Beranda / Romansa / Dating with Celebrity / Kamuflase Rasa Hati [4]

Share

Kamuflase Rasa Hati [4]

Penulis: Indah Hanaco
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Eh, aku penasaran tentang satu hal, Ken,” ucap Neala. “Mudah-mudahan kamu mau menjawab dan tidak tergoda untuk berbohong padaku.”

Kendra masih menumpukan perhatian pada layar tablet milik Neala. Ada banyak pilihan gaun menawan yang terpampang di sana. “Kamu terlalu sering merasa penasaran. Itu tandanya, kamu berbakat menjadi presenter acara gosip. Penasaranmu tentang apa, sih?”

“Kamu dan Maxim.”

Itu jawaban tak terduga sekaligus mengejutkan dan membuat Kendra mengangkat wajah. Dia menoleh ke kiri untuk menatap temannya. “Kenapa dengan kami?”

“Apa Maxim mengantarmu ke Bandung? Kalau melihat perhatiannya padamu, aku yakin dia tidak akan membiarkanmu menyetir ke Bandung sendirian.”

“Perhatian apa?” Kendra keheranan.

“Itu, dia sampai sengaja datang ke sini untuk mengabari soal ibumu. Apa menurutmu itu bukan bentuk perhatian yang besar?” Neal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dating with Celebrity   Kamuflase Rasa Hati [5]

    “Serius?” Neala mempertimbangkan tawaran itu selama beberapa detik, sebelum akhirnya menggeleng dengan sorot mata meredup. “Kamu mau makan malam bareng Sean?”“Aku tidak tahu. Sean cuma punya waktu setelah pukul tujuh. Kenapa?”“Tidak apa-apa, cuma menebak saja. Tapi kalau bertemu Sean pukul tujuh dan dia bukan laki-laki pelit, hampir pasti kalian akan makan malam.” Neala menunjuk ke arah tabletnya dengan tatapan putus asa, bibirnya terkatup. “Aku benar-benar pengin ikut tap tak bisa. Aku iri padamu, Ken. Kamu akan bersenang-senang dengan makhluk keren dan aku terjebak dengan pekerjaan.”“Aku tidak bersenang-senang. Mbak Rossa memintaku segera membicarakan jadwal audisi pra kencan dengan Sean. Sekarang ini Sean sedang sibuk, katanya harus mengikuti rapat sejak pagi. Dia menawari untuk bertemu langsung malam ini dan aku setuju. Kurasa, itu memang keputusan yang lebih baik,” urai Kendra.

  • Dating with Celebrity   Kamuflase Rasa Hati [6]

    Sean mengulangi pertanyaannya dgn sabar. “Kamu dari mana, wahai aktor ternama?”Darien terkekeh geli karena ucapan sepupunya itu. “Aku baru pulang dari Medan. total, aku berada di sana hampir dua minggu. Aku dan yang lain baru selesai syuting film layar lebar. Kalau punya waktu, kalian juga harus ke sana. Makanannya luar biasa,” Darien berpromosi.Maxim mengiterupsi. Lelaki itu duduk di sebelah kiri Sean, meninggalkan pekerjaannya. Dia tahu, tak akan bisa berkonsentrasi dengan kehadiran kakak dan sepupunya yang berisik ini. Lagi pula, dia juga sudah cukup lama tdk bertemu dengan Darien. “Bukannya waktu itu kamu bilang sedang syuting di Spanyol? Kenapa sekarang tiba-tiba malah baru pulang dari Medan?”Darien menatap adiknya seakan Maxim baru saja mengucapkan pengakuan dosa yang mengejutkan. “Ya ampun, itu sebulan yang lalu, Max! Setelah itu, aku terbang ke Medan.”Maxim melongo. “Itu masih film yang sam

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [1]

    Toilet adalah tujuan utama Kendra begitu dia menginjakkan kaki di gedung perkantoran itu. Gadis itu berusaha merapikan penampilannya yang sudah pasti jauh dari kategori rapi. Karena itu, Kendra mencuci muka, membubuhi bedak di pipinya yang berkilat, memakai lipgloss, dan menyisir rambutnya yang berantakan.Seperti biasa, rambut bergelombangnya mengembang tak keruan karena memang cenderung sulit diatur. Kadang Kendra tergoda ingin pergi ke salon dan melakukan perawatan smoothing. Namun godaan itu ternyata hanya sebatas godaan yang tidak ingin diwujudkannya. Dia tak bisa membayangkan tampil dengan rambut lurus yang mengayun lembut tiap kali dirinya bergerak.Saat menatap bayangannya di depan cermin, Kendra mengangguk. “Oke, ini sudah lebih baik dibanding tadi,” gumamnya dalam hati. Setelah itu, dia kembali mematut diri. Baru kemudian Kendra meninggalkan toilet dengan langkah mantap.Kendra tiba di kantor Sean pukul setengah tuju

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [2]

    Gadis itu terpana saat mengenali wajah Maxim di sampul majalah The Bachelor bersama dua pria lain. Majalah ini sudah terbit sekitar dua bulan silam dan Kendra sama sekali belum pernah membacanya. Padahal, penampilan Maxim di majalah itulah yang membuat Rossa bersemangat menjadikannya klien di acara Dating with Celebrity.Seperti biasa, Maxim tampak menawan. Lelaki itu mengenakan setelan berwarna biru muda. Dasinya berwarna gelap. Maxim tidak berpose aneh, cuma menatap ke arah kamera dengan ekspresi datarnya yang biasa. Namun, entah bagaimana, lelaki itu terlihat lebih mirip model profesional dibanding perancang sepatu bayi. Saat itu Kendra baru memahami pesona seperti apa yang dimiliki Maxim.“Siapa sangka kalau gambar yang diambil oleh seorang fotografer profesional bisa membuatmu terlihat ... apa ya? Bergaya? Tapi tetap ada kesan misteriusnya. Pantas saja Mbak Rossa menuruti keinginanmu sepanjang bersedia ikut di acara Dating with Celebrity

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [3]

    Ketika Sean menyebutkan identitas tamunya, Kendra nyaris membenturkan kepala ke meja karena gemas pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia tak mengenali pria ini? “Ini Darien, kakaknya Maxim. Dia bintang film terkenal, lho!” gurau Sean. Darien duduk di sebelah Sean, berhadapan dengan Kendra. Pria itu menyapa dengan sopan sekaligus ramah. Tanpa diminta, otak Kendra segera membandingkan sikap Darien dengan Maxim yang berbeda jauh. Mirip pluto dengan matahari. Mungkin, Maxim memang anomali dibanding saudara-saudaranya. Atau, jika dibandingkan semua laki-laki di semesta. “Aku tidak terkenal,” sahut Darien. “Buktinya, Kendra saja tidak mengenaliku. Iya kan, Ken?” tebak lelaki itu dengan jitu. Kendra tak tahu harus menjawab apa. Dia benar-benar mati kutu karena tampaknya Darien melihat ekspresinya yang kebingungan selama sesaat tadi. Untungnya calon klien The Matchmaker sudah kembali membuka mulut, mengabaikan kata-kata Darien. “Darien ini yang ingin dijodo

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [4]

    “Astaga, kamu bawel sekali.” Kendra tertawa geli. “Jangan berlebihan! Itu sama sekali tidak cocok denganmu, Max!” Dia geleng-geleng kepala.“Aku serius! Apa kamu tidak bisa membayangkan apa yang harus kutanggung dalam waktu sehari kemarin? Makan siang di pesta pernikahan tanpa diundang. Dan setelahnya ke toko loak dengan barang-barang aneh. Siapa sangka kalau ada orang yang memberi hadiah borgol, buku mantra, atau boneka seks? Atau, mungkin aku yang terlalu kolot, ya? Pantas saja kado seperti itu buru-buru disingkirkan oleh si penerima.”Kendra mulai menyuap makanannya dengan gerakan perlahan. “Itu karena kamu belum terbiasa. Aku dulu juga agak shock saat pertama masuk ke toko itu. Lama-kelamaan sih tidak merasa aneh lagi. Asal sabar memilih, banyak kok barang bagus di sana. Dan tentu saja murah,” respons Kendra. “Kamu terlalu cerewet. Semua hal selalu diprotes. Tidak ada yang mendapat penilaian posit

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [5]

    “Awalnya sih karena aku membantu teman kuliahku, namanya Neala. Singkatnya, setelah wisuda aku akhirnya bergabung di The Matchmaker. Meski bukan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang kupelajari. Aku seharusnya menjadi akuntan,” tangan Kendra menjauhkan mangkuknya yang sudah kosong. “Sebenarnya, aku tidak berniat untuk bertahan di situ. Awalnya, kuanggap ini cuma batu loncatan. Namun kemudian pekerjaannya cukup banyak dan aku boleh dibilang ‘tenggelam’ dalam kesibukan. Tidak punya kesempatan untuk mencari peluang lain. Makin ke sini justru rasanya kian berat untuk meninggalkan The Matchmaker. Mungkin karena aku sudah telanjur merasa nyaman,” urainya.Darien dan Sean mendengarkan kalimatnya dengan penuh konsentrasi. Sementara Maxim sedang menghabiskan makanannya. Kendra mengira kata-katanya luput dari perhatian pria itu, tapi ternyata dia salah.“Kamu belum menjawab pertanyaan kakakku, tentang seperti apa rasanya

  • Dating with Celebrity   Pada Suatu Makan Malam [6]

    “Omong kosong! Judith itu pilihan Kendra, bukan pilihanku,” bantah Maxim. Lelaki itu mulai tampak kesal. Dia mendengkus.Kendra tentu saja tak tinggal diam karena Maxim terkesan menyalahkannya. “Waktu itu, kamu menanyakan pendapatku. Aku tidak pernah memaksamu untuk memilih Judith, kan?” Gadis itu mengerling ke arah sepupu Maxim. “Betul apa yang Sean bilang. Kamu dan Judith memang pasangan yang cocok. Kalian akan menjadi contoh kesuksesan acara Dating with Celebrity. Aku optimis itu akan terjadi.”Begitu kalimat Kendra usai, Maxim menjewer telinga kanan gadis itu. “Cocok apanya? Dasar tukang khayal!”Kendra mengaduh sembari mengusap telinganya. Lalu, dia merespons bantahan Maxim dengan pertanyaan. “Bukankah tiga hari yang lalu kalian juga punya janji? Jangan membantah karena kamu sendiri yang bilang padaku, kan? Sepertinya sih bukan kebetulan kalau....”Maxim menukas dengan nada se

Bab terbaru

  • Dating with Celebrity   Epilog

    Seperti dugaan Sean, Maxim meradang sepulang dari Singapura dan mendapati kekasihnya sudah berkantor di tempat Sean. Lelaki itu berusaha keras membuat Kendra mempertimbangkan tawaran untuk bergabung di Buana Bayi. Ketika ditolak, Maxim mulai mengomel. Dia bahkan merasa bahwa Kendra sok idealis. Juga pemilik The Matchmaker yang sudah membuat keputusan tidak masuk akal. Bla bla bla.Kendra sampai merasa pelipisnya berdenyut. Padahal, gadis itu sudah berjuang untuk memberi tahu Maxim dengan bahasa seringan mungkin. Dia pun sengaja menunda mengabari sang kekasih setelah Maxim kembali bekerja di hari Senin. Kendra mendatangi ruang kerja Maxim setelah jam kantor usai.Awalnya, Maxim begitu senang karena pacarnya datang berkunjung. Namun begitu diberi tahu bahwa Kendra sudah empat hari bekerja di kantor Sean, Maxim pun langsung menunjukkan kekesalannya. Lelaki itu juga tak senang karena Kendra tak mengatakan apa pun saat didesak Rossa untuk mengundurkan diri. Sean yang menyus

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [6]

    Kendra terpana mendengar kata-kata Sean barusan. “Kamu ... apa?”Sean tidak buru-buru menjawab. Lelaki itu bersandar di kursinya dengan gaya santai. “Sebelumnya, aku cuma bilang kalau aku melakukan ini bukan karena Maxim. Tapi karena kamu sendiri, Ken.”Kendra yang tak paham maksud lelaki itu, mengerutkan glabelanya. “Maksudmu?”“Begini. Selama kamu mewakili The Matchmaker, aku menilai bahwa kamu adalah orang yang berkomitmen pada pekerjaan. Punya kemauan keras juga. Contoh nyata yang tak terbantahkan adalah bagaimana kamu bisa membujuk Maxim sehingga akhirnya bersedia mengikuti acara kencan yang masih diejeknya sebagai acara norak sampai detik ini. Buatku, itu adalah poin plus, Ken.”“Aku boleh menganggap itu sebagai pujian?” gurau Kendra.“Tentu saja! Karena itu memang pujian, kok!” sahut Sean. “Nah, sekarang kita sampai pada poin utamanya, yaitu tawaran pekerjaan yang

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [5]

    “Oke. Memangnya kamu kira aku ini laki-laki bawel yang akan melapor ini-itu pada Maxim? Nanti juga dia akan tahu,” kata Sean. “Tapi memang berita ini bikin aku kaget setengah mati. Tidak menyangka ada drama baru hanya karena kamu dan Maxim berpacaran. Lalu, masih ditambah lagi dengan Aiden. Ck ck ck.” Sean geleng-geleng kepala.“Itu bukan salahku,” Kendra membela diri, merujuk pada Aiden.Sean menyeringai. “Kamu ternyata penuh pesona ya, Ken. Aku tak bisa membayangkan seperti apa reaksi Maxim kalau dia tahu bahwa ada laki-laki kelas kakap yang jadi pesaingnya. Siap-siap saja diikuti pengawal pribadi yang akan memastikan kamu tidak diganggu oleh laki-laki mana pun,” guraunya.Kendra mencebik tapi akhirnya dia malah tertawa. Gadis itu merasa geli membayangkan Maxim yang pencemburu itu mengetahui jika ada pria lain yang menyukai Kendra. Namun di sisi lain, Kendra tahu Maxim sudah berjuang untuk sedikit berubah sehingg

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [4]

    Pertanyaan Sean itu mengagetkan Kendra. Tadinya dia mengira lelaki itu menelepon cuma untuk menganggunya karena Maxim sedang berada di Singapura. Atau sekadar memamerkan hubungan dengan pasangan kencan pilihan Sean di acara Dating with Celebrity yang masih berlanjut hingga kini.“Kamu tahu dari mana?” Kendra balik bertanya. Dia merasa heran karena Sean bisa mengetahui informasi itu.“Bisakah kamu datang ke kantorku, Ken? Kurang nyaman kalau harus bicara di telepon. Sementara sepuluh menit lagi aku harus bertemu dengan salah satu klien,” pinta Sean. “Aku punya waktu luang di atas jam tiga.”Kendra menjawab tanpa pikir panjang, “Oke. Aku akan ke kantormu. Mumpung sedang jadi pengangguran dan tak punya jadwal meeting dengan klien,” guraunya.“Sip, kutunggu ya, Ken.”“Eh iya, tolong jangan dulu ngomong apa pun soal ini pada Maxim ya, Sean,” sergah Kendra sebelum l

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [3]

    Setelah meninggalkan mantan kantornya, Kendra langsung pulang. Dia sempat mampir ke supermarket untuk berbelanja beberapa kebutuhan. Gadis itu juga membeli camilan dalam jumlah lumayan banyak. Mungkin dia akan menghabiskan satu minggu ke depan dengan bersantai di depan televisi sembari menikmati aneka makanan kecil.Selama ini, Kendra memang ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Namun, itu menjadi cita-cita yang sengaja ditangguhkannya. Hingga detik ini, Kendra sama sekali belum serius berusaha untuk mencari pekerjaan lain di luar The Matchmaker. Akan tetapi hari ini dia harus menghadapi kenyataan yang sama sekali tak pernah terbayangkan. Jauh lebih mudah berimajinasi bahwa dirinya akan meninggalkan The Matchmaker atas keinginan sendiri, bukan karena dipaksa untuk membuat pilihan.Membayangkan dia sudah resmi menjadi pengangguran, Kendra pun menjadi luar biasa cemas. Mendadak, masa depannya terlihat buram dan gelap. Apa yang akan dilakukann

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [2]

    Kendra meninggalkan kantor The Matchmaker dengan kehebohan di belakangnya. Karena gadis itu memang tak menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Dia tak mau kelak pengunduran dirinya malah diikuti dengan tuduhan ini-itu yang sama sekali tak benar. Karena tentunya Kendra tak lagi ada di biro jodoh itu untuk membela diri.Paling tidak, Kendra merasa berhak memberi tahu kebenaran versi dirinya. Terserah saja jika dianggap sikapnya kekanakan. Apakah setelah ini Rossa akan berkoar-koar tentang versinya yang bisa saja berbeda, itu masalah lain. Kendra tak mau memikirkan hal itu dan memusingkan sesuatu yang tak bisa dikontrolnya.“Kamu betul-betul harus mengundurkan diri?” Neala masih tak percaya. Kendra sengaja mengajak Neala dan Pritha ke ruang rapat supaya mereka bisa bicara bertiga dengan leluasa. Gadis itu merasa berutang penjelasan pada keduanya, orang-orang terdekat Kendra di The Matchmaker.“Iya. Untuk apa aku bohong?” komentar Kendra dengan

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [1]

    Keluar dari ruangan Rossa, kepala Kendra terasa berputar. Dia berharap semuanya cuma mimpi buruk yang kebetulan datang bertandang tanpa aba-aba. Akan tetapi, Kendra tahu yang ini bukan mimpi.Demi menenangkan diri, gadis itu buru-buru menuju toilet yang bersebelahan dengan pantri. Dia butuh waktu untuk memikirkan apa yang akan dilakukan saat ini. Langsung pulang atau menunggu hingga jam kerja berakhir? Masing-masing ada risikonya.Jika Kendra langsung pulang, pasti dia akan menghadapi banyak pertanyaan dari rekan sejawatnya. Padahal, Kendra merasa saat ini dia butuh ruang untuk bernapas. Karena ada banyak sekali kejutan yang didapatnya hari ini. Bertubi-tubi pula.Sementara jika gadis itu menunggu hingga jam kantor berakhir dan berpura-pura tak terjadi sesuatu, sisa hari ini mungkin akan berjalan lancar dan aman. Dia bisa menghindari hujan pertanyaan mengapa harus mengundurkan diri hari ini. Kecuali Rossa memutuskan untuk meminta Kendra meninggalkan kantor secep

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [11]

    Tubuh Kendra menegang selama beberapa sekon. Dia menatap Rossa dengan kening berkerut. “Ini serius, Mbak?” Kendra mencari tahu. “Saya harus putus dari Maxim?”“Tidak ada yang mengharuskan,” sahut Rossa cepat. “Tadi kan saya cuma bertanya. Kalau saya memintamu putus dari Maxim, bagaimana? Apa kamu bersedia?”Kendra menjawab di detik yang sama, “Tidak, Mbak. Maaf. Saya tidak melihat alasan kenapa saya dan Maxim harus putus. Kami tidak melanggar kontrak apa pun. Selain itu secara etika, saya juga tidak merasa ada masalah. Karena saya dan Maxim berpacaran berbulan-bulan setelah syuting Dating with Celebrity selesai. Tidak ada ‘cinta lokasi’ selama saya mengurusi Maxim sebagai klien kita.” Kendra membuat tanda petik di udara.Rossa beranjak dari tempat duduknya. Perempuan itu melangkah ke arah kulkas kecil di sudut ruang kerjanya. Rossa mengambil dua kaleng soda. Salah satunya diserahkan

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [10]

    Rossa tersenyum masam. “Tapi versi Judith tidak seperti itu. Kamu menjadi orang ketiga yang membuat hubungannya dengan Maxim menjadi jauh. Intinya, Judith mengkritik keras kebijakan-kebijakan The Matchmaker sehingga ada klien yang akhirnya malah berpacaran dengan pegawai di sini dan meninggalkan pasangan kencan yang sudah dipilih. Menurut kamu, mendengar tuduhan semacam itu dilontarkan oleh salah satu peserta kencan sekaligus sponsor acara Dating with Celebrity, apa yang harus saya lakukan?”Pertanyaan Rossa itu sungguh sulit untuk dijawab. Karena bukan kapasitas Kendra untuk mengajari perempuan itu apa yang harus dilakukan atau sebaliknya. Namun kalimat-kalimat bosnya yang menempatkan Kendra sebagai si penggoda, menyedot konsentrasi gadis itu lebih besar. Dia mustahil diam saja tanpa membela diri.“Tuduhan Judith sama sekali tidak benar, Mbak. Saya tak pernah menjadi orang ketiga yang merusak hubungannya dengan Maxim. Seperti yang saya bilang tadi, k

DMCA.com Protection Status