Home / Thriller / Dendam Istri Sah / Part 23 Pertemuan dengan Rosi

Share

Part 23 Pertemuan dengan Rosi

Author: Allena Sari
last update Last Updated: 2022-11-23 07:11:55

Semua yang dikatakan Re hari ini seolah memangkas hebat semua hal yang kemarin ku curigai sebab bagiku sebagai seorang pemimpin di perusahaan, kehidupan karyawan amat ku agungkan. Meskipun pada akhirnya Re menyerah dengan perusahaannya, ku pastikan akan ku ulurkan tanganku untuk membantu perusahaannya.

"Lantas, aku harus bagaimana lagi, Sayang?" Ia justru bertanya kepadaku dengan kondisi perusahaannya yang sudah di ujung tanduk.

"Kamu butuh suntikan dana?" Justru langsung ku tembakkan saja pertanyaan pamungkas itu.

"Jangan, kalau begitu tentu saja Papa akan murka terhadapku, La." Bantahnya.

"Lalu?"

"Bagaimana kalau kita merger saja?" Ia memberikan tawaran agar perusahaanku dan perusahaannya bergabung sehingga punya kekuatan baru untuk bangkit.

"Bukannya terlalu berisiko?" Aku sepintas mempertimbangkan hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi apabila kedua perusahaan ini bergabung secara dasar perusahaannya beda, aku di bagian tekstil sementara ia dibagian percetakan. Namun, hal itu bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Istri Sah   Part 24 Sikap Aneh Tika

    "Mbak, sepertinya aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan ini deh." Aku mengucapkan kalimat ini dengan amat pelan sebab ku tahu persis pasti ia kaget dengan keputusanku ini."La...." Belum sempat ia meneruskan perkataannya, ketukan dari pintu sudah mengalihkan perhatiannya."Iya masuk." Jawabnya kepada si pengetuk pintu yang ternyata adalah Cessi. Ia membawa dua buah kotak dan dua gelas minuman pada satu wadah nampan."Permisi Bu, Mbak." Ucapnya sembari masuk dan meletakkan makanan dan minuman tersebut di meja kami."Thank you ya Ces." Ucapku kepadanya sembari tersenyum."Sama-sama Mbak, permisi ya Bu, Mbak." Ia kembali keluar dari ruangan ini."Coba lo minum dulu La." Rosi menawarkan agar aku minum terlebih dahulu sembari memikirkan lagi apa yang sudah menjadi keputusanku."Sudah final?" Tanyanya yang masih dengan raut wajah tak percaya atas keputusan ini."Atau gajimu kurang?" Bombardir pertanyaan darinya membuatku justru sedih sebab ini pun adalah keputusan terberat ya

    Last Updated : 2022-11-23
  • Dendam Istri Sah   Part 25 Tika?

    Tak berapa lama asistenku ini meninggalkan ruangan dengan gelagat anehnya di hari ini, aku langsung menghubungi pria yang membawa berita tidak baik tentang Tika, asistenku. Ku cari kontak Andrew dalam ponsel ini, baru saja aku mau menekan simbol ponsel berwarna hijau, notifikasi pesan darinya sudah keburu masuk duluan. [La, bisa ketemu?] 11.00 [Jam makan siang?] 11.00 [Wah, tumben banget lo bisa balas cepat, biasanya super lama hahaha] 11.01 [Temuin gue aja di cafe biasa jam 12 ya] 11.01 Setelah janjian dengannya, kini aku harus menyelesaikan beberapa sisa pekerjaan sebelum resmi resain dari kantor yang telah membesarkan namaku secara pribadi bukan karena embel-embel pangkat papa yang konglomerat melainkan karena hasil jerih payahku untuk menempuh jalur tes hingga berhasil masuk dan bahkan menepati fungsi sebagai manajer di sini. Meskipun pada akhirnya aku memutuskan untuk keluar, namun ya inilah risiko yang harus aku ambil demi mengembangkan usaha yang telah diberikan oleh papa

    Last Updated : 2022-11-24
  • Dendam Istri Sah   Part 26 Kecurigaan Andrew

    "Drew sepertinya apa yang lo bilang kemarin ada sedikit kebenaran yang terungkap." "Yang mana?""Semua tentang Re dan Tika." Ucapku lirih."Udah udah lo tenang dulu. Sebentar gue pesanin minum lo dulu. Lo mau apa?" Tanyanya."Matcha kan." Belum sempat lagi aku menjawab pertanyaannya dengan kondisi pikiran yang kalut, Re langsung saja berucap demikian seperti sudah paham apa yang menjadi menu favoritku.Aku melihatnya berdiri dan menuju kasir untuk memesan minumanku, sementara aku merogoh tas kembali sekedar untuk menghubungi suamiku yang kini tidak tahu apa yang sedang ia lakukan bersama perempuan itu.Selang tiga menit kemudian, Andrew kembali dengan segelas matcha kesukaanku."Udah, minum dulu La." Ucapnya yang sepertinya kini lega karena aku sudah tahu semua kebenaran yang terjadi tentang suamiku sendiri.Aku meneguk segelas matcha ini, menyeruputnya dengan pelan."La, lo kalau mau nangis, ya nangis aja jangan ditahan gitu." Ungkapnya, seolah bisa membaca suasana hatiku kini."Dre

    Last Updated : 2022-11-26
  • Dendam Istri Sah   Part 27 Perlahan Terbongkar

    "Halo...." Ucap seorang yang tengah mengangkat sambungan teleponku terhadap Tika."Ini siapa?" Tanyaku membentak.Hening...Tidak ada jawaban apapun..."Halo ini siapa?" Aku tanya sekali lagi dan terdengar bunyi grasak grusuk yang langsung sampai ke suara perempuan."Iya halo Bu. Kenapa?" Sejak beberapa tahun yang lalu Tika bekerja denganku baru ini ia berani langsung menanyakan kata kenapa dalam satu kata saja, biasanya ia tidak pernah sejutek ini dengan atasannya."Kamu dimana? Ini sudah jam kantor kok belum ada di mejamu." Nyatanya amarahku sulit untuk dikontrol."Iya sebentar Bu, masih ada keperluan." "Tadi siapa yang angkat teleponmu?""Pacar saya Bu." Jawabnya singkat.Deg.....Aku langsung mematikan ponselnya dan beranjak memasuki ruanganku. "Apa tadi suara Re? Aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas." Bisikku dalam hati sembari terus mengingat suara lelaki yang mengangkat ponselnya tadi.Tanpa berpikir panjang pula, aku langsung menghubungi Re saat ini juga. "Sayang, kena

    Last Updated : 2022-11-26
  • Dendam Istri Sah   Part 28 Penentuan Pengganti Laila

    "Belum ada sayang. Ini kan aku nanya ke kamu prosedurnya seperti apa." Ia menghela nafasnya namun aku tahu persis bahwa lelaki ini tengah menutupi hal yang tidak ingin ia ku ketahui padahal sudah jelas aku membongkar semuanya tentang hubungannya dengan Tika. Kini yang menjadi sisa pertanyaan adalah, sejak kapan ia saling mengenal Tika."Oh ya sudah kalau memang belum. Nanti kita laksanakan meeting aja dari stakeholder perusahaanmu begitu juga aku. Kapan bisa selesai semuanya sayang?""Lusa sudah beres harusnya. Bisa?""Iya aman sih, aku kan tinggal kerahkan saja beberapa fungsi terkait untuk ikut serta dalam diskusi kita nanti." Terangku."Kamu udah makan siang?" Tanyanya kepadaku. "Sudah, kamu?" Tanyaku yang pura-pura tidak melihatnya pada saat jam makan siang ia justru bersama Tika bahkan sama sekali tidak memberikan sepatah kata apapun dalam pesan sebagai bentuk perhatiannya sebagai pasanganku."Sudah juga tadi.""Makan dimana dan sama siapa, sayang?"Sayangnya belum sempat lagi m

    Last Updated : 2022-11-26
  • Dendam Istri Sah   Part 29 Persiapan Jebakan

    "Selamat malam istriku." Sapa Re pada saat aku sampai di dalam kamar hotel ini tepat pada pukul 7 malam.Ia terlihat sudah mengenakan piyamanya dengan rambut yang lembab pertanda ia baru selesai mandi."Iya, malam Sayang. Aku mau mandi dulu ya." Jawabku dengan singkat karena seharian sudah terlihat lelah dengan drama-drama yang terus terjadi beberapa hari ini."Tumben ini malam banget pulangnya, terus sekarang terlihat capek banget lagi, gimana kita mau main malam ini?" Tanyanya yang sedikit kecewa dengan perlakuanku karena aku sangat jelas menunjukkan kondisi tubuh yang tidak mungkin akan menuruti keinginannya malam ini meskipun tadi siang aku sudah jelas berkata bahwa akan ada sesi honeymoon malam ini."Entar aja deh ceritanya, aku mau mandi dulu." Celahku yang langsung menuju lemari kamar hotel ini. Sebelumnya aku sudah meminta kepada Tika juga untuk membelikan beberapa helai pakaian untuk ku pakai selama di hotel ini, salah satunya adalah pakaian tidur lingerie."Kamu beli lingeri

    Last Updated : 2022-11-27
  • Dendam Istri Sah   Part 30 Andrew Terlibat dalam Kantor

    "Tika, pagi ini kamu ke kantor saya dulu ya, ada hal yang mau didiskusikan bersama pihak eksternal." Ucapku melalui sambungan telepon."Baik Bu, saya segera kesana." Jawabnya."Iya, tolong siapkan juga profil perusahaan ya nanti untuk saya presentasi.""Baik Bu." Setelahnya ia langsung menutup teleponku.Lalu, aku bersiap-siap untuk agenda padat hari ini yakni rapat antar perusahaan bersama Re dan juga agenda interview bersama Cessi yang harus pindah ke kantor satunya lagi. Untuk hari ini, sengaja aku menggunakan ojek online sebab agar lebih mobile aja dibandingkan aku harus menyetir sendiri dengan kondisi hati yang masih berantakan ini.Selang tiga puluh menit, aku sampai di kantorku. Semua karyawan yang baru berdatangan tidak segan untuk menegur dan menyapaku selamat pagi di hari yang baru ku mulai ini."Pagi Bu Laila." Celetuk Mbak resepsionis yang sejujurnya aku pun tidak semua nama akan ingat dalam memori kepala ini. Ya sewajarnya manusia lain, aku hanya mengingat beberapa nama y

    Last Updated : 2022-11-27
  • Dendam Istri Sah   Part 31 Kabar Hamil?

    "Oke, jadi kesimpulannya kami sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konveksi berkeinginan besar untuk melakukan merger kepada perusahaan Ibu Laila. Mohon untuk mempertimbangkan pengajuan kami ini." Tutup Re di meeting kedua belah pihak perusahaan ini."Oke kalau seperti itu, dokumen perusahaan akan kami tinjau terlebih dahulu bersama tim legal dan juga asisten saya." Aku menunjuk Tika yang berada diseberang sana tentu saja sedari tadi aku memperhatikannya yang tengah melihat suamiku dengan detail sedari tadi. Memang benar bahwa orang yang sedang jatuh cinta akan mudah terlihat dengan jelas, entah darimana mereka mulai hubungannya, namun kini aku sudah mulai tidak bisa untuk bersikap baik-baik saja.Setelah forum perbincangan ini selesai, aku bertemu dengan suamiku sementara Tika terpaksa harus keluar untuk mengantar tamu eksekutif lainnya."Re, kamu pulang duluan aja. Masih ada beberapa hal yang mau aku urus dulu nih." Ujarku."Oke sayang, jangan lama ya. Ingat kali ini kita haru

    Last Updated : 2022-11-30

Latest chapter

  • Dendam Istri Sah   Part 53 Ending

    "Apa? Separah itu kah?" Andrew seolah mendesak."Berawal dari papamu yang buat kesalahan cinta satu malam dengan seorang wanita muda hingga membuatnya hamil. Di situ kami pun nyaris pisah, karena Mama sama sekali tidak tahan. Ya, untungnya wanita muda itu ikhlas untuk tidak dinikahkan tapi papa mu harus selalu mengirimkan uang kepadanya berapa puluh juta tiap bulan..."Mama menghentikan kalimatnya. Ia kembali menatap mata papa lagi..."Pa, is it ok?" Lagi, mama memastikan agar yang ia ceritakan sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama jikalau Andrew berontak.Papa hanya menganggukkan kepalanya."Ya kami harap kamu gak terlalu kaget dengan fakta yang ada Drew...." Tambah mama yang mencoba mengingatkan Andrew bahwa fakta yang ada memang semenakutkan itu."Karena kondisi ekonomi kami yang saat itu juga sulit habis ditipu sama salah satu investor. Akhirnya papamu dan ayah Laila sepakat untuk menghabiskan nyawa wanita itu setelah ia melahirkan anak papamu......"Mama menjeda ucapann

  • Dendam Istri Sah   Part 52 Ancaman Nyawa Tania

    "Ha? Istri kau bilang?" Aku tertawa sinis dihadapannya. Baru kali ini aku berhadapan dengan iblis ini setelah rumah tangga kami berhasil ia porak-porandakan demi wanita lain dan hartaku. "Loh, status kita kan masih suami istri, sayang. Jangan ketus gitu dong dengan suami kamu..." Re berjalan beberapa langkah menujuku. Sementara aku juga menjauhinya beberapa langkah. "Kok kamu ngejauh dari aku sih? Aku kangen banget loh sama kamu..." Ucapnya. "Sial, dia mabuk!!" Desisku dalam hati. "Mana Tania????" Lagi aku meneriaki seantero ruangan ini berharap Tania bisa ku temukan. "Kalo lo mau Tania selamat, lo kembalikan lagi uang 4 milyar kami....." Teriak Tika dari dalam ruangan lain. "Lo tuh gak punya malu ya, pengkhianat!! Itu uang perusahaan, bukan uang lo.." Jelas saja ini membuatku amat murka. Jujur aku masih begitu gemetaran melihat wajah Tika disana, kenapa bisa aku mempercayai seorang yang begitu menusukku dari luar dan dalam. Seorang yang dengan tulusnya sudah ku akui sebagai s

  • Dendam Istri Sah   Part 51 Penculikan

    Kepergian Andrew yang begitu mendadak memang jelas meninggalkan pertanyaan besar. Sebab ia menyembunyikan semuanya dariku. Ada rasa tidak adil yang aku rasakan. Ia yang ikut campur ke dalam masalahku justru ia yang membuat rencana sendiri. Entah aku berpikir terlalu jauh atau memang kenyataannya seperti itu."Kakak, aku temenin ya ke kantor. Nanti aku langsung aja kesana, gak usah dijemput..." Ucap Tania yang menelponku pagi sekali."Iya, hati-hati ya.." Aku bersiap, sembari terus mencoba chat Andrew memastikan kondisi ayahnya disana baik-baik saja begitu juga Andrew sendiri."Andrew bener-bener gak balas pesanku ya." Desisku melihat pesan yang masih centang dua berwarna abu-abu."Dia beneran gak apa-apa kan ya?" Gemuruh banyak pertanyaan bersanding di dalam kepala. Sebegitu mengkhawatirkannya tingkah Andrew hingga membuatku bolak-balik memastikan pesanku memang belum direspon olehnya.Ya, hingga pada keputusan lebih baik aku harus ngantor untuk mengurangi pikiran anehku."Pagi Yah.

  • Dendam Istri Sah   Part 50 Gagal Berangkat Re!

    "Loh kok gak ada. Coba cek sekali lagi deh!" Tika bersikukuh bahwa dalam kartu debit platinum tersebut tersimpan jumlah uang yang fantastis. "Ini gue coba lagi..." Ucap wanita muda yang sepertinya seorang pegawai untuk mengurus orang yang akan mengenakan kapal. "Tuh gak bisa Bu. Apakah ada kartu debit lain?" Terlihat jelas wanita tersebut tengah menahan emosinya sebab berulang kali kartunya ditolak oleh sistem. "Ada apa?" Rehan langsung mendekati sumber suara. "Masa kartunya ga ada saldonya sih..." Ucap Tika. "Ha, sumpah lo??" Rehan langsung maju selangkah di depan Tika. "Coba mana Mba kartunya..." Ia meminta kartu platinum tersebut. Rehan mengambil kartu tersebut. Ia membolak balikan kartu tersebut jelas saja tidak ada yang retak dari kartu yang masih terlihat baru tersebut. "Maaf, ini jadi pembayarannya gimana?" Ucap seorang wanita muda yang mungkin juga terlihat bingung dengan beberapa orang dihadapannya. "Hahahaha kenapa? Gagal ya pembayaran lo?" Teriak seorang lelaki den

  • Dendam Istri Sah   Part 49 Upaya Kabur

    "Sekarang juga kita berkemas..." Re dengan paniknya bolak-balik memikirkan hal yang sangat pusing untuk dipikirkan sendiri."Kita mau kemana?" Tika yang tidak kalah paniknya hanya bisa bertanya-bertanya dan bertanya tanpa bisa memberikan solusi."Rumah orang tuaku?" Tika coba memberikan opsi terbaiknya saat ini."Gila kamu. Ya pasti sudah ke-trace duluan kalo ke rumah keluarga. Kita harus berangkat ke luar negeri, sekarang juga!" Ucap Rehan yang masih coba mengotak-ngatik cctv area sekitar memastikan polisi belum dekat dengan mereka."Kita gak punya waktu banyak lagi sekarang. Sekarang atau kita ketangkap semua..." Rehan langsung menutup layar laptopnya."Kita gak bisa pergi karena di bandara sudah pasti tercegat..." Ucap pengacara yang disebut sebagai ketua itu."Jadi gimana ketua?" Renald meminta saran kepadanya, sebab ia yakin ketua punya cara jitu untuk lolos dari proses hukum ini."Gue sudah hubungi temen yang bisa meloloskan imigran gelap. Kita akan pergi ke China..." Ucapnya."

  • Dendam Istri Sah   Part 48 Fakta Mencuat

    "Kita bisa ketemu gak?" Terdengar suara pria yang seolah dalam kondisi mendesak."Ada masalah? Waktunya kurang?" Re menggenggam ponselnya erat-erat."Sayang ada apa?" Tika yang berada disampingnya pun kian cemas."Sssshhh....." Renald mengancungkan telunjuk tangan kirinya ke bibirnya dengan mata yang melirik tajam ke arah Tika."Iya. Pokoknya kita harus ketemu sekarang juga!" Pria tersebut mematikan panggilannya."Kita harus putar balik dulu. Gak bisa main golf hari ini..." Re mencari putaran mobil dna berharap masalah yang ada tidak sampai mmenggagalkan rencana besarnya."Ada apa sih?" Tika tidak kalah penasaran dengan sikap aneh sang pacar."Kamu diam aja bisa kan?" Re sedikit membentak.***"Sorry banget kalo gue dadakan ngabarin kalian..." "Udah gak usah basa-basi. Ada apa? Hal apa yang sampe buat kami datang kesini buat ketemu dengan lo?" Renald sudah tidak sabar mendengar hal yang dirasanya cukup ganjil ini."Hufttt... Dokumen yang kemarin kalian kasih ke aku itu semuanya imita

  • Dendam Istri Sah   Part 47 "Dia adalah saudara tiriku...."

    "Hmmmm gue jadi penasaran juga siapa ya sosok ini. Papa mama juga rasanya gak pernah cerita kalo gue punya teman kecil yang akrab banget selama di Indonesia....." Andrew memandangi ponselnya yang berisi foto ayah, dirinya dansatu sosok lain yang saa sekali ia tidak mengenalnya. "Kalo dari raut wajahnya rasanya agak familiar, tapi gak tau juga siapa....." Lagi, Andrew melakukan pembesaran gambar untuk melihat secara detail siapa sosok yang berada di sebelahnya itu.Ia menyentuh layar laptop yang ada dihadapannya, mencoba buka data-data perusahaan sang ayah untuk mencari identitas dari anak ini."Gue harus cari gimana ya?" Celetuknya sebab ya akan terasa sia-sia jika ia buka data perusahaan karena belum tentu identifikasi data pegawai sampai dengan data keluarga keseluruhan, kan....."Gue harus buka album foto lama!" Idenya kali ini jauh lebih menarik. Ya dia berharap bisa mencari tahu siapa anak kecil yang bersama dengannya dalam satu frame foto. Andrew yang lagi sendiri di rumah mew

  • Dendam Istri Sah   Part 46 Pengurusan Berkas Perusahaan

    "Eh jangan dibuka dulu...." Aku langsung merebut jurnal itu kembali."Ya kalo gak boleh di buka ngapain lo bawa kesini kan?" Ia membela dirinya."Gue mau nanya dulu sih sebelum lo buka jurnal ini. Takutnya pas lo buka, lo kaget sendiri..." Jelasku."Apa yang mau lo tanyain?" Ia pun terlihat juga penasaran."Lo punya saudara lagi? Atau...." "Apa sih La, pertanyaan itu mah tanpa perlu jawaban dari gue juga kan lo udah tau gue anak tunggal, pewaris tunggal..." Ia masih belum paham arah obrolanku kemana."Iya sih gue kan cuma memastikan aja. Soalnya ini disini gue ngelihat foto bokap lo sama dua orang anak laki-laki....." "Foto apaan emangnya? Sini gue lihat..." Ia mengadahkan tangannya bersiap menyambut pemberian dariku."Sebentar gue buka dulu..." Aku membuka lembar buku ini satu per satu halaman."Ini..." Aku menyodorkan seutas foto yang telah ditempel di dalamnya."Hmmmm, ini fotoku kecil dan papa. Siapa dia?" Andrew pun bertanya tentang sosok pria yang ada disampingnya ini."Bukan

  • Dendam Istri Sah   Part 45 Old Diary

    Setelah selesai urusan dengan ayah, aku langsung menghubungi ibu. Mengatakan semua hal yang terjadi, dan untungnya respon beliau tidak begitu panikan terlebih saat ini ia sedang berada di luar negeri. "Udah, kamu tenang aja. Ibu akan pulang sore ini. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan..." Pinta ibu dari sambungan telepon. Aku langsung kembali ke luar menemui adik tiriku yang tidak bisa berkutik. "Tania, kamu mau disini atau pulang?" Memberikan penawaran seperti ini memang bukanlah solusi terbaik. Bagaimanapun ia adalah bagian dari keluarga ini. Adikku meski kami dari ibu yang berbeda. "Andrew gimana ya kak?" "Oh iya, nanti aku coba telefon dia bilang semua yang terjadi barusan. Kamu pulang dulu aja kali ya, supaya besok kita bisa sama-sama mikir langkah apa yang harus kita lakukan..." Tania menyetujui rencanaku. Ia pamit dan bergegaas pulang dengan panggilan taksinya. *** Jam terus berputar, sementara aku masih terus berpikir kejadian hari ini yang semuanya terasa sangat menyi

DMCA.com Protection Status