SERANTANG RENDANG BASI part 56"Jangan main hakim sendiri, nanti kalian bisa ditangkap polisi!" ucap pak RT melerai para warga."Jika mamiku tau, aku dibeginikan oleh kalian--kupastikan kalian semua mendekam di penjara!" teriak Delia dengan penampilan yang sudah acak-acakan.Sebagian warga pun beringsut mundur setelah mendapatkan ancaman penjara dari Delia. Namun ada juga yang masih menghakimi Delia dengan menampar dan menjambak rambut Delia."Pelakor nggak tau diri! Gatel banget barangmu, mending sekalian jadi pelacur sana! Bisa dipakai banyak orang dan dapat uang!" maki teman istri sah."Uangku banyak, ngapain aku harus melacur. Aku nggak kekurangan uang kaya kalian!" Delia memaki balik."Sudah diam! Biar bagaimana pun kelakuanmu ini sangat salah, telah berzina di komplek orang dengan lelaki yang statusnya masih beristri!" tukas pak RT."Sekarang pakai baju kalian dan ikut ke rumah saya untuk menyelesaikan masalahnya!" tegasnya.Delia mendengkus kesal seraya mengambil pakaiannya yan
SERANTANG RENDANG BASI part 57"Itu namanya pemerasan! Kau mencari untung dari sebuah permasalahan?" maki Delia."Harga lima milyar tak sebanding dengan jatuhnya harga diriku sebagai seorang istri yang diselingkuhi, apalagi kalian sampai berzina. Itu menodai pernikahanku!" tukas Sesil menatap tajam."Jangan coba-coba memeras anakku, hei jalang!" bela maminya Delia."Yang jalang anakmu karena telah menghancurkan rumah tangga wanita lain. Dan mengobral tubuhnya untuk dinikmati lelaki lain. Cih, murah sekali harga diri anakmu!" tandas Sesil tersenyum miring.Mata mereka terbelalak mendengar makian dan hinaan dari Sesil. Tak ada pembelaan dari sang Papi dan mantan suaminya."Mas, kamu kenal dengan wanita ini? Apa dia kekasihmu? Kenapa kamu bisa mengenalnya? Dari mana kamu tau dia?" Delia memberondong banyak pertanyaan pada Aron."Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku dan Sesil saling mengenal hanya sebatas rekan bisnis sewaktu dulu!" tegas Aron."Bohong! Pasti kamu juga pernah selingkuh sama
SERANTANG RENDANG BASI part 58"Rum, kalau mau ke mana-mana sekarang kudu ada yang ngejagain kamu biar aman. Kita 'kan nggak tau siapa saja orang jahat di sekeliling kita. Pak Bos juga kayanya bakalan ngasih penjagaan ketat buatmu deh," ucap Devi yang sedang berkunjung ke rumah Arumi."Iya, Refaldy sekarang khawatir sekali sama aku. Sampai aku mau ke pasar saja disuruh pakai bodyguard buat jagain aku.""Nah 'kan, iya memang harus begitu. Lagian itu si Dion psikopat banget dah, sudahlah hombreng, kok, ya, sakit jiwa juga pakai balas dendam yang nggak masuk di akal. 'kan dia yang jahat duluan sama mbakmu."Devi mendengkus dan membuang napas kasar. Sebagai bestie ia sangat marah saat Arumi baru menceritakan semua kejadian yang hampir membuat nyawanya melayang. Bukan hanya nyawa Arumi tapi juga nyawa calon bayi kembarnya."Btw, kamu nggak kerja?" tanya Arumi."Nggak, cuti dua minggu.""Lho, kenapa? Kamu mau nikah kah? Kok nggak ngasih tau aku?""Ebuseeh, bukan. Calon saja belum ada, terus
SERANTANG RENDANG BASI part 59"Bagaimana dengan kabar kakakmu? Salam ya untuknya, sudah lama aku nggak bertemu dengannya." Ayu mengalihkan pembicaraan."Alhamdulillah baik, dia juga suka menanyakan kabarmu. Apa kamu ingin bertemu dengannya?""Oh, boleh. Tapi nanti ya setelah semua urusanku selesai.""Ya, tak apa."Prang! Prak!Terdengar barang-barang berjatuhan di lantai bawah seperti orang yang sedang mengamuk."Suara gaduh apa itu?" tanya Tarra."Nggak tau, aku mau coba mengintipnya dulu. Mungkin itu Meisha sedang bertengkar dengan Pandu," jawab Ayu."Sudah dulu, ya, kumatikan teleponnya?""Iya, hati-hati."Sambungan telepon pun terputus--kini Ayu gegas keluar kamar dan mengintip dari atas apa yang sebenarnya sedang terjadi."Aarrgghh! Sialan! Siapa yang mengirimkan foto-foto beserta video itu kepada David!" Meisha mengamuk membuang seluruh benda yang ada di dekatnya. Ia tak menyadari sedang dipantau oleh Ayu dari lantai atas. Ia mengira jika Ayu sedang tak ada di rumah, sebab mob
SERANTANG RENDANG BASI 60"Woy, Bro!" ujar David setengah berteriak memanggil Billy yang tengah berdansa.Billy menoleh ke sumber suara dan melambaikan tangan pada David. Lalu Billy mengajak David untuk ikut berdansa dengan wanita-wanita yang ada di club ini."Bisa berhenti sebentar nggak?" ujar David."Ada apa memangnya, kelihatannya penting sekali?" tanya Billy."Ya, penting makanya berhenti dulu. Nanti Meisha mau ke sini bawa oleh-oleh dari luar negeri!" ungkapnya.Billy pun langsung menghentikan aktifitasnya dan memilih untuk duduk. Suara bising karena alunan musik membuat David dan Billy harus meninggikan intonasi mereka ketika berbicara."Kapan Meisha pulang? Aku nggak dikabarin?" tanyanya antusias."Kemarin, dan hari ini dia mengajak kita untuk ketemuan di club ini," ujar Davis berbohong.****Meisha terlihat sangat gusar sekali setelah mendapatkan telepon dari David dan diajak ketemuan di sebuah club."Siapa orang yang berani-beraninya menyebarkan foto dan video tersebut. Sial
SERANTANG RENDANG BASI part 61"Mulai saat ini kita sudah tak punya hubungan apapun. Termasuk kamu, tak ada lagi persahabatan! Jalang memang cocok dengan seorang bajingan!" tukas David.Plak!Meisha melayangkan sebuah tamparan pada wajah David. Sementara Billy terlihat sinis menatap David dengan kedua tangannya mengepal erat."Jaga bicaramu. Aku bukan jalang seperti yang kamu maksud, David!" maki Meisha.David tersenyum getir menatap wajah Meisha lalu bergantian menatap wajah Billy. Ia tertawa, lebih tepatnya mentertawakan seorang wanita jalang tetapi tak mau disebut jalang."Lalu apa? Sebutan wanita apa yang pantas untukmu, hah? Harusnya dari dulu aku sadar, ini konsekuensinya dari hasil merebut calon istri orang lain. Wanita sepertimu mana mungkin bisa setia hanya dengan satu pasangan. Entah apa yang selama ini kamu cari! Kenikmatan, serta kepuasan duniawi dan materi?!" teriak David menunjuk wajah Meisha."Kamu, terima kasih sudah menamparku dengan kenyataan. Bahwa wanita yang selam
SERANTANG RENDANG BASI part 62Pandu berteriak dan membanting benda apa saja yang berada di dekatnya. Berkali-kali ia menghubungi Meisha tetapi nomornya tetap tidak aktif.Ia pun memilih menelepon Ayu untuk mencabut gugatan perceraiannya. Namun sayangnya panggilan teleponnya pun tak dijawab oleh Ayu--Ayu malah menolak panggilannya dan memilih untuk memblokir sementara nomor Pandu."Mau ke mana kamu?" ujar sang Mami."Mau mencari Meisha!" tegasnya.Orang tua Meisha terlihat panik melihat kemarahan di wajah Pandu. Apalagi ia berkata ingin mencari keberadaan Meisha, sebagai orang tua pasti hatinya diliputi rasa cemas jika mereka berdua bertemu di jalan akan bertengkar hebat."Cepat suruh orang untuk mencari keberadaan Meisha," cemas maminya Meisha.*****Dokter keluar dari ruangan dan memberitahukan kepada David jika dokter sudah melakukan kuret pada Meisha.Dokter pikir Meisha adalah istri David, maka dokter pun menjelaskan bahwa Meisha keguguran dan mengalami pendarahan hebat akibat te
SERANTANG RENDANG BASI part 63"Kalian melakukan hal kotor untuk bisnis dengan cara menjebakku. Maaf, aku tidak bisa ditipu dengan cara licik seperti ini!" hardik Refaldy."Apa maksudmu? Jelas-jelas di sini kamu yang salah, kamu sudah meniduri putri saya!""Saya tidak merasa men!dur!. Dan saya tidak melakukan apapun. Teh yang dibuatkan oleh asisten Anda itu dicampuri oleh obat perangs4ng! Licik sekali cara bermain Anda dengan bisnis!" sengit Refaldy."Pa, tadi tuh Pak Refaldy jatuh pingsan dan aku berniat untuk menolongnya. Tetapi aku pun malah tak sadarkan diri setelah meminum orange jus. Ini perlu diselidiki, seperti ada yang dengan sengaja ingin menjebak kami berdua!" tegas Clara."Sudahlah jangan banyak alasan untuk menutupi kelakuan kalian!" hardik Pak Darsa."Kalian harus menikah!"Refaldy dan Clara mendelik menatap Pak Darsa yang asal mengambil keputusan tanpa menyeledikinya terlebih dahulu."Tidak! Jangan coba menekan saya!" tegas Refaldy dengan mengepalkan kedua tangannya den
SERANTANG RENDANG BASI part 72"Gila, ya, kamu. Tega menjual istri sendiri ke klien hanya demi uang!" teriak Meisha pada Pandu."Kamu pikir aku benar-benar masih mau menerimamu, setelah kamu membohongiku, hah? Aku tau semuanya bahwa anak yang sempat kamu kandung itu adalah bukan anakku!" tukas Pandu yang membuat Meisha seketika bungkam."Tidak usah sok suci dan menangis tersedu begitu. Bukankah kamu sendiri suka berganti-ganti pasangan dengan mencari laki-laki kaya? Sekarang aku berbaik hati dengan mencarikanmu laki-laki kaya!" Pandu tertawa puas.Meisha meruntuk kebodohannya sendiri karena begitu percaya dengan semua ucapan manis Pandu.Kini ia menyesali semuanya karena lebih memilih menjadi Pandu dibanding dengan David dulu."Gara-gara kamu aku dapat ancaman dari istri laki-laki itu Pandu!" teriak Meisha."Sebelumnya kamu juga merebutku dari Ayu bukan? Jadi sekarang kenapa kamu mengeluh? Bukankah sebutan pelakor itu memang pantas untuk dirimu, Meisha?" tegas Pandu dengan tangannya m
SERANTANG RENDANG BASI part 71"Assalamualaikum."Kedatangan Refaldy bersama dengan keluarga Clara dan juga ustaz serta kiyai, membuat orang-orang di rumah Arumi terlihat bingung.Arumi membuang napas lega dan tersenyum senang melihat suaminya kembali dalam keadaan baik-baik saja."Waalaikumsalam."Semuanya dipersilakan untuk duduk di ruang tamu. Berkumpul bersama seperti sedang menghadiri sebuah rapat penting.Refaldy memeluk Arumi dan mengusap pelan perut Arumi yang membuncit, ia terlihat lega karena mengetahui Arumi baik-baik saja.Ibu dan Bapak serta yang lainnya saling bersalaman dan berkenalan. Lalu Ayu, Ratna dan Devi segera pergi ke dapur untuk membuatkan minuman dan mengeluarkan cemilan untuk dihidangkan."Sedang ada urusan bisnis ya, Nak?" tanya Bapak membuka obrolan lebih dulu."Bukan, Pak. Nanti Refaldy akan jelaskan, tapi untuk itu Refaldy akan menghubungi orang tuaku dulu dan juga Paman Adiwijaya."Dengan lihai jemarinya langsung menelepon orang tua dan juga pamannya unt
SERANTANG RENDANG BASI part 70"Di sini sudah kembali aman. Namun ayahmu saat ini sedang kesakitan dan berada di rumah orang jahat itu, kita harus membawa ayahmu kembali pulang untuk diruqyah juga," ucap kiyai."Apakah rumah orang tuaku benar-benar sudah aman, Pak?" tanya Clara memastikan."Insya Allah sudah aman kembali, apa kamu tau di mana rumah wanita itu?" tanya Pak kiyai."Tau, Pak. Ayo saya antarkan. Mama sementara waktu tinggal di rumah Bude dulu ya?" pintanya pada Bude Ning."Iya, Nduk, mamamu lebih baik tinggal bersama Bude dulu agar aman. Sekarang lebih baik cepat-cepat kamu ke rumah gundik itu untuk menyelamatkan papamu!" titah sang Bude.Gegas mereka semua kita pergi dari rumah Pak Darsa. Seruni kini sudah masuk ke dalam mobil Bude dan anaknya.Sementara Clara dan yang lainnya ikut masuk ke dalam mobil Refaldy dan Clara yang akan mengarahkan di mana lokasi Lina saat ini.Dengan berdoa dan mengucapkan bismillah Refaldy mulai melajukan pelan mobilnya, meninggalkan halaman r
SERANTANG RENDANG BASI part 69Devi memungut benda tersebut dan langsung melemparkannya lagi setelah mengetahui itu boneka dengan banyak darah."Siapa yang melemparkan ini ke dalam rumah?" gumam Arumi."Apa ada maling yang masuk, Rum?" tanya Ratna."Nggak mungkin sih ada maling yang masuk, soalnya perkomplekan ini dijaga dengan sangat ketat sekali," ujarnya."Lalu ini?" tanya Devi bingung."Kita mengaji bersama saja untuk mengusir bala!" ajak Arumi.Arumi memanggil Bapak dan Ibu untuk ikut mengaji bersama di ruang tamu. Setelah berkumpul dan mengambil wudu kini mereka mengaji bersama.Arumi tak bilang jika ada seseorang yang melemparkan batu dan boneka penuh darah ke dalam rumahnya pada kedua orang tuanya.Pecahan kaca jendela yang berserakan langsung dibereskan oleh ART dan Arumi beralibi kalau ia tak sengaja melemparkan sesuatu ke kaca, karena ada kecoa yang terbang.Arumi juga sudah mengirim pesan pada Refaldy dan Clara, bahwa rumahnya dapat teror. Mungkin saja itu teror dari ilmu
SERANTANG RENDANG BASI part 68Seruni memeluk Clara erat sekali, bahkan tangannya mencengkram Clara dengan sangat kuat karena ketakutan yang berlebihan."Ma, jangan seperti ini, Ma."Clara meringis kesakitan karena Seruni semakin lama semakin mencengkram kuat lengan Clara.Clara menepis kasar tangan Seruni karena lengannya perih, kuku Seruni menusuk ke kulit lengan Clara.Kini bola mata Seruni semuanya tampak memutih, kepalanya mendongak ke atas dengan gigi yang gemeretak.Di keadaan seperti ini Clara tidak tahu harus berbuat apa. Ia berusaha mendekati Seruni lagi namun dengan sangat cepat tangan Seruni mencekik lehernya hingga ia kesulitan bernapas."Mati!" pekik Seruni sambil terus mencekik Clara.Sebisa mungkin Clara berusaha melepaskan cekikan Seruni dan membaca doa semampu yang ia bisa dan ia hafal."Aaarrgghh!" teriak Seruni sambil menutup kedua telinganya.Setelah berteriak sangat kencang perlahan tubuh Seruni melemah, pandangannya mengabur lalu jatuh pingsan.Terlepas dari ce
SERANTANG RENDANG BASI part 67Mami Delia meminta Sesil untuk menurunkan uang denda yang ia minta. Namun Sesil tak pedulikan itu, ia tetap pada pendiriannya meminta denda dengan jumlah lima milyar.Gugatan cerai pun sudah ia layangkan ke pengadilan agama dengan membawa bukti dan saksi. Delia terlihat frustasi dengan keadaan yang sekarang ia jalani.Anak dibawa oleh mantan suaminya serta papinya tidak mau lagi ikut campur permasalahan yang sudah ia buat.Tanpa rasa malu ia menghubungi Aron dan meminta uang untuk membantunya membayarkan denda, namun ditolak mentah-mentah oleh Aron.Lalu ia menghubungi Erik untuk membantunya membayarkan denda tersebut."Semua ini juga karena kecerobohanmu!" tukas Delia."Bantu aku untuk membayarkan denda dari istri sintingmu itu. Lagi pula istrimu itu kemaruk harta, dia memakai cara seperti ini untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dasar miskin!" ketusnya."Aku akan bayarkan dendamu. Tapi kamu harus mau menjadi istriku!" ujar Erik."Tak masalah." Deli
SERANTANG RENDANG BASI part 66Meisha terbungkam dan memicingkan mata menatap Ayu. Ia sangat yakin kalau di balik kehancuran dirinya saat ini pasti karena ulah Ayu."Sekarang lanjutkan drama kalian di luar rumah ini. Aku sudah muak dengan semuanya, dan sekarang aku melepaskan kamu untuk j4l4ng ini, Mas. Aku sudah ikhlas dan ridho kalau kamu menikah dengan dia. Tinggal nanti kamu menerima surat cerai dariku! Sekarang silakan pergi dari sini!" tegas Ayu."Kamu nggak bisa begitu, Yu!" protes Pandu."Bisa, karena kamu telah melanggar surat perjanjian pernikahan kita. Kamu dengan sadar setuju dan menandatangi perjanjian itu!""Aku nggak mau cerai, lebih baik aku menceraikan Meisha daripada harus bercerai darimu!""Apa-apaan kamu, Mas, berkata seperti itu. Kamu tau sendiri kalau dia itu mandul dan nggak bisa memberikanmu anak. Sedangkan rahimku subur dan bagus! Aku punya segalanya yang nggak bisa dimiliki wanita sialan ini!" tukas Meisha."Kalau kamu merasa punya segalanya nggak mungkin sam
SERANTANG RENDANG BASI part 65"Apa aku boleh minta nomor Bu Arumi?" tanya Clara."Jangan panggil Ibu, panggil nama saja. Sepertinya umur kita tidak jauh berbeda," sahut Arumi ramah."Kalau untuk panggil nama saja rasanya tidak sopan, bagaimana kalau aku panggil kakak atau mbak?" protesnya."Terserah kamu saja.""Baiklah, Kak Arumi dan Kak Refaldy," ujarnya.Usai makan kini mereka memutuskan untuk langsung pulang dan menjalankan rencana yang sudah disusun dengan rapih.Seperti ada semangat baru di dalam hidupnya untuk membuang pelakor itu dalam kehidupan rumah tangga orang tuanya.Berbincang dengan Arumi begitu menyenangkan untuk Clara. Kini ia begitu optimis.*****"Mama, Mama sekarang makan ya. Clara suapin. Jika Mama tidak betah tinggal di sini, lebih baik kita pindah rumah saja. Atau sementara waktu tinggal di rumah Bude?" ujar Clara yang ikut duduk di samping mamanya.Pandangan mata mamanya kosong seakan tak ada kehidupan di sana. Setiap hari hanya melamun, terkadang juga menangi
SERANTANG RENDANG BASI part 64Arumi menaruh kepercayaan penuh pada suaminya. Ia yakin jika Refaldy tak seperti yang dituduhkan, apalagi Arumi pun sudah tahu bahwa dunia bisnis itu pasti ada banyak yang ingin bersaing secara tak sehat. Saling menjatuhkan untuk keuntungan sendiri, contohnya seperti Pak Darsa.Ia mengingatkan suaminya untuk selalu berhati-hati kepada rekan bisnisnya. Karena rambut boleh sama hitam, tapi tidak dengan pikiran manusia Ponsel Refaldy berdering--ada panggilan masuk tanpa nama. Nomor tidak diketahui itu terus menelepon Refaldy.Refaldy menatap wajah Arumi seakan meminta jawaban untuk mengangkat panggilan telepon itu atau tidak. Arumi mengangguk pelan, lalu telepon pun diangkat dan pengeras suara diaktifkan. Sehingga Arumi bisa ikut mendengar panggilan telepon dari siapa.'Halo, Pak Refaldy. Ini saya Clara, saya mohon Pak Refaldy jangan menutup teleponnya dulu. Saya bisa jelaskan semuanya apa yang barusan terjadi di antara kita berdua.'Refaldy membuang napas