Share

Tolong Aku

Author: Rosenorchid
last update Last Updated: 2021-06-02 16:42:19

Airmata yang mengalir di kedua pipinya diseka dengan punggung tangan, hatinya hancur memikirkan masa depannya nanti, dia tidak memiliki sesuatu yang berharga untuk suaminya kelak.

Ibunya selalu memberi dia nasehat untuk menjaga diri selama di tempat orang, menjaga  sikap dan perilaku, tapi kini apa yang dilaluinya? Begitu berat. Kehilangan kesucian hanya karena sebuah dendam yang dia sendiri tidak tahu pasti kesalahannya.

Dinar teringat Delia, Zaky,  juga teman-teman lain  yang kerja di restoran, sudah tiga hari dia tidak bisa menghubungi mereka semua, ponselnya diambil oleh Dirham dan dia tidak hafal juga dengan nomor mereka, (saat beginilah baru aku menyesal nggak hafalin salah satu nomor ponsel mereka), dia mengeluh kecil. 

Ucapan Dirham tadi malam kembali terngiang, tentang Fathia Assegaff, gadis manis itu rupanya adik Dirham, baru dia sadar nama belakang keduanya sama. Dinar tahu tentang Fathia Assegaff dari c

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Sedikit kebaikan

    Dengan perlahan Dinar mendekat kearah pria yang masih menatapnya tajam.‘Dia ini mau apa, tadi kan sudah ku bilang aku mens’ jerit hati gadis itu penuh resah.“Kamu tuli? Aku bilang datang padaku, maka cepat datang! Jangan sampai aku seret dan paksa, atau kamu memang suka dipaksa?”Dirham kembali bersuara keras, matanya tajam menatap Dinar yang masih ragu untuk melangkah. Gadis itu melangkah perlahan dan berhenti di depan Dirham, hanya berdiri kaku menunggu perintah.“Bantu aku oleskan obat merah ini, mikir apa sih?, lamban!” Dinar memejamkan matanya, napas ditarik lega. Dia sudah berpikir jauh tadi. Obat merah di tangan Dirham diambil alih dan tangan kirinya memegang lengan pria muda itu. Sentuhan lembut dari jemari Dinar membangunkan sesuatu pada diri Dirham, dari tadi dia menahannya, aroma harum yang menyusup masuk ke indera penciumannya membuat pria muda itu tidak tenang duduk, andai gadis di depannya itu tidak dalam keadaan datang bulan

    Last Updated : 2021-06-11
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   I Miss you

    Di kantor AAD Group “Mia, masuk keruangan saya dan bawa berkas untuk meeting pagi ini.” Adam Assegaff yang diikuti oleh putranya baru saja sampai di depan ruang kerjanya dan memberi arahan pada Personal Asistennya yang dipanggil Mia itu.“Baik pak.” Mia segera memilah berkas fail yang diminta oleh atasannya, siapa yang tidak kenal dengan Adam Assegaff pria dengan ketegasan dan aura yang ditakuti oleh para staff dan bawahan serta seluruh pekerja di perusahaan itu. “Meeting staff pagi ini kamu yang pimpin.”“Tapi pa, Am belum terbiasa, takut ada kesalahan nanti.”“Coba dulu, semua bisa dipelajari dan papa tidak mau ada kesalahan, Dirham Assegaff.” Dirham berdecak pelan, jika nama penuh yang dipakai untuk memanggil berarti memang tidak boleh dibantah lagi. Wajahnya tegas, tampan dan berwibawa. Itu kesan pertama yang akan dilihat dari sosok pria mapan keturunan darah campuran timur tengah dan Indonesia itu.Dirham meletakk

    Last Updated : 2021-06-12
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Rindu dendam

    Konten 21+, berbahaya bagi yang masih uderage Tangan Dirham naik menyentuh bulatan kenyal di balik handuk yang terlilit longgar. Napas memburu dari Dinar seolah memberinya izin untuk terus bergerilya sepuas hati, Desahan gadis itu semakin membuat Dirham tidak sabar, dia mengangkat tubuh ramping itu menuju ke sofa panjang di tepi jendela dan membaringkannya di sana, bibirnya langsung bertemu dengan bibir mungil gadis itu, tidak ada perlawanan sama sekali darinya, bahkan Dinar membalas lumatan itu, lidah saling membelit dan bertukar Saliva, seolah gadis itu menginginkannya juga, decapan erotis terdengar jelas di telinga keduanya, menambah lagi hawa panas di kamar berukuran cukup luas daripada kamar lainnya. Entah setan apa yang merasuki gadis itu, dia begitu liar membalas setiap sentuhan dari Dirham, bahkan kini tangannya sudah membuka satu persatu kancing kemeja pria muda yang kini asik bermain dan menikmati putih lehernya, “Aaaaah.” desahan Dinar t

    Last Updated : 2021-06-14
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Ikhlaskan

    Jogjakarta “Buk, kue untuk tetangga baru kita sudah siap belum?” Arfa baru saja pulang dari sekolah, dia langsung menemui ibunya yang masih sibuk di dapur.“Sebentar lagi le, kamu antarkan ya, masih di oven itu belum mateng.”“Buk, kalau misal kita beli oven listrik gimana?, Oven manual ini lambat, kasihan ibuk capek nunggu kue mateng. Waktu juga lebih banyak terbuang. Harus ngatur apinya, kalau pakai yang listrik kan tinggal setting berapa panasnya.” Arfa duduk di meja makan dan minum segelas air dingin. Kinanti hanya menarik napas panjang sambil menatap putra bungsunya itu.“Besok kita beli ya, nanti ibuk tanya kakakmu dulu, juga tanya kabar, sudah seminggu terakhir telepon, ini belum ngasih kabar lagi.”“Kak Dinar sibuk paling Bu.”“Kamu kapan semesternya Le?”“Seminggu lagi buk,”“Jadi ibuk akan ngurangi pesanan biar kamu bisa belajar lebih giat lagi.”“Buat seperti biasa nggak apa kok buk, kan ngantar juga cuma sebentar.”“

    Last Updated : 2021-06-15
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Lari

    Dirham segera bergegas keluar dari kamarnya, niat untuk menginap di rumah orang tuanya terpaksa dilupakan. Dengan langkah terburu-buru dia menuruni anak tangga. “Am, mau kemana lagi?” Nora sedang memasak di dapur tapi ketika melihat kelebat anaknya berjalan cepat dia langsung mengejarnya. Dipegangnya lengan putranya itu. “Am belum bisa dinner bareng malam ini ma, sorry, ada urusan sangat penting di rumah sana.” “Urusan apa, bukannya di sana tidak ada siapapun,” “Mmmmm, itu ma, ada orang membobol pintu rumah Am.” Dirham memberi alasan yang masuk akal. “Ya sudah, selesaikan dengan baik, hati-hati di jalan.” “Thank you ma, Am pergi dulu.” Dirham mencium tangan mamanya dan masuk ke dalam mobil. ART yang mengetahui anak bosnya mau keluar segera membukakan pintu pagar, dan deru suara mobil Dirham membuat Nora menarik napas panjang, putranya itu sangat cepat geraknya, dia hanya bisa berdoa dalam hati, semoga tidak

    Last Updated : 2021-06-16
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Ayo lakukan sekarang

    Langkah ketiganya terhenti, Dinar masih tidak mau menoleh kebelakang, tidak ingin melihat wajah Dirham. Tidak mau sakit hati lagi.“Kenapa menghentikan kami bro, ada apalagi?” Din bertanya pada Dirham yang sekarang sudah berdiri tepat didepannya.“Lepaskan gadis itu! karena aku berubah pikiran!”Dinar mendongak mendengar ucapan dari Dirham, dia tidak mau berharap lebih tapi dihatinya tidak mau putus berdoa semoga ada keajaiban untuknya.Andreas dan Din tertawa keras mendengar ucapan Dirham, “Jangan harap kami akan lepaskan apa yang sudah kami dapatkan bro, kau mau mempermainkan ku, sial!” Din meludah ke rerumputan.Din menarik kerah depan baju yang dipakai Dirham, pria itu dengan tenang menepis pegangan tangan Din, dan mengibaskan tangannya pada blazernya seolah najis dengan bekas tangan pria itu.“Sudah aku bilang tadi, bawa gadis itu pergi segera sebelum aku berubah pikiran.”&ld

    Last Updated : 2021-06-18
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Permintaan Diluar Dugaan

    Dinar meletakkan bubur diatas meja dan berjalan menuju kearah lemari dimana pakaian-pakaian Dirham tersimpan, hatinya kesal dan dongkol, sementara pria beralis tebal itu mengambil ponselnya dan melakukan panggilan.“Waalaikumussallam ma, Am belum bisa tidur rumah sana, ada beberapa desain yang belum jadi dan harus siap untuk bulan ini, mumpung besok kantor juga libur, Am akan buat di rumah saja."(O begitu, padahal ada teman mama datang besok, mama undang untuk lunch bareng kita)“Lain kali ya ma, auuuuch.. ” Dirham meringis kecil.(Kenapa Am?) terdengar suara khawatir dari mamanya di seberang.“Nggak apa-apa ma, cuma kesandung kaki meja.” Dirham meringis karena tanpa sengaja tangannya terkena jahitan lukanya.(Ya sudah, mama mau siapkan air hangat untuk papa, kalau ada waktu harus pulang kesini, rumah sepi banget, mama kesepian, cepat menikah biar anak-anak kamu nanti bisa meriuhkan rumah kita)Dirha

    Last Updated : 2021-06-21
  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Bantu aku pakai baju

    Dirham masih terpukau dengan permintaan gadis didepannya. Sungguh permintaan yang luar biasa. Sangat diluar dugaannya, sesederhana itu yang diminta?“Ayo, aku bantu kekamar mandi.”“I-iya.”Dinar memapah lelaki itu berjalan, setelah sampai dalam, Dinar terdiam tidak tahu mau berbuat apa.“Keluarlah, aku bisa buka sendiri, tapi nanti saat selesai tolong bantu aku, aku janji tidak akan menyentuhmu.” Dinar mengangguk lalu keluar, dia menuju lemari pakaian Dirham dan mengambil bawahan dan dalaman yang diminta.“Di, aku sudah selesai.” laung Dirham dari dalam kamar mandi, dia sudah menyelesaikan urusannya disana.“Iya sebentar.” Dinar menutup matanya, sambil meraba-raba mendekat kearah Dirham yang berdiri membelakanginya tadi sekarang sudah menghadap ke arahnya.“Hahahaha, aku pakai handuk lah,”Dinar membuka matanya, dia menunduk karena malu, dipukul kepalanya

    Last Updated : 2021-06-22

Latest chapter

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Ending: Pengantin Veteran

    Suara nyanyian burung kenari dan debur ombak berselang-seling membangunkan tidur pulas Dirham. Pria itu membuka matanya dan melihat jam di ponsel, sudah jam 5 pagi. Ia bangun dan menatap pada wajah ayu wanita yang masih tertidur pulas di atas lengannya. Dirham bangun dari tempat tidur dan mengalihkan kepala sang istri. Ia melangkah menuju ke kamar mandi. Membersihkan diri sebentar dan menunaikan kewajibannya. Lima belas menit berlalu tapi tidak ada tanda-tanda Dinar akan bangun, pasti wanita cantik itu kelelahan melayani keinginan suaminya yang tidak pernah jemu. Dinar baru dibiarkan tidur hampir jam 1 pagi.“Eungh …” Dinar menggeliat ketika merasakan tidurnya terganggu. Kantuknya tidak dapat lagi dinegosiasi, suaminya yang perkasa membuatnya hampir tidak bisa berdiri tadi dini hari, hingga ke kamar mandi harus digendong.Melihat istrinya tidur dengan mulut terbuka, membuat Dirham tertawa.'Kenapalah kamu itu sangat m

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra Part: Malam Panjang Kita

    Mature contentDinar mencoba mengimbangi permainan lidah nakal sang suami, dan seperti selalu, Dirham selalu tidak bisa ditebak arah permainannya.“Mas, engh …” satu lenguhan keluar dari bibir mungil sang istri tatkala bibir Dirham mulai turun menjelajahi leher putih dan menyesap serta melumat dengan sesapan-sesapan kecil dan panas meninggalkan beberapa jejak kemerahan si sana. Jemari tangan Dinar meremas rambut Dirham menyalurkan hasratnya yang mulai bangkit.Dirham membawa istrinya ke atas tempat tidur dan menjatuhkannya, ia merasa celananya sesak karena miliknya mengeras sejak mereka turun dari mobil tadi. Membayangkan Dinar yang mendesis nikmat di bawah tubuhnya saja membuat pria itu langsung bergairah.Dirham membuka blouse istrinya, sementara Dinar memberi akses pada sang suami untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Ia juga menarik keluar baju pria yang menjadi tempat ia mencurahkan segal

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Papa Masih Ngompol Malam

    “Mas! Anak-anak dengar tuh.” Dinar mencubit pinggang suaminya.“Dengar apa itu, Bunda?” Ruby memang kritis pemikirannya, selalu ingin tahu apapun yang didengar oleh telinganya.“Tidak ada apa, Sayang. Ruby nanti kalau bobo sama Oma dan Opa jangan rewel tau.” Dinar berpesan pada putrinya.“Kakak kan udah gede, pesen itu buat adik kali, Bunda.” Dirham tertawa mendengar kalimat pedas dari putrinya, ngikut siapalah itu, pedas kalau ngomong.“Adik uga udah pintal kok, pipis malam aja udah kaga pelnah.” Abizaair tidak mau ketinggalan.“Jelas dong, Adik udah mau 4 tahun, mana boleh pipis malem. Kasihan yang bobo sama adik kalau kena pipisnya.”Ujar Dirham pula, ia membawa mobil dalam kecepatan sedang.“Papa pelnah pipis malam-malam?” pertanyaan dari sang putra membuat Dinar terbatuk-batuk.“Pernah dong, tanya sama Bunda tuh. S

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Anak-anak Rindu Oma

    Dirham menatap istrinya, ia merasa heran mendengar ucapan dari gadis di depannya itu.“Sada, maksudnya apa? Kami tulus lho membantu kalian.” Dinar meminta Sada untuk menjelaskan penolakannya tadi.“Loli, ajak adik-adik ini bermain dengan Ruby.” Dinar memanggil Loli.“Iya, Bu. Ayo adik. Ada temannya di sana.” Loli datang dan memanggil adik-adik Sada untuk menuju ke halaman samping.“Pergilah, nanti Mbak panggil kalau mau pulang.” Baim dan Zahra mengangguk dan mengikuti langkah Loli.“Begini, Pak. Saya tidak enak kalau harus menerima kebaikan bapak dan ibu cuma-cuma.” Dinar tersenyum, ia mengerti apa maksud dari Sada. Ia masih ingat dulu Sada tidak pernah mau menerima uang secara cuma-cuma, ia harus bekerja sebelum menerima uang dari orang lain.“Tapi ini kan beasiswa. Namanya beasiswa pasti tanpa syarat. Kecuali beasiswa prestasi.&r

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Bertemu Sada

    “Mbak Dinar!” Dinar langsung berdiri dan memeluk gadis itu dengan mata berbinar, gadis yang ingin ditemui ternyata sekarang ada di depannya. Sada membalas memeluknya.“Kamu kerja di sini?” Dirham bertanya pada Sada, gadis yang dulu pernah menjadi orang kepercayaannya untuk mengantar dan menjemput Dinar waktu mereka belum menikah.“Iya, Pak. Saya kerja di sini? Bapak sekeluarga liburan?”“Ayo, duduk. Kita bisa cerita-cerita. Adik-adik kamu pasti sudah besar sekarang.”Dinar menyentuh lengan Sada.Gadis itu tersenyum tapi menggelengkan kepalanya.“Saya masih kerja, Mbak. Mana bisa duduk-duduk di sini. Adik saya sudah sekolah, kelas 6 SD sama kelas 4.”“Kamu tidak narik ojol lagi?” Dirham bertanya sambil mengambil sebotol air mineral di atas meja. Dibuka tutupnya dan diberikan pada sang istri.“Sore jam 4 setelah pul

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Ke Pantai

    “Sayang, Sorry Papa sama bunda ketiduran tadi. Sekarang ajak adik tunggu di depan, ya?”Dirham mengusap kepala putrinya. Ruby mengangguk dengan cepat. Ia memanggil sang adik sesuai pesan papanya.Sementara Dirham kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Dinar baru saja selesai memakai selendang pashmina kegemarannya. Ia menyembur parfum lalu mengoles bibirnya dengan lipstik berwarna nude.Pelukan hangat Dirham dari belakang membuatnya sedikit menoleh.Dirham mendekap erat tubuh ramping istrinya, wangian aroma yang selalu segar pada penciumannya ia hirup dalam-dalam.“Jangan cantik-cantik, nanti ada yang naksir.”“Ruby bilang apa?”Dinar mengusap lengan sang suami yang melingkari perutnya.“Minta jalan-jalan ke pantai. Kita gerak sekarang. Kasihan anak-anak, ngambek katanya nungguin kita lama dari tadi.”“Papanya sih suka lama-lam

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Sensasi Jakuzi

    Mature content “Sayang, sabar.” Dinar mengacuhkan kalimat suaminya, entah kenapa sejak ia masuk ke dalam kamar, hasrat seksualnya naik tiba-tiba. “Mas, aku tidak bisa sabar lagi.” Dinar langsung menyerang Dirham dengan ciuman-ciuman panas, Pria itu bergerak mundur dan masuk dalam kotak kaca, ia membalas setiap lumatan dan sesapan bibir istrinya. Tangannya menahan tengkuk Dinar agar ciuman panas dan dalam mereka tidak terlepas. Bagian bawah tubuh Dirham sudah berdiri mengeras di dalam celana chino-nya. Begitu juga Dinar ia merasakan denyutan yang semakin menggila di bawah sana. Ia merapatkan kedua kakinya menahan rasa juga keinginan. Pria itu menarik dress istrinya lalu dilepaskan menyisakan penutup bagian dalam saja semakin membuat hasrat Dirham bergelora menatap tubuh indah yang tidak berubah dari awal mereka bersama, Dinar juga tidak tinggal diam, ia menarik turun celana sang suami, matanya membulat saat tangannya meremas sesuatu yang sudah menge

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Kamar Mandi Surprise

    “Iya, ini Ruby. Yang saya kandung waktu masih di sini dulu, Mak. Ini Abizaair adik dia. Ini Loli pengasuh mereka. Ayo sayang, Salim sama Nek Marni.” Mak Marni manggut-manggut dengan mata berkaca-kaca. Terharu ternyata masih diberi kesempatan bertemu dengan majikannya yang baik seperti Dinar dan Dirham.“Saya kaget waktu Masnya menghubungi saya, untuk membantu membersihkan rumah ini.”“Ini semua juga buat saya kaget, Mak. Suami saya selalu memberi kejutan.” matanya memandang pada Dirham yang membaringkan Ruby di atas sofa.“Nak Loli, mari saya tunjukkan kamar untuk tidurkan nak Abizaair.” Mak Marni membawa Loli ke kamar yang memang disediakan khusus untuknya dan anak-anak.“Mas, sebaiknya Ruby juga dipindahkan sekali, lagian mereka juga sudah makan tadi di bandara, biarkan mereka istirahat dulu.”“Iya, aku juga ngantuk. Padahal baru jam 1 siang.”

  • Dendam Birahi Penakluk Hati   Extra part: Mengenang Masa Lalu

    Mendengar kalimat dari staf itu membuat wajah Rosy pucat seketika. Jadi pria yang begitu mempesona dan sesuai dengan impiannya adalah pemilik Cafe tempatnya bekerja. Istrinya juga berada di sini dan terlihat sangat saling mencintai. Ada rasa malu terselip dalam hatinya tapi rasa terpesonanya masih menguasai perasaannya. Pria yang sangat luar biasa, sudah tampan mempesona dengan postur tubuh sempurna kaya rasa dan romantis. Wanita mana saja pasti akan bertekuk lutut di depannya. Sungguh beruntung wanita yang sudah berhasil menjadi istrinya.“Kamu staf baru ya, tidak tahu kalau itu adalah owner Cafe, itu bos kita. Istrinya sangat baik, ramah dengan siapa saja.” tambah pekerja itu memuji istri bosnya. Sejak bekerja di sini, ia baru tiga kali bertemu dengan istri bos, Dinar tidak segan-segan memberi contoh jika staf baru tidak tahu cara mengerjakan tugasnya.“Mm, i-iya. Gue staf baru.”“O, pantas saja tidak ken

DMCA.com Protection Status