Setelah berjalan selama 30 minit, Banny masuk ke dalam hutan itu, akhirnya banny terjumpa sumber air. Yang seperti kolam, tetapi memiliki dalam sekitar 10 meter dalam, Banny terduduk di tanah, sambil melihat air dan melihat buku itu, dan dari duduk tersebut Banny langsung berdiri dari duduknya. Dan membuka baju untuk alas kitab-kitab pemberian Aki Bonong, dan Banny berjalan mendekat ke air itu. Setelah tiba di dekat air itu, Banny langsung melompat masuk ke air itu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 8 musuh pertama

    Setelah Banny berlatih kitab pertama, selama 10 tahun kerana banyak yang harus dia ulang. Berlatih dan sekarang masanya, Banny belajar kitab ke 2, yang di berikan oleh Aki Bonong sebelum mati. Selama 10 tahun Banny belajar ilmu tenaga dalam, sekarang badan Banny terlihat lebih berotot dan umur Banny. Sekarang 17 tahun dengan rambutnya, yang panjang berwarna hitam pekat. Telah seminggu Banny berehat, di rumah kecil di tepi sungai, yang dia buat di tengah-tengah latihannya itu, Sambil rehat, Banny menyantap seekor rusa, kerana sekarang Banny telah mempunyai tenaga dalam. Dengan senang memburu seekor rusa, setelah kenyang dengan makanannya itu. Banny membuka halaman pertama, dari kitab membuat dunia demensi, sendiri dan. "Setelah mempunyai tenaga dalam, anda boleh membuat demensi, tahap 1 dan dunia demesi seterusnya," dahi Banny berkedut setelah. Mem

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 9 latihan kitab ke 2

    "Sial mengapa jurus ku sungguh menakutkan, bila ada di tangannya siapakah dia?" Makhluk itu Berkata sambil mata nya focus ke jurus Banny, dan memasang kuda-kuda untuk menahan jurus tersebut. "Aaaaaaaaa!!!!" teriak Makhluk itu, menahan jurus miliknya sendiri, sebelum meletup kerana, tidak mampu untuk menahan jurus yang sungguh dahsyat itu."Dummmmm!!!!!," Bunyi letupan tersebut, Itu membuat badan Banny berpeluh, kerana Banny masih belum terlalu mampu mengawal tenaga dalamnya itu, Dan letupan yang terjadi tadi itu, kerana Bany terlalu semangat sehingga. Terlalu banyak Banny mengeluarkan tenaganya, dan Banny terus berlalu seperti tiada apa-apa. Yang terjadi di tempat itu, dengan senyuman manisnya kerana gembira telah membunuh musuhnya. Setelah berjalan sekitar selama 1 jam, baru Banny tiba di halaman goa, peningalan Aki Bonong, Bu

  • Dendam Pendekar Peniru   bab 10 kotak kayu

    Akhirnya Banny selesai dengan pelajarannya itu, sekarang Banny mampu membuat dunia demensinya. Sendiri dan bercadang menyimpan minum arak dengan jumlah banyak. bekalnya nanti untuk mencari kumpulan golongan hitam, yang membunuh orang di kampungnya dan ibu ayahnya itu. Tetapi sebelum dia bercadang mencari, perguruan atau kolompok itu dia. Bercadang kembali ke kampung halamannya, untuk melihat apakah ada penghuni baru di kampungnya itu. Bukan tanpa alasan dia mau kembali ke kampungnya, tetapi sewaktu dia berlatih di goa Aki Bonong. Banny melihat dari kejauhan ada asap seperti itu berasal dari kampung halaman, yang dulu di musnahkan oleh kumpulan itu,Besar hatinya ingin melihat kampung halamannya itu. Seketika Banny berdiri dari tempatnya bertapaanya itu, dan berjalan menuruni tangga, kerana di dalam goa, Itu ada seperti pentas tempat ak

  • Dendam Pendekar Peniru   bab 11 koin emas

    Setelah berjalan-jalan di sekitar pasar itu, Banny kembali di mana. Yang ada menjual minum, yang akan dia beli nanti dan meneruskan. Pencarian orang yang pernah menghancurkan hidupnya itu, dan membalas dendam. Setelah sampai ke tempat pertamanya itu, dan melihat orang yang berdagang. Minum arak itu telah tiada, pembeli membuat Banny gembira. Dengan tersenyum, Banny langsung datang ke pedagang itu dan. Bertanya ke pedagang itu masih, adakah minum yang tersisa untuk di jual, "hei Pak Tua, masih adakah minum arak yang tersisa?" tanya Banny. "masih banyak nak, anak mau berapa banyak," jawap Pak Tua itu. Sambil menunjukan minuman itu, ke Banny dan. Banny bertanya berapa harga kesemua, minuman itu."Jika boleh tau, berapakah harga semua minuman ini?" Banny kembali bertanya."kesemua ini, hanya 100 koin perak nak

Latest chapter

  • Dendam Pendekar Peniru    Bab 62 persediaan perang

    Setelah beberapa minit mereka di atas bentang, akhrnya Banny terbang ke arah barat, bagi memulakan buat jebekan musuh-musuhnya nanti. Raja Seronon pun masiih mengikuti Banny, dia ingin melihat sendiri bagaimana Banny membuat jebakan, dan membantu Banny sedikit. Mereka terbang beriringan sepeti sepasang burung, kerana jarak dari istana ke barat tempat Banny membuat jebakan sangat jauh. Sehingga memakan waktu tidak sedikit, Soronsob sempat bertanya akan hal apa nanti berlaku, sebelum bermulanya peperangan. Dirinya takut akan kehidupan rakyatnya nanti, kerana sosok Soronsob sangat sayang akan rakyatnya, itu mengapa rakyatnya sangat sayang pada dirinya. "Banny apa yang nanti dirimu buat, dan bagaimana jebakan yang kau buat?" Tanya Soronsob dengan nada sopan, dan hormati akan sosok Banny. "Liat saja nanti Soronsob, bagaimana jebakan yang akan ku buat, Hahahah." Jelas Banny den

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 61 Musuh 3 Kilometer

    Setelah pertekaraan kecil itu berlalu, Akhirnya Banny lagi-lagi di selamatkan, di mana seharunya setelah Geleris membuka segel tingkat kependekaraannya. Giliran Banny pula membuka segel tingkatnya, akan tetapi Raja Soronsob datang tepat waktu, Banny seharusnya berterima kasih pada Raja Soronsob. Yang telah menyelamatkan dirinya, tetapi sebaliknya Banny malah memberikan sebuah pukulan, yang bersarang pada kepala Raja Soronsob. Sebenarnya setelah Banny memberikan tamparan itu, terlihat beberapa penjaga memasang posisi siaga, akan tetapi melihat Raja Soronsob terlihat santai. Mereka mengurungkan niat menyerang Banny, dan kembali pada posisi menjaga, setelah beberapa minit, akhirnya mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang. Dan terlihat ruang makan yang besar dan megah, Seperti kebiasaan Banny, langsung menghilang dari pandangan mata, kembali muncul bersebelah dengan meja makan. Tanpa memilik

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 60 Menjadi Orang Tengah

    "Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 59 Panas vs Es

    Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya.Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya.Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya.Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari.Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,Yang telah

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk

    "A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat.Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira.Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal."Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 57 Raja Soronsob

    "Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya.Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian.Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh.Dengan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila

    Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa. Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama. Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan. WUSSS! KRIKK! AHHH? Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian. Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya. Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan

    Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk.Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya.Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya.AHHHHH!Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 54 Ruh keganasan

    "Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya.Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur.Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!"Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah. DARKKKK! BURMMMM!Perguruan me

DMCA.com Protection Status