Share

Part 15

Penulis: Ade Tiwi
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-26 11:42:31

Seharian ini Airaa hanya termenung di ruangannya di butik miliknya, memikirkan bagaimana nasibnya selanjutnya yang di jodohkan dengan Dava. Pria Playboy tidak waras itu, bagi Airaa Dava itu pria tengil yang kurang sehat alias gila.

Suara ketukan di pintu membuyarkan segala lamunan Airaa, ia menginterupsi seseorang sih pengetuk pintu untuk masuk.

Sita membuka pintu ruangan Airaa dengan sebelah tangan yang memegang nampan. Sita meletakkan gelas yang berisi kopi panas seperti biasa setiap paginya untuk Airaa.

"Terima kasih Sita, sayang." ucap Airaa bersikap ceria seperti biasanya.

"Sama-sama mbak Airaa."

Airaa pun langsung meniup-niup uap panas yang keluar dari kopi itu, kemudian menyesapnya sedikit demi sedikit agar perutnya terasa hangat.

"Ada yang mbak butuhkan lagi?" tanya Sita, kali saja ada yang di perlukan Airaa.

"Ah, tidak Sita. Terima kasih, kamu bisa kembali ke pekerjaanmu." titah Airaa.

"Baik mbak, permisi." Sita menunduk hormat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 16

    Dava : bersiap-siaplah, aku akan datang ke rumah mengajakmu kencan. Airaa membulatkan matanya saat membaca isi pesan chat dari Dava. Apa-apaan pria ini main perintah seenaknya. Meski ngedumel, tapi tak ayal Airaa tetap melakukan apa yang Dava minta di isi pesan chatnya.Airaa dengan gerakan cepat bergegas mandi, ia tak mau jika membuat Dava menunggunya lama. Karena Airaa hanya sendirian di rumah, sedangkan kedua orang tuanya tengah berada di Bali untuk melakukan perjalanan bisnis.Tentu Airaa risih jika membiarkan Playboy masuk ke rumahnya, bisa-bisa ia di terkam Dava.Setelah selesai mandi Airaa bingung ingin memakai pakaian apa. Atau gaun? Sebenarnya Dava ingin mengajak Airaa berkencan kemana sih? Isi pesan chatnya tak menjelaskan secara detail ingin kencan kemana mereka nanti."Hhhh, aku pakai ini saja." ucap Airaa riang seraya mengambil baju santai.Kemeja tipis berwarna putih dan celana jeans hitam menjadi pilihan Airaa. Entah ke

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 17

    Warning+++Airaa sangat menyesali keputusannya yang langsung menyetujui titah Dava. Sekarang wanita itu terlihat mondar-mandir di dalam kamar tamu yang ada di rumah Dava.Sama sekali tak berani keluar dari kamar saat melihat lagi penampilannya di depan cermin besar. Baju kemeja putih milik Dava terasa sangat kebesaran untuk ukuran tubuhnya yang mungil dan ramping, Dava seperti raksasa bagi Airaa. Panjang kemeja milik Dava pun hanya sebatas pertengahan pahanya.Anehnya, Dava memiliki banyaknya pakaian dalam yang tersedia rapih di lemari kamar ini. Airaa jadi bertanya-tanya dan berpikir negatif, apa mungkin pakaian-pakaian dalam itu milik semua para wanita bayaran Dava. Kenapa hanya dalaman saja yang ada? Lalu pakaian luarnya mana? Airaa mendengkus begitu menyadari jika Dava benar-benar Playboy akut yang sangat bejat. Penjahat kelamin! "Aku harus bagaimana ini?" bingung Airaa merasa takut jika ia membuka pintu dan Dava akan mener

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 18

    Dava dan Airaa sama-sama merasa canggung setelah kejadian beberapa saat yang lalu. Kini keduanya duduk saling berhadapan menatap dengan meja sebagai penyekat jarak di antara mereka.Sesekali Airaa tampak meniup cokelat panas yang masih mengeluarkan uap dan gempulan asap. Sedangkan Dava, pria itu terlihat terus menyesap kopi hitam yang di buatkan Airaa.Jangan tanyakan bagaimana malunya mereka berdua setelah menyadari sejauh apa yang mereka lakukan tadi, Airaa rasanya sangat malu luar biasa dan ingin sekali tenggelam ke dalam lautan. Betapa ia juga sangat terbuai dengan ciuman dan sentuhan Dava, tidak, pria itu bahkan sudah menyentuh bagian sensitifnya.Bagaimana mungkin Airaa bisa sampai terlena begitu, membiarkan Dava melakukan seenaknya. Seandainya tadi Airaa tak tersadar lebih dulu, apakah mungkin malam ini ia akan menyerahkan diri seutuhnya pada Dava, dengan garis besar melepaskan apa yang selama ini ia jaga.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 19

    Airaa terlonjak kaget ketika sepasang tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang. Airaa sudah bisa menebak siapa pelakunya, ini rumah Dava dan hanya mereka berdua yang ada disini."Kau lagi apa?" tanya Dava menumpukkan dagunya di bahu Airaa, terdengar sesekali pria itu menguap."Aku lagi main voli Dav." Dava terkekeh mendengar ucapan ketus dan tidak masuk akal yang Airaa lontarkan."Lepasin Dav, aku lagi masak!" elak Airaa yang lama-lama merasa risih juga."Heumm, kau masak apa?" "Nasi goreng. Kau tunggulah di meja setelah kau membersihkan diri terlebih dulu." titah Airaa begitu nyinyir."Mandiin ya?" tawar Dava.Airaa langsung mencubit tangan kekar Dava yang masih setia melingkari perutnya."Hahaha, aku hanya bercanda Airaa sayang. baiklah, aku mau mandi dulu." Dava mengecup punggung Airaa dan bahunya dari balik luar bajunya, bahkan Dava menghirup kuat aroma tubuh Airaa yang begitu wangi dan terasa memabukkannya.Airaa meremang d

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 20

    Jam istirahat kerja Nando menelpon Dava agar datang ke rumahnya, saat ditanya lewat telepon, Nando sama sekali tak mengatakan apapun dan terkesan memaksa Dava.Malah pakai bilang keadaannya sangat gawat lagi, tentu saja Dava sangat khawatir. Apakah ada sesuatu hal yang buruk terjadi pada kakak ipar Kia? Apakah wanita itu akan melahirkan? Eh, usia kandungannya juga paling baru sekitar 4 bulanan.Daripada banyak berpikir, Dava langsung tancap gas ke rumah Nando. 30 menit kemudian Dava sampai di kediaman rumah Nando, pria itu semenjak mengetahui istrinya hamil jarang masuk ke kantor. Alasannya, karena kehamilan Kia masih sangat muda, dan butuh perhatian ekstra.Kedatangan Dava di sambut hangat oleh security yang membuka pintu pagar mempersilakan mobil Dava masuk. Dava membuka pintu mobilnya, di sambut hangat oleh Nando yang ternyata sudah menunggunya."Ada masalah apa?" tanya Dava kentara sekali paniknya."Ini sangat gawat bro!" sahut Nando tak kalah

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 21

    Masih tema badut ya Nando dan Kia tampak tersenyum puas dengan rencana mereka, memang berawal dari keinginan Kia yang sangat ingin melihat Dava menjadi om badut. Ide konyol tercenung di dalam pikiran Nando ketika ia berbisik di telinga Kia untuk mengubungi Airaa agar ke rumahnya, sekaligus merengek pada Airaa agar ia juga menggunakan pakaian badut seperti Dava.Kia terkikik geli mendengar ide konyol suaminya itu, tapi tak ayal iya juga menyetujuinya. Dengan cepat Kia menyuruh sepupunya itu untuk datang ke rumahnya dengan memakai kostum boneka. Awalnya Airaa menolak keras, tentu saja! Masa ia ke rumah Kia harus menggunakan kostum boneka besar, tapi Kia tak mau menyerah dan terus merengek hingga membuat Airaa tak mampu berkata-kata. apalagi menyangkut soal keinginan janin yang di kandung Kia, tentu saja Airaa tak tega dan akhirnya menyetujui keinginan Kia.Kesempatan emas di gunakan sepasang suami-istri itu ketika Dava masih di dalam kama

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 22

    "Kenapa bisa kau terjebak di sini, dengan penampilan seperti ini pula? Apa sekarang kau sudah beralih profesi menjadi seorang badut?" tanya Airaa dengan nada sinisnya.Dava memutar bola matanya kesal, wanita ini bukannya membantu dirinya untuk menghapus riasan menor di wajahnya malah mengomelinya. "Kau sendiri, bagaimana ceritanya juga terjebak disini dengan memakai kostum badut?" tanya balik Dava tak kalah sinis."Ralat! Ini bukan kostum badut, tapi kostum berbentuk boneka besar." Dava terkekeh. "Sama saja, intinya saat ini kau sama lucu dan konyolnya sepertiku." Ucapan Dava ini benar-benar membuat stok kesabaran Airaa habis, ingin rasanya Airaa mencakar wajah Playboy mesum itu.Dava merasa kesal sekali, riasan menor di wajahnya ini tak kunjung menghilang juga. Ia memutar tubuhnya dan langsung menarik tangan Airaa keluar menuju mobilnya."E-eh, apa-apaan ini? Kenapa kau suka sekali menarikku?!" teriak Airaa spontan ketika Dava tak menghirauk

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 23

    Kia tak bisa menghentikan tawanya saat melihat foto-foto dan video Dava dan Airaa yang kompak menjadi pasangan badut dadakan. Ia tidak menyangka jika kedua orang yang saling adu sengit ketika bersama namun bisa juga menjadi sangat manis seperti yang di dalam foto dan video ini."Mas, lain kali aku mau kamu yang jadi badut ya." ucap Kia berbicara pada Nando yang duduk di sampingnya.Seketika tubuh Nando menjadi tegang dan kaku, ucapan permintaan Kia bagaikan suara terompet yang siap menyambutnya menjadi seseorang yang konyol seperti Dava kemarin."Eeh, kok gitu?" tanya Nando spontan."Habisnya aku suka mas, kalau bisa aku pengen setiap hari lihat badut di rumah." jawab Kia terkikik geli."Kalau begitu aku akan menyewa badut untuk tinggal di rumah sampai kamu melahirkan." usulan Nando yang mendapatkan gelengan kuat Kia."Aku gak mau orang lain mas," "Terus?" kening Nando berkerut dan perasaannya mengatakan hal buruk."Aku mau Nando dan mas ya

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04

Bab terbaru

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Ekstra part 2

    Airaa menempelkan telinganya di daun pintu kamar mandi, setelah tadi berulang kali Dava mengetuk pintu kamar mandi serta memanggil namanya. Kini gedoran pintu sudah tak terdengar, suara menjadi sangat senyap. Karena rasa penasaran itulah Airaa menempelkan telinganya di daun pintu kamar mandi."Apakah Dava sudah keluar dari kamar?" gumamnya bertanya-tanya.Rasa penasaran Airaa begitu tinggi hingga ia pun membuka perlahan pintu kamar mandi. Airaa mengintip di balik celah pintu yang terbuka sedikit. Pelan-pelan namun pasti pintu terbuka sepenuhnya, Airaa melangkahkan kakinya dengan sangat perlahan sekali.Celingak-celinguk mencari keberadaan Dava yang sama sekali tak terlihat di dalam kamar. Benar dugaannya jika Dava pergi keluar dari kamar. Hhhh, bukankah itu bagus? Jadi Airaa tak perlu repot-repot untuk mengusir pria itu agar keluar sebentar dari kamar selama ia memakai pakaiannya.Airaa bernafas lega, dengan c

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Ekstra part 1

    "Aaaaa!" jerit Airaa karena kaget melihat Dava yang menendang pintu kamar."Kenapa menjerit sayangku?" tanya Dava heran sembari melangkah masuk ke dalam kamar."Kau gila! Kenapa kau menendang pintu kamar kita Dav? Bagaimana jika rusak?" kata Airaa gemas."Itu tidak masalah." dengan entengnya Dava berkata seraya meletakkan dengan lembut tubuh Airaa di atas ranjang yang bertabur bunga mawar.Karena asyik berdebat masalah soal pintu kamar yang rusak atau tidak. Airaa dan Dava tak menyadari bagaimana romantisnya nuansa suasana kamar mereka.Setelah meletakkan Airaa di ranjang, Dava berjalan ke arah pintu dan menutupnya. Syukurlah pintu tak rusak seperti yang di takuti Airaa, Dava mengunci pintu kamar itu serapat-rapatnya.Setelah memastikan pintu terkunci dengan aman tanpa ada celah orang dapat mengintipnya. Dava berbalik badan menghadap ke arah ranjang, Airaa berbaring telentang me

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 47

    Airaa menatap tak percaya pada pantulan dirinya di cermin, ia bersemu merah melihat dirinya sendiri yang sangat cantik memakai kebaya pengantin berwarna putih beserta hijab yang menutupi dan melindungi kepalanya sesuai permintaan Airaa sendiri.Pria kemayu yang mendandaninya pun ikut tersanjung melihat betapa cantiknya calon pengantin wanitanya. Suara ketukan pintu ruangan khusus pengantin wanita terdengar, si perias pria kemayu tersebut pun dengan cepat membukanya. Wajah Kia yang cantik, anggun dan bersahaja pun dengan ramah tersenyum pada pria kemayu itu. Sang perias membuka pintu lebar memberi jalan agar Kia masuk sementara dirinya keluar. Kia tersenyum menatap Airaa dari kaca cermin, Airaa juga membalas tatapan Airaa dengan tersenyum malu.Hari ini adalah hari yang sangat penting, sangat dinanti. Hari bersejarah bagi setiap pasangan yang ingin menyatukan hubungan mereka dengan di lengkapi kata halal yang setelah di dahului kata sah sebelumnya.Hari ini Airaa da

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 46

    Airaa menatap sayu sosok Dava yang duduk sendirian dalam diam di bangku taman belakang rumah sakit ini. Perlahan Airaa mendekat dan duduk di samping Dava ikut terdiam.Lama mereka berdiam diri seperti ini hingga Dava membuka suaranya. "Untuk apa kau mengikutiku? Bukankah kau tidak percaya padaku? Apapun yang aku katakan adalah kebohongan bagimu. Iya, kan?"Airaa menggeleng. "Bukan begitu Dav, kumohon mengertilah jika aku hanya sedang bimbang.""Bimbang yang didasari kecurigaan, hal itu timbul karena intinya kau tidak mempercayai orang tersebut. Itu sama saja Airaa!" sentak Dava menggeram marah."Tinggalkan aku!" kata Dava membuat Airaa melongo kaget.Dava merasa sangat cukup lelah, jika ia memang tak mempercayainya ya sudah. Dava pasrah, daripada ia memaksakan Airaa untuk menikah dengannya."Apa kau tuli? Aku bilang pergi Airaa!" titah Dava untuk kedua kalinya, kali ini dengan nada cukup kuat.Airaa menggeleng, pertanda ia tak in

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 45

    "Sayang, Nando kode kita tuh. Kapan kita menikah?"Itu suara Dava yang mengkode Airaa dengan membawa nama Nando sebagai tersangka yang bertanya.Mendengar itu, Airaa membalikkan badan sepenuhnya menghadap Dava. Tatapan matanya menyipit menatap Dava penuh selidik."Seharusnya jangan tanya aku soal kapan kita menikah. Kau sendiri saja bahkan belum bisa mengatasi wanita-wanita masa lalumu yang setiap hari datang silih berganti," geramnya agar Dava sadar apa yang menjadi pertimbangan Airaa yang hingga kini masih menggantungkan rencana pernikahan mereka.Jika saja dari jauh-jauh hari Airaa bersedia menikah dengan Dava, mungkin status mereka saat ini sudah resmi menjadi suami istri. Tapi apalah daya Airaa ketika rasa bimbang terus menghantuinya, bagaimana bisa dia tenang jika persoalan wanita masa lalu Dava masih gencar berdatangan.Airaa tahu dari sedikit banyaknya wanita itu memiliki tujuan, yaitu meminta pertanggungjawaban bujuk rayu Dava dulu yang s

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 44

    Satu bulan kemudian...Dava dan Airaa panik setelah mendapatkan kabar dari Nando, jika Kia sudah melahirkan siang tadi. Untuk itu kini mereka sedang bersiap-siap menuju ke rumah sakit tempat Kia melahirkan.Memang awalnya mereka berdua sedikit terkejut dengan kabar itu, pasalnya Kia pernah bercerita dokternya mengatakan jika ia akan melahirkan sekitar seminggu lagi.Namun di luar dugaan semua orang, Kia sudah menunjukkan reaksi tanda-tanda akan melahirkan pagi-pagi sekali tadi. Dan jangan tanyakan bagaimana reaksi kepanikan Nando melihat Kia istrinya meringis kesakitan. Nando sungguh benar-benar sosok calon bapak siaga yang langsung mempersiapkan semuanya di saat kepanikan melanda. Kini kata calon itu hilang dan menjadi kata seorang bapak.Ya, Nando sudah menjadi seorang bapak. Bapak untuk anaknya tercinta.Mobil yang ditumpangi Dava dan Airaa baru saja sampai di area rumah sakit, mereka keluar secara bersamaan. Raut keduanya pun menampilkan aura ke-kha

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 43

    "Aku membatalkan semuanya!"Jederrrr.Bagaikan suara petir yang menggelegar kuat saat Airaa mengatakan tiga kata itu. Mata Dava melotot horor mendengarnya, dengan cepat kepalanya menggeleng pertanda tak setuju."Enggak, aku gak mau!" tolaknya sangat jelas."Aku tidak butuh persetujuanmu, bagaimanapun juga akulah di sini yang menjadi korban. Korban dari kebohongan dan perilaku burukmu.""Astaga Airaa!" teriak Dava frustasi. Rasanya hilang sudah seluruh kewarasannya."Mau berapa kali harus kukatakan, Jika aku sudah tidak melakukan kegiatan buruk masa laluku!""Lalu, soal jumlah wanita yang kau tiduri hingga tak bisa kau hitung dengan jari tangan serta jari kaki itu. Apakah kau pikir aku akan melupakannya begitu saja?" kata Airaa sengit."I-itu—" Dava tergagap ingin menjawabnya."Bagaimana?"Dava terdiam. Sungguh! Ia tidak tahu lagi harus mengatakannya bagaimana dengan Airaa.Maksud hatinya Dava berusaha ingi

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 42

    "Sayang, kamu kenapa ketawa?" tanya Dava panik ketika tawa Airaa semakin menggelegar.Sambil masih memegangi pipinya yang bekas di tampar wanita aneh tadi, Dava memperhatikan Airaa dengan seksama.Takut terjadi sesuatu Dava mendekatinya lalu mengguncang tubuh Airaa kuat."Iiihhh, lepas!" sentak Airaa berusaha mendorong dada Dava agar menjauh."Jangan cari kesempatan buat sentuh-sentuh aku!" ancam Airaa sengit."Siapa yang coba-coba buat cari kesempatan sih, Yang? Kan, aku cuma memastikan kamu kenapa tiba-tiba ketawa ngakak gitu. Aku pikir kamu kesurupan.""Ya, aku memang kesurupan. Dan sekarang aku ingin membunuhmu," kata Airaa merubah raut wajahnya menjadi sangar."Eeh!" Dava bergidik ngeri melihatnya."Kok mau dibunuh sih beb? Mendingan dikelonin aja lagi," goda Dava usil."Dalam mimpimu saja sana, dasar pria gatel!""Digaruk dong sayang kalau gatel.""Iya, sini kugaruk pakai cangkul.""Dih, m

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 41

    "Hei, bajingan tengik bangun kau!" teriak wanita itu mengguncang tubuh kekar Dava."Bangun kau berengsek!"Dava tersentak kaget bangun dari tidur nyenyaknya, rasa pusing dan ngantuk yang masih menderanya membuat ia tak begitu jelas melihat wajah wanita yang bertamu ke rumahnya itu.Demi memastikan penglihatannya agar jelas melihat, Dava mengucek kedua matanya. Dan saat itu ia baru tahu jika wanita yang di depannya ini bukan Airaa."Siapa kau?" sentak Dava panik seraya menatap ke segala arah mencari keberadaan Airaa."Airaa!" teriaknya memanggil nama Airaa."Sayang! Kamu di mana?" Dava terus berteriak memanggil nama Airaa.Merasa tak tenang Dava pun bangkit turun dari ranjang, membiarkan ketelanjangannya di depan wanita yang sepertinya pernah menghabiskan satu malam dengannya.Dava mengambil boksernya yang tergeletak di lantai, memakainya cepat seraya berjalan keluar kamar.Wanita itu pun dengan cepat mencegah kepergian Dava

DMCA.com Protection Status