Share

Part 75. Ayah

“Mom tidak akan melakukan hal kejam seperti itu, Paman! Jadi, jangan menghasutku dengan sesuatu yang tidak masuk akal seperti itu.” Sebisa mungkin aku menyanggah pernyataan paman ini. Di akalku, mana mungkin ada seorang ibu yang tega memberi anaknya kutukan? Lagi pula, dari yang kulihat, Mom sangat menyayangiku. Terbukti dari perlakuannya saat ada bencana yang dihadapi.

“Tapi itulah kenyataannya, Dav! Pendar itu adlah kutukan untukmu. Kau boleh tidak memercayaiku, tetapi memang begitulah adanya. Kau tidak bisa mengelah dari kenyataan yang ada.” Paman Davian masih tetap bersikeras bahwa aku dikutuk. Entahlah ... aku seakan tidak memercayai dengan semua ini.

Kutukan adalah hal jahat yang bisa merusak kehidupan. Pun dengan jalan yang dilalui oleh yang dikutuk. Tak ada hal baik yang bisa dibanggakan daripadanya. Jadi, jika memang aku telah dikutuk sejak awal, kenapa aku harus menerimanya? Apa aku sangat pantas menerima ku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status