Tiago hanya tertawa meremehkan mendengar ancaman Kayla.
"Well, untuk itu kau perlu mati dulu agar bisa menjadi hantu, Kayla. Jadi aku akan menunggu kabar dukanya," sahut Tiago lagi tanpa perasaan. Entah terbuat dari apa sebenarnya hati pria itu, tapi Kayla membencinya, mendadak Kayla sangat membenci pria itu, Santiago Benedict. Tiago sendiri nampak acuh dan melenggang keluar dari sana tanpa rasa bersalah, sedangkan Kayla hanya bisa terus menatap punggung pria itu dengan kebencian yang makin membeludak di hatinya. Tanpa memikirkan Kayla lagi, Tiago pun langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit, tempat keluarganya sudah berkumpul di sana menemani adiknya. Keluarga Tiago sendiri merupakan keluarga terpandang. Siapa yang tidak mengenal Sam Benedict, ayah Tiago, yang merupakan Hakim ternama di negeri ini. Sam Benedict sudah terkenal sebagai Hakim yang sangat lurus dan dedikasinya di bidang hukum sudah tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan Ibu Tiago yang bernama Rosa Benedict juga sudah terkenal sebagai pimpinan yayasan amal milik keluarga yang aktif mengikuti banyak kegiatan sosial kenegaraan juga. Adik Tiago sendiri yang bernama Simon Benedict adalah satu-satunya yang masih menggeluti bidang bisnis. Sejak Sam yang bekerja untuk negara sudah tidak diijinkan lagi untuk memiliki usaha di luar urusan negara dan hukum, maka Simon mengambil alih dan menjadi pimpinan di perusahaan keluarga mereka. Singkat kata, keluarga Benedict mempunyai reputasi yang sangat bagus di masyarakat. Namun, sang CEO saat ini harus menghabiskan sisa hidupnya di atas kursi roda karena ulah seorang wanita murahan dan hal ini membuat Tiago sangat tidak terima sampai ia begitu membenci wanita itu. "Simon!" sapa Tiago begitu ia masuk ke kamar adiknya itu. Terlihat Simon masih duduk di ranjangnya dengan kedua orang tua mereka yang masih berdiri di samping ranjang. "Kau datang lagi, Kak!" "Ya, aku baru saja dari klinik kepolisian untuk melihat wanita sialan itu dirawat di sana." Simon tertawa kesal mendengarnya. "Dia pasti masih tidak bisa menerima semua ini kan? Ini balasan yang pantas untuknya, Kak." "Ya, dia tidak bisa menerimanya, tapi bukan hanya karena itu dia dirawat. Wanita itu hamil, Simon." Kedua mata Simon seketika membelalak lebar mendengarnya sampai untuk sesaat, Simon hanya bisa mematung sambil menelan salivanya gugup. Hamil? Wanita yang ia perkosa ternyata hamil? Sial! Apa itu anak Simon? Simon pun terus terdiam sambil berkutat dengan pikirannya sendiri sampai tidak menyadari kalau Tiago sudah memicingkan matanya menatap gerak-gerik adiknya yang terlihat mencurigakan di mata seorang pengacara seperti dirinya itu. "Ada apa denganmu, Simon? Kau terlihat begitu gelisah mendengar kabar kehamilan Kayla. Bukan kau yang menghamilinya kan?" Kedua mata Simon kembali membelalak mendengar pertanyaan Tiago. "Eh, apa maksudmu, Kak? Aku ... tidak mungkin aku menghamilinya," elak Simon. "Lalu mengapa kau terlihat begitu gelisah, Simon?" "Aku? Gelisah? Tidak, Kak! Aku hanya takut wanita itu akan memfitnahku dengan itu, Kak." Tiago masih memicingkan matanya, namun ia mengangguk karena ia begitu percaya pada Simon. "Simon ada benarnya, Tiago. Jangan beri dia celah untuk merusak nama baik kita, Tiago," timpal Sam juga dengan penuh emosi. Tiago pun kembali mengangguk. "Kalian tenang saja, Ayah, Simon! Aku sudah memastikan semuanya beres. Sungguh wanita itu punya banyak trik, tapi tidak perlu khawatir. Akan kupastikan dia tidak akan bisa merusak nama baik kita sedikit pun!" tegas Tiago dengan penuh keyakinan. Sam dan Rosa langsung begitu lega mendengarnya karena mereka tahu kalau Tiago sudah bertekad maka tidak ada yang bisa menghentikannya, apalagi kasus ini menyangkut nama baik keluarganya. Simon sendiri juga ikut lega, walaupun masih ada rasa tegang yang melingkupinya karena takut fakta yang sebenarnya akan terbongkar. Sisa hari pun berlalu begitu saja dan tidak ada pembahasan lagi tentang Kayla, namun keesokan harinya, Tiago malah mendapat kabar lain yang sangat tidak ia harapkan. "Ada sebuah kabar yang kurang baik untuk kita, Pak," lapor sang asisten pagi itu. "Kabar apa itu? Apa wanita itu kembali berbuat ulah? Kali ini apa lagi yang dia lakukan? Bukankah dia masih dirawat setelah hampir keguguran." "Kayla masih dirawat, Pak. Dan sudah dipastikan besok lusa dia akan resmi masuk ke penjara." Tiago tersenyum sinis mendengarnya. "Baguslah! Tidak akan ada kelonggaran lagi untuk wanita jahat sepertinya. Jadi ada masalah apa?" Sang asisten pun terlihat ragu sejenak, sebelum akhirnya ia berani menjawab. "Aku menemukan sesuatu saat mengantar berkas ke kantor Pak Sam dan ...." "Langsung pada intinya saja!" sela Tiago yang sudah tidak sabar. Sang asisten kembali terdiam sejenak, sebelum ia mengangguk dan langsung mengatakan sesuatu yang seketika membuat Tiago membelalak begitu lebar. "Ada kecurigaan bahwa bukti dalam kasus Kayla telah direkayasa, Pak." **"Apa maksudmu, Brengsek? Bukti dalam kasus Kayla telah direkayasa? Apa kau sedang bercanda, hah? Kasus ini sudah kita menangkan dan sudah ditutup, bagaimana kau bisa mengatakan hal konyol seperti ini?" "Maaf, Pak. Tapi aku membawa semua data yang aku temukan sejak kemarin dan aku baru berani melaporkannya setelah aku memastikannya. Data itu disimpan rapat, tapi tanpa sengaja aku menemukannya di meja Pak Sam lalu menyelidikinya."Sang asisten langsung menyerahkan tumpukan berkas ke meja Tiago dan Tiago pun hanya bisa menatapnya tidak percaya. Namun, dengan cepat Tiago meraih semua berkas dan menggenggamnya erat. "Sial! Aku harap kau tidak bicara omong kosong atau kau akan kupecat detik ini juga!" geram Tiago yang langsung memeriksa semua berkas itu.Tiago membolak balik berkas itu dengan tangan yang gemetar membaca isinya. Bahkan, Tiago pun akhirnya pergi bersama asistennya untuk memastikan ulang semuanya, termasuk mendatangi beberapa saksi dalam kasus Kayla dan memaksa mereka bicara
Suasana mendadak begitu tegang dan kacau saat Tiago terus memaksa ingin menarik Simon bersamanya. "Ayah, tolong aku! Hentikan Kakak!" seru Simon meminta pertolongan. Rosa dan Sam begitu cemas sampai Sam pun harus memanggil anak buahnya untuk menahan Tiago dan menyeretnya keluar dari kamar.Hingga akhirnya Sam pun berhasil membawa Tiago ke tangga darurat dan menahannya di sana. "Dia harus menyerahkan diri ke polisi dan membayar kesalahannya, Ayah!" Sam yang mendengarnya pun menegang. Entah bagaimana Tiago tahu tentang ini, tapi semua seolah tidak penting lagi bagi Sam selain ia harus menenangkan Tiago dan menyelamatkan Simon."Simon tidak bersalah dan dia tidak harus menanggung apa pun!" sahut Sam akhirnya."Sial! Ayah jelas-jelas tahu dia bersalah, Ayah! Ayah mengetahui semuanya, tapi mengapa Ayah malah membantu merekayasa semua barang buktinya? Mengapa?" bentak Tiago. "Karena dia anak Ayah, Tiago!" sahut Sam tanpa menyangkal apa pun.Dan jawaban itu membuat Tiago begitu syok."A
"Kayla! Itu Kayla, Nek! Itu Kayla!"Seorang pria muda terus berteriak saat ia melihat Kayla dibawa turun dari mobil tahanan hari itu.Pria muda bernama Jonas yang merupakan sahabat Kayla itu datang bersama Nenek Kayla yang sudah begitu lemah.Sejak Kayla diperkosa, kesehatan Nenek Kayla langsung drop. Setiap hari Nenek Kayla berjuang untuk menenangkan Kayla yang mengalami trauma dan depresi berat.Sampai beberapa hari kemudian, mendadak polisi datang dan menangkap Kayla atas tuduhan penganiayaan, Nenek Kayla pun pingsan berkali-kali.Dan setelah menjalani proses persidangan yang melelahkan selama hampir satu bulan lamanya, Kayla pun resmi dipenjara.Nenek Kayla begitu hancur, apalagi saat tahu bahwa Kayla hamil dan sempat menolak kehamilan itu sampai membuatnya hampir keguguran, kesehatan Nenek Kayla pun makin drop.Jonas dan Nenek Kayla sebenarnya tidak berhenti menunggu Kayla di depan gedung tempat klinik berada sampai mereka tahu semua yang terjadi pada Kayla. Hanya saja, mereka sa
"Mama ...."Seorang anak perempuan kecil berumur hampir tiga tahun, berlari ke arah ibunya sambil tertawa sumringah di sebuah ruangan kecil yang merupakan sel penjara itu.Namun, belum sempat anak itu meraih ibunya, salah satu wanita lain yang memakai baju orange pun sudah menangkapnya dan memeluknya erat."Hap! Kena kau! Bersama Aunty dulu saja, hmm! Mulai besok kita mungkin tidak akan bertemu lagi. Aunty benar-benar tidak tahu harus senang atau sedih, Sayang." Wanita itu berseru sambil menggelitik gemas anak itu sampai anak itu pun terkekeh begitu senang.Kayla yang melihatnya pun hanya tersenyum dan mendadak malah merasa melow.Rasanya masih teringat saat pertama kali ia menginjakkan kakinya di tempat yang begitu mengerikan ini. Rasa ketakutan, gemetar, semuanya bercampur menjadi satu dan masa depan sama sekali tidak terlihat bagi Kayla, suram dan gelap.Beradaptasi di dalam sel yang isinya semua wanita bertubuh besar dan menyeramkan juga membuat Kayla menggigil dan mau muntah set
Tiago masih menatap kebebasan Kayla dengan ekspresi datarnya. Ya, pria di dalam mobil itu adalah Tiago yang memang sudah menunggu begitu lama untuk kebebasan Kayla. Bahkan, Tiago sudah mencari tahu juga siapa Magda dan Jonas. Selama hampir empat tahun ini, Tiago memang menjalankan hidupnya seperti biasa, tetap dielu-elukan dan malah makin sukses dengan semua kasus hebat yang ia menangkan. Tentu Tiago tidak akan bisa mendapatkan semua ini kalau waktu itu ia mengakui kesalahannya dan membebaskan Kayla. Namun, nyatanya dengan semua kesuksesan yang sudah diraihnya ini, ada bagian hatinya yang kosong sampai menjadikan Tiago pribadi yang lebih dingin dan temperamen, bahkan hubungan dengan adik dan ayahnya juga jadi renggang sejak saat itu. Bukannya tidak menyayangi keluarganya. Rasa sayang Tiago masih sama, bahkan Tiago tetap akan menjadi garda terdepan untuk keluarganya, hanya saja rasa kecewanya masih belum juga hilang, kecewa pada dirinya sendiri maupun keluarganya. Tiago pun m
Kayla masih mematung mendengar ucapan Magda. Entah mengapa mendadak Kayla merinding sendiri mendengar kata "Daddy." "Itu ... Daddy apa maksudmu, Dokter? Bukankah itu mirip Sugar Daddy? Daddy seperti itu akan membuat orang berpikir aku ini simpanan Om-Om," protes Kayla. "Ck, bukan seperti itu, Kayla! Bukan Sugar Daddy, tapi Daddy Long Legs. Kalau kau mencari di internet memang Daddy Long Legs artinya laba-laba di Amerika Utara. Tapi aku pernah menonton drama Korea di mana seorang pria menjadi penolong yang setia dan mereka menyebutnya Daddy Long Legs, kurasa itu cocok juga." Kayla masih mengernyit tidak mengerti dan Magda kembali bicara. "Bedanya kalau Sugar Daddy membantumu dengan mengharap imbalan misalkan tubuhmu, tapi Daddy Long Legs tidak mengharapkan imbalan karena bahkan dia menyembunyikan identitasnya." "Sungguh, awalnya aku juga takut menerima semuanya, takut mungkin akan ada ilmu hitam dan sebagainya, kau mengerti lah! Tapi waktu aku terpaksa memakai susu yang dikirimnya
Kayla menatap satu lemari yang berisi penuh hadiah untuk Miracle di kamar mereka malam itu dan otak Kayla pun terus dipenuhi oleh Daddy Long Legs seperti yang Magda katakan. Kayla pun masih bertanya-tanya sendiri saat Jonas mengintip ke kamar Kayla dan memanggilnya untuk makan malam. "Makan malam sudah siap, Kayla! Dokter Magda dan Miracle juga sudah di meja makan. Ayo kita makan!" Kayla yang menoleh ke arah Jonas pun tersenyum. "Baiklah, Jonas! Tapi seharusnya kalian tidak perlu repot-repot membeli makanan lagi, aku bisa makan seadanya. Lagipula tadi siang kita kan sudah makan enak." "Haha, Dokter Magda yang menraktir kita malam ini. Ayo!" Kayla tersenyum sambil melangkah ke meja makan yang langsung terlihat begitu ia keluar dari kamar karena memang rumah mereka tidak besar. "Hmm, aromanya saja sudah membuatku lapar!" seru Kayla yang langsung duduk dan mulai mengambilkan Miracle makanan. "Jadi kau masih terus menatap lemari itu, hmm?" tanya Magda dengan begitu santai. Kayla
Kayla terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak pagi itu dengan Miracle yang ada di pelukannya. Rasanya menyenangkan sekali bangun pagi sambil menghirup udara segar di kamar yang berwarna warni, tidak seperti di penjara yang gelap dan sesak. Sungguh, Kayla menikmati kebebasannya. Kayla pun mencium Miracle dan menyelimuti anaknya itu, sebelum ia keluar dan melihat Magda yang sudah sibuk menyiapkan sarapan. "Selamat pagi!" "Selamat pagi, Kayla! Dia belum bangun?" "Miracle? Belum!" "Dia pasti tidur dengan nyenyak bersamamu. Saat bersamaku, dia akan bangun begitu pagi sampai aku selalu terburu-buru menyiapkan sarapan." Kayla sampai tersenyum haru mendengarnya. "Sekali lagi terima kasih, Dokter Magda! Aku tidak tahu bagaimana kalau tidak ada kau." "Ya ampun, sudahlah! Aku sudah bosan mendengar kau mengatakan hal yang sama selama empat tahun ini. Jangan mengatakannya lagi!" Kayla masih tersenyum haru, namun ia pun mengangguk. "Baiklah, tapi sekarang, biar gantian aku yang melaku
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send