Share

Season 2/ Bab 17a

Penulis: ET. Widyastuti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Rizal pura-pura menerima telpon, meski nyatanya tak ada seorang pun yang menelponnya.

“Maaf, Pak,” pamitnya. Dia harus menghindar dari pria yang entah mengapa di matanya mantan mertuanya berubah laksana monster. Padahal sebelumnya dia tak takut sama sekali.

Buru-buru Rizal berlalu dan berjalan menuju mobilnya, tanpa memedulikan mantan mertuanya.

Di belakang kemudi, Rizal buru-buru membuka kontak di ponselnya.

“Nad, kamu di mana?” tanya Rizal saat sambungan teleponnya sudah terhubung. Rizal merasa dia harus bertindak dan memutuskan dengan cepat. Perasaannya mendadak tak enak. Feelingnya mengatakan cepat atau lambat dia akan terjebak terlalu dalam dan akan lebih sulit melepaskan diri.

“Makanlah, kenapa?” Dengan nada sengak, Nadia menjawab. Dia masih kesal dengan Rizal. “Sudah belum apa yang kuminta?” tagih Nadia.

“Aku mau ngomong sama kamu. Share loc dong!” Tanpa menjawab pertanyaan Nadia, Rizal malah menitahkan hal lain.

“Ck. Aku di kantin. Tapi, sama temen-temen gue.”

“Aku nyus
ET. Widyastuti

Yuk mampir ke ceritaku yang lain, sambil menunggu bab ini update. BIARKAN AKU PERGI (Best seller) MENIKAH DENGAN TETANGGA JUTEK (Ada Gilang dan Sekar)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
takut ga bisa lepas dari mantan mertua dan mantan istri nih Rizal makanya langsung maunya sat set aja
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
emang Rizal keras kepala dia pikir itu Ratih cinta banget x sama dia .jadi klo langsung ngelamar langsung d terima gitu ...
goodnovel comment avatar
Putrinya Chaniago
waduh kasihan ya rizal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 17b

    “Papa semalam kemana?” Sasti langsung memeluk tubuh Rizal yang baru saja pulang kerja. “Papa harus kerja sampai malam,” bohong Rizal. “Sampai menginap?” Bola mata Sasti yang polos menatapnya. Tak tahan untuk meneruskan kebohongan, Rizal hanya mengacak kepala putrinya itu. “Sasti pengennya pas ada mama, papa juga ada.” Wajah polos itu kini cemberut. Rizal hanya tersenyum, lalu beranjak meninggalkan putrinya. Dia tak punya ide untuk menanggapi lebih lanjut. Justru khawatir kalau kelepasan mengatakan sesuatu yang saatnya putrinya tahu. “Nanti kalau sudah ada mama baru, baru ada papa di rumah,” gumam Rizal sambil senyum-senyum sendiri di dapur. “Rizal!” tegur Siti mengangetkannya. Hampir saja gelas yang dipegangnya terlepas. “Eh, kamu Mbak. Kirain nggak ada orang.” Rizal menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Malu andaikan Siti mendengar gumamannya. Tetap saja, di rumah, Rizal tak beda dengan manusia biasa lainnya. “Kamu mau nikah lagi?” Kini wajah Siti menatapnya serius. “Sudah

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 18a

    Pagi-pagi Prita sudah berdiri di depan pintu rumah Rizal. “Biar Sasti bareng sama aku saja, Mbak,” ucap Desti pada Siti yang tengah membantu putrinya itu bersiap-siap. “Sarapan dulu, Prit.” Desti mengajak sahabatnya itu sarapan. Ada omelet dan roti tawar yang sudah disiapkan Siti. Desti sudah mengatakan kalau Prita akan menjemputnya. Meski sama-sama saudara Rizal, tapi Prita bersaudara dengan Ayahnya Rizal, sementara Siti adalah saudara ibunya Rizal. Selama bekerja di rumah Rizal, Siti pun tak terlalu dekat dengan Prita. “Hati-hati saja kamu, Des. Jangan sampai Siti terlalu dekat sama Sasti. Aku nggak rela kalau banyak pengaruh dia ke anakmu,” ucap Siti. Desti menghela nafas. “Aku dari dulu udah waspada, Prit. Makanya, meski masih TK, Sasti lebih baik aku taruh di daycare, daripada dia siang pulang ke rumah. Aku nggak ingin Sasti dekat dengan siapapun, kecuali aku, ibunya,” tutur Desti. “Makanya, kamu harus gercep. Tau sendirikan, 24 jam Siti di rumah ini. Bisa-bisa, Rizal luluh

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 18b

    “Lang, ini Nadia!” Hari sudah larut malam. Gilang memang selalu bangun usai menidurkan dua jagoannya. Dia harus pindah ke kamar utama. Namun, bunyi ponsel yang meraung-raung, membuatnya meraih benda pipih itu. “Hai, Nad. Gimana-gimana?” Gilang urung masuk kamar. Dia lalu duduk di sofa ruang tamu. “Kamu udah ketemu Rizal?” tanya Nadia. “Halah, anak itu, kalau nggak minta sarapan, minta makan malam. Taulah, duda nggak ada yang ngurus. Napa?” Gilang balik bertanya. “Anak itu tadi siang nyariin gue. Beberapa hari sebelumnya padahal udah ketemu sama gue.” Nadia mulai bercerita. Dia menghubungi Gilang karena ingat Dewi pernah menyarankannya untuk menanyakan tentang Rizal ke Gilang. Saat SMA keduanya pernah dekat karena pernah sama-sama jadi pengurus OSIS. “Trus?” Gilang mencoba memancing arah pembicaraan teman SMAnya itu. Saat Reuni mereka sempat kasak-kusuk punya rencana yang sama, setelah tahu status Rizal. “Lang, kamu tahu nggak sih, cerita kenapa dia pisah sama istrinya? Aku butuh

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 19a

    “Sudahlah, Nad. Nggak usah dibahas lagi,” ucap Ratih. “Kalau kamu tetap membahasnya, lebih baik, kamu nggak usah menemuiku lagi.” Nadia sengaja mendatangi Ratih. Ternyata dugaan Rizal tak meleset. Meski dia sudah janji pada Rizal tak akan membantunya menghubungkan dengan Ratih. Nyatanya dia penasaran dan malah menemuinya. Nadia segera meraih tangan Ratih. “Jangan begitu, Tih. Aku bicara padamu, karena aku peduli.” Kaca-kaca mulai terbit di mata Ratih. “Peduli tapi nggak harus kan dengan cara seperti ini?” Luka itu nyatanya tak cukup mudah untuk sembuh. Setiap ada yang mulai membahasnya, nyatanya dia akan basah dan terasa perih lagi. Itulah mengapa Ratih memilih menarik diri dari pembahasan itu. Berteman dengan mereka yang tak menanyakan hal pribadinya jauh lebih aman buatnya, karena tak akan menimbulkan luka. Lambat laun, orang mulai paham siapa dirinya, dan berhenti bertanya. Itu harapannya. “Maafin aku, Tih.” Nadia serba salah. Namun, dia tak dapat menyalahkan Ratih juga. Dia m

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 19b

    “Oh, Iya, Dini. Masih di Jakarta?” Seingat Rizal, adiknya Ratih kerja di luar kota. “Eh, iya, Mas. Kebetulan diperpanjang urusannya. Sekalian ditugasi kantor mengurus sesuatu,” ucap Dini. “Boleh duduk, Mas?” tanyanya. “Oh, iya, silahkan.” Rizal sedikit gagap. Dia masih menerka-nerka, apakah Dini melihat tingkah bodohnya, atau tidak. “Nginep dimana?” Rizal berusaha mencairkan suasana. Dia menutupi diri seolah sama sekali tak tahu kalau di ujung sana ada Ratih. Dalam hati dia menimbang, haruskan berpura-pura, atau malah sekalian berbasa-basi saja. “Kemarin sih di Mas Gilang. Tapi, entar malam mau pulang.” “Ke Yogya?” “Solo, Mas.” Rizal mengerutkan keningnya. “Aku kerja di Solo. Kalau akhir pekan, atau dua minggu sekali klo sibuk, baru pulang ke Yogya.” “Oh…” “Sudah, Mas, makannya?” tanya Dini. Dia tak melihat piring makanan di depan Rizal. Hanya ada minuman, itu pun air mineral. Rizal tergagap. Tadi, dia sengaja nggak pesen makanan, karena pujasera yang ramai. Khawatir tempat

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 20a

    “Eh, Nadia. Kalian belum saling kenal ya?” tanya Rizal sambil menatap Dini dan Nadia bergantian. Dari tatapan Nadia, Rizal sudah dapat menebak, ada kecurigaan tersimpan di sana. “Kenalin, Nad. Ini Dini, adiknya Ratih,” jelas Rizal. Dini melebarkan matanya. Dia ingat, Sekar dan Gilang saat dia menginap, sempat menyebut nama Nadia, meski saat itu dia tak terlalu nyambung. Karena memang saat SMA sepertinya wanita bernama Nadia ini jarang diceritakan oleh Ratih. Beda dengan Dewi atau Sekar yang kerap diceritakan. “Oh, ini Mbak Nadia?” Dini spontan menyodorkan tangannya untuk berkenalan. “Serius adiknya Ratih?” Nadia menatap tak percaya. Beberapa menit lalu, dia baru saja ketemu dengan Ratih. Masak iya, ada adiknya, mereka nggak makan bareng. Minimal janjian. Justru malah Ratih janjian dengannya dan adiknya janjian sama Rizal. Nggak masuk akal! “Nad, kamu tuh sama aku, nggak ada percaya-percayanya sih? Duduk dulu.” Rizal menyodorkan kursi. Dini serasa de javu dengan ucapan Rizal. Ya,

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 20b

    “Jadi, gimana, Nad?” Rizal kembali dari salah satu stand pujasera. Dia mengambil air mineral dingin untuk Nadia. Berharap, kepalanya juga segera mendingin usai meminumnya. Rizal sengaja menaik turunkan alisnya. “Apanya?” Nadia pura-pura tak mengerti. Tangannya sibuk membuka tutup botol air mineral itu. “Proyek kita.” Bibir Nadia mencebik. Kepalanya manggut-manggut. “Jadi, kamu ke sini, membuntuti Ratih?” “Membuntuti Mbak Ratih?” Kini gantian Dini yang keheranan. “Memangnya tadi ada Mbak Ratih?” Dini pikir, Nadia yang mengatakan baru bertemu Ratih bukan di tempat itu. Mata Dini memindai sekitar. Lalu, tatapannya terhenti pada Rizal yang malah tertawa renyah, tanpa merasa bersalah. “Ini namanya takdir, Nad. Kayak kita bertemu bertiga. Nggak janjian, tapi dipertemukan di sini. Mana tahu, ada takdir-takdir baik lain yang segera akan menghampiri.” Ucapan Rizal yang sok bijak, membuat Nadia jengah. “Termasuk, kamu akhirnya menyerah, kan? Kamu lebih suka membangun istana di surga, ka

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 21a

    Sedetik, mata Nadia melebar saat menyadari kaca-kaca yang mulai terbentuk di mata Rizal. Wajah teman SMAnya itu sudah nyaris memerah. Nyata terlihat tersimpan sesuatu yang melankolis di sana. Padahal, sebelumnya, Rizal sering terlihat tak berperasaan jika membahas soal Ratih. Nadanya selalu sengak dan tak menyenangkan.Namun, dibalik itu, Nadia sedikit tak percaya. Rizal sekarang, beda dengan Rizal yang dulu. Penampilannya saja sudah 180 derajat berbeda. Bagaimana bisa istrinya mencintai pria lain?Apa kurangnya dari seorang Rizal? Pebisnis sukses. Fisik juga lumayan. Kepribadian juga lumayan, meski sering bertingkah menyebalkan sebagai seorang teman.“Aku tak pernah menyangka, mamanya anakku masih menunggu mantan pacarnya. Bahkan aku tak pernah tahu,” sesal Rizal.Dulu, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Dulu dia menyangka semua wanita yang telah menikah, akan menutup rapat semua masa lalunya dan tak memberi ruang untuk cinta yang lain. Namun, nyatanya dia salah besar.“Tapi, aku

Bab terbaru

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 72

    “Besok aku ke kantor. Kita meeting semua ya. Jam delapan harus sudah siap.” Rizal tegas memberikan instruksi. Rizal teringat ancaman mantan mertua dan mantan iparnya. Mungkin ini adalah titik kulminasinya, setelah mereka tahu, pada siapa akhirnya Rizal memutuskan. Pasti saat dia tidak ada di kantor, mantan mertua dan iparnya itu mencarinya. Atau bisa jadi mereka mendengar dari Prita atau malah Desti sendiri. Bukannya dia sendiri yang mengenalkan Desti pada Ratih. Dan cerita Ratih kalau Desti pun berusaha menemuinya di kantor.“Minum, Mas.” Rizal tergagap saat Ratih sudah di dekatnya membawa segelas air putih.“Besok mulai kerja?” sambung Ratih. Ratih paham, urusan pekerjaan pasti sangat beragam.”Iya. Jam delapan ada meeting.”“Mau disiapkan sesuatu?”Rizal tersenyum. Pertanyaan Ratih mengingatkan statusnya yang sudah tak duda lagi.Kalau biasanya dia memikirkan diri sendiri, kini ada orang lain di sampingnya.”Kok malah senyum-senyum doang? Kamu biasanya pagi sarapan apa? Nasi goren

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 71

    Rizal menghentikan mobilnya di luar kompleks perumahan. Nomor Gilang disegera dihubunginya. “Lang, ketemuan sekarang!” ucapnya begitu nomor Gilang tersambung. “Astaga. Ada apa lagi sih, Zal. Udah berapa kali kamu ganggu aku?” terdengar suara ketus dari Gilang. “Bisa nggak?” Rizal tak menimpali ucapan Gilang. “Nggak bisa, Bos. Gue ini cuma pegawai rendahan. Nggak kayak elu yang CEO! Jam makan siang, deh,” tawar Gilang. “Justru gue nggak bisa jam makan siang.” “Eits. Tumben?” “Nggak usah ngeledek. Besok siang. Awas jangan bikin janji sama yang lain!” ”Ya nggak bisa jamin juga....” Gilang belum selesai bicara, namun Rizal dengan semena-mena menutup sambungan teleponnya. Pikiran Rizal sedikit terganggu dengan beragam hal. Pertama pertemuannya dengan Desta. Cepat atau lambat, keluarga Desti pasti tak akan tinggal diam mengetahui dirinya memutuskan menikah lagi, dan bukan dengan Desti. Padahal Papa Desti sudah berulang kali memintanya. Dan, perusahaan yang dipegangnya, tentu sekara

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 70

    ”Makasih, Sa.” Ekor mata Ratih mencari-cari Rizal yang tak kunjung kelihatan. Teman SMA-nya itu baru saja keluar dari supermarket. Dia tengah membawa tentengan belanjaan. “Ingat pesanku dulu. Jangan sampai kamu dimanfaatkan oleh Rizal.” Suara Danisa terdengar tegas dan mengancam. ”Aku duluan. Salam buat Rizal,” sambungnya. Belum sempat mencegah, Danisa sudah berlalu. “Kok malah bengong. Ayo. Katanya mau belanja.” Rizal mengambil alih troly yang dipegang Ratih. Mereka berdua masuk ke dalam area supermarket. Meski hari masih pagi, tapi supermarket ini sudah buka. ”Tadi ada Danisa. Kamu ingat kan? Nitip salam buat kamu.” Ratih berbicara sambil memberi kode Rizal untuk berhenti di stand aneka seafood. Kalimat paling belakang, sungguh menganggu Rizal. Rizal tahu, itu bukan salam biasa layaknya teman. Danisa, memang pernah kuliah satu kampus dengannya. Dulu, seperti Ratih, gadis itu dulu sering mencari perhatian padanya. Namun, lagi-lagi, Danisa bukan tipe yang Rizal inginkan.

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 69

    Darah Rizal seolah mendidih. Dari kejauahan dia melihat istrinya yang tengah ngobrol dengan seorang pria.Awalnya dia pikir hanya seseorang yang ingin bertanya sesuatu. Namun, mendadak, dia merasa cukup mengenal sosok itu.Sejenak Rizal berusaha mengingat, hingga satu nama ada di kepalanya. Ya, saat itu, dia bertemu dengan pria itu di pusat kuliner di ibukota saat tengah janjian makan siang dengan Gilang.Ya, benar. Itu adalah pria yang akan dikenalkan pada Ratih oleh Gilang.[Lang, sepupu Sekar yang kamu sebut tempo hari namanya siapa?] Rizal langsung mengirim pesan ke Gilang. Dia sungguh tak mengingatnya.[Sepupu Sekar yang mana?] Tumben Gilang langsung membalas. Padahal biasanya sepagi itu dia akan sibuk dengan urusan domestic dan anak-anaknya.[Yang kamu kenalin ke aku sebelum aku melamar Ratih.][Hah? Emang ada apa? Pengantin baru kok malah nanyain rival?] Sebuah emotikon tawa ngakak terlihat di layar ponsel Rizal.Tanpa menunggu lama, Rizal langsung menelon sahabatnya itu.”Jawa

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 68

    “Mas, bangun. Udah adzan!” Tepukan lembut di pipi kanan sekaligus suara lembut yang memenuhi gendang telinganya membuat mata Rizal mengerjap.Pria itu bak hidup di alam mimpi. Bahkan dia baru menyadari di mana dia berada.“Jam berapa ini?” tanyanya. Tubuhnya merasa sungguh kelelahan. Dia bahkan seolah mati suri.”Jam 5.””Hah? Jam 5?”Rizal yang tadinya masih malas membuka mata, kaget dan refleks langsung terduduk.”Kok kamu baru bangunin?” Matanya masih berusaha mengerjap. Rambutnya acak-acakan. Namun tangannya sibuk mencari ponsel. Meyakinkan kalau dia benar-benar bangun kesiangan.Ditanya begitu, Ratih hanya terdiam. Dia memang sengaja tak membangunkan Rizal sebelum dia rapi.Ratih sudah mandi. Aroma sampo sudah tercium.Rizal langsung melompat dari tempat tidurnya. Dia tak peduli dengan penampilannya yang acak-acakan.“Siapin bajuku!” teriak Rizal sebelum dia menutup pintu kamar mandi.Sebenarnya dahulu saat masih bersama Desti, bahkan Rizal tak pernah meminta istrinya itu menyiap

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 67

    ”Dik, yuk kita balik. Barang-barang sudah mau diantar.” Rizal berucap setelah emnerima telepon dari seseorang. Rupanya pengirim barang yang dibelinya tadi sudah hampir tiba di rumahnya.Ratih mengiyakan.“Di, aku tunggu di rumah baru, ya!” Rizal memberi titah pada pemuda yang tengah menyusun barang-barang Rizal ke mobil box.“Siap, Mas!”Dalam perjalanan pulang mereka tak banyak bicara.”Dekat ya, Mas?” tanya Ratih setelah masuk ke kompleks yang dikunjungi pertama tadi.”Ya, kurang lebih. Sasti kan sekolahnya sekitar sini. Nggak mungkin pindah jauh-jauh,” ucap Rizal.Ratih mengangguk paham. Apalagi bapak-bapak seperti Rizal pasti rumit kalau ingin memindahkan putrinya ke sekolah yang baru.”Saat ini, mungkin kamu nggak akan masalah dengan anak suami kamu. Tapi, kita nggak tahu setelahnya. Jadi, hati kamu harus seluas samudera jika suami kamu bakal banyak mementingkan anak sambung kamu. Dia juga pasti punya beban sendiri dalam membesarkannya. Akan lebih baik kamu selalu support dia, di

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 66

    Mobil yang dikendarai Rizal masuk ke halaman.”Aman semuanya?” tanya Rizal pada Pardi sambil membuka kaca mobilnya. Pemuda yang selain membantu Rizal bersih-bersih, juga kadang merangkap menjadi orang kepercayaannya.“Aman, Mas.”“Pardi ini juga dari kampung kita. Masih saudara. Dia ikut sejak lulus SMA. Dia sekarang kerja sama aku, sambil aku suruh kuliah,” terang Rizal.”Jadi, ini rumah kamu?” tanya Ratih.Mobil Rizal berhenti.”Betul. Ini rumah aku dan Desti dulu. Sebentar lagi akan laku. Aku sudah menjualnya. Sebelum pulang kemarin, Mbak Siti sudah packing barang-barangnya dan milik Sasti. Barang-barangku juga. Nanti kita bawa ke rumah baru. Sisanya, semua furniture dan perabot, akan dijual saja. Hasil penjualan, aku bagi dua dengan Desti.”Ratih mengangguk.“Ayo turun,” ajak Rizal.Pria itu membuka pintu depan.Tak bisa dikatakan mewah jika dibanding rumah artis. Namun, tergolong cukup elit untuk ukuran masyarakat awam. Barang-barangnya pun terlihat berkelas.Rizal mencuri pandan

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 65

    Rizal terkekeh melihat Ratih yang belum nyambung. Puas rasanya dia bisa bercanda dengan pasangan. Hal yang hilang dari impiannya selama ini.Buat apa menikah, kalau semuanya palsu. Bahkan, selama pernikahannya, dia tak bisa menjadi dirinya sendiri. Sudah berkorban menjadikan pasangan sebagai ratu, malah berakhir dikhianati.Namun, Rizal tak ingin memutar waktu. Semua dapat diambil hikmahnya. Dia punya putri yang cantik. Dan tak menyesalinya.”Ayo, kalau sudah, kita bayar.” Rizal langsung menghubungi petugas di toko itu, menunjukkan item yang hendak dibeli, dan petugas mengecek ketersediaan di gudang.”Serius kamu beli semuanya?””Itu belum semua sayang. Bulan depan, kita beli lagi barang yang masih diperlukan. Sekarang seadanya dulu.”Ratih menghela nafas.“Kalau kamu bilang langsung belanja, aku bawa amplop dari teman-teman,” bisik Ratih.“Oh, klo gitu, besok kita belanja lagi…” Rizal mengedip-ngedipkan matanya.Refleks Ratih memukul lengan Rizal.“Coba hitung, sejak ijab qobul, kamu

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 64

    ”Sate Kambing, mau?” Rizal mengedip-kedipkan matanya.“Iya, nggak papa. Emangnya kenapa?” tanya Ratih. Bukannya dia sudah bilang mau apa saja.”Sama tongseng juga?” tawar Rizal tanpa menjawab pertanyaan Ratih.”Boleh.” Ratih tak mau ambil pusing masalah menu makanan. Dia malah kepikiran dengan rumah yang hendak mereka tinggali.Selama ini, Ratih tak berfikir sejauh itu. Dia pikir Rizal sudah punya rumah, jadi dia tinggal angkat koper. Meski sebenarnya dia mau menikah dengan duda, bukan karena asetnya. Tapi buat apa beli baru kalau yang lama masih ada dan masih bisa dipakai.”Nggak berubah pikiran?” tanya Rizal dengan ekspresi jahilnya. ”Kalau udah dipesan, nggak bisa berubah lho.”Ratih mendengus. Keningnya berkerut. “Seperti ada yang tidak beres,” gumamnya dalam hati.Kenapa Rizal berubah aneh. Apa selama sepuluh tahun memang banyak yang berubah. Atau selama ini dia memang tak tahu karakter Rizal.Kadang terlalu mengagumi orang, dapat menutupi sikap-sikap lainnya yang tak pernah terp

DMCA.com Protection Status