Home / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / 222. Dia yang Tak Tahu Diri

Share

222. Dia yang Tak Tahu Diri

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-03-10 22:36:01
"Hueeek …."

Alana mengeluarkan isi perutnya dan mengenai pakaian Ethan. Setelah memuntahi suaminya, Alana terlihat begitu panik. Ethan ingin ke kantor, pria ini sudah sangat rapi dan hanya tinggal mengenakan tuxedo. Namun, Alana malah memuntahi kemeja Ethan–mengenai celana pria itu juga. Ba-bagaimana jika Ethan marah?

Alana menjauh dari Ethan, menutup mulut sambil menatap Ethan dengan mata membelalak. "Ma-mag … hueeek …." Alana berniat meminta maaf akan tetapi dia kembali muntah.

Ethan menghampiri Alana kemudian menggiring perempuan itu ke kamar mandi. Setelah di sana, Alana kembali muntah di wastafel. Ethan tetap di sana, memijat tengkuk istrinya. Ethan juga membantu istrinya untuk membersihkan wajah. Setelah itu, menawa Alana keluar–mendudukkan Alana di atas ranjang.

"Berbaringlah," ucap Ethan lembut.

Alana menggelengkan kepala, "aku mau ganti pakaian, Kak. Ugh …-" Alana menutup mulut.

"Kau mau muntah lagi?"

Alana menganggukkan kepala. "Parfumnya … iyuhhh banget!
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Juliana Kasmin
caci up lagi donk
goodnovel comment avatar
Qthree Say
menurut saya enggak, sudah pas ,Tia itu dibutakan cinta, ia merasa dicintai Ethan, dia mulai mempercayai kehaluan nya, posisinya sbg asisten membuatnya mampu untuk melakukan hal2 yg disebutkan Luke. ...
goodnovel comment avatar
Kholifah Faruq
karatker tia ini terlalu dipaksakn kykny thor.. meskipun posisi dia sebagai antagonist ,ttp aja karakter dia dsni cuma asisten ,bukan orang yg puny power ky keluarga mahendra atau azam atau selevel mereka, kaya anak ceo gitu..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dekapan Dingin Suami Panas   223. Keadilan?

    "Lalu kenapa dia sok-sokan memecatku?" teriak Tia dengan nada menggelegar, melayangkan tatapan marah pada siapapun karena merasa disudutkan oleh mereka semua. "Memangnya siapa yang membayar gajimu?" tanya salah satu manager aktor, menatap aneh pada Tia. Dia kira perempuan ini perempuan naif dan lugu, tetapi mengejutkan-- Tia tak selugu yang mereka lihat. Sebetulnya, semua orang di ruangan ini tahu kenapa Alana memecat Tia, karena mereka sendiri menyaksikan Tia yang berupaya mencari perhatian pada Ethan–setiap kali Ethan berkunjung ke lokasi syuting. Tetapi di sini mereka tak ada yang berani menyinggung karena menghargai Alana yang juga tak menyinggung masalah tersebut. "Aku digaji oleh Tuan Ebrahim Mahendra," jawab Tia angkuh, mengangkat kepala sembari menatap siapapun dengan ekspresi arogan. Semua orang di sana seketika bersitatap, merasa semakin muak serta aneh pada Tia. Hell! Bukannya …- "Kamu sakit?" ucap salah satu aktor, menatap aneh dan sinis pada Tia. "Diam kalian!"

    Last Updated : 2025-03-11
  • Dekapan Dingin Suami Panas   224. Kau Tidak dilepas Tetapi dijadikan Mainan

    Mata Tia melebar mendengarkan perkataan Ebrahim. Dia mulai panik dan muali takut. "Ta-tapi … Alana jahat padaku, dan Tuan Ethan melakukan hal buruk padaku, Tu-Tuan Ebrahim," ucap Tia dengan nada gemetar, "anda terkenal baik dan selalu berpihak pada kebenaran." "Dan kebenarannya, kau berencana mencelakai adikku. Aku berniat merebut suami adikku, dan kau menusuk adikku dari belakang," jawab Ebrahim santai, "sekarang kutanya padamu, kau ingin mati di tanganku atau tetap hidup lebih lama dalam lingkar penderitaan yang Ethan ciptakan untukmu." Deg deg deg' Mata Tia melebar, reflek mundur bahkan berakhir terjatuh ke lantai karena lemas dan drop mendengar ucapan Ebrahim. Dia kira dia selamat bila meminta bantuan Ebrahim, akan tetapi status hidupnya malah diperjelas–hanya sebatas mati dan menderita. "Ku sarankan kau memilih Ethan, siapa tahu kau berobat dan Ethan melepasmu," ucap Ebrahim dengan menyunggingkan smirk tipis. Dia sedang menjebak perempuan ini. Faktanya, sekalipun Tia berub

    Last Updated : 2025-03-13
  • Dekapan Dingin Suami Panas   225. Hal yang Aneh

    "Ugh, Kak Ethan sangat tampan!" gumam Alana pelan, senyum malu-malu ketika melihat suaminya turun dari mobil. Pipinya panas, menyembulkan semu merah yang mempercantik wajahnya. Melihat Ethan berjalan ke rumah, jantung Alana berdebar kencang. Dia segera beranjak dari sana, berjalan buru-buru dan kembali ke tempat semula. "Nyonya, ke-kenapa anda kembali ke sini? Nyonya tidak ingin menyambut Tuan yah?" tanya salah satu maid, cukup bingung karena Alana berlari kecil dari pintu utama. Bukankah seharusnya Alana membukakan pintu untuk suaminya dan menyambutnya? "Ekhm." Alana berdehem singkat, melirik maid dengan wajah datar, "untuk apa?""Jadi … kenapa kami disuruh memantau Tuan, Nyo-Nyonya?" bingung maid tersebut. "Ck." Alana berdecak, "kalian saja yang menyambutnya. Sana sana."Para maid segera beranjak dari sana, menyisakan Alana di ruangan tersebut. Alana meraih novel di atas meja kemudian menutup ke wajah, dia kembali tersenyum malu-malu–mengingat paras Ethan yang sangat tampan.

    Last Updated : 2025-03-14
  • Dekapan Dingin Suami Panas   1. Aku Merindukan Sentuhanmu, Mas

    "Kapan pulang, Mas Haiden?" tanya Azalea Ariva pada suaminya melalui sambungan telepon. Perempuan yang kerap kali disapa Lea tersebut terlihat berseri-seri, berdebar hatinya karena tak sabar menunggu kepulangan suaminya. Tiga bulan semenjak pernikahan, Lea tidak pernah disentuh oleh suaminya. Hanya di saat malam pertama saja Haiden menyentuhnya, setelahnya tak ada lagi sentuhan panas yang menyapa Lea. Yah, suaminya memang sibuk. Sehari setelah menikah, Haiden kembali bekerja. Lalu beberapa hari kemudian, Haiden ke luar negeri untuk mengurus bisnis. Hari terus berlalu dan Haiden semakin larut dalam pekerjaan. Hubungan pernikahan mereka begitu monoton dan cukup dingin bagi Lea yang mendambakan kehangatan dari suaminya. Di saat Haiden tak keluar negeri, Lea hanya bertemu dengan suaminya saat pagi–saat mereka sarapan bersama. Itupun tanpa pembicaraan. Ketika sarapan, Haiden selalu membawa tablet dan terus menatap tablet dengan tatapan serius, hal tersebut membuat Lea tak berani untuk s

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dekapan Dingin Suami Panas   2. Apa Tidurmu Nyenyak Azalea?

    "Azalea." Lea yang sedang mengoles roti seketika mengangkat pandangan. Seperti biasa, pagi harinya selalu diawali dengan sarapan bersama Haiden. Walau pria itu selalu sibuk dengan tabletnya. "Iya, Mas?" tanya Lea seadanya. Tak ingin antusias karena masih mengingat kejadian tadi malam. Dia begitu excited menunggu kepulangan Haiden dari tempat kerja. Dia pikir malam dingin akan menjadi hangat dan penuh cinta. Namun, dia salah besar. Haiden tak mengharapkan hal yang sama dengannya. Dia berakhir tidur, ditemani kepiluan hati serta kehampaan. Sungguh?! Inikah pernikahan indah dan romantis yang Lea impikan? Dia kira setelah berhasil menaklukan Haiden, dia akan menjadi wanita beruntung yang dimanjakan oleh pria ini. Sayangnya itu tak benar. "Roti untukku?" ucap pria itu, menoleh ke arah piring yang masih kosong lalu menatap Lea–isyarat agar perempuan itu memberinya roti. Lea yang sudah selesai mengoles roti dengan selai coklat campur kacang, bahkan ingin mengigitnya, seketika meletakkan

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dekapan Dingin Suami Panas   3. Aku Benar-benar akan Menghukummu Sweetheart

    Hari ini Lea kembali berniat menggoda Haiden. Pernikahan yang masih berusia tiga bulan ini, sudah terlalu dingin. Lea tak ingin membuatnya semakin dingin, dia harus secepatnya menghangatkan hubungan antara dia dan suaminya. Sudah jam delapan malam, Lea telah mengenakan lingerie yang ia beli saat siang tadi. Sejujurnya Lea tak diperbolehkan keluar tanpa izin dari Haiden. Tadi siang dia sama sekali tak izin karena dia merasa tak perlu. Izin tak izin, sepertinya Haiden tak akan peduli untuk saat ini–pria itu hanya peduli pada pekerjaan. Lagipula Lea hanya sebentar, jalan-jalan ke mall untuk menenangkan pikiran sejenak. Tampilannya sudah seksi dan jauh lebih menggoda dari malam sebelumnya. Seperti tadi malam, Lea berias dan mengenakan parfum yang banyak. "Halo, Mas Haiden sayang. Malam ini kamu pulang jam berapa yah kalau boleh tahu?" tanya Lea dengan lembut dan manis. Namun, alih-alih mendapat sambutan hangat, dia malah dimarahi oleh Haiden. 'Kepala maid melapor jika kau keluar dari

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dekapan Dingin Suami Panas   4. Menyesal?

    "Totalnya empat ratus lima puluh ribut," ucap Lea pada seorang pembeli yang saat ini melakukan transaksi pembayaran. Pembeli tersebut memberikan uang sebanyak lima lembar berwarna pink. Lea menerima uang tersebut kemudian memberi kembalian. "Kembalian lima puluh ribu lagi, Kak. Terimakasih sudah mengunjungi cafe kita, semoga harinya menyenangkan." Pembeli tersebut tersipu malu kemudian segera beranjak dari sana. Lea langsung menghela napas, memanggil salah satu staf dan menyuruhnya berganti tugas. "Ck, mungkin saja perempuan itu seorang model, sedangkan aku hanyalah seorang pelayan cafe. Oleh sebab itu Mas Haiden memilihnya. Ah, aku harus mencari pekerjaan lain intinya. Aku tidak boleh kalah. Menikah dengannya, bukan berarti aku berhenti berjuang. Semangat semangat semangat!" gumam Lea antusias pada akhirnya kalimat untuk mensugesti diri sendiri. Akan tetapi dia mengurungkan niat untuk masuk ke dapur karena ternyata cafe sedang ramai. Lea sebenarnya koki di cafe milik sahabatnya i

    Last Updated : 2024-11-18
  • Dekapan Dingin Suami Panas   5. Mendadak Istriku Menjadi ….

    "Ya Tuhan, boleh nggak sih kalau aku mengatakan menyesal menikah dengan Mas Haiden? Dia sangat sempurna, sedangkan aku-- kurasa pengemis dijalanan lebih sukses dibandingkan aku. Mereka mah … modal duduk sama megang kemasan teh gelas saja bisa menghasilkan uang jutaan perhari. Aku? Kerja hasil giveaway, gaji besar karena yang memberi upah sahabat sendiri. Hah, itupun masih mengeluh. Manusia manusia … kebanyakan ngeluh!" pekik Lea, memukul kepala sendiri beberapa kali, tak peduli pada orang sekitar yang memperhatikan. "Kenapa jadi tak nyambung? Ck, dah jam empat ternyata. Pantas kumat," gumamnya, menghela napas lalu mengeluh lagi. Hingga tiba-tiba saja dia tiba di sebuah tempat yang ramai. "Kebakaran.""Kebakaran.""Kebakaran."Teriakan orang-orang memenuhi tempat tersebut. Melihat itu, Lea mendekat bahkan mendadak ikut dengan para pemuda dan bapak-bapak untuk gotong royong mengangkut air. "Aku tidak bisa, Pak. Aku takut api." Ucap seseorang perempuan sembari melempar ID card. Setel

    Last Updated : 2024-11-18

Latest chapter

  • Dekapan Dingin Suami Panas   225. Hal yang Aneh

    "Ugh, Kak Ethan sangat tampan!" gumam Alana pelan, senyum malu-malu ketika melihat suaminya turun dari mobil. Pipinya panas, menyembulkan semu merah yang mempercantik wajahnya. Melihat Ethan berjalan ke rumah, jantung Alana berdebar kencang. Dia segera beranjak dari sana, berjalan buru-buru dan kembali ke tempat semula. "Nyonya, ke-kenapa anda kembali ke sini? Nyonya tidak ingin menyambut Tuan yah?" tanya salah satu maid, cukup bingung karena Alana berlari kecil dari pintu utama. Bukankah seharusnya Alana membukakan pintu untuk suaminya dan menyambutnya? "Ekhm." Alana berdehem singkat, melirik maid dengan wajah datar, "untuk apa?""Jadi … kenapa kami disuruh memantau Tuan, Nyo-Nyonya?" bingung maid tersebut. "Ck." Alana berdecak, "kalian saja yang menyambutnya. Sana sana."Para maid segera beranjak dari sana, menyisakan Alana di ruangan tersebut. Alana meraih novel di atas meja kemudian menutup ke wajah, dia kembali tersenyum malu-malu–mengingat paras Ethan yang sangat tampan.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   224. Kau Tidak dilepas Tetapi dijadikan Mainan

    Mata Tia melebar mendengarkan perkataan Ebrahim. Dia mulai panik dan muali takut. "Ta-tapi … Alana jahat padaku, dan Tuan Ethan melakukan hal buruk padaku, Tu-Tuan Ebrahim," ucap Tia dengan nada gemetar, "anda terkenal baik dan selalu berpihak pada kebenaran." "Dan kebenarannya, kau berencana mencelakai adikku. Aku berniat merebut suami adikku, dan kau menusuk adikku dari belakang," jawab Ebrahim santai, "sekarang kutanya padamu, kau ingin mati di tanganku atau tetap hidup lebih lama dalam lingkar penderitaan yang Ethan ciptakan untukmu." Deg deg deg' Mata Tia melebar, reflek mundur bahkan berakhir terjatuh ke lantai karena lemas dan drop mendengar ucapan Ebrahim. Dia kira dia selamat bila meminta bantuan Ebrahim, akan tetapi status hidupnya malah diperjelas–hanya sebatas mati dan menderita. "Ku sarankan kau memilih Ethan, siapa tahu kau berobat dan Ethan melepasmu," ucap Ebrahim dengan menyunggingkan smirk tipis. Dia sedang menjebak perempuan ini. Faktanya, sekalipun Tia berub

  • Dekapan Dingin Suami Panas   223. Keadilan?

    "Lalu kenapa dia sok-sokan memecatku?" teriak Tia dengan nada menggelegar, melayangkan tatapan marah pada siapapun karena merasa disudutkan oleh mereka semua. "Memangnya siapa yang membayar gajimu?" tanya salah satu manager aktor, menatap aneh pada Tia. Dia kira perempuan ini perempuan naif dan lugu, tetapi mengejutkan-- Tia tak selugu yang mereka lihat. Sebetulnya, semua orang di ruangan ini tahu kenapa Alana memecat Tia, karena mereka sendiri menyaksikan Tia yang berupaya mencari perhatian pada Ethan–setiap kali Ethan berkunjung ke lokasi syuting. Tetapi di sini mereka tak ada yang berani menyinggung karena menghargai Alana yang juga tak menyinggung masalah tersebut. "Aku digaji oleh Tuan Ebrahim Mahendra," jawab Tia angkuh, mengangkat kepala sembari menatap siapapun dengan ekspresi arogan. Semua orang di sana seketika bersitatap, merasa semakin muak serta aneh pada Tia. Hell! Bukannya …- "Kamu sakit?" ucap salah satu aktor, menatap aneh dan sinis pada Tia. "Diam kalian!"

  • Dekapan Dingin Suami Panas   222. Dia yang Tak Tahu Diri

    "Hueeek …." Alana mengeluarkan isi perutnya dan mengenai pakaian Ethan. Setelah memuntahi suaminya, Alana terlihat begitu panik. Ethan ingin ke kantor, pria ini sudah sangat rapi dan hanya tinggal mengenakan tuxedo. Namun, Alana malah memuntahi kemeja Ethan–mengenai celana pria itu juga. Ba-bagaimana jika Ethan marah? Alana menjauh dari Ethan, menutup mulut sambil menatap Ethan dengan mata membelalak. "Ma-mag … hueeek …." Alana berniat meminta maaf akan tetapi dia kembali muntah. Ethan menghampiri Alana kemudian menggiring perempuan itu ke kamar mandi. Setelah di sana, Alana kembali muntah di wastafel. Ethan tetap di sana, memijat tengkuk istrinya. Ethan juga membantu istrinya untuk membersihkan wajah. Setelah itu, menawa Alana keluar–mendudukkan Alana di atas ranjang. "Berbaringlah," ucap Ethan lembut. Alana menggelengkan kepala, "aku mau ganti pakaian, Kak. Ugh …-" Alana menutup mulut. "Kau mau muntah lagi?" Alana menganggukkan kepala. "Parfumnya … iyuhhh banget!

  • Dekapan Dingin Suami Panas   221. Parfum Anti Istri Sah

    Namun, meskipun begitu dia merasa sedikit senang karena Ethan sepertinya peduli padanya. Buktinya Luke datang ke sini atas perintah Ethan. "Cih." Luke berdecis geli, sedikit merasa iba pada perempuan ini. "Kasihan sekali kau, Nona. Tuan Ethan lah yang membuatmu merasakan ini." "A-apa maksudmu?!" Tia memucat, menatap Luke dengan tampang gugup. "Padahal kau sudah sering mendengarnya, jika Tuan Ethan sangat keji pada orang-orang yang mengusiknya. Tetapi kau tetap nekat," ucap Luka, tersenyum tipis pada Tia. Air mata perempuan itu langsung jatuh, sekarang dia paham apa maksud dari perkataan Luke sebelumnya. Ethan yang membuatnya begini, sengaja menyuruh Luke menurunkannya di tempat sepi supaya menjadi santapan para preman di sini. Keji? Tidak! Ethan iblis! "A-aku melakukan kesalahan apa?" suara Tia bergetar hebat. Dia hancur dan orang yang menghancurkannya adalah Ethan–pria yang ia sukai. "Kesalahanmu? Ahaha …." Ethan tertawa jahat, "kurasa kau lebih hina dari preman tadi dan

  • Dekapan Dingin Suami Panas   220. Dia yang dijadikan Umpan

    "Hentikan!" dingin seseorang, berhasil membuat tiga pria yang sedang menyetubuhi seorang perempuan secara paksa, menyudahi perbuatan mereka. Ketiga orang tersebut bergegas mengenakan pakaian, terlihat marah dan kesal karena aksi mereka dihentikan oleh sosok pria dingin. Namun, melihat banyaknya pengawal di belakang pria itu, mereka tidak berani memukulnya. "Kau siapa?!" galak salah satu dari tiga pria. Dia mungkin bosnya, terlihat dari tampangnya yang lebih sangar dari dua pria di sampingnya. Perempuan yang menjadi korban pelecehan tersebut buru-buru memungut pakaiannya, menutupi tubuhnya yang telanjang sebisa mungkin lalu meringkuk ketakutan di sebelah tong sampah besar. Luke melihat sejenak pada sosok perempuan itu, tak lain adalah Tia. Bukan dia yang menyuruh ketiga pria ini, akan tetapi dia sangat senang dengan apa yang terjadi pada Tia. "Pergi dari sini atau kalian kujebloskan ke penjara." Luke berkata datar. "Cih." Pria berambut gondrong, yang berbicara sebelumnya pada Luk

  • Dekapan Dingin Suami Panas   219. Bisikan dalam Tidur

    "Bagaimana, Tuan Ethan?" tanya Tia kembali, terlihat begitu antusias karena dia yakin sekali Ethan akan menyetujui ucapannya. Secara dia teman dekat Alana. "Aku kan sudah bilang kalau kamu nggak bisa menginap di rumahku. Kak Ebrahim di sana!" jawab Alana dengan nada kesal, terkenal ketus karena benar-benar benci pada Tia. Ingin sekali dia menjambak rambut Tia, tetapi sayang Alana tak terlalu mahir jambak-jambakan sehingga dia memilih memendam perasaan tersebut. Tia menoleh ke arah Alana, tatapannya terlihat malas dan sedikit mencemooh. Alana yang melihatnya semakin kesal, entah kenapa juga Alana merasa Tia semakin memiliki keberanian padanya. "Aku bertanya pada Tuan Ethan, Al, bukan padamu. Lagipula-- apa kamu tega kalau aku harus menginap di hot--"Cittttt'BugLuke tiba-tiba me-rem mendadak, membuat Tia menghentikan ucapannya. Tubuhnya terpental ke depan dan kepala terbentur keras ke dasboard mobil. Kebetulan Tia tak memakai sabuk pengaman! "Maaf-- kucing menyeberang lagi, Tuan,

  • Dekapan Dingin Suami Panas   218. Alana yang Semakin Muak

    "Kurasa kau sedang jatuh cinta padaku," ucap Ethan tiba-tiba, mengabaikan perkataan Alana dan mengalihkan topik.Deg deg deg'Jantung Alana berdebar mendengar perkataan Ethan, wajahnya langsung merah keseluruhan–tak bisa menahan salah tingkah dan gugup yang berkolaborasi jadi satu. Kalimat tuduhan Ethan membuatnya seperti seorang tersangka dalam sebuah persidangan! "Kak Ethan ada-ada saja. Siapa yang jatuh cinta?" jawab Alana, mengelak dan tak mau mengaku. Dia menatap naskah dan kembali berpura-pura fokus mempelajari dialognya. "Aku punya bukti." Ethan tiba-tiba bangkit dari kursi kerja, berjalan menghampiri istrinya yang duduk di sofa. "Hah? A-apa? Bukti apa?" panik Alana. Dia takut menjadi terdakwa di persidangan ini. Sial, jangan sampai dia menjadi terpidana setelah ini. 'Oke, Alana. Calm dwon, Princess! Kamu kan tak mencintai Kak Ethan, jadi kamu nggak harus panik seperti ini.' batin Alana, berusaha menenangkan diri agar tidak gugup dan panik. "Kau diam-diam mengambil fotoku.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   217. Hati Yang Berdebar

    "Berkedip.""Eh." Alana tersentak kaget, reflek mengerjap dan menarik kepala karena jarak wajah Ethan yang begitu dekat dengannya. Sial! Sejak kapan Ethan sudah di dekatnya, dan … bagaimana bisa Alana tak menyadari itu?"Kau bengong karena apa?" tanya Ethan dengan nada rendah dan serak, menyentuh ujung hidung istrinya–menoelnya dengan pelan. "A-aku bengong karna sedang ingin bengong saja. Ada adegan bengong di skenario film, aku sedang belajar untuk mendalami karakter," alibi Alana, sedikit gugup karena pengaruh jantungnya yang berdebar dan jarak wajah Ethan yang masih dekat. Oh my god! Ethan sangat tampan dan … wow, rasanya Alana sulit mengedipkan mata."Berkedip." Ethan menegur agar istrinya berkedip. Alana berkedip lalu memalingkan wajah, pura-pura meraih ponsel dan memainkannya. Ethan beranjak dari sana, dia ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuh. Alana sendiri, sebenarnya sudah fokus pada handphone. Akan tetapi, ketika mendengar pintu kamar mandi tersebut, entah kenapa kepala

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status