Beranda / Romansa / Dating with Celebrity / Gadis dengan Energi yang Menakutkan [3]

Share

Gadis dengan Energi yang Menakutkan [3]

Penulis: Indah Hanaco
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Maxim sangat ingin menyeret Kendra ke luar dan meminta gadis itu tidak lagi mengganggunya. Bila perlu, tak pernah lagi muncul di depan hidung Maxim selamanya. Jika memungkinkan, Maxim bahkan tidak akan keberatan melaporkan Kendra kepada pihak berwajib sebagai penguntit. Ya ampun, bagaimana bisa gadis itu bisa memiliki tekad yang mulai terlihat menakutkan?

“Selamat malam, Maxim,” sapa Kendra sembari memamerkan senyum yang diyakini Maxim sangat palsu itu.

oOo

Kendra bisa merasakan tulang-tulangnya mulai meleleh saking takutnya. Ekspresi Maxim terlihat kejam dan mengancam. Seakan lelaki itu siap untuk mencabik-cabik tubuhnya secara harfiah. Gadis itu mulai menyesali keputusan nekatnya untuk mendatangi rumah Maxim. Namun, dia tak bisa memutar waktu, kan?

Putus asa karena ditolak –bahkan diusir- oleh Maxim, Kendra tidak punya banyak pilihan. Apalagi Rossa pun sama menyebalkannya, tidak mau mengerti posisi Kendra. R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dating with Celebrity   Insiden Banyak Babak [1]

    “Jadi ini taktikmu untuk membuatku setuju?” Nada mengecam terdengar jelas di suara Maxim. Kini mereka hanya ditinggal berdua karena Cecil dan Maureen ingin makan malam.Sebenarnya Kendra juga diajak serta, setengah dipaksa malahan. Akan tetapi, tentu saja dia menolak mati-matian. Mana bisa dia menelan makanan dengan risiko dipelototi oleh Maxim. Apalagi dia yakin, lelaki itu pasti menyumpahinya dalam hati. Bisa-bisa semua makanan yang ditelannya akan berubah menjadi racun dalam hitungan jam.“Aku tidak punya pilihan. Kalau kamu terganggu, aku benar-benar minta maaf,” kata Kendra. “Posisiku benar-benar terjepit. Mbak Rossa tidak....”“Oke, aku setuju.”Kendra melongo. “Kamu barusan bilang apa?” tanyanya mirip orang linglung. Dipandangnya Maxim lekat-lekat. “Kamu benar-benar setuju?” ulangnya.“Aku tidak mau kamu bertingkah mirip penguntit begini. Apalagi sampai da

  • Dating with Celebrity   Insiden Banyak Babak [2]

    Kendra terlalu lega dan senang untuk bisa merasa jengkel lagi. Kesediaan Maxim untuk bergabung di Dating with Celebrity membuat semua bebannya lenyap. Dan Kendra sedang menikmati saat-saat itu. Enggan diamuk emosi negatif yang pasti akan mengganggu.Meninggalkan rumah Maxim, Kendra seakan diingatkan bahwa sudah dua hari ini dia tidak bisa bernapas dengan normal. Seakan ada yang mengganggu saluran pernapasannya. Namun kini situasinya sudah berbeda. Semua kesulitan yang dihadapinya seakan tidak punya arti sama sekali.“Andai saja sejak awal tidak ada masalah sama sekali, alangkah bagusnya!” kata Kendra saat dia menyetir. “Aku tak perlu buang-biang energi begitu banyak. Lelah lahir dan batin. Berkali-kali harus bersabar karena Maxim dan bosku sama mengerikannya.”Malam itu, dia terlelap tanpa mimpi atau interupsi lain yang mengganggu. Demi pekerjaan yang sedang dibutuhkannya, Kendra tidak keberatan harus menghabiskan akhir pekannya

  • Dating with Celebrity   Insiden Banyak Babak [3]

    Entah berapa lama Kendra menunggu dengan perasaan bosan dan membuatnya mulai menguap, hingga akhirnya Maxim mematikan laptop dan beranjak dari kursinya.“Kita makan siang dulu,” beri tahunya. Perintah.“Lho, katamu tidak mau mengajakku makan siang?” cetus Kendra usil. Namun saat mengingat bahwa Maxim mungkin salah satu makhluk langka yang tidak memiliki selera humor, gadis itu buru-buru menambahkan. “Aku ke sini untuk membahas tentang kriteria gadis yang kamu inginkan. Dan seharusnya tidak akan memakan waktu panjang kalau....”“Aku lapar,” Maxim malah berjalan menuju pintu.Kendra terpaksa mengikuti lelaki itu. Gadis itu tidak siap dengan risiko jika ternyata Maxim meninggalkannya sendirian dan tidak kembali lagi. Kendra kesulitan menebak apa yang diinginkan pria itu. Komentar ketus dan wajah masamnya itu cukup mengganggu. Namun anehnya Kendra mulai terbiasa. Dan gadis itu memilih untuk mengabaikan reaksi Ma

  • Dating with Celebrity   Ambidextrous Versus Perengut [1]

    Kendra sudah tidak peduli andai Rossa benar-benar marah dan memecatnya. Dia sungguh tak sanggup lagi berperan sebagai manusia sabar yang bodoh. Mendiamkan saja saat Maxim mengkritiknya nyaris tanpa henti. Batas toleransinya sudah membunyikan tanda peringatan yang meraung luar biasa keras. Code red.Kendra selalu membenci hari Senin karena memutus semua kesenangan yang bisa dinikmatinya di hari Sabtu dan Minggu. Khusus kali ini, semangatnya benar-benar lumpuh. Kebenciannya meningkat hingga tiga kali lipat. Andai saja dia menemukan alasan genius untuk absen datang ke kantor hari ini, niscaya Kendra akan melakukannya tanpa berpikir dua kali.Kemalangan tampaknya gemar mengakrabkan diri padanya. Ponselnya kembali hilang. Kendra hampir yakin kalau benda itu tertinggal di kantor Maxim. Namun Kendra memilih lebih baik kehilangan ponsel ketimbang menghubungi Maxim dan bertanya tentang benda itu. Dia tak sudi lagi bertemu muka dengan pria sombong yang memiliki ego sebe

  • Dating with Celebrity   Ambidextrous Versus Perengut [2]

    Seingat Kendra, ini kali pertama dia harus melewati proses memilih kriteria calon pasangan yang begitu bertele-tele. Para pesohor yang lain umumnya sudah menyiapkan daftar lengkap yang akan dikirim via surat elektronik. Kalaupun ada yang harus bertemu muka dengan Kendra seperti Maxim sekarang, biasanya tak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk mencatat poin-poinnya. Maxim memang selalu antimainstream.“Ini kali pertama aku terlibat dalam hal menentukan kriteria pasangan yang diinginkan. Bukan bermaksud mengkritikmu, tapi menurutku kamu itu terlalu perfeksionis. Semua salah.” Kendra memindahkan pulpennya ke tangan kanan seraya menggerak-gerakkan jari-jari kirinya. Menunjukkan bahwa tangannya lumayan pegal karena menulis.“Kamu memang mengkritikku,” timpal Maxim. “Aku kan sudah bilang, aku tidak punya kriteria tertentu sebelum memilih pasangan. Prinsipku, kalau suka pada seseorang, ya sudah. Tidak ada poin khusus yang harus dipatuhi

  • Dating with Celebrity   Ambidextrous Versus Perengut [3]

    “Seharusnya, aku yang mengajukan pertanyaan itu padamu,” balas Kendra. “Omong-omong, kenapa kamu mudah sekali menyatakan persetujuan? Ini bukan perangkap, kan? Tapi, kenapa aku punya firasat akan menyesali semua ini?”“Aku bukan pelaku kriminal. Lagi pula, untuk apa memerangkap atau menjebakmu? Seolah ada untungnya saja.” Maxim tampak tersinggung. Namun entah kenapa Kendra merasa pria itu hanya berpura-pura.“Oh, oke. Kamu memang bukan pelaku kriminal. Cuma seorang laki-laki menyebalkan yang tidak tahu caranya tersenyum.”oOoMaxim meninggalkan kantor The Matchmaker dengan perasaan aneh yang menggumpal di dadanya. Dia tidak pernah mengira akan ada suatu pagi saat dia bukannya buru-buru berangkat ke kantor. Melainkan mendatangi kantor lain untuk menyetujui acara kencan bodoh yang ditayangkan televisi.Selama ini Maxim menilai dirinya adalah orang yang tidak nyaman berada di

  • Dating with Celebrity   Kerewelan Tak Cuma Milik Perempuan [1]

    Niat Kendra untuk mengunjungi ibunya di akhir pekan ini pun terpaksa ditunda lagi. Dua minggu lalu, dia harus datang ke kantor Maxim. Sabtu selanjutnya, Kendra masih disibukkan dengan urusan pekerjaan. Kali ini, karena ikut mengurusi syuting pra kencan yang melibatkan sepuluh peserta terpilih dengan si selebritas. Yang harus menjalani syuting adalah seorang model majalah pria dewasa, Tessa Marris.Bagaimana dengan hari Sabtu ini? Tidak ada pekerjaan yang membuatnya sibuk. Akan tetapi, Kendra meringkuk di kasur karena radang tenggorokan yang cukup mencemaskan dan membuatnya tak leluasa makan dan minum.Sejak Jumat siang, gadis itu sudah merasakan tanda-tanda ketidaknyamanan di tenggorokannya. Namun hal itu terabaikan karena dia harus fokus pada pekerjaan. Begitu tiba di rumah sekitar pukul setengah tujuh malam, barulah Kendra yakin bahwa dia akan kesulitan menyetir ke Bandung jika tak segera meminum obat.“Kamu agak pucat lho, Ken. Sakit, ya?” t

  • Dating with Celebrity   Kerewelan Tak Cuma Milik Perempuan [2]

    Kendra menggeleng sambil menggumamkan terima kasih. Suci punya keluarga yang harus diprioritaskan. Namun perempuan itu selalu menyempatkan diri untuk ikut mengurus Kendra. Gadis itu tahu, dia berutang terlalu banyak pada Suci.“Nanti Tante buatkan bubur untukmu ya, Ken. Harus dimakan sampai habis,” ucap Suci sebelum meninggalkan rumah Kendra.“Terima kasih ya, Tan. Aku selalu saja membuat Tante repot,” balas Kendra.“Hush! Siapa yang repot? Tante tidak merasa begitu, kok!”Kendra sempat khawatir jika dia terpaksa tidak masuk kantor karena radang tenggorokannya. Terutama karena ini akan menjadi minggu yang sibuk. Rossa sudah mengisyaratkan agar syuting pra kencan untuk Maxim harus sudah dimulai minggu depan. Hari Senin ini dijadwalkan untuk seleksi peserta secara langsung. Kendra tidak ingin penyakitnya malah membuat pekerjaannya ikut tertunda.Entah keinginannya untuk sembuh atau obat manjur yang diberikan oleh d

Bab terbaru

  • Dating with Celebrity   Epilog

    Seperti dugaan Sean, Maxim meradang sepulang dari Singapura dan mendapati kekasihnya sudah berkantor di tempat Sean. Lelaki itu berusaha keras membuat Kendra mempertimbangkan tawaran untuk bergabung di Buana Bayi. Ketika ditolak, Maxim mulai mengomel. Dia bahkan merasa bahwa Kendra sok idealis. Juga pemilik The Matchmaker yang sudah membuat keputusan tidak masuk akal. Bla bla bla.Kendra sampai merasa pelipisnya berdenyut. Padahal, gadis itu sudah berjuang untuk memberi tahu Maxim dengan bahasa seringan mungkin. Dia pun sengaja menunda mengabari sang kekasih setelah Maxim kembali bekerja di hari Senin. Kendra mendatangi ruang kerja Maxim setelah jam kantor usai.Awalnya, Maxim begitu senang karena pacarnya datang berkunjung. Namun begitu diberi tahu bahwa Kendra sudah empat hari bekerja di kantor Sean, Maxim pun langsung menunjukkan kekesalannya. Lelaki itu juga tak senang karena Kendra tak mengatakan apa pun saat didesak Rossa untuk mengundurkan diri. Sean yang menyus

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [6]

    Kendra terpana mendengar kata-kata Sean barusan. “Kamu ... apa?”Sean tidak buru-buru menjawab. Lelaki itu bersandar di kursinya dengan gaya santai. “Sebelumnya, aku cuma bilang kalau aku melakukan ini bukan karena Maxim. Tapi karena kamu sendiri, Ken.”Kendra yang tak paham maksud lelaki itu, mengerutkan glabelanya. “Maksudmu?”“Begini. Selama kamu mewakili The Matchmaker, aku menilai bahwa kamu adalah orang yang berkomitmen pada pekerjaan. Punya kemauan keras juga. Contoh nyata yang tak terbantahkan adalah bagaimana kamu bisa membujuk Maxim sehingga akhirnya bersedia mengikuti acara kencan yang masih diejeknya sebagai acara norak sampai detik ini. Buatku, itu adalah poin plus, Ken.”“Aku boleh menganggap itu sebagai pujian?” gurau Kendra.“Tentu saja! Karena itu memang pujian, kok!” sahut Sean. “Nah, sekarang kita sampai pada poin utamanya, yaitu tawaran pekerjaan yang

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [5]

    “Oke. Memangnya kamu kira aku ini laki-laki bawel yang akan melapor ini-itu pada Maxim? Nanti juga dia akan tahu,” kata Sean. “Tapi memang berita ini bikin aku kaget setengah mati. Tidak menyangka ada drama baru hanya karena kamu dan Maxim berpacaran. Lalu, masih ditambah lagi dengan Aiden. Ck ck ck.” Sean geleng-geleng kepala.“Itu bukan salahku,” Kendra membela diri, merujuk pada Aiden.Sean menyeringai. “Kamu ternyata penuh pesona ya, Ken. Aku tak bisa membayangkan seperti apa reaksi Maxim kalau dia tahu bahwa ada laki-laki kelas kakap yang jadi pesaingnya. Siap-siap saja diikuti pengawal pribadi yang akan memastikan kamu tidak diganggu oleh laki-laki mana pun,” guraunya.Kendra mencebik tapi akhirnya dia malah tertawa. Gadis itu merasa geli membayangkan Maxim yang pencemburu itu mengetahui jika ada pria lain yang menyukai Kendra. Namun di sisi lain, Kendra tahu Maxim sudah berjuang untuk sedikit berubah sehingg

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [4]

    Pertanyaan Sean itu mengagetkan Kendra. Tadinya dia mengira lelaki itu menelepon cuma untuk menganggunya karena Maxim sedang berada di Singapura. Atau sekadar memamerkan hubungan dengan pasangan kencan pilihan Sean di acara Dating with Celebrity yang masih berlanjut hingga kini.“Kamu tahu dari mana?” Kendra balik bertanya. Dia merasa heran karena Sean bisa mengetahui informasi itu.“Bisakah kamu datang ke kantorku, Ken? Kurang nyaman kalau harus bicara di telepon. Sementara sepuluh menit lagi aku harus bertemu dengan salah satu klien,” pinta Sean. “Aku punya waktu luang di atas jam tiga.”Kendra menjawab tanpa pikir panjang, “Oke. Aku akan ke kantormu. Mumpung sedang jadi pengangguran dan tak punya jadwal meeting dengan klien,” guraunya.“Sip, kutunggu ya, Ken.”“Eh iya, tolong jangan dulu ngomong apa pun soal ini pada Maxim ya, Sean,” sergah Kendra sebelum l

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [3]

    Setelah meninggalkan mantan kantornya, Kendra langsung pulang. Dia sempat mampir ke supermarket untuk berbelanja beberapa kebutuhan. Gadis itu juga membeli camilan dalam jumlah lumayan banyak. Mungkin dia akan menghabiskan satu minggu ke depan dengan bersantai di depan televisi sembari menikmati aneka makanan kecil.Selama ini, Kendra memang ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Namun, itu menjadi cita-cita yang sengaja ditangguhkannya. Hingga detik ini, Kendra sama sekali belum serius berusaha untuk mencari pekerjaan lain di luar The Matchmaker. Akan tetapi hari ini dia harus menghadapi kenyataan yang sama sekali tak pernah terbayangkan. Jauh lebih mudah berimajinasi bahwa dirinya akan meninggalkan The Matchmaker atas keinginan sendiri, bukan karena dipaksa untuk membuat pilihan.Membayangkan dia sudah resmi menjadi pengangguran, Kendra pun menjadi luar biasa cemas. Mendadak, masa depannya terlihat buram dan gelap. Apa yang akan dilakukann

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [2]

    Kendra meninggalkan kantor The Matchmaker dengan kehebohan di belakangnya. Karena gadis itu memang tak menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Dia tak mau kelak pengunduran dirinya malah diikuti dengan tuduhan ini-itu yang sama sekali tak benar. Karena tentunya Kendra tak lagi ada di biro jodoh itu untuk membela diri.Paling tidak, Kendra merasa berhak memberi tahu kebenaran versi dirinya. Terserah saja jika dianggap sikapnya kekanakan. Apakah setelah ini Rossa akan berkoar-koar tentang versinya yang bisa saja berbeda, itu masalah lain. Kendra tak mau memikirkan hal itu dan memusingkan sesuatu yang tak bisa dikontrolnya.“Kamu betul-betul harus mengundurkan diri?” Neala masih tak percaya. Kendra sengaja mengajak Neala dan Pritha ke ruang rapat supaya mereka bisa bicara bertiga dengan leluasa. Gadis itu merasa berutang penjelasan pada keduanya, orang-orang terdekat Kendra di The Matchmaker.“Iya. Untuk apa aku bohong?” komentar Kendra dengan

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [1]

    Keluar dari ruangan Rossa, kepala Kendra terasa berputar. Dia berharap semuanya cuma mimpi buruk yang kebetulan datang bertandang tanpa aba-aba. Akan tetapi, Kendra tahu yang ini bukan mimpi.Demi menenangkan diri, gadis itu buru-buru menuju toilet yang bersebelahan dengan pantri. Dia butuh waktu untuk memikirkan apa yang akan dilakukan saat ini. Langsung pulang atau menunggu hingga jam kerja berakhir? Masing-masing ada risikonya.Jika Kendra langsung pulang, pasti dia akan menghadapi banyak pertanyaan dari rekan sejawatnya. Padahal, Kendra merasa saat ini dia butuh ruang untuk bernapas. Karena ada banyak sekali kejutan yang didapatnya hari ini. Bertubi-tubi pula.Sementara jika gadis itu menunggu hingga jam kantor berakhir dan berpura-pura tak terjadi sesuatu, sisa hari ini mungkin akan berjalan lancar dan aman. Dia bisa menghindari hujan pertanyaan mengapa harus mengundurkan diri hari ini. Kecuali Rossa memutuskan untuk meminta Kendra meninggalkan kantor secep

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [11]

    Tubuh Kendra menegang selama beberapa sekon. Dia menatap Rossa dengan kening berkerut. “Ini serius, Mbak?” Kendra mencari tahu. “Saya harus putus dari Maxim?”“Tidak ada yang mengharuskan,” sahut Rossa cepat. “Tadi kan saya cuma bertanya. Kalau saya memintamu putus dari Maxim, bagaimana? Apa kamu bersedia?”Kendra menjawab di detik yang sama, “Tidak, Mbak. Maaf. Saya tidak melihat alasan kenapa saya dan Maxim harus putus. Kami tidak melanggar kontrak apa pun. Selain itu secara etika, saya juga tidak merasa ada masalah. Karena saya dan Maxim berpacaran berbulan-bulan setelah syuting Dating with Celebrity selesai. Tidak ada ‘cinta lokasi’ selama saya mengurusi Maxim sebagai klien kita.” Kendra membuat tanda petik di udara.Rossa beranjak dari tempat duduknya. Perempuan itu melangkah ke arah kulkas kecil di sudut ruang kerjanya. Rossa mengambil dua kaleng soda. Salah satunya diserahkan

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [10]

    Rossa tersenyum masam. “Tapi versi Judith tidak seperti itu. Kamu menjadi orang ketiga yang membuat hubungannya dengan Maxim menjadi jauh. Intinya, Judith mengkritik keras kebijakan-kebijakan The Matchmaker sehingga ada klien yang akhirnya malah berpacaran dengan pegawai di sini dan meninggalkan pasangan kencan yang sudah dipilih. Menurut kamu, mendengar tuduhan semacam itu dilontarkan oleh salah satu peserta kencan sekaligus sponsor acara Dating with Celebrity, apa yang harus saya lakukan?”Pertanyaan Rossa itu sungguh sulit untuk dijawab. Karena bukan kapasitas Kendra untuk mengajari perempuan itu apa yang harus dilakukan atau sebaliknya. Namun kalimat-kalimat bosnya yang menempatkan Kendra sebagai si penggoda, menyedot konsentrasi gadis itu lebih besar. Dia mustahil diam saja tanpa membela diri.“Tuduhan Judith sama sekali tidak benar, Mbak. Saya tak pernah menjadi orang ketiga yang merusak hubungannya dengan Maxim. Seperti yang saya bilang tadi, k

DMCA.com Protection Status