Semakin sering berada di rumah, semakin banyak juga Kayla mengetahui rahasia yang sebelumnya tersimpan rapat di dalam rumah ini. Ya, setelah mengetahui perselingkuhan antara Simon dan Elsa kemarin, mendadak hari ini Kayla melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Simon Benedict yang selama ini katanya lumpuh permanen, ternyata bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Jantung Kayla pun berdebar begitu kencang dan untuk sesaat, ia benar-benar mematung sampai bahkan ia lupa kalau ia membawa ponsel untuk merekam. Sungguh, entah sejak kapan Simon bisa berdiri namun ya, Simon berdiri dan melangkah. Simon sendiri yang masih belum tahu kalau aktivitasnya terlihat oleh Kayla masih merasa begitu santai. Tidak ada orang di rumah setelah Elsa pergi dan tidak ada pelayan di sekitarnya padahal Simon ingin mengambil sesuatu di lemari kecil di atas meja. Karena itu, Simon pun akhirnya berdiri dan mengambil barangnya sendiri lalu segera duduk lagi di kursi rodanya. "Ah, untung saja tidak ad
Tiago masih mematung mendengar apa yang Kayla ucapkan. "Apa yang kau katakan, Kayla?" "Tiago, aku bersumpah aku melihatnya berdiri dan melangkah di kamarnya tadi. Dia ... dia sudah tidak lumpuh, dia sudah sembuh, atau apa pun itu, tapi dia benar-benar berdiri." Ekspresi Kayla begitu serius sampai Tiago mengernyit mendengarnya. "Kau sadar apa yang kau katakan, Kayla?" "Aku sadar, Tiago, dan aku tidak salah lihat. Dia membawa kursi roda ke kamarnya lalu dia tidak menutup pintunya. Dia ingin mengambil sesuatu di atas meja tinggi dan dia berdiri dari kursi rodanya. Bukan hanya berdiri, tapi melangkah dua langkah sebelum akhirnya dia duduk lagi di kursi rodanya." Kayla mencoba menjelaskan apa yang ia lihat dengan detail sampai untuk sesaat, Tiago tidak tahu harus berkata apa. "Baiklah, Kayla. Yang pertama aku sudah memintamu tetap di atas kan? Tapi mengapa kau turun, Kayla? Aku tidak marah, aku hanya khawatir. Dan yang kedua, bukannya aku tidak percaya, Kayla, hanya saja ... begini,
"Kayla bilang dia melihat Simon berdiri dan melangkah, apa kau pernah mendengar sesuatu tentang itu?" Tiago langsung memberitahu Emir pagi itu karena memang Emir adalah asisten kepercayaannya yang mengetahui dan menangani semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan keluarga Tiago. Emir yang mendengarnya pun mendadak terdiam sejenak, namun Tiago sempat mengernyit melihat ekspresi Emir yang terlihat tidak kaget. "Mengapa kau tidak terkejut, Emir? Apa kau mengetahui sesuatu? Apa ada yang tidak kau ceritakan padaku, Emir?" "Maafkan aku, Pak. Tidak ada. Hanya saja, jujur saja aku sudah curiga hal yang sama sejak cukup lama." Tiago yang mendengarnya pun langsung menegang. "Apa maksudmu, Emir? Jelaskan padaku dan berani sekali kau tidak menceritakan apa pun padaku!" Tiago menatap Emir begitu lekat. Tiago memang kakak yang membela Simon, namun kesibukan Tiago dan kesibukan Simon berbeda sampai membuat Tiago tidak begitu sering bertemu dengan Simon untuk curiga pada gerak-gerik Simo
Kayla tidak berhenti bernapas lega setelah Simon benar-benar keluar dari kamarnya. Kedua kaki Kayla pun langsung lemas dan seketika Kayla pun jatuh terduduk di lantai. "Bu Kayla!"Molly dan Miracle pun langsung berlari menghampiri Kayla."Tangan Anda dingin sekali, Bu Kayla! Tapi duduklah dulu, Bu!" Molly membawa Kayla duduk di ranjang dan napas Kayla masih tersengal sampai Kayla kesulitan bicara. Bahkan Kayla masih terbatuk beberapa kali. "Uhuk ... uhuk ...." "Minumlah dulu, Bu! Tapi sebenarnya apa yang terjadi? Untung saja Bu Magda meneleponku dan menyuruhku segera ke sini." "Dokter Magda? Ya, ponselku! Ponselku!" Kayla langsung mencari ponselnya yang ternyata sudah jatuh tergeletak di lantai. Sambungan teleponnya dengan Magda pun sudah terputus karena tadi Magda harus menelepon Molly. Namun apa pun itu, Kayla selamat karena Magda hari ini, tapi untuk lain kali, entahlah, apa yang akan terjadi.Tubuh Kayla kembali bergetar hebat, tapi Kayla pun sebisa mungkin terus menenangka
Tiago menatap Elsa dan Simon saat sarapan pagi itu dan begitu banyak tanya di otak Tiago. Memang hubungannya dengan Elsa sudah berakhir, namun tetap saja rasa penasaran ini tidak bisa hilang begitu saja. Elsa dan Simon saling masuk ke kamar masing-masing begitu lama dan ini sungguh bukan hal yang wajar. Namun, Tiago berniat tidak membuat keributan baru dan ingin mencari bukti lebih lanjut dulu tentang semuanya. Karena itu, Tiago pun bertahan dalam mode diamnya. Sarapan pagi itu pun berlalu begitu saja dan semua orang pun berpisah sendiri-sendiri, termasuk Tiago yang berpamitan dengan Kayla. "Akan ada anak buahku berjaga di bawah dan aku juga sudah mencabut sambungan liftnya. Lift tidak akan bisa dipakai dan kalau Simon ingin naik berarti dia harus bangkit dari kursi rodanya lalu menghajar anak buahku dulu," tegas Tiago. Kayla yang mendengarnya pun bernapas lega."Tapi kau benar-benar percaya padaku kan, Tiago? Aku tidak mengada-ngada. Simon sudah bisa berdiri dan melangkah bahka
"Apa? Simon mengalami kecelakaan?" Sam memekik kaget saat mendengar laporan dari asistennya yang ia suruh untuk menolong Simon keluar dari kejaran wartawan. Alih-alih membawa berita baik kalau Simon sudah aman, asistennya malah memberitahu bahwa Simon mengalami kecelakaan. Sam yang panik pun langsung menggebrak mejanya penuh amarah, sebelum ia segera menyusul ke rumah sakit. Begitu juga dengan Rosa yang hampir pingsan saat mengetahui anak kesayangannya itu mengalami kecelakaan hebat. Sementara Tiago sendiri sudah dalam perjalanan bersama Emir ke rumah sakit dan Tiago begitu syok mendengar kabar bahwa Simon dan Elsa mengalami kecelakaan bersama, padahal tidak lama sebelumnya, Tiago baru saja mendapatkan bukti-bukti foto perselingkuhan adik dan kekasihnya itu. Sungguh, kemarahan Tiago sudah di ubun-ubun tadi dan pasti sudah meledak kalau Tiago tidak mendengar kabar Simon kecelakaan. Tiago pun tidak bisa menjelaskan lagi bagaimana perasaan hatinya, namun ia tetap diam sepanjang per
"Kau sudah melihat beritanya, Kayla?" "Ya, Dokter Magda, aku sudah melihat beritanya dan jantungku berdebar begitu kencang saat ini. Mendadak aku ketakutan sendiri mendengar nasib mereka yang begitu tragis."Magda langsung menelepon Kayla setelah mendengar berita tentang kecelakaan yang dialami oleh Simon dan Elsa."Jadi apa Tiago belum memberitahumu, Kayla?" "Tidak! Tiago belum memberitahu apa-apa." "Pasti dia sedang kebingungan sekarang. Kau harus menenangkan suamimu yang pasti masih sangat syok dengan semua ini, Kayla!" "Tentu, Dokter! Aku akan melakukannya. Aku akan meneleponnya setelah ini." "Hmm, baiklah, Kayla. Walaupun aku masih sangat terkejut dengan semua ini dan jantungku ikut berdebar kencang, tapi jujur ini juga hal baik untukmu yang akan terbebas sementara dari Simon dan Elsa."Kayla hanya mengangguk. Tentu saja Kayla bukan orang munafik yang akan sok sedih dengan berita ini. Kayla syok, hanya syok, namun ia tidak merasa perlu ikut bersedih atas hal buruk yang men
"Syukurlah kami bisa menyelamatkan nyawa keduanya, hanya saja, mereka masih berada dalam masa kritis." Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter pun keluar dan memberitahu tentang kondisi Simon dan Elsa. "Kerusakan saraf yang dialami Pak Simon pun sangat fatal sehingga mengakibatkan kelumpuhan bukan hanya di kakinya, tapi juga ... organ reproduksinya mungkin tidak akan bisa digunakan dengan normal lagi." Sam dan Rosa langsung mematung mendengarnya, begitu juga dengan Tiago yang masih begitu syok mendengarnya. "Kau mau bilang kalau anakku akan menjadi impoten, Dokter? Simon akan menjadi impoten?" pekik Rosa tidak terima. "Kita baru akan memastikan semuanya saat Pak Simon sadar nanti, Bu!" sahut sang dokter lagi berusaha bijak. Rosa yang mendengarnya menggeleng frustasi. "Tidak! Simon tidak mungkin lumpuh dan impoten! Aku tidak mau anakku seperti itu! Aku tidak mau!"Sam pun terus menenangkan istrinya, tapi Rosa terus berteriak dan menangis frustasi.Orang tua Elsa sendiri akhi
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send