Home / Thriller / Dendam Istri Sah / Part 17 Andrew, Renald, dan Mobil Metalik

Share

Part 17 Andrew, Renald, dan Mobil Metalik

Author: Allena Sari
last update Last Updated: 2022-10-03 23:36:38

"Andrew bukan sih itu?" Desisku dalam hati sambil mengamati postur tubuhnya yang sangat mirip dengan pria yang ku kenal.

Aku masih mengamati dari dalam mobil dengan modal sedikit pencahayaan yang terdapat dari lampu jalan di pinggiran taman resto itu.

Pria yang ku curigai sebagai Andrew memegang ponsel dan mengarahkan ponselnya ke telinga, lalu berjalan menyusuri resto itu.

"Duh ini sama sekali gak ada urusan di gue, tapi gue pengen tahu apa hubungannya Andrew dengan Tika." Tambahku yang masih berbicara sendiri di dalam mobil ini.

Aku perlahan menuruni mobil dan seperti mengendap-endap agar tak tampak dicurigai oleh orang yang melintas. Suasana resto malam ini begitu ramai dipenuhi dengan anak muda. Entah ada pertunjukkan apa disini sampai begitu antusiasnya mereka datang beramai-ramai.

Masih terus mengikuti jejak kaki Andrew dan ia berhenti di sebuah bar lalu duduk dan terlihat sedang memesan minuman dengan posisi tangan terus mengarah ke telinga seperti menelfon seseorang yang berad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Istri Sah   Part 18 Kecewa Re!

    Aku mengalah dan akhirnya keluar menuju mobilku lagi yang sudah ku parkir di ujung sana. Aku gak punya kuasa barangkali sedikit pun membantah Re yang sudah jelas mengusirku berkali-kali. Entah yang katanya sakit, entah yang katanya meeting, entah yang katanya hanya keliling kota Jakarta, aku sudah tidak percaya sedikit pun kepadanya. Aku ingin menuduhnya, seribu kali aku yakin perasaan ini bilang demikian, namun masih belum ada bukti satu pun yang menguatkan perasaan ini."Laila!" Jleb tanganku ditarik kencang oleh seorang pria yang tentu saja aku kenal. Ia memegang erat tanganku tanpa bisa aku lepaskan dan bawa aku menuju mobil biru metalik miliknya."Apa sih Drew! Lepas gak! Atau gue teriak!" Aku berusaha sekuat tenaga ingin melepaskan tangannya. Namun, tenaga ia seolah seratus kali lipat dari sisa tenaga yang ku punya."Sebentar aja La, sebentar!" Ia merogoh saku celananya dan didapatkan sebuah kunci mobil dengan remote control yang otomatis membuka kunci pintu mobil. Ia membukakan

    Last Updated : 2022-11-08
  • Dendam Istri Sah   Part 19 Kepergok Berduaan!

    Mendengar suara jeritan yang amat kencang hingga memusatkan pikiran semua orang yang sedang berada di dalam apartemen tersebut tentu saja sang pendengar langsung buru-buru keluar termasuk aku yang saat ini kondisinya tengah memesan makanan kepada mbak resepsionis. Kami semua menuju pada satu titik sumber suara yang berada tepat di luar apartemen. "Astaga.........." Teriak salah satu resepsionis dengan wajahnya yang berubah menjadi ketakutan. Aku melihat persis tangan resepsionis itu sedang gemetaran sembari pelan-pelan merogoh kantongnya. Ia mengambil ponselnya, dan entah siapa yang sedang ia komunikasikan saat ini. Sementara pengunjung lain pada sibuk menelepon ambulance untuk segera datang ke tempat kejadian perkara. Aku masih terpaku pada semua hal yang ku lihat larut malam ini, aliran darah yang menyelimuti aspal, seseorang yang terbaring entah masih bernyawa atau tidak, serta keriuhan malam ini yang membuat hampir seluruh kamar atas apartemen membuka jendelanya untuk melihat apa

    Last Updated : 2022-11-12
  • Dendam Istri Sah   Part 20 Bukti Andrew

    "Kenapa lo bawa Tania kayak gini, Drew?" Terang saja aku membentaknya di tengah resto yang masih terdapat beberapa orang sedang menyantap makan malamnya."Lo pasti gak akan mau ketemu gue lagi jika bukan dengan cara ini. Gue gak punya pilihan." Balasnya dengan senyum tipis sembari mengarahkan tangan agar aku segera duduk dan menenangkan diri."Lo seharian pasti belum makan, kan? Pesan aja yang lo suka." Bak seorang peramal yang tahu persis seharian ini hariku sudah terlalu hectic dengan semua hal yang terjadi."Kak, makan dulu aja. Tadi aku sudah pesan banyak menu. Mas Andrew baik banget deh." Ucap Tania sembari mengunyah kentang goreng yang sudah dihidangkan lebih awal dari menu utama.Aku langsung mengangkat tanganku sembari berucap menu meskipun tanpa suara namun pelayan sepertinya telah memahami gerakan bibirku. Selang dua menit, salah satu dari mereka datang."Silahkan ibu ini buku menunya." Sembari tersenyum ramah.Aku langsung meraihnya, membuka satu per satu halaman menu dari

    Last Updated : 2022-11-14
  • Dendam Istri Sah   Part 21 Peran

    "Gue udah coba bilang kan ke lo sejak awal La. Selidiki suami lo, selidiki semua hal tentang dia." Celoteh Andrew yang masih kekeh dengan pendapatnya."Lo ada hubungannya dengan ini semua?""E... E.... Enggak...." Ia terbata-bata seperti tengah menutupi sesuatu yang tidak ingin ia ungkapkan."Gue tahu lo bohong!" Jelas saja sangat kebaca pola kebohongannya seorang Andrew yang telah bersamaku sejak lama.Tak lama kemudian, dering ponsel Andrew berdering, bahkan deringannya pun mampu menggetarkan meja."Sebentar gue keluar dulu." Pamitnya dengan mengarahkan tangan kanannya menuju telinga untuk mendengar sapaan dari balik telepon itu.Selang satu menit ia pergi, notifikasi ponselku pun berbunyi, dari layar yang terkunci ini dapat diketahui ada nama bertuliskan suami yang berarti kini Re kemungkinan besar mencari keberadaanku yang tak ia jumpai di apartemen.[Sayang, kamu kok belum sampai di apartemen, kemana?] 22.30."Kak, dari siapa?" Tania yang sedari tadi memperhatikan raut wajahku ya

    Last Updated : 2022-11-18
  • Dendam Istri Sah   Part 22 Bukan gitu caranya, Re!

    Aku mendahuluinya, melewati tubuh tegap dengan wajah yang penuh amarah padahal seharusnya aku yang pantas marah, bukan dia.“Lo dengerin gue gak sih?” Pria itu mengejarku dan menari tangan kiriku.“Apa sih? Gue mau istirahat!” Aku berusaha melepaskan cengkraman tangannya yang amat kuat melilit di pergelangan tanganku.“Kamu jalan sama mantanmu?” Ia membentak. Sementara aku langsung terdiam menghentikan langkah kakiku yang sedang menuju kamar.“Dia tau darimana tentang Andrew....” Bisikku dalam hati.“Gak jawab? Oke artinya iya!” Ia menyimpulkan sendiri atas argumennya.“Kamu ada apa sama dia? Coba kasih tahu aku!” Tanyanya lagi seakan tengah menginterogasiku lagi.“Apa sih mau lo Re? Seharusnya gue yang tanya.....” Belum sempat lagi ku ungkapkan seluruh amarah yang ku pendam, aku disadarkan bahwa ini adalah misi rahasia untuk mencari tahu identitas dan hubungan mereka siapa.“Apa yang mau lo tanya?” Ia mencurigaiku.“Sudah hentikan!” Aku langsung berjalan cepat menuju pintu k

    Last Updated : 2022-11-19
  • Dendam Istri Sah   Part 23 Pertemuan dengan Rosi

    Semua yang dikatakan Re hari ini seolah memangkas hebat semua hal yang kemarin ku curigai sebab bagiku sebagai seorang pemimpin di perusahaan, kehidupan karyawan amat ku agungkan. Meskipun pada akhirnya Re menyerah dengan perusahaannya, ku pastikan akan ku ulurkan tanganku untuk membantu perusahaannya."Lantas, aku harus bagaimana lagi, Sayang?" Ia justru bertanya kepadaku dengan kondisi perusahaannya yang sudah di ujung tanduk."Kamu butuh suntikan dana?" Justru langsung ku tembakkan saja pertanyaan pamungkas itu."Jangan, kalau begitu tentu saja Papa akan murka terhadapku, La." Bantahnya."Lalu?""Bagaimana kalau kita merger saja?" Ia memberikan tawaran agar perusahaanku dan perusahaannya bergabung sehingga punya kekuatan baru untuk bangkit."Bukannya terlalu berisiko?" Aku sepintas mempertimbangkan hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi apabila kedua perusahaan ini bergabung secara dasar perusahaannya beda, aku di bagian tekstil sementara ia dibagian percetakan. Namun, hal itu bis

    Last Updated : 2022-11-23
  • Dendam Istri Sah   Part 24 Sikap Aneh Tika

    "Mbak, sepertinya aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan ini deh." Aku mengucapkan kalimat ini dengan amat pelan sebab ku tahu persis pasti ia kaget dengan keputusanku ini."La...." Belum sempat ia meneruskan perkataannya, ketukan dari pintu sudah mengalihkan perhatiannya."Iya masuk." Jawabnya kepada si pengetuk pintu yang ternyata adalah Cessi. Ia membawa dua buah kotak dan dua gelas minuman pada satu wadah nampan."Permisi Bu, Mbak." Ucapnya sembari masuk dan meletakkan makanan dan minuman tersebut di meja kami."Thank you ya Ces." Ucapku kepadanya sembari tersenyum."Sama-sama Mbak, permisi ya Bu, Mbak." Ia kembali keluar dari ruangan ini."Coba lo minum dulu La." Rosi menawarkan agar aku minum terlebih dahulu sembari memikirkan lagi apa yang sudah menjadi keputusanku."Sudah final?" Tanyanya yang masih dengan raut wajah tak percaya atas keputusan ini."Atau gajimu kurang?" Bombardir pertanyaan darinya membuatku justru sedih sebab ini pun adalah keputusan terberat ya

    Last Updated : 2022-11-23
  • Dendam Istri Sah   Part 25 Tika?

    Tak berapa lama asistenku ini meninggalkan ruangan dengan gelagat anehnya di hari ini, aku langsung menghubungi pria yang membawa berita tidak baik tentang Tika, asistenku. Ku cari kontak Andrew dalam ponsel ini, baru saja aku mau menekan simbol ponsel berwarna hijau, notifikasi pesan darinya sudah keburu masuk duluan. [La, bisa ketemu?] 11.00 [Jam makan siang?] 11.00 [Wah, tumben banget lo bisa balas cepat, biasanya super lama hahaha] 11.01 [Temuin gue aja di cafe biasa jam 12 ya] 11.01 Setelah janjian dengannya, kini aku harus menyelesaikan beberapa sisa pekerjaan sebelum resmi resain dari kantor yang telah membesarkan namaku secara pribadi bukan karena embel-embel pangkat papa yang konglomerat melainkan karena hasil jerih payahku untuk menempuh jalur tes hingga berhasil masuk dan bahkan menepati fungsi sebagai manajer di sini. Meskipun pada akhirnya aku memutuskan untuk keluar, namun ya inilah risiko yang harus aku ambil demi mengembangkan usaha yang telah diberikan oleh papa

    Last Updated : 2022-11-24

Latest chapter

  • Dendam Istri Sah   Part 53 Ending

    "Apa? Separah itu kah?" Andrew seolah mendesak."Berawal dari papamu yang buat kesalahan cinta satu malam dengan seorang wanita muda hingga membuatnya hamil. Di situ kami pun nyaris pisah, karena Mama sama sekali tidak tahan. Ya, untungnya wanita muda itu ikhlas untuk tidak dinikahkan tapi papa mu harus selalu mengirimkan uang kepadanya berapa puluh juta tiap bulan..."Mama menghentikan kalimatnya. Ia kembali menatap mata papa lagi..."Pa, is it ok?" Lagi, mama memastikan agar yang ia ceritakan sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama jikalau Andrew berontak.Papa hanya menganggukkan kepalanya."Ya kami harap kamu gak terlalu kaget dengan fakta yang ada Drew...." Tambah mama yang mencoba mengingatkan Andrew bahwa fakta yang ada memang semenakutkan itu."Karena kondisi ekonomi kami yang saat itu juga sulit habis ditipu sama salah satu investor. Akhirnya papamu dan ayah Laila sepakat untuk menghabiskan nyawa wanita itu setelah ia melahirkan anak papamu......"Mama menjeda ucapann

  • Dendam Istri Sah   Part 52 Ancaman Nyawa Tania

    "Ha? Istri kau bilang?" Aku tertawa sinis dihadapannya. Baru kali ini aku berhadapan dengan iblis ini setelah rumah tangga kami berhasil ia porak-porandakan demi wanita lain dan hartaku. "Loh, status kita kan masih suami istri, sayang. Jangan ketus gitu dong dengan suami kamu..." Re berjalan beberapa langkah menujuku. Sementara aku juga menjauhinya beberapa langkah. "Kok kamu ngejauh dari aku sih? Aku kangen banget loh sama kamu..." Ucapnya. "Sial, dia mabuk!!" Desisku dalam hati. "Mana Tania????" Lagi aku meneriaki seantero ruangan ini berharap Tania bisa ku temukan. "Kalo lo mau Tania selamat, lo kembalikan lagi uang 4 milyar kami....." Teriak Tika dari dalam ruangan lain. "Lo tuh gak punya malu ya, pengkhianat!! Itu uang perusahaan, bukan uang lo.." Jelas saja ini membuatku amat murka. Jujur aku masih begitu gemetaran melihat wajah Tika disana, kenapa bisa aku mempercayai seorang yang begitu menusukku dari luar dan dalam. Seorang yang dengan tulusnya sudah ku akui sebagai s

  • Dendam Istri Sah   Part 51 Penculikan

    Kepergian Andrew yang begitu mendadak memang jelas meninggalkan pertanyaan besar. Sebab ia menyembunyikan semuanya dariku. Ada rasa tidak adil yang aku rasakan. Ia yang ikut campur ke dalam masalahku justru ia yang membuat rencana sendiri. Entah aku berpikir terlalu jauh atau memang kenyataannya seperti itu."Kakak, aku temenin ya ke kantor. Nanti aku langsung aja kesana, gak usah dijemput..." Ucap Tania yang menelponku pagi sekali."Iya, hati-hati ya.." Aku bersiap, sembari terus mencoba chat Andrew memastikan kondisi ayahnya disana baik-baik saja begitu juga Andrew sendiri."Andrew bener-bener gak balas pesanku ya." Desisku melihat pesan yang masih centang dua berwarna abu-abu."Dia beneran gak apa-apa kan ya?" Gemuruh banyak pertanyaan bersanding di dalam kepala. Sebegitu mengkhawatirkannya tingkah Andrew hingga membuatku bolak-balik memastikan pesanku memang belum direspon olehnya.Ya, hingga pada keputusan lebih baik aku harus ngantor untuk mengurangi pikiran anehku."Pagi Yah.

  • Dendam Istri Sah   Part 50 Gagal Berangkat Re!

    "Loh kok gak ada. Coba cek sekali lagi deh!" Tika bersikukuh bahwa dalam kartu debit platinum tersebut tersimpan jumlah uang yang fantastis. "Ini gue coba lagi..." Ucap wanita muda yang sepertinya seorang pegawai untuk mengurus orang yang akan mengenakan kapal. "Tuh gak bisa Bu. Apakah ada kartu debit lain?" Terlihat jelas wanita tersebut tengah menahan emosinya sebab berulang kali kartunya ditolak oleh sistem. "Ada apa?" Rehan langsung mendekati sumber suara. "Masa kartunya ga ada saldonya sih..." Ucap Tika. "Ha, sumpah lo??" Rehan langsung maju selangkah di depan Tika. "Coba mana Mba kartunya..." Ia meminta kartu platinum tersebut. Rehan mengambil kartu tersebut. Ia membolak balikan kartu tersebut jelas saja tidak ada yang retak dari kartu yang masih terlihat baru tersebut. "Maaf, ini jadi pembayarannya gimana?" Ucap seorang wanita muda yang mungkin juga terlihat bingung dengan beberapa orang dihadapannya. "Hahahaha kenapa? Gagal ya pembayaran lo?" Teriak seorang lelaki den

  • Dendam Istri Sah   Part 49 Upaya Kabur

    "Sekarang juga kita berkemas..." Re dengan paniknya bolak-balik memikirkan hal yang sangat pusing untuk dipikirkan sendiri."Kita mau kemana?" Tika yang tidak kalah paniknya hanya bisa bertanya-bertanya dan bertanya tanpa bisa memberikan solusi."Rumah orang tuaku?" Tika coba memberikan opsi terbaiknya saat ini."Gila kamu. Ya pasti sudah ke-trace duluan kalo ke rumah keluarga. Kita harus berangkat ke luar negeri, sekarang juga!" Ucap Rehan yang masih coba mengotak-ngatik cctv area sekitar memastikan polisi belum dekat dengan mereka."Kita gak punya waktu banyak lagi sekarang. Sekarang atau kita ketangkap semua..." Rehan langsung menutup layar laptopnya."Kita gak bisa pergi karena di bandara sudah pasti tercegat..." Ucap pengacara yang disebut sebagai ketua itu."Jadi gimana ketua?" Renald meminta saran kepadanya, sebab ia yakin ketua punya cara jitu untuk lolos dari proses hukum ini."Gue sudah hubungi temen yang bisa meloloskan imigran gelap. Kita akan pergi ke China..." Ucapnya."

  • Dendam Istri Sah   Part 48 Fakta Mencuat

    "Kita bisa ketemu gak?" Terdengar suara pria yang seolah dalam kondisi mendesak."Ada masalah? Waktunya kurang?" Re menggenggam ponselnya erat-erat."Sayang ada apa?" Tika yang berada disampingnya pun kian cemas."Sssshhh....." Renald mengancungkan telunjuk tangan kirinya ke bibirnya dengan mata yang melirik tajam ke arah Tika."Iya. Pokoknya kita harus ketemu sekarang juga!" Pria tersebut mematikan panggilannya."Kita harus putar balik dulu. Gak bisa main golf hari ini..." Re mencari putaran mobil dna berharap masalah yang ada tidak sampai mmenggagalkan rencana besarnya."Ada apa sih?" Tika tidak kalah penasaran dengan sikap aneh sang pacar."Kamu diam aja bisa kan?" Re sedikit membentak.***"Sorry banget kalo gue dadakan ngabarin kalian..." "Udah gak usah basa-basi. Ada apa? Hal apa yang sampe buat kami datang kesini buat ketemu dengan lo?" Renald sudah tidak sabar mendengar hal yang dirasanya cukup ganjil ini."Hufttt... Dokumen yang kemarin kalian kasih ke aku itu semuanya imita

  • Dendam Istri Sah   Part 47 "Dia adalah saudara tiriku...."

    "Hmmmm gue jadi penasaran juga siapa ya sosok ini. Papa mama juga rasanya gak pernah cerita kalo gue punya teman kecil yang akrab banget selama di Indonesia....." Andrew memandangi ponselnya yang berisi foto ayah, dirinya dansatu sosok lain yang saa sekali ia tidak mengenalnya. "Kalo dari raut wajahnya rasanya agak familiar, tapi gak tau juga siapa....." Lagi, Andrew melakukan pembesaran gambar untuk melihat secara detail siapa sosok yang berada di sebelahnya itu.Ia menyentuh layar laptop yang ada dihadapannya, mencoba buka data-data perusahaan sang ayah untuk mencari identitas dari anak ini."Gue harus cari gimana ya?" Celetuknya sebab ya akan terasa sia-sia jika ia buka data perusahaan karena belum tentu identifikasi data pegawai sampai dengan data keluarga keseluruhan, kan....."Gue harus buka album foto lama!" Idenya kali ini jauh lebih menarik. Ya dia berharap bisa mencari tahu siapa anak kecil yang bersama dengannya dalam satu frame foto. Andrew yang lagi sendiri di rumah mew

  • Dendam Istri Sah   Part 46 Pengurusan Berkas Perusahaan

    "Eh jangan dibuka dulu...." Aku langsung merebut jurnal itu kembali."Ya kalo gak boleh di buka ngapain lo bawa kesini kan?" Ia membela dirinya."Gue mau nanya dulu sih sebelum lo buka jurnal ini. Takutnya pas lo buka, lo kaget sendiri..." Jelasku."Apa yang mau lo tanyain?" Ia pun terlihat juga penasaran."Lo punya saudara lagi? Atau...." "Apa sih La, pertanyaan itu mah tanpa perlu jawaban dari gue juga kan lo udah tau gue anak tunggal, pewaris tunggal..." Ia masih belum paham arah obrolanku kemana."Iya sih gue kan cuma memastikan aja. Soalnya ini disini gue ngelihat foto bokap lo sama dua orang anak laki-laki....." "Foto apaan emangnya? Sini gue lihat..." Ia mengadahkan tangannya bersiap menyambut pemberian dariku."Sebentar gue buka dulu..." Aku membuka lembar buku ini satu per satu halaman."Ini..." Aku menyodorkan seutas foto yang telah ditempel di dalamnya."Hmmmm, ini fotoku kecil dan papa. Siapa dia?" Andrew pun bertanya tentang sosok pria yang ada disampingnya ini."Bukan

  • Dendam Istri Sah   Part 45 Old Diary

    Setelah selesai urusan dengan ayah, aku langsung menghubungi ibu. Mengatakan semua hal yang terjadi, dan untungnya respon beliau tidak begitu panikan terlebih saat ini ia sedang berada di luar negeri. "Udah, kamu tenang aja. Ibu akan pulang sore ini. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan..." Pinta ibu dari sambungan telepon. Aku langsung kembali ke luar menemui adik tiriku yang tidak bisa berkutik. "Tania, kamu mau disini atau pulang?" Memberikan penawaran seperti ini memang bukanlah solusi terbaik. Bagaimanapun ia adalah bagian dari keluarga ini. Adikku meski kami dari ibu yang berbeda. "Andrew gimana ya kak?" "Oh iya, nanti aku coba telefon dia bilang semua yang terjadi barusan. Kamu pulang dulu aja kali ya, supaya besok kita bisa sama-sama mikir langkah apa yang harus kita lakukan..." Tania menyetujui rencanaku. Ia pamit dan bergegaas pulang dengan panggilan taksinya. *** Jam terus berputar, sementara aku masih terus berpikir kejadian hari ini yang semuanya terasa sangat menyi

DMCA.com Protection Status