Beranda / Romansa / Dating with Celebrity / Episode Balas Dendam Salah Kaprah [1]

Share

Episode Balas Dendam Salah Kaprah [1]

Penulis: Indah Hanaco
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-12 18:00:01

Maxim bisa menangkap kekagetan di mata gadis itu. Kendra, begitu nama yang tadi didengarnya, nyaris tidak bernapas selama beberapa detik. Matanya terbelalak memandang ke arah lelaki itu. Tentu saja ucapan Maxim tadi sudah mengejutkan gadis ini.

“Bapak ... yang tadi berada di dalam mobil keren itu? Eh ... maksud saya di Chevrolet Colorado?” Meski agak tersendat, gadis itu berhasil juga menuntaskan kalimatnya.

Maxim mengangguk. “Ya, itu saya.”  Lalu dia menambahkan, “Jangan panggil saya ‘Bapak’! Cukup nama saja.”

“Baik,” kata Kendra sembari mengangguk.

Lelaki itu tidak berniat menjelaskan bahwa dia baru saja hendak membuka pintu dan keluar dari kendaraannya ketika mendadak ada seorang gadis yang memilih untuk berkaca di jendela mobilnya. Maxim tadi meninggalkan Buana Bayi untuk bertemu sebentar dengan ibunya yang sedang berada di rumah sakit, tidak jauh dari kantornya. Tentunya setelah Rossa menelepon tentang penundaan makan siang mereka. Juga seseorang yang menggantikan perempuan itu untuk menemui Maxim.

“Oh, ini benar-benar memalukan.” Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Namun posisi itu hanya bertahan kurang dari tiga detak jantung. Karena setelahnya Kendra menegakkan tubuh dan menurunkan tangannya. “Maaf, tadi itu memang kejadian yang konyol,” ucapnya dengan wajah memerah.

Maxim tidak tertarik untuk berbasa-basi saat ini. Terutama setelah apa yang dilakukan Rossa. Namun  dia tetap harus memiliki sedikit sopan santun. Menurut tebakannya, Kendra pasti belum sempat mengisi perut.

“Kamu mau pesan apa?” Maxim menyodorkan buku menu yang berada di dekatnya. “Silakan pilih yang kamu suka. Saya yang akan mentraktirmu,” tegasnya. Lelaki itu kemudian sibuk membaca daftar makanan yang tersedia. Ketika sudah memantapkan pilihan, pria itu memanggil pramusaji.

Maxim memesan satu porsi lontong medan dan caramel ice blended coffee. Sementara Kendra jelas terlihat tidak nyaman meski berusaha keras untuk menutupinya. Tadinya Maxim bahkan mengira jika gadis itu tidak akan memesan apa-apa. Akan tetapi, Kendra ternyata punya keberanian juga untuk memilih tekwan dan milkshake cokelat almond.

“Apa Mbak Rossa sudah menjelaskan kalau saya yang akan menggantikannya hari ini?” tanya Kendra. Gadis itu jelas tidak ingin Maxim memandangnya seperti  orang aneh.

“Sudah,” balas Maxim pendek. Tamunya tampak tidak puas dengan jawaban singkatnya. Meski demikian, Maxim tidak peduli. Sebab, hal itu sama sekali bukan masalahnya. Kendra dan Rossa yang harus menyelesaikan persoalan itu.

“Sebelumnya, saya benar-benar minta maag karena datang terlambat. Saya akan mulai menjelaskan tentang Dating with Celebrity. Acara ini....”

Stop! Saya lebih suka jika saat ini kita makan dulu dengan tenang,” sergah Maxim cepat. “Barulah setelah itu kita akan membahas masalah yang sudah membuat saya dan kamu harus berada di sini.”

Meski tampak tidak nyaman, Kendra akhirnya hanya mengangguk. Dan itu cukup melegakan Maxim. Saat ini dia sudah kelaparan dan tidak akan bisa bertoleransi mendengar penjelasan Kendra tentang acara reality show itu. Sehebat apa pun penjelasannya. Apalagi dia tahu bahwa cita rasa makanan yang sudah dipesannya tidak akan memuaskan. Namun  kadang orang harus mengesampingkan selera pribadi demi tujuan tertentu, kan? Itulah yang sedang dilakukan Maxim saat ini.

Keduanya berdiam diri dan disibukkan dengan pikiran masing-masing hingga lebih sepuluh menit setelahnya, menunggu pesanan mereka tiba. Maxim sebenarnya tidak terlalu suka makan di tempat itu. Menurutnya, makanan di restoran itu sama sekali tidak enak. Akan tetapi, kali ini adalah pengecualian. Semacam hukuman untuk Kendra yang sudah berani datang terlambat. Meski sebenarnya Maxim lebih suka jika dia bisa menghukum Rossa yang sudah membatalkan janji seenaknya.

Lelaki itu menyembunyikan senyumnya diam-diam saat melihat Kendra hanya mampu menelan tiga sendok tekwan sebelum akhirnya menyerah. Sementara Maxim sendiri harus berjuang keras menghabiskan setengah porsi makanan yang dipilihnya.

“Sudah bisa saya mulai sekarang? Sekali lagi, saya mohon maaf karena datang terlambat. Mbak Rossa berhalangan hadir karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan sama sekali tidak bisa ditinggalkan,” Kendra mulai bicara. Maxim yakin perempuan itu sedang berimprovisasi mencari alasan. “Sekarang, saya akan menjelaskan tentang acara Dating with Celebrity yang akan Anda ikuti.

“Tidak perlu!”

Bibir Kendra terbuka mendengar ucapan Maxim. “Maaf, maksudnya?”

Maxim menegakkan tubuh, menghapus segala ekspresi ramah yang bisa dibaca oleh manusia dari wajahnya. Matanya menatap Kendra dengan tajam. Ekspresi itu sudah dilatihnya selama bertahun-tahun dan selama ini sukses besar untuk mengintimidasi seseorang.

“Saya tidak ingin mendengar penjelasan apa pun tentang kencan konyol yang digagas oleh bosmu itu,” sahut Maxim dengan nada dinginnya yang sudah terkenal itu.

“Hah?” Bibir Kendra terbuka. Pupil mata gadis itu pun membesar.

“Apanya yang ‘hah’? Kamu sudah mendengar dengan jelas apa yang saya ucapkan tadi. Kamu sama sekali tidak salah dengar. Saya memang tidak tertarik dengan kencan dengan bantuan makcomblang yang kalian usahakan itu.”

Maxim menyaksikan Kendra menggigit bibir dengan gugup. Dia berani bertaruh jika gadis itu sedang bertarung dengan dirinya sendiri. Antara ingin menumpahkan protes di depan Maxim atau berusaha untuk bersabar.

“Pak Maxim....” Kendra berusaha bersikap formal.

“Maxim saja,” tegas lelaki itu. “Dan tak perlu pakai ‘Anda’.”

“Begini ... Maxim....” Kendra mulai bicara lagi, agak kaku saat menyebut nama lelaki itu.. “Saat ini di kantor saya sedang ada masalah. Katakanlah, chaos. Cukup merepotkan dan agak berbahaya. Dan orang yang bisa menyelesaikannya hanya Mbak Rossa. Karena sedang banyak hal yang harus diurus, mungkin Mbak Rossa lupa menghubungi kamu tepat waktu. Setelahnya, saya terpaksa diminta menggantikan beliau di saat-saat terakhir. Semuanya bisa dibilang serba mendadak.” Kendra berdeham pelan. Maxim melipat kedua tangan di depan dada dan bersandar senyaman mungkin.

“Lalu? Apa hubungannya dengan saya?” Maxim memandang Kendra.

Gadis itu terkesan tidak nyaman diperhatikan seperti itu. Terbukti, Kendra bergerak-gerak di tempat duduknya. Mungkin berusaha mencari posisi paling nyaman baginya.

“Ini situasi pelik yang tidak bisa dihindari. Saya tahu kalau kamu pasti merasa kesal. Karena terpaksa menunda makan siang. Selain itu, Mbak Rossa malah mengutus orang lain. Tapi, saya bisa memberi penjelasan yang cukup detail.” Gadis itu membuka messenger bag-nya yang cukup besar dan mengeluarkan setumpuk kertas dari dalamnya.

“Simpan saja kertas-kertasmu itu! Saya tidak akan tertarik.” Maxim menggeleng.

Kendra mengabaikan kata-kata Maxim. “Dating with Celebrity ini salah satu acara reality show yang sangat sukses. Sejak pertama ditayangkan, ratingnya stabil. Meskipun sampai saat ini belum ada pasangan yang berhasil bertahan hingga menikah. Tapi saya rasa acara ini sudah....”

“Kamu tidak mendengar kata-kata saya tadi, ya? Saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang acara yang tidak bermanfaat seperti itu. Apalagi sampai harus terlibat di dalamnya. Sama sekali tidak!” ucap Maxim dengan nada tegas. “Apa pun yang kamu katakan, takkan bisa membuat saya berubah pikiran.”

Bab terkait

  • Dating with Celebrity   Episode Balas Dendam Salah Kaprah [2]

    Kendra yang malang itu pun mengerjap. “Tapi....”Maxim menggeleng tanpa ragu. “Dua hari yang lalu, kakak saya memang berhasil membujuk sehingga saya bersedia mengikuti acara ini. Setelahnya, saya bicara dengan Rossa di telepon. Bosmu itu sudah memastikan kalau hari ini kami akan bertemu untuk membahas soal itu sekaligus makan siang. Tapi apa yang terjadi kemudian?” tanya Maxim dengan gaya dramatis. “Kita sama-sama tahu, kan?”Kendra tidak terlihat benar-benar terintimidasi. Setidaknya, gadis itu masih mampu memberi balasan. “Saya tadi sudah menjelaskan situasinya. Di kantor...”“Itu bukan alasan!” suara Maxim agak meninggi. “Saya adalah orang yang sangat menghargai janji dan waktu. Tapi sepertinya Rossa tidak melakukan hal yang sama. Dia seenaknya memundurkan janji hanya beberapa menit sebelum pukul dua belas siang. Selain itu, dia malah mengutus orang lain. Nah, kalau dia saja tidak menganggap pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13
  • Dating with Celebrity   Episode Balas Dendam Salah Kaprah [3]

    Ibunya memang tergolong orang yang sangat menjaga kesehatan. Secara rutin, Cecil Arsjad mengunjungi dokter langganannya yang berpraktik di sebuah rumah sakit top, tidak terlalu jauh dari gedung perkantoran tempat Buana Bayi berada. Dan biasanya, Maxim berusaha menemani ibunya meski mendapat protes dari berbagai pihak. Termasuk dari Cecil sendiri. Akan tetapi, tidak ada yang mampu membuat Maxim berhenti melakukan itu.“Max, Mama bisa ke dokter sendiri. Toh ada Rita yang menemani ke mana-mana. Mending kamu fokus bekerja,” ucap Cecil berulang kali.“Tidak apa-apa, Ma. Aku tetap bisa fokus bekerja, kok! Aku kan cuma mengantar Mama ke dokter sesekali, bukan setiap hari,” Maxim beralasan. “Tolong, jangan larang aku.”Maxim memasuki ruangan yang menjadi tempatnya bekerja selama beberapa tahun terakhir ini. Dia sama sekali tidak pernah menduga jika bisa begitu menyukai pekerjaannya saat ini.Sebenarnya, keluarga besar ayahnya s

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14
  • Dating with Celebrity   Lelaki dan Ego Sebesar Dunia [1]

    Kendra memandangi teleponnya dengan bibir terbuka. Seakan ada makhluk ajaib yang siap melompat dari dalam benda itu. Gadis itu masih sulit percaya jika teleponnya baru saja ditutup dengan tidak sopan oleh Maxim. Lagi. Apakah lelaki itu memang terbiasa mengakhiri perbincangan via telepon dengan kasar?Sepanjang ingatannya, Kendra belum pernah bersua dengan makluk angkuh seperti Maxim. Lelaki itu sepertinya cuma bisa marah dan melontarkan kata-kata yang sama sekali tak enak didengar. Bagaimana bisa ada orang segalak itu?Jika menuruti kata hati dan harga dirinya yang terluka, Kendra sangat ingin merontokkan gigi Maxim. Supaya lelaki itu tidak bisa lagi memamerkan gigi rapinya. Atau sekalian saja memotong lidahnya agar takkan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang lain. Akan tetapi, risikonya terlalu besar. Kendra tak mau mempertaruhkan masa depannya karena lelaki itu. Dia tak sudi jika harus menghabiskan hidupnya yang berharga itu di dalam hotel prodeo.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • Dating with Celebrity   Lelaki dan Ego Sebesar Dunia [2]

    “Oh ya? Kenapa?” Neala tampak lebih dari sekadar tertarik untuk membicarakan masalah itu.“Laki-laki bernama Maxim itu marah karena Mbak Rossa memundurkan janji. Apalagi karena dia baru dihubungi hanya beberapa menit sebelum jam dua belas, janji makan siang mereka berdua. Lalu, masih ditambah karena Mbak Rossa malah memintaku yang menggantikannya untuk bertemu Maxim. Alhasil, Maxim menolak untuk terlibat dalam acara Dating with Celebrity. Sementara di lain pihak, aku menjadi orang yang tersudutkan. Aku dianggap sebagai orang yang tidak bisa melakukan tugas sederhana seperti itu,” keluhnya.“Dan aku sudah bisa menebak kelanjutannya.” Neala bersimpati. “Kamu harus membujuk Maxim supaya dia berubah pikiran, kan?”Kendra mengangguk sambil kembali membaca kertas-kertas di depannya. “Aku sudah beralasan kalau pekerjaanku bertumpuk. Tapi....” gadis itu mengedikkan bahu tanpa daya. “Kamu lebih me

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • Dating with Celebrity   Lelaki dan Ego Sebesar Dunia [3]

    Minimnya waktu luang itulah yang membuat Kendra terpaksa meminta bantuan seseorang untuk membersihkan rumah dan mengurus pakaiannya. Beruntung dia mengenal banyak tetangga yang selalu siap memberi pertolongan.Kendra pun akhirnya menyerahkan salah satu kunci rumahnya kepada Suci, tetangga di sebelah rumahnya. Dia sudah mengenal Suci sejak kecil. Dan perempuan itu tidak keberatan meminjamkan pembantunya untuk memastikan rumah Kendra tetap bersih. Suci juga yang memastikan semua pakaian Kendra dicuci dan disetrika.Sebelum tidur, seperti biasa Kendra ke dapur dan memeriksa kompor. Meski dia tahu tidak akan menemukan api yang menyala di sana. Namun itu sudah menjadi kebiasaan yang melekat seperti kulit kedua. Kemungkinan besar, takkan bisa hilang.Malam itu, Kendra bermimpi dia membuat Maxim meminta maaf sambil berlutut. Saat membuka mata paginya dan teringat mimpinya, Kendra tergelak sendiri. Bahkan Tuhan pun berusaha menghiburnya dengan memberikan mimpi yang mele

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-17
  • Dating with Celebrity   Gadis dengan Energi yang Menakutkan [1]

    Maxim terbelalak mendengar kalimat yang diucapkan Kendra dengan suara tenang itu. Belum lagi bantingan pintu yang menyusul kemudian. Gadis lancang itu baru saja menudingnya sebagai seorang pencinta sesama jenis. Meski kesal, tapi Maxim lega karena Kendra akhirnya meninggalkan ruangannya. Setelah lebih tenang, dia meminta Padma untuk masuk ke dalam ruangannya.“Kenapa kamu membiarkan gadis itu menunggu saya?” tanyanya tanpa basa-basi.“Dia yang bersikeras, Pak,” Padma membela diri. “Saya sudah berusaha memintanya pergi secara halus. Saya bilang, belum tahu kapan Bapak akan balik ke kantor. Tapi dia tak peduli dan tetap menunggu.”Maxim tahu dia sudah berlaku tidak adil jika menimpakan semua rasa frustrasinya kepada Padma. Nyatanya, utusan Rossa itu pun tergolong keras kepala. Dan mungkin tidak punya rasa malu juga. Makanya gadis itu tetap nekat untuk datang ke Buana Bayi meski Maxim jelas-jelas tak tertarik untuk menemui Kendra

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • Dating with Celebrity   Gadis dengan Energi yang Menakutkan [2]

    Maureen mengangkat bahu. “Mana kutahu? Lagi pula, itu bukan urusanku. Dia tidak membuatku cemas untuk urusan pasangan. Kalaupun ada yang harus kukhawatirkan soal jodoh, Declan berada di urutan terakhir. Darien menjadi prioritas. Mengkhawatirkan melihat adikku yang keren dan populer itu tidak pernah memperkenalkan pacarnya selama beberapa tahun ini. Sementara gosip di luar sana begitu kencang, menghubungkan Darien dan entah siapa saja. Lalu masih ada kamu, yang tidak juga mau berkencan dengan serius. Acara perjodohan yang....”Maxim memotong dengan kesal, “Tolonglah Mbak, kita tadi sedang membicarakan Declan. Jangan malah melebar ke mana-mana.”Maureen terlihat menahan tawa. Seakan menikmati ketidaknyamanan Maxim. “Oh ya, Declan bilang kalau dia mengalami kecelakaan, terserempet motor. Tapi katanya tidak parah. Hanya saja dia tidak mau Mama sampai tahu,” lanjut Maureen.“Kalau dia tak mau Mama cemas karena ana

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • Dating with Celebrity   Gadis dengan Energi yang Menakutkan [3]

    Maxim sangat ingin menyeret Kendra ke luar dan meminta gadis itu tidak lagi mengganggunya. Bila perlu, tak pernah lagi muncul di depan hidung Maxim selamanya. Jika memungkinkan, Maxim bahkan tidak akan keberatan melaporkan Kendra kepada pihak berwajib sebagai penguntit. Ya ampun, bagaimana bisa gadis itu bisa memiliki tekad yang mulai terlihat menakutkan?“Selamat malam, Maxim,” sapa Kendra sembari memamerkan senyum yang diyakini Maxim sangat palsu itu.oOoKendra bisa merasakan tulang-tulangnya mulai meleleh saking takutnya. Ekspresi Maxim terlihat kejam dan mengancam. Seakan lelaki itu siap untuk mencabik-cabik tubuhnya secara harfiah. Gadis itu mulai menyesali keputusan nekatnya untuk mendatangi rumah Maxim. Namun, dia tak bisa memutar waktu, kan?Putus asa karena ditolak –bahkan diusir- oleh Maxim, Kendra tidak punya banyak pilihan. Apalagi Rossa pun sama menyebalkannya, tidak mau mengerti posisi Kendra. R

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01

Bab terbaru

  • Dating with Celebrity   Epilog

    Seperti dugaan Sean, Maxim meradang sepulang dari Singapura dan mendapati kekasihnya sudah berkantor di tempat Sean. Lelaki itu berusaha keras membuat Kendra mempertimbangkan tawaran untuk bergabung di Buana Bayi. Ketika ditolak, Maxim mulai mengomel. Dia bahkan merasa bahwa Kendra sok idealis. Juga pemilik The Matchmaker yang sudah membuat keputusan tidak masuk akal. Bla bla bla.Kendra sampai merasa pelipisnya berdenyut. Padahal, gadis itu sudah berjuang untuk memberi tahu Maxim dengan bahasa seringan mungkin. Dia pun sengaja menunda mengabari sang kekasih setelah Maxim kembali bekerja di hari Senin. Kendra mendatangi ruang kerja Maxim setelah jam kantor usai.Awalnya, Maxim begitu senang karena pacarnya datang berkunjung. Namun begitu diberi tahu bahwa Kendra sudah empat hari bekerja di kantor Sean, Maxim pun langsung menunjukkan kekesalannya. Lelaki itu juga tak senang karena Kendra tak mengatakan apa pun saat didesak Rossa untuk mengundurkan diri. Sean yang menyus

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [6]

    Kendra terpana mendengar kata-kata Sean barusan. “Kamu ... apa?”Sean tidak buru-buru menjawab. Lelaki itu bersandar di kursinya dengan gaya santai. “Sebelumnya, aku cuma bilang kalau aku melakukan ini bukan karena Maxim. Tapi karena kamu sendiri, Ken.”Kendra yang tak paham maksud lelaki itu, mengerutkan glabelanya. “Maksudmu?”“Begini. Selama kamu mewakili The Matchmaker, aku menilai bahwa kamu adalah orang yang berkomitmen pada pekerjaan. Punya kemauan keras juga. Contoh nyata yang tak terbantahkan adalah bagaimana kamu bisa membujuk Maxim sehingga akhirnya bersedia mengikuti acara kencan yang masih diejeknya sebagai acara norak sampai detik ini. Buatku, itu adalah poin plus, Ken.”“Aku boleh menganggap itu sebagai pujian?” gurau Kendra.“Tentu saja! Karena itu memang pujian, kok!” sahut Sean. “Nah, sekarang kita sampai pada poin utamanya, yaitu tawaran pekerjaan yang

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [5]

    “Oke. Memangnya kamu kira aku ini laki-laki bawel yang akan melapor ini-itu pada Maxim? Nanti juga dia akan tahu,” kata Sean. “Tapi memang berita ini bikin aku kaget setengah mati. Tidak menyangka ada drama baru hanya karena kamu dan Maxim berpacaran. Lalu, masih ditambah lagi dengan Aiden. Ck ck ck.” Sean geleng-geleng kepala.“Itu bukan salahku,” Kendra membela diri, merujuk pada Aiden.Sean menyeringai. “Kamu ternyata penuh pesona ya, Ken. Aku tak bisa membayangkan seperti apa reaksi Maxim kalau dia tahu bahwa ada laki-laki kelas kakap yang jadi pesaingnya. Siap-siap saja diikuti pengawal pribadi yang akan memastikan kamu tidak diganggu oleh laki-laki mana pun,” guraunya.Kendra mencebik tapi akhirnya dia malah tertawa. Gadis itu merasa geli membayangkan Maxim yang pencemburu itu mengetahui jika ada pria lain yang menyukai Kendra. Namun di sisi lain, Kendra tahu Maxim sudah berjuang untuk sedikit berubah sehingg

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [4]

    Pertanyaan Sean itu mengagetkan Kendra. Tadinya dia mengira lelaki itu menelepon cuma untuk menganggunya karena Maxim sedang berada di Singapura. Atau sekadar memamerkan hubungan dengan pasangan kencan pilihan Sean di acara Dating with Celebrity yang masih berlanjut hingga kini.“Kamu tahu dari mana?” Kendra balik bertanya. Dia merasa heran karena Sean bisa mengetahui informasi itu.“Bisakah kamu datang ke kantorku, Ken? Kurang nyaman kalau harus bicara di telepon. Sementara sepuluh menit lagi aku harus bertemu dengan salah satu klien,” pinta Sean. “Aku punya waktu luang di atas jam tiga.”Kendra menjawab tanpa pikir panjang, “Oke. Aku akan ke kantormu. Mumpung sedang jadi pengangguran dan tak punya jadwal meeting dengan klien,” guraunya.“Sip, kutunggu ya, Ken.”“Eh iya, tolong jangan dulu ngomong apa pun soal ini pada Maxim ya, Sean,” sergah Kendra sebelum l

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [3]

    Setelah meninggalkan mantan kantornya, Kendra langsung pulang. Dia sempat mampir ke supermarket untuk berbelanja beberapa kebutuhan. Gadis itu juga membeli camilan dalam jumlah lumayan banyak. Mungkin dia akan menghabiskan satu minggu ke depan dengan bersantai di depan televisi sembari menikmati aneka makanan kecil.Selama ini, Kendra memang ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Namun, itu menjadi cita-cita yang sengaja ditangguhkannya. Hingga detik ini, Kendra sama sekali belum serius berusaha untuk mencari pekerjaan lain di luar The Matchmaker. Akan tetapi hari ini dia harus menghadapi kenyataan yang sama sekali tak pernah terbayangkan. Jauh lebih mudah berimajinasi bahwa dirinya akan meninggalkan The Matchmaker atas keinginan sendiri, bukan karena dipaksa untuk membuat pilihan.Membayangkan dia sudah resmi menjadi pengangguran, Kendra pun menjadi luar biasa cemas. Mendadak, masa depannya terlihat buram dan gelap. Apa yang akan dilakukann

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [2]

    Kendra meninggalkan kantor The Matchmaker dengan kehebohan di belakangnya. Karena gadis itu memang tak menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Dia tak mau kelak pengunduran dirinya malah diikuti dengan tuduhan ini-itu yang sama sekali tak benar. Karena tentunya Kendra tak lagi ada di biro jodoh itu untuk membela diri.Paling tidak, Kendra merasa berhak memberi tahu kebenaran versi dirinya. Terserah saja jika dianggap sikapnya kekanakan. Apakah setelah ini Rossa akan berkoar-koar tentang versinya yang bisa saja berbeda, itu masalah lain. Kendra tak mau memikirkan hal itu dan memusingkan sesuatu yang tak bisa dikontrolnya.“Kamu betul-betul harus mengundurkan diri?” Neala masih tak percaya. Kendra sengaja mengajak Neala dan Pritha ke ruang rapat supaya mereka bisa bicara bertiga dengan leluasa. Gadis itu merasa berutang penjelasan pada keduanya, orang-orang terdekat Kendra di The Matchmaker.“Iya. Untuk apa aku bohong?” komentar Kendra dengan

  • Dating with Celebrity   Langkah Baru [1]

    Keluar dari ruangan Rossa, kepala Kendra terasa berputar. Dia berharap semuanya cuma mimpi buruk yang kebetulan datang bertandang tanpa aba-aba. Akan tetapi, Kendra tahu yang ini bukan mimpi.Demi menenangkan diri, gadis itu buru-buru menuju toilet yang bersebelahan dengan pantri. Dia butuh waktu untuk memikirkan apa yang akan dilakukan saat ini. Langsung pulang atau menunggu hingga jam kerja berakhir? Masing-masing ada risikonya.Jika Kendra langsung pulang, pasti dia akan menghadapi banyak pertanyaan dari rekan sejawatnya. Padahal, Kendra merasa saat ini dia butuh ruang untuk bernapas. Karena ada banyak sekali kejutan yang didapatnya hari ini. Bertubi-tubi pula.Sementara jika gadis itu menunggu hingga jam kantor berakhir dan berpura-pura tak terjadi sesuatu, sisa hari ini mungkin akan berjalan lancar dan aman. Dia bisa menghindari hujan pertanyaan mengapa harus mengundurkan diri hari ini. Kecuali Rossa memutuskan untuk meminta Kendra meninggalkan kantor secep

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [11]

    Tubuh Kendra menegang selama beberapa sekon. Dia menatap Rossa dengan kening berkerut. “Ini serius, Mbak?” Kendra mencari tahu. “Saya harus putus dari Maxim?”“Tidak ada yang mengharuskan,” sahut Rossa cepat. “Tadi kan saya cuma bertanya. Kalau saya memintamu putus dari Maxim, bagaimana? Apa kamu bersedia?”Kendra menjawab di detik yang sama, “Tidak, Mbak. Maaf. Saya tidak melihat alasan kenapa saya dan Maxim harus putus. Kami tidak melanggar kontrak apa pun. Selain itu secara etika, saya juga tidak merasa ada masalah. Karena saya dan Maxim berpacaran berbulan-bulan setelah syuting Dating with Celebrity selesai. Tidak ada ‘cinta lokasi’ selama saya mengurusi Maxim sebagai klien kita.” Kendra membuat tanda petik di udara.Rossa beranjak dari tempat duduknya. Perempuan itu melangkah ke arah kulkas kecil di sudut ruang kerjanya. Rossa mengambil dua kaleng soda. Salah satunya diserahkan

  • Dating with Celebrity   Sapuan Badai [10]

    Rossa tersenyum masam. “Tapi versi Judith tidak seperti itu. Kamu menjadi orang ketiga yang membuat hubungannya dengan Maxim menjadi jauh. Intinya, Judith mengkritik keras kebijakan-kebijakan The Matchmaker sehingga ada klien yang akhirnya malah berpacaran dengan pegawai di sini dan meninggalkan pasangan kencan yang sudah dipilih. Menurut kamu, mendengar tuduhan semacam itu dilontarkan oleh salah satu peserta kencan sekaligus sponsor acara Dating with Celebrity, apa yang harus saya lakukan?”Pertanyaan Rossa itu sungguh sulit untuk dijawab. Karena bukan kapasitas Kendra untuk mengajari perempuan itu apa yang harus dilakukan atau sebaliknya. Namun kalimat-kalimat bosnya yang menempatkan Kendra sebagai si penggoda, menyedot konsentrasi gadis itu lebih besar. Dia mustahil diam saja tanpa membela diri.“Tuduhan Judith sama sekali tidak benar, Mbak. Saya tak pernah menjadi orang ketiga yang merusak hubungannya dengan Maxim. Seperti yang saya bilang tadi, k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status