Share

KEANEHAN LAGI

last update Huling Na-update: 2024-03-20 20:19:06

"Hah! Berarti kau …,”

Dengan cepat pria yang sedari tadi menunduk itu, mengangkat wajahnya yang rusak parah dan dipenuhi belatung serta satu bola mata keluar dari rongga. Dia menatap tajam pada perangkat desa.

"Iya, saya Pak Kades!”

"A--hh!"

Kedua mata perangkat desa melotot dengan mulut menganga. Sajadah yang sedari tadi diapit terlepas dan jatuh di lantai. Oleh karena tidak kuasa karena perasaan takutnya, perangkat desa pun jatuh pingsan. Sekejap kemudian hantu menyerupai sosok Pak Kades tersebut hilang begitu saja.

Pagi harinya hingga matahari terbit, perangkat desa belum berangkat ke kantor desa. Pria ini bagai orang linglung karena peristiwa semalam.

Tadi saat sepulang salat Subuh dari musala, dirinya sempat menceritakan kepada seorang warga bahwa telah bertemu arwah Pak Kades.

Dia bercerita meskipun ada beberapa yang terlupa. Akhirnya cerita tentang arwah penasaran Pak Kades menyebar dari mulut ke mulut. Seketika seluruh desa geger karena semua warga percaya akan cerita terse
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    NIKITA DATANG BERSAMA PAK KADES

    "Benar itu orangnya yang mengaku bernama Pak Darmawan. Wajahnya tampan dan tubuhnya gagah,”balas Pakde Pardi bersemangat. Pria ini merasa lega karena pemesan jasanya benar warga di sini. Dia pun tersenyum lebar. Namun rupanya, situasi berbeda dialami oleh Pak RT. Ekspresi pria ini menyiratkan sebuah kegelisahan. Sebelum menanggapi omongan Pakde Pardi, Pak RT menghela napas sesaat.Pria ini mengusap wajah dengan telapak tangan lalu berucap, “Ini memang yang bernama Pak Darmawan. Beliau adalah kepala desa di sini. Tapi, dua bulan yang lalu mayatnya ditemukan di sungai. Anehnya, saat akan dikubur, jenazah jadi seorang wanita. Terpaksa jenazah wanita dibawa kembali ke rumah sakit. Sementara jenazah Pak Kades belum ada kabar sampe hari ini. Maka dari itu Bu Kades tinggal di rumah orang tuanya sampai hari ini karena syok.”Pakde Pardi pun menjadi sangat terkejut, tubuhnya dingin lalu segera beristighfar. Pak RT akhirnya memanggil seorang warga yang sedang lewat dengan menggandeng seorang a

    Huling Na-update : 2024-03-23
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SKANDAL PAK RT DENGAN NIKITA

    "Lek, aku nawakno jajan ora ser tumbas?" (Paman, aku menjajakan kue tidak berminat beli?)Suara Nikita juga terdengar berat dan serak, bau amis darah tercium sangat menyengat saat kehadirannya. Dari balik tirai, bayangan itu berdiri menghadap ke arah ruang tamu.Pakde Pardi yang mempunyai keistimewaan dengan indra keenam segera memberi saran ke Pak RT untuk berdoa. Kedua pria membaca doa tasawuf lalu Ayat Kursi.“Dia ini juga mati penasaran, Pak,” ucap Pakde Pardi kepada Pak RT."Ora Nik, sepurane, yo, Nduk. Ndang moleho, kowe digoleki bapakmu,” kata Pak RT pelan dengan kedua tangan berkeringat dingin. (Tidak Nik, maaf, ya, Nak. Buruan pulang, kamu dicari bapakmu.)Sementara dalam kamar, ibu berdaster mengoleskan minyak kayu putih di leher dan sela sela bawah hidung. Kemudian dia juga membaluri dada, perut dan juga punggung putrinya.Badan gadis kecil masih lemas dengan kedua kelopak mata menutup rapat. “Buk, pulang!”“Tunggu bentar! Biar badan kamu sedikit segar dulu.” Ibunya menenan

    Huling Na-update : 2024-03-24
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    DETIK-DETIK NIKITA PERGI

    Flashback “Paklek, beneran arep mborong jajanku?”tanya Nikita dengan berpakaian kebaya dan berkain panjang. Dia tampak cantik dan elegan daripada wanita penghibur yang lain. Pak Kades memang menyediakan Nikita untuk para tamu istimewa. Tentu saja dengan penawaran tertinggi. Nikita yang telah ternoda oleh AKBP Siswo Laksono dan telah jadi teman tidur bagi Pak Kades tiap malam, kini dilepas pertama kali untuk tamu istimewa dengan harga mahal. Pak RT yang memang doyan daun muda, merasa tertantang untuk mencoba.Anak Pak Atmo yang cantik dan bernasib sial ini telah terkurung berbulan-bulan dalam rumah besar. Kini dirinya sedang mengatur siasat untuk bisa melarikan diri. Tubuh dan jiwanya telah telah tersakiti, tetapi dirinya harus bisa lepas dari cengkraman Pak Kades. Padahal sudah ada satu bulan ini, Nikita tidak enak badan. Pengen makan yang masak-masak dan selalu mual, jika membaui masakan. Dia tahu ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Oleh karena itu, dia pengen bisa kabur. Nikita

    Huling Na-update : 2024-03-25
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    NIKITA KRITIS

    “Brengsek! Apa kerja kalian?”teriak Pak Kades dengan kemarahan tak terkendali. Dia segera menelepon dokter langganan.Kedua wanita yang telah diminta untuk menemani Nikita datang tergopoh-gopoh dengan wajah pucat pasi.“Maaf, Pak. Nik sedang tidur karena kecapekan,”ucap Tasya begitu telah masuk kamar.“Liat itu! Ada darah menggenang!”tunjuk Pak Kades dengan muka merah padam. Tubuh kedua wanita muda ini gemetar karena syok melihat keadaan Nikita. “Maaf, Pak! Kami gak tahu kalo seperti ini,”ucap Tasya yang biasanya bisa melunakkan hati pria berkaca mata tersebut.“Enteng kali mulut kamu bilang maaf! Buruan cari kain buat menghentikan darah!”teriak Pak Kades dengan ekspresi menakutkan. Pria ini gegas berjalan keluar kamar. Dia mondar-mandir menunggu kedatangan dokter dengan perasaan gelisah.Akhirnya, pikiran Pak Kades langsung tertuju kepada Pak RT. Dia pun seketika menghubungi pria terakhir yang telah bersama Nikita.“Ya, Pak. Ada apa?”tanya Pak RT dari seberang telepon.“Cepat balik

    Huling Na-update : 2024-03-27
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SEBUAH KENYATAAN LAIN

    “Begitu tahu pingsan, apalagi jangka lama, harusnya diperiksa dokter. Minimal kasih tahu anak-anak, biar dipanggilkan dokter. Kalian habis habis tidur bareng. Bisa saja terjadi luka atau ada infeksi. Kalo ada apa-apa dengan Nikita, kamu harus mau tanggung jawab!”Ucapan Pak Kades yang tegas, membuat tubuh Pak RT gemetaran. Pria ini berharap setelah operasi, Nikita bisa pulih kembali. “Baik. Saya akan bayar semua biaya tagihan rumah sakit.”“Bukan soal biaya! Itu sih, masalah enteng. Aku bisa atasi sendiri. Ini soal nyawa Nikita. Kita harus ada persiapan, jika dia gak bisa diselamatkan.”Nyali Pak RT semakin keder dapat penjelasan barusan. “Maksudnya, aku akan dilaporkan polisi? Gimana anak istriku, Pak?”Pak Kades adalah teman karib dari usia remaja dan kebetulan pula punya kesamaan hobi dalam berpetualang mencari daun muda. Maka dari itu, mereka berdua dalam berbicara seperti dua orang soulmate, meskipun jabatan di antara mereka dalam struktur organisasi desa adalah atasan dan bawaha

    Huling Na-update : 2024-03-29
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    DIKORBANKAN?

    Tasya berlari ingin pulang dengan perasaan entah. Namun, saat dirinya hendak keluar dari gedung tanpa disangka-sangka dia melihat Pak Kades. Langkah kaki Tasya terhenti dan niat ingin pulang pun urung saat melihat Pak Kades berjalan menuju arah Pak RT.Tasya segera sembunyi saat kedua lelaki bersalaman dengan senyum melebar.“Beres!” ucap Pak RT bernada lega.“Keranjang jamunya gimana?” tanya Pak Kades. “Kalau dia mencari Hani dan dagangannya?” “Dia gak mungkin menuduh kita,”jawab Pak RT dengan senyum sadis. Gak nyangka. Pak RT ternyata seorang psikopat, batin Tasya dengan jantung berdebar-debar.Tiba-tiba angin dingin bertiup kencang menerpa tubuh Tasya yang semula akan keluar dari persembunyian akhirnya terjungkal beberapa meter ke belakang. Akhirnya, untuk beberapa saat dirinya harus berdiam karena merasa kaget sekaligus sakit pada siku tangan dan kaki.Tasya seketika mengawasi, lebih tepatnya mencari keberadaan ‘sesuatu’ yang memang sengaja membuatnya terjatuh barusan. Terdengar

    Huling Na-update : 2024-03-31
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    KUBURAN DI BELAKANG RUMAH

    Saat langkah kaki Tasya memasukkan ruang tamu, indra penciumannya mengendus aroma melati kesukaan Nikita. Oleh karena aroma wangi ini, hingga tanpa sadar Tasya berlari ke arah kamar Nikita. Kebetulan pintu dalam keadaan tidak terkunci. Dia pun segera membukanya dan ternyata benar seperti dugaannya, Nikita sedang duduk memunggunginya.“Nik, katanya kamu pulang bareng Pak Kades?”tanya Tasya sambil mendekat.Saat ini, bibirnya berucap tanpa menyadari ‘sesuatu'. Dia enteng saja mengeluarkan kalimat tanya yang terdengar aneh, jika didengar oleh orang dalam keadaan sadar. Kata ‘pulang’ yang terucap dari bibir Tasya sangat berbeda arti dan itu ditanyakan kepada yang bersangkutan.Saat jemari tangannya akan menjamah bahu Nikita dan tiba-tiba tubuh kembang desa tersebut lenyap. Tasya segera sadar bahwa temannya telah meninggal dunia dan akan dimakamkan. Wanita ini menangis tersedu-sedu dan juga muncul rasa ngeri.Akankah nasib Nikita sama dengan yang wanita sebelumnya? Wanita pilihan yang haru

    Huling Na-update : 2024-04-02
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    HANI DAN NIKITA MINTA TOLONG

    Kedua bola mata Tasya melotot semerah darah dengan kedua bibir menyeringai. Dia menatap tajam ke arah bodyguard lalu berucap,”Kami mati. Cari jasad kami!”Bodyguard seketika geming menatap Tasya dengan jantung berdetak kencang. Pria ini syok mendengar ucapan dari mulut Tasya. Namun suara yang terdengar adalah milik Nikita. Tiba-tiba dari dalam mulut yang terbuka lebar tersebut muncul belatung berjumlah puluhan.Hewan-hewan ini melata ke wajah Tasya hingga kulit yang tertempel terkelupas mengerikan. Bodyguard merasa ngeri dan langsung lari tunggang langgang. Pria bertubuh kekar panik lalu lari sekencang-kencangnya ke arah pos jaga.Kini bodyguard kembali dengan ditemani seorang sekuriti. Mereka mencari keberadaan Tasya.Tiba-tiba dari arah belakang mereka, terdengar suara desisan disertai angin semilir beraroma melati bercampur bau kemenyan menyengat lubang hidung.Kedua pria menoleh dan langsung tercengang dengan jantung yang berdebar kencang melihat Tasya berdiri kaku. Wanita ini mem

    Huling Na-update : 2024-04-03

Pinakabagong kabanata

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    AKHIR CERITA NIKITA

    Aku tahu, ini pasti jebakan dari Pak Atmo dan Nyi Dhiwot, batin Faisal.Samar-samar terdengar suara Kiai Masruhat di telinga Faisal. "Fokus pada niat dan jangan lepas dengan zikir serta doa!""Baik, Kiai,"ucap Faisal dengan suara lirih."Mas Eko ...!" Simbah memanggil dari balik pintu kamar."Iya, Mbah," jawab Eko yang gegas bangkit dari tempat tidur.Seperti ada yang mengendalikan tubuhnya. Faisal ikut duduk dan mengamati perilaku sahabatnya. Eko menghampiri Simbah. Wanita itu berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Dia mengelus rambut Eko lalu menyentuh pipi kanannya."Maukah kamu menjadi suamiku?"Eko pun mengangguk dengan ekspresi wajah datar. Pria ini digandeng tangannya oleh Simbah menuju kamar yang berada paling belakang. Faisal buru-buru mengikuti mereka. Ketika sampai depan pintu, bau anyir darah dan busuk bangkai menyapa indra penciuman Faisal.Pria ini mengambil sajadah dari dalam tas ransel lalu memulai salat sunah. Dia memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk m

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    TUGAS TERAKHIR

    "Itu buat kamu. Pengantin baru harus minum jamu kuat, biar gak gampang K.O,"balas Eko tidak mau kalah."Nanti Simbah bikinkan untuk kalian. Yang belum nikah, gak perlu khawatir. Simbah bikinkan ramuan agar lekas laku,"ucap Simbah dengan tawa terkekeh-kekeh."Memang ada ramuan kayak gitu, Mbah?"tanya Eko yang jadi penasaran."Ada. Nanti Simbah pijat di titik-titik tertentu agar sumbatannya ilang."Kedua pria ini telah terpengaruh oleh ilmu sihir Simbah. Namun, baik Faisal maupun Eko masih kuat iman dan tidak begitu terpengaruh."Kami selesaikan kerjaan dulu. Setelah itu akan ke rumah Simbah buat minta ramuan,"ucap Faisal kepada wanita tua."Ya, gak apa. Selesai urusan kalian! Setelah itu datang ke rumah Simbah." Tampak ada guratan kekecewaan terukir pada wajah wanita tua. Namun dia memilih untuk bersabar dan tidak mau memaksakan kehendak.Aku harus dapatkan Eko untuk jadi pasangan abadi Nikita, batin Simbah dengan senyum penuh arti."Kebetulan saya orang asli sini. Simbah tinggal di ma

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SIMBAH PERACIK JAMU

    "Biar saya bantu, Mas,"ucap Pak Rasyid yang segera menyulut ujung tali berbahan pelepah pisang dengan korek api. Percikan api membakar ujung tali hingga habis tidak tersisa. Ajaib! Pelepah palem pembungkus tidak tersentuh lidah api sama sekali."Masyaallah! Hanya talinya yang terbakar,"ucap Faisal yang telah mulai membuka pembungkus dibantu oleh Pak Rasyid."Kita baca Al-Fatihah lanjut Ayat Kursi,"saran Kiai Masruhat yang berdiri sambil mengelus-elus pelepah palem pembungkus. "Lahaula wala quata Illa billah!"Pembungkus tersebut bergerak-gerak. Isinya seperti gerakan sesemakhluk yang ingin membuka paksa dari dalam. Faisal memegang cetakan yang terbentang di permukaan luar."Seperti telapak tangan manusia,"ucap Faisal sambil terus melepaskan satu per satu pelepah palem."Memang benar. Isinya yang sedang kita cari,"sahut Kiai Masruhat dengan tersenyum lebar, hingga tampak jelas kerutan yang menumpuk pada sudut bibir sepuhnya."Masyaallah! Apa itu, Kiai?"tanya Faisal yang semakin penasar

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    BENDA BERBUNGKUS PELEPAH PALEM

    Faisal cekatan mengarahkan mobil untuk mendapatkan tempat parkir yang aman. Kebetulan samping rumah Faisal adalah jalan tembus warga desa menuju Bukit Bajul. Jadi banyak Faisal mengarahkan mobil parkir ke arah depan rumah."Ini gubug saya. Mari kita istirahat sebentar sambil minum kopi,"ucap Faisal saat para penumpang mobil telah turun."Kita ngopi setelah selesai tugas, Mas. Sekarang kita langsung menyusul Mas Eko saja. Kasian sendirian,"balas Kiai Masruhat yang langsung direspon anggukan kepala oleh Pak Rasyid.Akhirnya mereka beranjak menuju Bukit Bajul. Beruntung anak tangga menuju bukit telah terpasang lampu penerangan berjarak setiap meter. Jadi mereka lebih nyaman dalam menapaki jalan menanjak. Hawa sedingin es menerpa tubuh mereka. Anging dari puncak bukit menyambut kedatangan keempat pria.Berisik dahan dan rantjng pohon cemara bergesekan ditiup angin. Suara binatang malam bersahutan memecah hening malam. Mereka tidak melihat penampakannya sosok Eko di puncak tangga. Padahal

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    PROSES PEMBERSIHAN

    "Di kampung saya. Menurut rencana setelah ini, Dek Salimah akan saya ajak pulang ke rumah saya. Akan saya ajari sebagai petani dan peternak, Pak, Kiai.""Masyaallah! Semoga membawa berkah, Mas,"timpal Kiai Masruhat.Tak berapa lama, Pras dan Esti datang. Mereka membawa pesanan pengantin baru. Tentu saja, mereka kaget dengan keadaan dalam ruangan yang porak-poranda. Namun dalam penglihatan ketiga pria ada perbedaan yang terjadi dalam diri pasangan suami istri ini.Keduanya tanpa ucap salam, langsung berdiri di tengah. Mata pasangan suami istri ini memerah. Kiai Masruhat langsung memberi isyarat kepada yang lain dengan memilih tasbih. "Kalian akan tahu akibatnya jika gak serahkan Nikita!"teriak Pras dengan kedua mata melotot. Sementara itu, Esti akan mendekat ke arah Salimah dan buru-buru dihadang oleh Faisal."Minggir, kau!" Teriakan Esti mirip suara pria tua. Ketiga pria langsung paham dengan yang mereka hadapi. Pasangan suami istri ini telah dirasuki Pak Atmo dan pengikut Nyi Dhiwo

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SERANGAN PAK ATMO

    Faisal buru-buru memeluk tubuh Salimah lalu berbisik,"Ada yang mencoba mengganggu kita. Dia menyamar sebagai Nikita. Ikuti doa yang Mas ucapkan!".Faisal pun melafalkan Ayat Kursi yang segera diikuti oleh Salimah. Tak berapa lama, muncul penampakan wujud Nikita meski secara samar-samar. "Dia bukan Nikita, Dek. Tetap waspada!" Faisal memegang tangan Salimah dengan erat. Pria ini berzikir dalam hati."Lepaskan aku! Entar aku bantu pulihkan Salimah,"ucap bayangan Nikita tersebut."Kenapa dengan aku?"tanya Salimah dengan ekspresi bingung. Dia merasa sudah sehat dan tidak ada yang aneh dalam dirinya.Faisal mengecup pipi Salimah lalu berbisik,"Dia sengaja menjebaknya kita. Abaikan!""Salimah, roh kamu telah diikat janji oleh Nyi Dhiwot. Janin dalam perutmu adalah untuk persembahan. Dia akan tetap berdiam di rahim, sampai saatnya tiba. Separuh nyawamu untuk dia. Kamu akan jadi budak Nyi Dhiwot karena itu. Kamu gak bisa menolaknya. Aku bisa bebaskan kamu dari ikatan itu. Mau?"Bayangan Niki

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    DUA KUTUB BERBEDA

    Pras yang mulai merasakan bulu kuduknya berdiri lalu berbisik ke telinga Esti. "Sepertinya ada pesan kematian."Esti pun segera menoleh dengan wajah terkejut. "Maksud Mas ...?""Bisa jadi tadi Mbak Salimah melihat malaikat maut yang sedang mengantar jenazah seseorang,"balas Pras dengan wajah yakin."Bisa jadi, itu benar, Mas,"sahut Faisal. "Dek Salimah diberi penampakan ghoib."Salimah masih terisak-isak dalam dekapan Faisal. Akhirnya oleh suaminya diajak masuk ruang perawatan. Sementara itu, Pras dan Esti masih geming menatap ke arah lorong menuju kamar mayat. Mereka syok melihat sosok berpakaian hitam dengan perut terbuka mengucurkan darah segar. Sosok itu Salimah. "Oek! Oek! Oek!"Terdengar tangisan bayi. Sosok dengan jubah berapi yang berkobar keluar dari dalam ruang mayat membawa peti. Suara tangisan bayi semakin tidak terdengar bersamaan dengan hilangnya sosok dengan jubah api. Wanita mirip Salimah masih merogoh bagian perut yang berlubang.Air matanya berubah semerah darah. P

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    PENAMPAKAN TAK LAZIM

    Kiai Masruhat gegas masuk ruangan untuk menghampiri sumber suara. Sementara Pak Rasyid berbicara lirih kepada Faisal. "Tolong, botol diberi tambahan doa.""Baik, Pak." Faisal pun segera membaca doa dalam hati lalu mengambil botol dari balik baju lalu meniup permukaannya sebanyak tiga kali."Tolooong!" Terdengar teriakan lagi. Namun kali ini keluar dari mulut perawat."Tidak ada orang yang mendengar teriakanmu, Cantik! Percuma kamu buang-buang energi! Menurutlah!"ancam Eko ke telinga perawat. Pria ini tidak menyadari jika Kiai Masruhat sedang menghampiri mereka dalam keadaan tanpa wujud."Tolong lepaskan saya! Ada pasien lain yang harus saya cek,"ucap perawat dengan bibir gemetar.Kiai Masruhat langsung mendekat. Perawat tidak mengetahui keberadaannya. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Eko. Pria yang telah dirasuki oleh ruh Pak Atmo, bisa melihat kehadiran Kiai Masruhat."Gak usah ikut campur urusanku!"teriak Eko dengan tawa terkekeh-kekeh khas orang tua. Terang saja, teriakan Ek

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    BIKIN ULAH LAGI

    "Alhamdulillah. Dengan ini kita bisa menangkap arwah Pak Atmo yang masih gentayangan,"ucap Pak Rasyid sambil menerima botol lalu mengamati beberapa saat. "Semoga setelah ini diamankan, Mbak Salimah tidak bersikap aneh lagi. Moga hubungan rumah tangga yang terjalin bisa harmonis." "Saya mohon maaf, sebelumnya, Pak. Saya berniat untuk mengembalikan Dek Salimah ke Eko, setelah 40 puluh hari usia pernikahan." "Kenapa begitu? Pernikahan itu peristiwa sakral. Gak boleh dibuat main-main." "Iya, saya tahu, Pak. Seharusnya Dek Salimah itu menikah dengan Eko. Mereka telah berniat untuk menikah. Saya hanya perlu menunggu, apakah ada benih tertanam dalam rahim Dek Salimah? Itu saja! Saya akan melanjutkan pernikahan, jika memang Dek Salimah hamil." "Hal ini harus dibicarakan bersama dengan yang bersangkutan dahulu. Bagaimanapun pernikahan adalah sebuah ibadah. Terlebih ini adalah tanggung jawab yang harus diemban. Cinta bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu, selama kalian berniat men

DMCA.com Protection Status