Beranda / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / 66. Sama-sama Terpenjara tetapi Berbeda

Share

66. Sama-sama Terpenjara tetapi Berbeda

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 07:45:06
"Ada apa?" tanya Kenzie pada Nanda. Sejenak dia menatap ke arah putranya, yang terpenjara dalam sebuah sel khusus.

"A-aku … aku tidak bisa menjaga Haiden, Paman. Dia mengancam ku terus," adu Nanda, segera bersembunyi di belakang tubuh Kenzie, berlindung karena dia benar-benar takut pada sosok Haiden yang sekarang.

Awalnya, Nanda heran kenapa Haiden dipenjara oleh Kenzie. Dia merasa ada yang salah dengan daddy dari bos-nya, karena alih-alih membiarkan Haiden pergi mencari Lea, Kenzie malah mengurung Haiden. Apa Kenzie tak peduli pada Lea? Yah, awalnya Nanda berpikir begitu.

Namun, sekarang dia paham kenapa Haiden di penjara karena Haiden terlalu berbahaya bila dilepas.

Kenzie menghela napas lalu mendekat pada jeruji besi. "Daddy sudah mengerahkan anak buah Daddy untuk mencari Azalea. Jadi tolong, tenangkan dirimu," ucap Kenzie dengan nada pelan dan lembut, berupaya membuat Haiden menenang.

Hal yang dia takutkan adalah Haiden kembali menjadi sosok monster mengerikan di jalanan.
CacaCici

Yuk, MyRe, kencangin Gems-nya supaya novel kita makin kece badai. Oh iya, Semoga MyRe suka dengan bab ini. Ayo dong, MyRe, yang belum kasih komentar di kolom review untuk segera menurunkan komentar imutz nya dari kayangan. IG:@deasta18

| 30
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Eka kikio
thanks God, rekq msh punya hati nurani... kuat2 makle sampe werewolf dedenmu datang memusnahkan orion onion oring origami... dan aku msh geram sm daddy kenzie..kemusuhan pokokx..
goodnovel comment avatar
Qthree Say
Orion jodohin saja sama adiknya Lea, Arumika dari sifatnya kayaknya cocok
goodnovel comment avatar
Poe3
gak sabar kang monsteria deden ketemu sm kan minion...pasti seru pertarunganny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dekapan Dingin Suami Panas   67. Kebebasan untuk Penyelamat

    "Sudah dua hari putra kita terkurung, tanpa makan sama sekali. Apa kamu tidak sedikitpun kasihan pada Haiden, Mas?" Moza berucap lirih, menatap suaminya dengan genangan air mata yang telah memenuhi pelupuk. Kenzie menatap lembut pada istrinya. Dari pancarannya ada raut kesedihan dan ke khawatirkan. "Maafkan aku, Moza. Aku hanya bisa melakukan cara ini supaya putra kita tidak memberontak." "Aku ibunya, Mas. Aku tidak bisa melihat Haiden seperti ini!" Moza memekik, bersamaan dengan air mata yang meluruh jatuh dari pelupuk. "Putraku hanya diberikan air minum. Dia tidak makan selama dua hari ini. Di dalam rumah yang mewah ini, putraku dikurung dan diasingkan. Kenapa? Kenapa kita tidak membiarkan Haiden bebas, Mas?" "Terlalu beresiko dan berbahaya. Haiden sedang dikendalikan kemarahan, dia tidak mengenali kita dan mungkin juga istrinya. Jika kita membiarkannya bebas, dia akan berkeliaran lalu melenyapkan siapapun." Kenzie mendekat pada istrinya lalu menarik wanita yang sangat ia cintai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dekapan Dingin Suami Panas   68. Perutku Kram

    "Tuan muda Haiden kabur dari ruang tahanan, Tuan besar," lapor salah satu penjaga pada Kenzie, tak menemukan Haiden berada dalam selnya. Kenzie langsung berdiri, wajahnya bingung bercampur panik. Tidak mungkin Haiden bisa kabur begitu saja. Putranya sudah tak bertenaga, juga dalam keadaan di rantai dan dikurung. Kecuali ada yang membebaskan. "Ziea." Reigha memangil istrinya, kebetulan sedang lewat. Ziea menoleh pada suaminya, akan tetapi setelah itu buru-buru beranjak dari sana. Melihat itu, Reigha menghela napas secara pelan. Kenzie juga memperhatikan putrinya, mencurigai jika Ziea lah yang membebaskan Haiden. "Daddy tak perlu khawatir. Haiden mendengarkan perkataan Ziea dan dia tidak akan melakukan apapun selain membawa Lea pulang," ucap Reigha untuk menenangkan ayah mertuanya. "Aku akan menyusul Haiden," lanjut Reigha. Kenzie menganggukkan kepala, tersenyum getir pada Reigha. "Maaf karena membebani mu, Nak." "Tidak sama sekali, Daddy." Reigha berkata pelan, setelah itu se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dekapan Dingin Suami Panas   69. Tebasan Kematian

    Cup' Haiden meraup bibir Lea, melumatnya dengan kasar dan penuh nafsu. Lea begitu kaget karena Haiden menciumnya secara tiba-tiba–di depan Orion dan anak buahnya. Namun, Lea tidak berani memberontak dan menolak, dia bisa merasakan kemarahan yang nyata dari suaminya. Mata Lea dan Haiden bertabrakan, sehingga membuat Lea buru-buru membalas ciuman tersebut. Tatapan Haiden sangat menyeramkan, terlihat guratan kemarahan yang dilayangkan pada Lea. Dan ketika Lea membalas ciuman Haiden, barulah sorot mengerikan itu hilang. "Bajingan!" teriak Orion marah. Dia bangkit kemudian melayangkan tinju pada Haiden. "Aku saja belum pernah menciumnya. Berani sekali kau, Jerk!" makinya, mengangkat tinju untuk memukul Haiden. Akan tetapi …- Bug' Haiden menendangnya dengan gerakan yang cepat dan tak terbaca oleh Orion. "Argk." Orion terhempas ke lantai, lagi-lagi bagian belakang kepalanya terbentur pada marmer. Orion menahan sakit kemudian memperhatikan sosok pria tinggi tersebut dengan w

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dekapan Dingin Suami Panas   70. Bunuh Semua–Jangan!

    Setelah mengumpulkan para maid, mereka disuruh bersimpuh di depan tubuh Orion yang terbakar dan kepala Orion diletakkan menghadap mereka. Tubuh para maid gemetaran, tak kuat melihat kepala tuan mereka yang terletak di hadapan mereka. Sedangkan tubuh sang tuan, terbakar. Kengerian itu berlangsung secara terus-terusan. Haiden membunuh satu persatu anak buah Orion, kemudian membakarnya dihadapan para maid–sama seperti Orion yang terbakar. Lea semakin mual dan pusing, aroma tubuh yang terbakar terasa menyengat dan menusuk indra penciumannya. "Siapa dari kalian yang memaksa istriku memakai baju sialan itu, Humm?!" dingin Haiden, menatap satu persatu para maid yang duduk di lantai–manik menyala dan tajam. Pada maid yang menunduk takut, reflek melebarkan mata. Mereka saling bersitatap karena terkejut. I-istri? Apa maksud tuan mengerikan ini adalah Lea-- perempuan yang ingin dinikahi oleh tuan mereka? "Jawab!" geram Haiden, akan tetapi tak ada yang berani bersuara. Mereka menunduk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dekapan Dingin Suami Panas   71. Yang dianggap Kotor

    Kelopak mata seorang perempuan terbuka, akan tetapi kembali terpejam ketika menyadari banyak orang di ruangan ini. Mereka bukan orang yang Lea suka, oleh sebab itu Lea memejamkan mata. Dia takut berhadapan dengan orang-orang tersebut–tak lain adalah tante dan sepupu suaminya yang perempuan. "Alah, palingan setelah dia bagung, Haiden akan menjatuhkan talak padanya." Suara tante Haiden terdengar. Dia orang yang sama dengan orang yang menanyakan kapan Lea hamil. Mata Lea terpejam lebih kuat, dan tangannya mencengkeram kuat sprei, mulai cemas dan takut. Pasti mereka akan mengatakan hal-hal yang tidak baik tentang Lea. "Bayangkan saja, dia diculik oleh mafia yang menyukainya, dan tiga hari tinggal bersama dengan si penculik. Tidak mungkin mafia itu tidak meniduri Lea. Ck ck ck, mereka pasti sudah melakukan hubungan badan. Dan Lea-- entah dia dipaksa atau suka rela, dia sudah tidak pantas untuk Haiden. Dia sudah kotor dan hina," ujar orang yang sama, nadanya pelan dan terkesan ketus.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dekapan Dingin Suami Panas   72. Permintaan Ibu Mertuaku

    Haiden mendekat ke arah Lea yang duduk di tepi ranjang, menghadap balkon dan membelakanginya. "Azalea," panggil Haiden rendah, nadanya serak dan pelan–pertanda jika keadaannya belum pulih. Lea tersentak saat mendengar suara lemah suaminya memangilnya, lamunannya buyar. Lea buru-buru menoleh ke sebelah, mendapati suaminya berdiri di sana. "Mas Haiden," sapa Lea pelan, secara ragu-ragu menarik bibir untuk membentuk sebuah senyuman. Lea berusaha terlihat ceria, akan tetapi maniknya menyemburkan kesedihan yang terlihat jelas. Lea larut dalam pikirannya setelah ditinggal oleh Ziea. Dia terus saja memikirkan ucapan tante dan sepupu suaminya. Bisa saja Lea bercerita pada Ziea mengenai ucapan para tante sahabatnya tersebut tentang dirinya. Akan tetapi-- mereka akan semakin punya jalan untuk merendahkan Lea. Mereka akan menganggap Lea memanfaatkan Ziea, apa-apa selalu meminta bantuan pada Ziea dan ketergantungan pada Ziea. Lea lelah dengan semua hinaan yang dilempar keluarga suaminy

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dekapan Dingin Suami Panas   73. Perlakuan Jahat Keluarga Suami

    "Ta-tapi … kamu jangan tinggalkan Haiden yah …" Mendengar permintaan ibu mertuanya tersebut, hati Lea berdenyut sakit. Di sisi lain, Lea khawatir semua orang memintanya meninggalkan Haiden, akan tetapi di sini ibu mertuanya malah khawatir Lea lah yang akan meninggalkan Haiden. Lea langsung menggelengkan kepala. Sedikitpun tak terlintas dipikiran Lea untuk meninggalkan suaminya–hanya karena dia melihat kejadian mengerikan itu. Lea memang takut, dan secara personal Lea masih merasakan ketakutan itu. Tak bisa ia pungkiri, kejadian itu menghantui Lea. Cara Haiden menebas kepala Orion, masih terekam jelas di kepala Lea. Belum lagi saat Haiden menusuk mata anak buah Orion dengan pedang panas. Semuanya-- Lea ingat dengan baik. Akan tetapi, Lea tidak akan meninggalkan Haiden hanya karena alasan itu. Sudah Lea katakan, dia akan terus mencintai Haiden meskipun Haiden seorang monster. Selagi Haiden tetap mencintai Lea dan tak berselingkuh, Lea tidak akan meninggalkan Haiden. "Aku tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dekapan Dingin Suami Panas   74. Suamiku Tidak Senang?

    Setelah dokter pergi, Lea langsung menyambar novel. Dia sengaja untuk mengindari Haiden, dia takut menghadapi suaminya. Lea tersenyum perih, merasa dirinya telah gila dan jahat. 'Harusnya berita kehamilanku membawa kebahagiaan, harusnya aku senang karena sebentar lagi aku akan menjadi ibu, harusnya aku bahagia karena mengandung anak dari pria yang kucintai. Tapi-- aku malah sedih, aku takut, aku cemas dan … aku rasa aku akan menjadi gila dalam waktu dekat.' batin Lea, di mana dia ingin menangis akan tetapi ia tahan karena mendengar sebuah langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Haiden kembali ke kamar, setelah sebelumnya mengantar dokter. "Besok, Mama dan Papa akan aku bawa ke sini untuk bertemu denganmu," ucap Haiden, meletakkan botol vitamin dan pil di atas nakas. "Iya, Mas," jawab Lea seadanya, menganggukkan kepala tanpa mau bersitatap dengan suaminya. Dia pura-pura sibuk membaca novel, padahal pikirannya kemana-mana. Jantung Lea berdebar kencang, punggungnya panas akan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Dekapan Dingin Suami Panas   232. Ekstra Part (ZeeNdi Pradebut)

    "A-apa? Aku dijodohin sama Papa?" Kaget dan panik Nindi. "Udah. Kamu mandi dulu. Nanti Mama bicarain ke kamu." Setelah sampai di kamar putrinya, Lachi mendorong Nindi masuk ke dalam kamar–menyuruh putrinya untuk segera mandi. *** "Jadi bagaimana? Masih ingin menikahi putri Paman?" tanya Danzel, di mana saat ini dia sedang berbicara dengan anak dari salah satu temannya lamanya di dunia bisnis. Sejak dulu pemuda ini sudah mendatanginya dan mengatakan keinginannya untuk memperistri putranya. Dulu, Danzel menertawakan karena anak ini masih remaja labil. Tapi meski begitu, dia menganggukkan kepala–setuju jika pria ini menikahi putrinya di masa depan. Sejujurnya Danzel tak terlalu serius dan menganggap itu hanya candaan ssmata. Danzel merasa anak ini tak akan bertahan lama dalam rasa sukanya pada Nindi. Dari remaja hingga dewasa–tak mungkin pria ini tak menemukan perempuan lain di luaran sana. Intinya, Danzel tak yakin jika pemuda ini bertahan dalam hal menyukai putrinya. Namu

  • Dekapan Dingin Suami Panas   231. Ekstra Part (ZeeNdi pradebut)

    Saat ini Nindi berada di kontrakan kecil miliknya. Hidupnya berubah drastis setelah empat bulan terakhir ini. Dia menjalani hari-hari penuh dengan kekurangan, dia berusaha bertahan di era miskin yang melanda dirinya karena ingin hidup mandiri seperti ibunya saat muda dulu. Neneknya bilang ibunya seorang perempuan mandiri yang tak pernah mengandalkan kekayaan orangtuanya. Nindi yang selama ini berfoya-foya dengan uang ayahnya, merasa tersindir. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk hidup sendiri. Dia memisah dari keluarga Adam, mencari pekerjaan secara mandiri di perusahaan lain, dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan ekonomi yang serba kurang. Bagi Nindi ini cukup sulit karena dia terbiasa hidup penuh kemewahan. Namun, sejauh ini, Nindi menikmati kehidupan barunya. Derrttt'Nindi meraih handphone di atas meja nakas, samping ranjang kecil miliknya. Dia langsung mengangkat telepon dari sahabatnya, Clara. "Iya, Ra?" ucap Nindi, satu tangan menempelkan ponsel ke telinga, satu la

  • Dekapan Dingin Suami Panas   230. Extra Part (ZeeNdi Pra Debut)

    "Lihat penampilanmu sekarang, nggak terurus, buruk dan … harus aku akui, kamu jelek banget." "Yang penting aku masih hidup." "Iya, masalahnya, siapa yang mau pacaran sama kamu kalau kamu bentukannya begini, Nindi." Mendengar nama itu, seorang pria yang sedang menunggu pesanannya segera menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dia bisa melihat dua perempuan sedang duduk bersama, satu perempuan berpenampilan rapi dan satu lagi terlihat seperti gembel. Perempuan gembel itu-- rambutnya berminyak, wajah kusam, pakaian tak disetrika, dan sandal jepit yang dia kenakan sudah diikat tali plastik. Sepertinya sandalnya putus, dan dia mengakalinya dengan tali plastik. Diam-diam pria itu mengambil potret si perempuan gembel tersebut, setelah itu mengamati potret yang ia ambil dengan sangat serius. Sejujurnya meskipun berpenampilan gembel, perempuan ini masih tetap cantik. Hanya saja-- bukankah perempuan ini berasal dari keluarga terpandang, kenapa penampilannya seperti gembel? Apa pamannya–a

  • Dekapan Dingin Suami Panas   229. Ending

    "Apa mereka sedang menggunjing istri yah?" timpal Ziea, membuat semua orang menoleh padanya. "Ahahah, tidak mungkin, Ziea." Serena tertawa dengan anggun, menatap lucu pada Ziea. "Positif thinking, pasti membahas mobil. Para pria kan suka begitu," tebak Lea, kali ini mendapat anggukkan dari yang lainnya karena itu masuk diakal dan mereka setuju. "Ah ya ampun!! Pria yang pake kemeja hitam, ganteng sekali." Lea senyum-senyum manis. "Kak Deden?" Ziea memicingkan mata, mendapat anggukan dari Lea. "Tampan kan?!" Lea menaik turunkan alis. "Aduh. Tobat, Lea, tobat! Kamu sudah tua, Sayang!" Ziea mengomeli Lea, tetapi Lea tidak peduli–tetap memuji ketampanan suaminya. "Ada Alana loh di sini. Kamu tidak malu?" "Enggak apa-apa, Aunty. Alana sudah biasa kok," jawab Alana santai. "Pantas anteng, ternyata sudah biasa." Serena tertawa kecil. "Itu adek Kak Zana kan?" bisik Kanza pelan pada Anna, menatap seorang pria yang baru masuk. Pria itu tinggi, berpenampilan rapi dan p

  • Dekapan Dingin Suami Panas   228. Obrolan Pria Es

    *** Ethan memasuki rumahnya dengan langkah cool. Hari ini dia pulang lebih cepat dari kantor karena orangtua dan mertuanya sayang ke rumah. Keluarga yang lain juga akan datang, untuk menjenguk Alana yang sedang hamil. Sebenarnya ini kebiasaan keluarga Mahendra yang sangat kekeluargaan. Namun, karena daddynya tak mau kalah dan pada akhirnya yang lain ikut-ikutan. Jadilah hari ini mereka semua datang ke rumah ini. Ah, kakaknya juga datang. Namun, Samuel lebih dulu sampai ke sini dibandingkan Ethan yang merupakan tuan rumah. "Nyonya ada di mana?" tanya Ethan pada salah satu maid, ketika maid itu tergesa-gesa keluar dari sebuah ruangan lalu memberi hormat padanya saat melewatinya. Maid tersebut terlihat panik, segera menyembunyikan buku nyonya-nya ke belakang tubuh. "Ah-- itu, Tuan, Nyonya di-di halaman belakang bersama keluarga." "Humm." Ethan berdehem singkat. "Apa yang kau sembunyikan? Perlihatkan sekarang!" titah Ethan kemudian. Maid tersebut dengan ragu memperlihatkan buku

  • Dekapan Dingin Suami Panas   227. Masa Lalu

    "Ngapain kamu ke sini?" tanya Alana, melayangkan tatapan tajam ke arah seorang laki-laki. Karena mendapat laporan dari maid–ada seorang pria di depan gerbang rumah, Alana langsung ke sana untuk memeriksa. Alana sejujurnya malas, akan tetapi dia tak ingin membuat keributan. Dia takut pria itu nekat ke dalam atau Ethan tiba-tiba pulang dan salah paham pada si pria itu. Jadi lebih baik Alana turun tangan. "Alana, akhirnya kau bersedia menemuiku." Pria itu begitu senang setelah melihat Alana datang. Dia tersenyum lebar, layaknya seseorang yang telah menemukan berlian langka di dunia. Pria itu mendekat tetapi Alana mundur. "Ck, kamu ngapain datang ke sini, Hendru?!" ketus Alana, menatap sinis dan tak suka pada Hendru. Alana sudah muak dengan Hendru karena pria ini sangat mengganggunya. Hendru meninggalkan kenangan buruk bagi Alana, tetapi pria ini muncul dengan gampangnya dihadapannya, tanpa merasa bersalah sedikit pun atau tak malu sama sekali. "Aku ingin meminta maaf pa

  • Dekapan Dingin Suami Panas   226. Berani Memanggil Mas

    Alana terdiam di depan pintu ruangan Ethan. Dia sudah membuat kopi untuk Ethan akan tetapi dia tak berani untuk mengantarnya akibat dia … memanggil Ethan dengan embel-embel 'mas. Dia melakukannya tanpa sadar dan sekarang dia sangat malu. "Tapi sepertinya Kak Ed juga tidak sadar kalau tadi aku memangilnya Mas," gumam Alana pelan, mengenal napas pela untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia membuka pintu ruangan Ethan dan langsung masuk. "Ini kopinya, Kak," ucap Alana pelan, meletakkan kopi di dekat suaminya. Ethan mendongak, sejenak mengamati wajah cantik istrinya lalu tiba-tiba menyunggingkan smirk tipis. "Aku suka." Alana mengerutkan kening, "tapi Kak Ethan belum mencoba kopinya," jawabnya bingung. "Aku suka dipanggil mas olehmu," lanjut Ethan, berhasil membuat pipi Alana memerah dan terasa panas. 'Astaga, jadi Kak Ed sadar? Hah, kok jantungku berdebar-debar kencang? Apakah ini tanda-tanda …- tidak!' Alana langsung membalik tubuh, meletakkan tangan di dada untuk merasakan

  • Dekapan Dingin Suami Panas   225. Hal yang Aneh

    "Ugh, Kak Ethan sangat tampan!" gumam Alana pelan, senyum malu-malu ketika melihat suaminya turun dari mobil. Pipinya panas, menyembulkan semu merah yang mempercantik wajahnya. Melihat Ethan berjalan ke rumah, jantung Alana berdebar kencang. Dia segera beranjak dari sana, berjalan buru-buru dan kembali ke tempat semula. "Nyonya, ke-kenapa anda kembali ke sini? Nyonya tidak ingin menyambut Tuan yah?" tanya salah satu maid, cukup bingung karena Alana berlari kecil dari pintu utama. Bukankah seharusnya Alana membukakan pintu untuk suaminya dan menyambutnya? "Ekhm." Alana berdehem singkat, melirik maid dengan wajah datar, "untuk apa?""Jadi … kenapa kami disuruh memantau Tuan, Nyo-Nyonya?" bingung maid tersebut. "Ck." Alana berdecak, "kalian saja yang menyambutnya. Sana sana."Para maid segera beranjak dari sana, menyisakan Alana di ruangan tersebut. Alana meraih novel di atas meja kemudian menutup ke wajah, dia kembali tersenyum malu-malu–mengingat paras Ethan yang sangat tampan.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   224. Kau Tidak dilepas Tetapi dijadikan Mainan

    Mata Tia melebar mendengarkan perkataan Ebrahim. Dia mulai panik dan muali takut. "Ta-tapi … Alana jahat padaku, dan Tuan Ethan melakukan hal buruk padaku, Tu-Tuan Ebrahim," ucap Tia dengan nada gemetar, "anda terkenal baik dan selalu berpihak pada kebenaran." "Dan kebenarannya, kau berencana mencelakai adikku. Aku berniat merebut suami adikku, dan kau menusuk adikku dari belakang," jawab Ebrahim santai, "sekarang kutanya padamu, kau ingin mati di tanganku atau tetap hidup lebih lama dalam lingkar penderitaan yang Ethan ciptakan untukmu." Deg deg deg' Mata Tia melebar, reflek mundur bahkan berakhir terjatuh ke lantai karena lemas dan drop mendengar ucapan Ebrahim. Dia kira dia selamat bila meminta bantuan Ebrahim, akan tetapi status hidupnya malah diperjelas–hanya sebatas mati dan menderita. "Ku sarankan kau memilih Ethan, siapa tahu kau berobat dan Ethan melepasmu," ucap Ebrahim dengan menyunggingkan smirk tipis. Dia sedang menjebak perempuan ini. Faktanya, sekalipun Tia berub

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status