Share

Pernikahan

Penulis: Alinuralam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 22:23:33

BAB 39

" Pernikahan "

Pagi-pagi aku sudah melihat beberapa makanan yang sudah tersaji di meja makan. Anak-anak pun sudah mandi semua, termasuk Cila yang memang sudah aku anggap anakku sendiri.

Dia anak yang tidak berdosa, jadi aku akan membesarkannya dan memberikan dia kasih sayang dan pendidikan yang layak. Namun, karena dia masih kecil, belum saatnya untuk sekolah.

"Pagi calon istri," ucapku pada Isna yang baru selesai menyiapkan makanan untuk kami sarapan.

Karena si bibi ART sedang cuti, anaknya di kampung sedang sakit, jadi semua pekerjaan rumah dilakukan oleh Isna. Biasanya aku sendiri yang mengerjakannya sebelum berangkat kerja.

"Pagi juga mas, ayo sarapan dulu mas bareng anak-anak, sudah aku siapkan semuanya. Nanti juga mas bawa bekal ya, buat makan siang di kantor," pinta Isna.

"Mas hari ini tidak masuk Is, kan mas mau antar kamu pulang. Mas sudah memberitahukan anak-anak kantor bahwa mas beberapa hari ke depan tidak masuk dulu. Nanti aku antar anak-anak sekolah juga dan memin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Derita dan Kebahagiaan

    BAB 40" DERITA DAN KEBAHAGIAAN""Raf, maaf aku mengganggu waktumu, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan penting. Jadi aku mengajakmu untuk bertemu." Ucap Evan setelah aku ajak bertemu di sebuah kafe."Gak, van, santai saja. Aku kebetulan sedang cuti kerja juga. Jadi aku banyak waktu. Aku juga kemarin baru melangsungkan pernikahan dengan Isna adiknya Nana. Apa yang mau kamu bicarakan, van?" Tanyaku."Apa kamu sempat tes DNA Cila anak kandung Nana?," tanya Evan."Belum, van, memangnya kenapa?" Tanyaku lagi."Syukurlah kalau belum, Nana pernah memintaku sampel rambut, dia bermaksud untuk melakukan tes DNA kamu dengan Cila, lalu menukar sampel rambut aku dengan rambut kamu, jadi nantinya keterangan hasil tes Cila adalah anak kandung kamu, Raf. Jujur saja, Cila adalah anak kandung aku. Kedatangan aku kesini juga ingin meminta izin kepada kamu untuk membawanya pulang. Aku akan merawat dan membesarkannya." Jelas Evan."Bagaimanapun hasil tes DNA semisal menunjukkan dia adalah anak kand

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Kebebasan Nana

    BAB 41"SEASON DUA""KEBEBASAN NANA"#POV NANA"Syukurlah, setelah beberapa tahun berlalu menjalani hukuman di dalam jeruji besi akhirnya hari ini aku bisa menghirup udara segar." Ucapku dalam hati sambil melangkahkan kaki keluar dari lembaga pemasyarakatan.Ada beberapa rencana yang akan aku lakukan yang sudah aku susun jauh-jauh hari. Dendam yang sangat membara dalam hatiku seakan-akan harus membalas semua perlakuan keluarga yang sama sekali tidak pernah ada menjenguk ataupun menanyakan kabarku selama di sini."Na, kamu tenang saja, aku akan membantu apapun niatmu untuk membalaskan rasa sakit terhadap semua orang yang menyakiti hati kamu," ucap Julia, teman satu kamarku, satu-satunya keluarga yang aku punya sekarang dan hari ini kita sama-sama bebas."Ayo ikut aku masuk," ucap Julia lagi, menyuruhku masuk ke dalam mobil yang sudah menjemputnya.Kali ini aku akan menuruti apa kata Julia, sepertinya dia orang berada. Dia masuk penjara gara-gara kasus narkoba.Terakhir kali ayah dan ib

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Rumah Tangga di Campuri Orang Tua

    BAB 42"RUMAH TANGGA DI CAMPURI ORANGTUA""Raf, sudah bertahun-tahun kalian menikah, masa sampai sekarang ibu belum bisa gendong cucu juga, mau sampai kapan kalian tidak memiliki keturunan lagi, ibu ingin sekali gendong cucu dari Isna." Ucap ibu disaat aku berkunjung ke rumahnya.Niat hati ingin menenangkan pikiran dan menengok orang tua, tapi disuguhkan dengan pertanyaan ibu yang mungkin membuat hati Isna sakit."Kita juga sudah berusaha, Bu, mungkin Tuhan belum memberi kepercayaan untuk kita memiliki anak lagi. Lagian kan cucu ibu ada tiga. Raf belum berpikir untuk memiliki anak lagi." Jelasku pada ibu."Ya tetap saja, Bu, ibu hanya ingin gendong bayi dari pernikahan kalian berdua. Anak-anak kamu kan sudah besar," ucap ibu sambil meninggalkan aku dan Isna di ruang tamu."Isna, yang sabar ya, maafkan atas sikap ibu juga. Jangan sampai jadi beban pikiran buat kamu," ucapku menenangkan Isna yang terlihat sepertinya ia merasa sedih dengan perkataan ibu.Tanpa menjawab, Isna langsung ber

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Kemunculan Riska

    BAB 43"KEMUNCULAN RISKA""Bu, Pak, kami pamit pulang dulu ya, besok saya sudah harus masuk kerja, dan anak-anak juga besok sudah masuk sekolah lagi. Pamitku pada ibu dan bapak.Liburan yang sedikit kurang menyenangkan, selalu ada kejadian yang membuat rumah tangga kami ada pertengkaran. Ibu yang biasanya sangat sayang terhadap Isna, hanya karena Isna tidak bisa memberikan keturunan membuat semuanya berubah.Dan saat pamit pulang pun ini seakan-akan menyimpan perasaan tidak suka terhadap Isna. Sebagai suami dari Isna sekaligus anak dari ibu, saya tidak bisa memihak terhadap salah satu, yang ada dua-duanya bisa merasa sakit hati.Dalam perjalanan, Isna terlihat sangat murung, dia tidak ceria seperti biasanya. Entah karena keterangan dokter kemarin mungkin membuat perasaan dia tidak karuan."Apa kamu lagi memikirkan sesuatu, sayang?" Tanyaku kepada Isna."Heeeeeeey hallooooo sayaaaang," ucapku lagi.Isna seperti sedang melamun, saat aku tanya pun dia tidak langsung menjawab."Maaf mas,

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Pertemuan Isna dan Riska

    BAB 44"PERTEMUAN ISNA DAN RISKA""Mas, bagaimana kerjamu hari ini?" tanya Isna setelah sampai di rumah pulang dari pekerjaan."Sedikit melelahkan, tadi aku habis wawancara beberapa calon karyawan. Satu orang untuk sekretaris dan yang lainnya di bagian lain yang sedang kosong," jawabku."Pasti semuanya wanita, kan mas? Pastinya mereka cantik-cantik, makanya kamu semangat sekali hari ini berangkat kerja," ucap Isna sambil mengangkat bibir atasnya."Kamu kenapa sih sayang? Ada apa dengan kamu? Posisi itu kan sebelumnya aku tawarkan ke kamu, tapi kamu menolak dengan alasan ingin fokus menjadi ibu rumah tangga, makanya aku buka lowongan pekerjaan. Lagian, aku tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas, pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak akan aku campuradukkan," jawabku merayu Isna.Perubahan sikap Isna semakin hari semakin berubah, entah karena apa, dia tidak seperti biasanya yang sangat lembut dan perhatian. Setelah kepulangan dari rumah orangtuaku, entah apa yang merubahnya."Say

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Ancaman Ibu Mertua

    BAB 45"Ancaman Ibu Mertua"#POV ISNATok..tok...tok!!!"Isna, ini ibu. Bisa kita bicara sebentar?" Ucap ibu mertuaku sambil mengetuk pintu."Ya Tuhan, Mas Rafa kemana lagi, dia sedang keluar dengan anak-anak. Lancas apa yang mau dibicarakan ibu di saat semua orang tidak ada." Ucapku dalam hati.Ibu mertua yang awalnya aku kenal sangat baik, tapi sekarang entah apa yang merubahnya. Dia seakan-akan benci sama aku karena belum bisa memberikan keturunan dari Mas Rafa.Hatiku merasa tidak enak sambil melangkahkan kaki menemui ibu mertuaku di ruang tamu. Sudahlah, aku pasrah saja dengan apa yang akan beliau katakan. Mungkin akan membuatku sakit hati, tapi aku harus bisa menerima apapun kenyataannya."Maaf bu, ada apa ya?" tanyaku setelah duduk di sebelah ibu."Isna, apa kamu memang tidak bisa hamil? Kenapa sampai sekarang kamu belum bisa memberikan keturunan untuk Rafa. Apa kamu ada penyakit yang kamu sembunyikan dari Rafa?" Tanya ibu mertuaku."Astaghfirullah Bu, mungkin Tuhan belum menit

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Permainan Dimulai

    BAB 46"Permainan Dimulai"#POV RISKAMungkin begini rasanya kalau hidup serba ada, tiap malam hanya kesenangan dan kesenangan yang selalu dilakukan. Mau beli apa, mau jalan kemana tinggal pergi. Namun, ada rasa kekhawatiran kalau aku semakin terjerumus masuk ke dalam dunianya mba Julia, ini bukan dunianya yang aku inginkan."Ayo lah Na, jangan kamu ngelamun terus, malam ini kita berangkat senang-senang lagi. Kamu mau apa?, mau lelaki seperti apa?, aku sediakan buat kamu Na." Ucap Julia."Malam ini aku gak ikut dulu mba ya, aku tidak enak badan. Besok aku pasti ikut" jawabku."Ya udah, mba pergi sendiri saja. Tapi apa perlu mba siapkan lelaki buat menemanimu disini?" Ucap Julia."Jangan mba, aku gak mau bersentuhan dengan lelaki dulu. Aku masih takut mba" jawabku."Aaaaaaaah munafik kamu Na, sudah bertahun-tahun juga kan gak pernah ngelakuin, enak loh, mba saja sekali pakai dua, hahahaha" ucap Julia sambil tertawa.Setelah Julia pergi, aku langsung melanjutkan malas gerak, hanya tidur

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Terjebak

    BAB 1"Terjebak"#pov nanaBenar-benar seperti merasakan di saat pertama bertemu dan jatuh cinta sama Evan dulu, waktu jaman muda pacaran sama dia. Semuanya kini kembali apa yang aku inginkan bisa tercapai juga terutama kenyamanan yang aku dapat dari Evan benar-benar membuatku bahagia di balik rasa hambar menjalani hubungan dengan Mas Rafa.Setelah beberapa jam pertemuan akhirnya aku pamit pulang. Kami hanya mengobrol saja sambil makan cemilan yang Evan bawakan."Van, sudah agak sore ini, aku pulang dulu ya. Mas Rafa sudah chat nyuruh aku pulang," ucapku yang sudah merasakan waktu yang terasa sangat cepat."Yaaaaah, gak kerasa waktu sesingkat ini, padahal baru saja kita ketemu," jawab Evan kecewa."Kita kan masih bisa ketemu lagi sayang lain waktu," rayu ku meyakinkan Evan.Aku pun langsung pulang ke rumah orangtuaku menjemput anak-anak untuk pulang ke rumah Mas Rafa. Di perjalanan aku benar-benar merasakan sangat bahagia, kadang senyum-senyum sendiri mengingat sekarang aku memiliki d

Bab terbaru

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Permainan Dimulai

    BAB 46"Permainan Dimulai"#POV RISKAMungkin begini rasanya kalau hidup serba ada, tiap malam hanya kesenangan dan kesenangan yang selalu dilakukan. Mau beli apa, mau jalan kemana tinggal pergi. Namun, ada rasa kekhawatiran kalau aku semakin terjerumus masuk ke dalam dunianya mba Julia, ini bukan dunianya yang aku inginkan."Ayo lah Na, jangan kamu ngelamun terus, malam ini kita berangkat senang-senang lagi. Kamu mau apa?, mau lelaki seperti apa?, aku sediakan buat kamu Na." Ucap Julia."Malam ini aku gak ikut dulu mba ya, aku tidak enak badan. Besok aku pasti ikut" jawabku."Ya udah, mba pergi sendiri saja. Tapi apa perlu mba siapkan lelaki buat menemanimu disini?" Ucap Julia."Jangan mba, aku gak mau bersentuhan dengan lelaki dulu. Aku masih takut mba" jawabku."Aaaaaaaah munafik kamu Na, sudah bertahun-tahun juga kan gak pernah ngelakuin, enak loh, mba saja sekali pakai dua, hahahaha" ucap Julia sambil tertawa.Setelah Julia pergi, aku langsung melanjutkan malas gerak, hanya tidur

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Ancaman Ibu Mertua

    BAB 45"Ancaman Ibu Mertua"#POV ISNATok..tok...tok!!!"Isna, ini ibu. Bisa kita bicara sebentar?" Ucap ibu mertuaku sambil mengetuk pintu."Ya Tuhan, Mas Rafa kemana lagi, dia sedang keluar dengan anak-anak. Lancas apa yang mau dibicarakan ibu di saat semua orang tidak ada." Ucapku dalam hati.Ibu mertua yang awalnya aku kenal sangat baik, tapi sekarang entah apa yang merubahnya. Dia seakan-akan benci sama aku karena belum bisa memberikan keturunan dari Mas Rafa.Hatiku merasa tidak enak sambil melangkahkan kaki menemui ibu mertuaku di ruang tamu. Sudahlah, aku pasrah saja dengan apa yang akan beliau katakan. Mungkin akan membuatku sakit hati, tapi aku harus bisa menerima apapun kenyataannya."Maaf bu, ada apa ya?" tanyaku setelah duduk di sebelah ibu."Isna, apa kamu memang tidak bisa hamil? Kenapa sampai sekarang kamu belum bisa memberikan keturunan untuk Rafa. Apa kamu ada penyakit yang kamu sembunyikan dari Rafa?" Tanya ibu mertuaku."Astaghfirullah Bu, mungkin Tuhan belum menit

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Pertemuan Isna dan Riska

    BAB 44"PERTEMUAN ISNA DAN RISKA""Mas, bagaimana kerjamu hari ini?" tanya Isna setelah sampai di rumah pulang dari pekerjaan."Sedikit melelahkan, tadi aku habis wawancara beberapa calon karyawan. Satu orang untuk sekretaris dan yang lainnya di bagian lain yang sedang kosong," jawabku."Pasti semuanya wanita, kan mas? Pastinya mereka cantik-cantik, makanya kamu semangat sekali hari ini berangkat kerja," ucap Isna sambil mengangkat bibir atasnya."Kamu kenapa sih sayang? Ada apa dengan kamu? Posisi itu kan sebelumnya aku tawarkan ke kamu, tapi kamu menolak dengan alasan ingin fokus menjadi ibu rumah tangga, makanya aku buka lowongan pekerjaan. Lagian, aku tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas, pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak akan aku campuradukkan," jawabku merayu Isna.Perubahan sikap Isna semakin hari semakin berubah, entah karena apa, dia tidak seperti biasanya yang sangat lembut dan perhatian. Setelah kepulangan dari rumah orangtuaku, entah apa yang merubahnya."Say

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Kemunculan Riska

    BAB 43"KEMUNCULAN RISKA""Bu, Pak, kami pamit pulang dulu ya, besok saya sudah harus masuk kerja, dan anak-anak juga besok sudah masuk sekolah lagi. Pamitku pada ibu dan bapak.Liburan yang sedikit kurang menyenangkan, selalu ada kejadian yang membuat rumah tangga kami ada pertengkaran. Ibu yang biasanya sangat sayang terhadap Isna, hanya karena Isna tidak bisa memberikan keturunan membuat semuanya berubah.Dan saat pamit pulang pun ini seakan-akan menyimpan perasaan tidak suka terhadap Isna. Sebagai suami dari Isna sekaligus anak dari ibu, saya tidak bisa memihak terhadap salah satu, yang ada dua-duanya bisa merasa sakit hati.Dalam perjalanan, Isna terlihat sangat murung, dia tidak ceria seperti biasanya. Entah karena keterangan dokter kemarin mungkin membuat perasaan dia tidak karuan."Apa kamu lagi memikirkan sesuatu, sayang?" Tanyaku kepada Isna."Heeeeeeey hallooooo sayaaaang," ucapku lagi.Isna seperti sedang melamun, saat aku tanya pun dia tidak langsung menjawab."Maaf mas,

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Rumah Tangga di Campuri Orang Tua

    BAB 42"RUMAH TANGGA DI CAMPURI ORANGTUA""Raf, sudah bertahun-tahun kalian menikah, masa sampai sekarang ibu belum bisa gendong cucu juga, mau sampai kapan kalian tidak memiliki keturunan lagi, ibu ingin sekali gendong cucu dari Isna." Ucap ibu disaat aku berkunjung ke rumahnya.Niat hati ingin menenangkan pikiran dan menengok orang tua, tapi disuguhkan dengan pertanyaan ibu yang mungkin membuat hati Isna sakit."Kita juga sudah berusaha, Bu, mungkin Tuhan belum memberi kepercayaan untuk kita memiliki anak lagi. Lagian kan cucu ibu ada tiga. Raf belum berpikir untuk memiliki anak lagi." Jelasku pada ibu."Ya tetap saja, Bu, ibu hanya ingin gendong bayi dari pernikahan kalian berdua. Anak-anak kamu kan sudah besar," ucap ibu sambil meninggalkan aku dan Isna di ruang tamu."Isna, yang sabar ya, maafkan atas sikap ibu juga. Jangan sampai jadi beban pikiran buat kamu," ucapku menenangkan Isna yang terlihat sepertinya ia merasa sedih dengan perkataan ibu.Tanpa menjawab, Isna langsung ber

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Kebebasan Nana

    BAB 41"SEASON DUA""KEBEBASAN NANA"#POV NANA"Syukurlah, setelah beberapa tahun berlalu menjalani hukuman di dalam jeruji besi akhirnya hari ini aku bisa menghirup udara segar." Ucapku dalam hati sambil melangkahkan kaki keluar dari lembaga pemasyarakatan.Ada beberapa rencana yang akan aku lakukan yang sudah aku susun jauh-jauh hari. Dendam yang sangat membara dalam hatiku seakan-akan harus membalas semua perlakuan keluarga yang sama sekali tidak pernah ada menjenguk ataupun menanyakan kabarku selama di sini."Na, kamu tenang saja, aku akan membantu apapun niatmu untuk membalaskan rasa sakit terhadap semua orang yang menyakiti hati kamu," ucap Julia, teman satu kamarku, satu-satunya keluarga yang aku punya sekarang dan hari ini kita sama-sama bebas."Ayo ikut aku masuk," ucap Julia lagi, menyuruhku masuk ke dalam mobil yang sudah menjemputnya.Kali ini aku akan menuruti apa kata Julia, sepertinya dia orang berada. Dia masuk penjara gara-gara kasus narkoba.Terakhir kali ayah dan ib

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Derita dan Kebahagiaan

    BAB 40" DERITA DAN KEBAHAGIAAN""Raf, maaf aku mengganggu waktumu, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan penting. Jadi aku mengajakmu untuk bertemu." Ucap Evan setelah aku ajak bertemu di sebuah kafe."Gak, van, santai saja. Aku kebetulan sedang cuti kerja juga. Jadi aku banyak waktu. Aku juga kemarin baru melangsungkan pernikahan dengan Isna adiknya Nana. Apa yang mau kamu bicarakan, van?" Tanyaku."Apa kamu sempat tes DNA Cila anak kandung Nana?," tanya Evan."Belum, van, memangnya kenapa?" Tanyaku lagi."Syukurlah kalau belum, Nana pernah memintaku sampel rambut, dia bermaksud untuk melakukan tes DNA kamu dengan Cila, lalu menukar sampel rambut aku dengan rambut kamu, jadi nantinya keterangan hasil tes Cila adalah anak kandung kamu, Raf. Jujur saja, Cila adalah anak kandung aku. Kedatangan aku kesini juga ingin meminta izin kepada kamu untuk membawanya pulang. Aku akan merawat dan membesarkannya." Jelas Evan."Bagaimanapun hasil tes DNA semisal menunjukkan dia adalah anak kand

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Pernikahan

    BAB 39" Pernikahan "Pagi-pagi aku sudah melihat beberapa makanan yang sudah tersaji di meja makan. Anak-anak pun sudah mandi semua, termasuk Cila yang memang sudah aku anggap anakku sendiri.Dia anak yang tidak berdosa, jadi aku akan membesarkannya dan memberikan dia kasih sayang dan pendidikan yang layak. Namun, karena dia masih kecil, belum saatnya untuk sekolah."Pagi calon istri," ucapku pada Isna yang baru selesai menyiapkan makanan untuk kami sarapan.Karena si bibi ART sedang cuti, anaknya di kampung sedang sakit, jadi semua pekerjaan rumah dilakukan oleh Isna. Biasanya aku sendiri yang mengerjakannya sebelum berangkat kerja."Pagi juga mas, ayo sarapan dulu mas bareng anak-anak, sudah aku siapkan semuanya. Nanti juga mas bawa bekal ya, buat makan siang di kantor," pinta Isna."Mas hari ini tidak masuk Is, kan mas mau antar kamu pulang. Mas sudah memberitahukan anak-anak kantor bahwa mas beberapa hari ke depan tidak masuk dulu. Nanti aku antar anak-anak sekolah juga dan memin

  • DILEMA Antara Nyaman & Cinta    Kebenaran yang Terungkap

    BAB 39" Kebenaran Yang Terungkap "Masih tanda tanya kenapa Nana ditangkap oleh pihak kepolisian. Sepanjang perjalanan, aku merasa khawatir terhadap Nana. Melihat raut wajahnya yang ketakutan saat kedatangan polisi, dan dia sekarang dibawa dalam keadaan tangan terikat borgol.Aku mengikutinya dari belakang, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang sudah membuat laporan tersebut.Sesampainya di kantor polisi, aku kaget melihat kehadiran Isna dan seorang laki-laki yang tidak aku kenal. Isna langsung menghampiriku dan memeluk erat tubuhku, seakan-akan dia melepaskan rasa rindu terhadapku yang sudah berbulan-bulan tidak bertemu."Ada apa ini, Is? Siapa lelaki yang bersamamu itu?" Tanyaku."Panjang ceritanya, Mas. Dia lelaki yang pernah aku tolak lamarannya, dia Irwan, Mas. Dia yang menculik aku. Namun, dia juga yang sudah membantu aku untuk menjebloskan Mbak Nana ke penjara." Jelas Isna."Maksudnya apa ini, Is? Mas sama sekali tidak mengerti. Kenapa yang menculik dia,

DMCA.com Protection Status