Share

Bab 39-1

Shinta kembali ke kamarnya dengan panik. Ia nyaris bertabrakan dengan Wirasena di ruang tamu. Melihat gelagat pria itu, perasaan Shinta menjadi tidak enak dan khawatir tentang Elia.

“El, are you okay?” Shinta menghampiri Elia. Gadis itu menekuk kaki dan memeluknya erat sambil tersedu. “Dia menyakitimu lagi? Hei ….” Shinta menggosok punggung Elia.

Elia balas memeluk Shinta. “Dia marah. Aku memintanya menceraikanku, Shin.”

“Oh, astaga ….” Shinta kehilangan kata-katanya.

Tiba-tiba, Elia menjauhkan diri. “Shin, maafkan aku. Tidak seharusnya aku melibatkanmu dalam masalah di saat duka begini. Aku bahkan belum mengucapkan salam perpisahan buat tante Hana. Maaf ….”

Shinta menggeleng dengan senyum tulus tersungging. “Gak papa, El. Mama udah tenang. Udah gak sakit lagi, fisik dan mentalnya. Kamu tenangkan diri dulu, fokus aja sama masalahmu. Hmm?”

“Makasih banyak, Shin.”

“Sekarang, kamu tidur dulu. Aku tinggal ke depan, gak papa, ya?” Shinta menata bantal, lalu membantu Elia berbaring. “Lupaka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status