Share

Bab 74-MJD18

Author: Evie Yuzuma
last update Last Updated: 2021-11-29 02:06:08

Tiba-tiba ada suara bariton menyahut dari luar.

“Kenapa dia harus bantuin aku, Kek?” ternyata Bang Danes baru datang dengan berbagai belanjaan ditentengnya. Rupanya hendak mulai berjualan ketoprak lagi. 

“Dinda berhenti kerja, Nes! Kalau bantuin kamu, nanti kamu bagi hasil jualan buat dia per porsi seribu misalnya … kasihan selama menganggur pasti tidak ada pemasukan!” ucap Kakek begitu bijak membuatku terharu. Namun memangnya aku bisa bantu apa? Bikin ketoprak? Aku aja gak bisa.

“Kenapa berhenti kerja?” Bukannya menjawab pertanyaan Kakek, lelaki itu malah bertanya padaku. 

“Bukan rejekinya disitu … mungkin nanti mau cari kerja lagi di perusahaan lain!” Malas aku menceritakan panjang lebar. 

&n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 75-MJD19

    Hari ini adalah hari di mana aku akan menghadiri interview di perusahaan Adireja. Aku sudah tampil fresh dengan setelan blezerku.Sepagi ini pintu kontrakan depanku masih tertutup padahal biasanya pasti sudah terbuka. Selama dua minggu ini, aku dan Bang Danes selalu berangkat awal pagi. Namun sekarang waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, lelaki itu tidak kelihatan batang hidungnya. Gerobaknya teronggok tanpa isi di depan kontrakannya.“Assalamu’alaikum!” Aku mengetuk pintu kontrakan yang kini masih tertutup rapat. Aku takut dia kesiangan berjualan.Namun tetap masih sepi. Tidak ada jawaban apapun hingga aku mengulangnya berkali-kali. Pada ketukan kelima, barulah pintu itu terbuka. Kulihat Kakek muncul dengan wajah masih mengantuk.

    Last Updated : 2021-11-29
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 76-MJD20

    Setelah sejenak berdiam aku kembali mampu menguasai keadaan. Aku menatap tepat ke arah kamera yang terpasang pada perangkat meeting. Aku yakin dia sedang menatap wajahku dari balik layar sana.“Maaf, Pak … saya tidak berhak menceritakan seseorang tanpa seijin orang itu. Lagi pula ini adalah interview untuk bagian sekretaris bukan? Tidak ada hubungannya antara rekan berjualan ketoprak saya dengan bidang yang akan saya jalani nanti!” Aku mencoba mematahkan pertanyaan tidak pentingnya itu.“Ok, accepted. Satu pertanyaan lagi, apakah ada rencana menikah dalam waktu dekat?”“Belum, Pak!”“Calonnya sudah ada?”

    Last Updated : 2021-11-29
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 77 - MJD 21

    "Karena aku lelaki, bukankah kamu akan menikah dengan seorang lelaki?” jawabnya singkat, dengan ekspresi wajah yang tidak bisa ditebak.Aku terdiam. Tiba-tiba teringat perkataanku tadi pagi waktu interview.“Hmmm … satu lagi, apa kriteria orang yang akan menjadi suamimu?” pertanyaan terakhir waktu interview tadi mendadak terngiang-ngiang.“Kriterianya dia harus seorang lelaki, Pak ….” Itulah jawaban sekenanya yang kuberikan pada Direktur Adireja Grup tadi pagi.Apakah Tuhan semudah itu mengabulkan perkataanku. Baru pagi tadi kubilang akan menikah dengan seorang lelaki. Siang ini seseorang mengajak menikah dengan alasan karena dia seorang lelaki. Sepertinya perkataanku

    Last Updated : 2021-11-30
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 78 - MJD 22

    “Ehmmm!” suara dehemannya membuatku gelagapan.Tatapan matanya langsung beradu tepat dengan kedua netraku yang sejak tadi memperhatikannya.Aku langsung menarik diri hendak kembali masuk ke kontrakanku. Namun suara bariton itu menghentikan langkahku.“Kapan orang tua kita bisa bertemu? Orang tuaku siap kapan saja, bahkan hari ini pun bisa!”“S-secepatnya!” Aku mendadak tergagap.Lupa sudah rasa penasaranku tentang laptop mahalnya. Kini fokusku beralih pada rencana itu kembali.Aku meninggalkannya tanpa berkata apa-apa lagi. Masuk ke dalam bangunan petakan tempat tinggalku dengan dada berdebar-debar.

    Last Updated : 2021-11-30
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 79 - MJD 23

    Setelah induction training selesai, kami berkeliling. Bu Evita memperkenalkanku pada setiap divisi yang ada di perusahaan itu.Setelah mengantar Ajeng ke divisinya, Bu Evita mengantarku ke ruangan khusus direktur. Hanya ada kursi kosong di sana. Dia menunjukkan lemari-lemari file dan dokumen-dokumen yang nantinya akan berhubungan dengan pekerjaanku.Kemudian dia menunjukkan tempat dudukku yang berada pada satu kubikel khusus di dekat ruangan direktur.“Mbak Dinda, untuk sementara Pak Deva masih ada kesibukan di luar jadi mungkin belum bisa sering ke sini … selama itu pula, setiap tugas yang diberikan akan dikirimkan melalui email, ya!” ucap Bu Evita.“Baik, Bu! Terimakasih penjelasannya!” ucapku sambil mengangguk.Aku mendaratkan bokongku pada kursi empuk yang dikhususkan untuk sekretaris. Kusimpan tas ke atas meja. Kursi ini terasa sangat empuk dan sepertinya masih baru.

    Last Updated : 2021-11-30
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 80 - MJD 24

    Aku setengah berlari dan memeluknya. Setelah puas memeluk mama, aku memeluk ayah sekilas. Lelaki itu berulang kali mengecup pucuk kepalaku.“Ayo, Ma!”Aku menarik lengan mama. Sementara wanita yang tadi memeluk mama sudah tidak terlihat sama sekali.“Ayo!” ucap Mama sambil menggandeng lenganku.“Ma, tadi siapa?” tanyaku menelisik.“Yang mana?” tanya mama.“Perempuan yang meluk Mama tadi?” tanyaku.“Eh, yang mana … mama gak meluk siapa-siapa?” ucapnya. Namun kutahu jika mama sedang menyembunyikan se

    Last Updated : 2021-11-30
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 81-MJD25

    POV - DanesAku tengah duduk sambil menyandarkan tubuh pada jok mobil. Selembar ticket pesawat jurusan Singapura sejak tadi kuperhatikan.Bukan karena apa-apa. Namun ticket ini adalah bukti kalau kini calon istriku sudah resmi menjadi sekretaris pribadiku.Dinda yang memesankan reservasi ticket ini tanpa dia tahu, jika atasan yang menyuruhnya itu adalah aku.Hari pernikahan kami hanya tinggal hitungan hari. Aku tidak sabar ingin memberinya kejutan. Menunjukkan padanya tentang jati diriku. Namun apakah dia akan menerimanya? Sementara yang dicarinya adalah cinta dari lelaki biasa?Tiba-tiba terkenang sederet kisah bagaimana perjalananku akhirnya tiba pada titik ini. Menuju titik tertinggi sebuah hubungan yaitu mahligai p

    Last Updated : 2021-12-01
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 82-MJD26

    Pov DindaPagi itu aku bangun kesiangan. Setelah mendapat ucapan selamat malam untuk pertama kalinya dari lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suamiku cukup membuatku bisa tidur nyenyak. Berlebihan memang, tapi entah mengapa itu memang benar terjadi.Ah, mungkin inilah yang dinamakan cinta kadang tidak memakai logika. Hati mencari sendiri tempat berlabuhnya. Ucapku sambil menatap pantulan wajahku pada gawai.Kadang aku pun berpikir kelebihan apa yang dimiliki lelaki itu selain menang di ganteng dan postur tubuh. Kharismatik dan pekerja keras mungkin? Bisa jadi sih, yang jelas entahlah. Kadang aku sendiri tidak mengerti kenapa akhirnya aku memilih dia.Pagi ini terasa hambar. Duh, belum sehari ditinggal pergi sudah seperti i

    Last Updated : 2021-12-01

Latest chapter

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 127_SDK2_38

    Pov Author Selamat Membaca! Maafkan kalau kurang maksimal. Masih oleng Mak Othornya 😁 Rumah Madina dan Alka sudah ramai sejak pagi. Beberapa tetangga turut rewang karena untuk pertama kalinya Madina dan Alka akan menyelenggarakan acara empat bulanan kehamilan untuk cucu pertamanya. Awalnya Nyonya Sinta bersikeras agar semua perayaan dilaksanakan di rumahnya. Namun Madina menolak, karena ingin terlibat langsung dalam syukuran calon cucu pertamanya itu. Meskipun demikian, Tuan Ashraf tidak kalah antusias dalam menyambut kehadiran cucu-cucunya. Lelaki yang masih terlihat jelas garis ketampanannya itu tidak mau tinggal diam. Sejak pagi, semua orang dibuat berdecak kagum dengan kiriman beragam makanan dengan kualitas premium ke kediaman besannya. Beragam makanan itu untuk

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 126_SDK32_37

    Pov Author Selamat Membaca! Alma menelan saliva. Benar-benar gugup dan takut. Khawatir jika dirinya memang belum hamil. Tidak kuasa melihat wajah Arya kecewa nanti. “Bismillah, semoga Engkau memudahkan segalanya,” batinnya. Arya menuju ke bagian pendaftaran. Beberapa pasang mata tampak mencuri-curi pandang pada lelaki yang menggamit jemarinya itu. Tampak mereka mengusap perutnya, mungkin berharap memiliki anak rupawan seperti lelaki gagah yang membersamai Alma. Usai daftar. Mereka duduk berjejeran dengan beberapa wanita hamil. Namanya juga poli kandungan, isinya kebanyakan wanita-wanita hamil pastinya. Tampak mereka bersama masing-masing pasangan. Hanya ada satu orang yang tampak sendirian, hamilnya sudah kentara mungkin sudah tujuh bulanan. “Hamil

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 125_SDK2_36

    Pov Alma (bulan madu) Extra part Gaess! Selamat Membaca! Coba komen yang masih hadir di sini! 😁 Hari ini kami sudah berada di salah satu tempat yang jauh dari keramaian. Kata Bang Arya kami ini sedang bulan madu. Di sini hanya ada kami berdua. Entah seberapa kaya suamiku ini. Satu area pulau ini katanya hanya di sewa oleh kami selama seminggu. Selain para pekerja yang memang ada, tidak ada lagi pengunjung lainnya. Bang Arya melingkarkan lengan kekarnya pada pinggangku. Aku menyandarkan kepalaku yang tak terbalut kerudung ini pada dada bidangnya. Kami duduk bersisian tanpa cela. Sesiang ini masih betah menikmati suasana cottage terbuka yang kami tempati. Dari sini, kami bisa langsung menatap indahnya riak gelombang lautan. Hembusan angin sepoi yang mendamaikan.&n

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 124_SDK2_35

    Pov Author “Bang, ini aku Alma---istrimu. Sadarlah, Bang! Maafkan aku yang bodoh ini! Kalau kamu sadar, aku berjanji akan mengabulkan apapun keinginanmu, Bang! Sadarlah, Bang!” ucapnya sambil terisak. Alma duduk pada kursi di tepi ranjang tempatnya berbaring. Detak jam dinding terdengar. Entah sudah berapa lama dia berbicara sendiri hingga akhirnya terlelap. Tiba-tiba dia menatap sosok berpakaian putih itu datang mendekat. Dia mengusap pucuk kepalanya dan berbisik. “Terima kasih, Dek … terima kasih sudah menjagaku,” lirihnya lembut. Wajahnya tampak. Gerak jemari yang digenggamnya membuat Alma mengerjap. Rupanya dia kembali tertidur dan bermimpi bertemu dengan Arya. “Bang, kamu sudah sadar?” Alma menata

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 123_SDK2_34

    Pov Alma Selamat Membaca! “Alma! Maafkan aku. Rumah tangga ini tidak bisa kita lanjutkan! Terima kasih sudah memberiku kebebasan! Aku bisa leluasa memilih hidupku ke depannya! Aku pergi … jaga diri baik-baik!” “B—Bang, B—Bang Arya!” Satu sentuhan mengguncang bahuku. Aku mengerjap ditengah isak. Rupanya aku tertidur selepas shalat isya tadi di kamar belakang. “Ma, kamu kenapa? Mimpi?” Anggrainin tengah menatapku. “Astagfirulloh ....” Aku menyeka sudut mata yang hangat. Aku menangis. Isaknya terbawa ke alam nyata. Barusan aku bermimpi, Bang Arya benar-benar terasa nyata. Dia memakai pakaian

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 122_SDK2_33

    Pov Author Selamat Membaca! Pikiran Arya berkecamuk. Semua campur aduk menjadi satu. Kalimat demi kalimat yang Azka ucapkan membuat dirinya benar-benar tidak bisa berpikir dengan baik. Ya, memang foto itu benar, dirinya dan Naila pernah mengikat janji untuk menua bersama. Semua yang Azka ucapkan itu benar, dia menikahi Alma karena pernah berjanji jika dia akan membalas hutang nyawa pada Azka dengan cara apapun juga. Menikahi Alma tanpa cinta, itu juga benar. Awalnya dia memperlakukan dengan baik karena rasa tanggung jawab akan amanah dari sahabatnya itu. Harusnya Arya senang ketika lelaki itu tidak lagi menuntutnya untuknya terkungkung dalam hutang budi. Dia sudah bisa bebas kembali ke dalam kehidupannya tanpa terikat janji pada Azka untuk memperla

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 121_SDK2_32

    Pov Author Selamat membaca! Azka menatap punggung Alma yang sudah menghilang dibalik angkutan. Azka tahu, Alma akan baik-baik saja di sana. Azka juga tahu jika sudah ada pancaran rasa dari setiap tatapan adiknya pada Arya. Namun dia tidak berpikir jika di hati Arya---sahabatnya masih ada Naila. Azka memutar sepeda motornya. Dia menuju sebuah café. Alamat itu didapatkannya dari Riani yang mengirimkan foto pada Alma beberapa waktu tadi. Azka berjalan memasuki café tersebut dan mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan. Benar saja, sosok yang dicarinya ada di sana. Arya tampak tengah duduk berhadap-hadapan dengan Naila. Tidak ada kesan resmi terkait pekerjaan. Bahkan tidak ada berkas dan laptop juga di antara mereka.

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 120_SDK2_31

    Pov Alma “Bismillahirrohmanirrohim!” Aku memejamkan mata sambil membuka amplop tersebut. Jujur hatiku bercampur antara was-was dan penasaran atas isi dalam amplop milik suamiku ini. Perlahan lembaran yang ada didalam itu kutarik keluar. Netraku menyipit, mengintip apa sebetulnya yang ada di dalam amplop ini. Tiba-tiba ada yang bergemuruh dalam dada. Ada dua lembar foto di sana. Tampak dalam gambar itu, suamiku sedang menyematkan cincin pada jemari seorang perempuan yang tidak lain ialah Naila. Begitupun pada foto yang satunya. Tampak dengan wajah sumringah, Naila menyematkan cincin pada jemari Bang Arya. "Ya Tuhaaan? Sejauh apa sebetulnya hubungan mereka dulu? Apakah mereka sudah bertunangan?" Hatiku rasanya tercubit. Meski itu masa l

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 119_SDK2_30

    Pov Author Selamat Membaca! Teriakan dari kamar Mina membuat semuanya terbangun. Mina berlari keluar setelah berhasil mendorong tubuh Mang Pian yang seperti kerasukan. Lelaki itu berusaha mengendalikan dirinya dan berlari ke kamar mandi. Mengguyur tubuhnya malam-malam. Nyonya Sinta, Arya dan Alma turun dari lantai atas. Karena Mina berteriak sekuatnya di luar kamar. Mereka melihat wajah Mina yang panik ketakutan. Entin yang tengah terlelap pun terbangun. Sambil menggisik-gisik mata dia keluar. “Ada apa sih, Min?” tanya Entin sambil sesekali menguap. Matanya mengerjap-ngerjap. Arya, Alma dan Nyonya Sinta menuruni tangga dan mendekat ke arah di mana Mina berada. “

DMCA.com Protection Status