Share

Bab 79

Penulis: Paradista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 21:50:06

Dante terlihat tak tenang, wajahnya diliputi kecemasan tapi tak memiliki keberanian untuk membangunkan Victor maupun Miller.

“Bisa-bisanya mereka tidur di atas kecemasanku!” seru Dante sambil mondar mandir dan memegangi pinggangnya.

Steve dan Egan hanya saling menatap lalu berisyarat dengan mengangkat kedua alisnya, melihat ekspresi itu Dante menghentikan langkah kakinya, lalu menghampiri keduanya.

“Ada apa dengan ekspresi kalian?” tanyanya sambil menunjuk wajah keduanya bergantian.

Egan menggeleng begitu juga dengan Steve, namun Dante tak puas dengan jawaban mereka, dia menatap tajam penuh arti pada keduanya, dia tampak curiga.

“Ah, baiklah.” Dengus Egan, Dante tampak menunggu jawaban Egan.

“Menghadapi keluarga Sullivan itu menguras energi, jadi, sepertinya Tuan harus membiarkan mereka beristirahat sejenak.”

Dante terlihat mengerti tapi tetap saja tak dapat menerima keadaan saat ini karena dia sangat mencemaskan Jemima.

“Saya yakin nona Jemima baik-baik saja,” sahut Steve.

“Tahu dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 80

    Victor, Miller dan Dante berhenti berjalan ketika seseorang memanggil Victor untuk berbicara sebentar.“Ya, benar. Anda Victor kan? Apakah Anda turun untuk menyambut kedatangan saya?” tanya pria tersebut, membuat kening Victor mengernyit heran.‘Sombong! Siapa kamu?’ batin Victor sambil merasa heran.Melihat Victor hanya diam, pria itu berjalan mendekat.“Aduh, minggir!” seru pria itu, menyikut tubuh Dante dengan sengaja untuk melaluinya.“HEY!” Miller segera melangkah maju, menatap tajam pria tersebut.“Santai, Bro. Saya hanya ingin bicara dengan Tuan Victor. Kalian manusia hina, minggir lah. Jangan menghalangi!” balas pria tersebut, lebih tegas daripada Miller, penjaga pribadi Dante.Miller merasa kesal melihat perlakuan tak sopan terhadap Dante, hampir saja ia menyerang pria tersebut namun Dante memberikan isyarat agar ia bertahan.“Vic, saya Adam Flaming, sepupumu,” ujar pria itu lagi setelah Miller memberinya jalan.Victor merasa tidak nyaman, terutama setelah mengetahui identita

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 81

    Dante tampak memakai outfit yang tidak mudah ditebak harganya, meskipun bagi orang yang mengenalnya pasti akan tahu bahwa itu bukan pakaian biasa. Adam Flaming, sayangnya, sudah terlambat untuk menyesali ulahnya.“Maaf atas tindakan sepupu saya, Tuan Dante,” ucap Victor setelah beberapa saat. Dante hanya mengangguk, suasana semakin canggung karena ekspresi wajahnya terlihat semakin tegang.“Tuan, dalam lima menit kita akan sampai di depan rumah keluarga Sullivan,” sambut Miller, mencoba meredakan ketegangan agar mereka bisa fokus kembali pada rencana yang melibatkan Jemima.Dante sekali lagi hanya mengangguk, sedangkan Miller melirik Victor yang memberinya isyarat untuk tetap tenang.Beberapa menit berlalu, mereka tiba di depan rumah keluarga Sullivan. Suasana di luar rumah sepi, namun terdengar keramaian di dalamnya.“Ah, sayang Steve tidak ikut__”“Aku tidak butuh Steve,” potong Dante sebelum Miller menyelesaikan kalimatnya.“Maaf, Tuan.”Dante tidak memberi respon, tampak acuh tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 82

    "Ada apa?" tanya Tuan Sullivan dengan penuh kekhawatiran.Bela terlihat kebingungan, "Ian tidak dapat dihubungi.""Kenapa ini terjadi? Seharusnya dia sudah ada di sini lebih dulu," kata Tuan Sullivan dengan penuh kekhawatiran."Tenanglah dulu, Sayang. Mari masuk ke dalam, udara di luar sangat dingin," ajak Bela mencoba menenangkan situasi."Ayo turun, Kita harus masuk juga," ajak Dante setelah keluarga Sullivan memasuki gereja.Di dalam gereja, pertikaian mereka berlanjut, suara ribut dan saling menyalahkan terdengar kembali."Seharusnya sebelum pergi, pastikan dia sudah bergerak duluan," ujar Tuan Sullivan."Apa kamu menyalahkan saya? Seharusnya kamu mengurus hal-hal sepele seperti itu sendiri, apakah kamu tidak melihat saya sibuk sejak pagi?" balas Bela dengan penuh emosi."Sepele? Apakah kehadiran Ian di sini dianggap sepele?" tanya Tuan Sullivan."Maksudku, bantu saya. Jangan hanya memikirkan diri sendiri!" bela Bela dengan keras."Memikirkan diri sendiri? Hey Bela, yang sedang di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 83

    “Siapa Anda, berani ikut campur dalam pembicaraan kami dengan Tuan Victor?” tanya wanita dengan nada tajam, mengejutkan semua yang ada di sekitarnya.“Eh, tunggu. Bukankah kamu___” Bela terdiam sejenak, mencoba mengingat sesuatu saat melihat pria di depannya, “Ah, aku ingat. Bukankah Kamu si pecundang yang tinggal bersama Jemima?” lanjutnya bertanya setelah memori itu kembali terbayang jelas dalam pikirannya.Semua mata kini tertuju pada Dante, termasuk Victor dan Miller yang baru saja mengetahui bahwa Dante pernah tinggal bersama Jemima. Kini, alasan di balik niat Dante yang ingin membantu Jemima mulai terkuak.“Apakah Mama mengenalnya?” tanya Shania, tiba-tiba penasaran.Bela mendekati Dante dengan penuh keyakinan, “Ya. Dia adalah pecundang yang tinggal bersama Jemima,” ujarnya setelah yakin sepenuhnya.“Apa tujuan Anda datang ke sini?”“Sudah dijelaskan oleh Victor tadi,” jawab Dante.“Oh ya, apa hubungan Anda dengan Tuan Victor sehingga Anda begitu arogan dan tidak menghormati dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 84

    Melihat orangtuanya terdiam, Shania buru-buru menghampiri ibunya untuk membujuk. “Baiklah, Ma, terimalah saja. Kalau harus putus hubungan, biarlah putus saja. Bukankah yang kita inginkan hanya uang?” tambah Shania, sengaja memprovokasi sambil merasa iri karena ada pria yang berani menawar harga yang tinggi untuk saudara tirinya. Mendengar perkataan kasar dari Mark Sullivan, Bela dan Shania terkejut, terutama Bela yang tidak terima dengan perlakuan suaminya yang merendahkan putrinya terus-menerus. “Tolong, Mark, jangan bicara seperti itu!” seru Bela, berusaha menegur suaminya. “Ada apa dengan Papa? Kemarin semuanya baik-baik saja,” timpal Shania sambil terisak-isak, memeluk ibunya dalam kebingungan. “Bela, Shania, kita harus tetap menjaga tata krama,” tegur tuan Sullivan, menegaskan agar mereka tenang. Dante sengaja tidak campur tangan untuk melerai perdebatan keluarga tersebut, dia ingin melihat keluarga itu merosot sendiri tanpa diatur. Dia hanya fokus memperhatikan Jemima deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 85

    Cium, cium, cium. Victor dan Heller tampak heboh sendiri, mereka sangat antusias.Julian mengangkat veil, lalu mencium lembut bibir Jemima, membuatnya terkejut dan gugup.“Saya akan menjagamu Jemima. Kini kamu sudah resmi menjadi istriku,” ucap Dante.‘resmi menjadi istri? Apakah aku mendengarnya dengan benar?’ batin Jemima, sedikit terkejut dengan pernyataan itu.Selesai acara, mereka berempat pergi dari gereja tanpa peduli keadaan keluarga Sullivan yang masih bingung, apalagi saat Shania bilang kalau yang menjadi suami Jemima mungkin saja Dante Vascos yang sering menjadi perbincangan di antara mereka. Mark Sullivan merasa menyesal karena sudah kehilangan harta karun seperti Dante Vascos, sedangkan Bela tampak kecewa karena jika benar pria yang suka dihinanya adalah Dante Vascos, maka dia tak memiliki kesempatan untuk menjilat pria itu.Jemima, Dante, Victor dan Miller tiba di depan Hotel Vascos setelah melewati beberapa jam perjalanan dari kota tadi. Selama perjalanan, Jemima tak ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 86

    Karena lawan bicaranya hanya diam tak bersuara, bahkan tak cerewet seperti biasanya, Julian beranjak dari duduknya sambil membuka satu persatu pakaiannya.“Ayo sebaiknya kita mandi dulu, hal lainnya bisa kita bicarakan sambil menjalani pernikahan,” ajak Julian.“Apa? Mandi? Berdua?” tanya Jemima, gagap.Julian mengangguk, “kita suami istri. Apa kamu lupa?”“Iya, tapi… aku belum siap,” jawab Jemima menjawab dengan malu dan hati-hati.“Ya sudah, aku tidak akan memaksa.”Julian pergi dengan wajah datar, sedangkan Jemima masih bingung apa yang harus dilakukannya, menjadi seorang istri secara tiba-tiba membuatnya tak memiliki pengalaman. Selain itu, dia juga masih mempertanyakan status hubungan yang dianggapnya masih main-main itu.Jemima duduk termenung sejenak, merenungkan segala yang terjadi dalam waktu singkat. Dia merasa campur aduk antara kegugupan dan kebingungan. Bagaimana dia bisa begitu cepat berada dalam situasi yang begitu intim dan penuh tekanan? Dia merasa seperti sedang bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 87

    Julian tersenyum tipis, menangkap kebingungan di wajah Egan, Steve, Victor, dan Miller. Dia merasa senang bisa menjaga rahasia identitasnya, namun juga merasa sedikit gelisah melihat reaksi mereka yang semakin curiga.“Nyonya Vascos sedang sibuk di ruangannya. Dia memiliki proyek besar yang sedang dikerjakannya,” jawab Julian dengan tenang, mencoba untuk menutupi kegelisahan dalam hatinya.Steve mengerutkan kening, mencoba untuk memahami situasi yang semakin rumit ini. “Proyek besar? Tapi sejak kapan istri Anda memiliki proyek kerja di sini?”Julian tersenyum misterius, “Oh, kalian akan terkejut dengan kehebatan istri saya. Dia adalah seorang wanita yang penuh dengan kejutan.”“Iya, saya setuju. Tapi, saya harap Anda segera membawanya ke ruangan ini, dan jangan membiarkannya mengerjakan proyek besar itu sendirian,” celetuk Steve.“Aku tahu proyek yang dimaksud, jadi menurutku nyonya Vascos hanya bisa mengerjakannya dibawah,” timpal Miller.Egan berusaha mencegah agar pekerjaan Jemima

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14

Bab terbaru

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 118

    Untung saja ada William yang tiba-tiba saja mau bersekutu dengannya, dia yakin kalau Dante dan Jemima akan segera berpisah. Lalu, apakah rencana keduanya akan berhasil? Beberapa minggu berlalu, pasangan Julian dan Jemima tampak semakin romantis. Keduanya sedang dimabuk cinta, dan Julian berpikir jika saatnya dia akan berencana jujur tentang identitasnya pada Jemima. Malam itu Julian berencana makan malam bersama di restoran hotel tempat mereka tinggal selama ini, dia akan membuat Jemima tak bisa melupakan makan malam romantis tersebut. Julian juga berharap kali ini istrinya itu mau mendengarkan penjelasannya tanpa berpikir salah paham, apalagi masih menertawakannya. Siang harinya sebelum rencana makan malam bersama, dia pergi ke butik bersama Victor. Sahabatnya itu sengaja dipaksa agar mau pergi dengannya, meskipun dia tahu sedang rapat penting. “Dante, mereka datang jauh dari luar negeri. Rasanya…”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 117

    William mengangguk tegas, “Tentu saja, apa kau mau membantuku?” tantang William. Sepertinya kesempatan ini tak mau dia abaikan begitu saja, balas dendam pada Dante adalah tujuan hidupnya saat ini. Tapi, apakah Sarah mau membantunya?William masih menunggu jawaban dari wanita yang kini duduk di depannya itu, dan baru saja berkenalan secara akrab di hari itu juga.“Tunggu, sebelum aku menjawabnya… lalu status mereka berdua apa sekarang?” tanya Sarah, penasaran.“Suami istri, tapi sepertinya pernikahan mereka hanya pura-pura dan bisa jadi hanya pernikahan kontrak.”“Apa?! Pernikahan kontrak?” tanya Sarah, hampir saja kedua matanya keluar dari rongganya.William mencoba menahan tawa saat melihat ekspresi kaget yang diperlihatkan Sarah padanya, dia menjaga imej agar tetap terlihat tenang, berwibawa dan dewasa.“Kamu yakin mau merebutnya kembali?” tanya Sarah, dan William menjawab dengan anggukan.

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 116

    Pria itu menyelesaikan dulu transaksinya, sementara Sarah yang tak terima menahan malu segera pergi dari butik itu sampai-sampai pria yang menolongnya harus mengejarnya.“Sarah Anthony?!”“Tunggu!”Sarah menghentikan langkah kakinya, pria yang membayar belanjaannya tadi ternyata mengenal hingga tahu namanya.“I-i-ini barangmu,” kata pria itu dengan nafas sedikit ngos-ngosan.Sarah tampak tak bergeming, dia masih menatap bingung ke arah pria itu.“Ah, ya. Kenalin namaku William Maxim,” sambungnya sambil mengulurkan tangan dengan terlebih dahulu menyimpan barang-barang milik Sarah.Sarah, yang awalnya bingung dan tak mengenali William, terkejut ketika mengetahui identitas pria itu. William, putra keluarga Maxim, adalah sosok yang berpengaruh dan memiliki koneksi luas. Sarah, yang haus balas dendam, melihat peluang dalam pertemuan ini.“Ah, putra keluarga Maxim? Senang bertem

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 115

    Mobil yang Egan kendarai akhirnya tiba di sebuah klinik praktek dokter pribadi.“Bukannya kita mau ke rumah sakit?” tanya Julian.Egan terbatuk-batuk, dia ingin bicara tapi tidak berani.“Kenapa? Kau sakit juga?” tanya Julian lagi.Egan memandang ke arah Julian, tatapannya seakan menghakimi.“Apa?” tanya Julian malah menantang.“Aduh__” dia mengaduh karena pinggangnya disikut Jemima.“Sakit tau!”Jemima membalas dengan kedua mata yang melebar, nyalinya mendadak ciut sampai-sampai Egan harus menahan tawa karena melihat ekspresi Julian yang lucu. Dia seperti kebanyakan pria lainnya jika sudah ada pawangnya, tak terlintas jika dia adalah seorang Dante Vascos yang terkenal seperti Singa.“Tuan Julian, ayo turun,” ajak Egan dengan gigi gemerutuk menahan kesal. Kesal karena Julian lupa dirinya siapa.“Ayo nona Jemima, kita periksa di dokter Cross.” Jemima mengangguk, lalu turun dan menuruti apa kata Egan. Lagipula dia merasa tidak enak kalau harus merepotkan dan mengambil banyak waktu Egan

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 114

    “Aw, kenapa?!” seru Julian karena tiba-tiba saja pinggangnya terasa sakit karena dicubit.“Jangan tidak sopan begitu,” jawab Jemima. "Tuan Victor, nona Sarah. Panggil mereka dengan sopan," sambung Jemima.“Owh,” balas Julian sambil mengangguk-angguk.“Eh tunggu,” sambungnya sambil menatap aneh ke arah Jemima.Jemima membalas dengan isyarat kedua mata.“Ya, maksudku wanita itu sudah mempermalukanmu. Untuk apa kita bersikap sopan, apa kau sudah tidak punya harga diri?” tanya Julian, membuat kedua mata Jemima melebar.Jemima menghela napas. “Julian, ini bukan tentang harga diri. Ini tentang sopan santun. Kita tidak bisa bersikap kasar kepada orang lain, bahkan jika mereka bersikap buruk kepada kita.”“Tapi dia sudah bersikap kasar!” protes Julian. “Dia bahkan mengejekmu!”“Aku tahu,” jawab Jemima dengan tenang.“Dia juga menjambak dan membenturkan kepalamu,” tambah Julian lagi.“Ya, aku tahu. Tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan kasar. Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih b

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 113

    Jemima terus berusaha melepaskan diri, tapi cengkeraman Sarah kuat. Dia merasakan darah mengalir di pelipisnya. "Kau ingin melihatku menghancurkan gadis ini?!" Sarah menatap orang-orang di sekitarnya dengan mata menyala. "Sarah, hentikan!" Beberapa orang mulai kembali berteriak, "Kau harus berhenti!" "Tidak, aku tidak akan berhenti sampai dia meminta maaf!" Jemima terus berjuang. "Lepaskan!" Jemima memohon, "Lepaskan rambutku!" "Kau harus diajari!" Sarah berteriak, matanya menatap tajam ke arah Jemima. Tiba-tiba, seorang pria berbadan tegap dengan muncul dan menarik Sarah dari Jemima. Sarah berusaha melawan, namun pria itu terlalu kuat. "Kau tidak boleh melakukan ini," kata pria itu, suaranya tegas. "Pergi, dan urusan kita belum selesa. Ingat itu!”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 112

    Jemima semakin bingung. "Saya tidak pernah merusak gaun Anda! Saya bahkan tidak tahu apa yang Anda bicarakan!" “Kejadian semalam adalah murni kecelakaan,” ungkap Jemima. Berusaha membela diri. Sarah mencibir, "Jangan berpura-pura! Aku tahu kau yang melakukannya! Dan aku tidak akan berhenti sebelum kau mengganti gaunku!" Jemima terdiam, jantungnya berdebar kencang. Dia bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Kejadian semalam seharusnya sudah selesai, hanya antara Sarah, keluarga tunangannya, dan Victor. Tapi Sarah bersikeras bahwa Jemima bersalah. Apa yang harus dilakukan Jemima? Saat Jemima larut dalam lamunan, Sarah tiba-tiba merebut tas miliknya dan menghamburkan isinya ke lantai. Jemima berteriak marah, kesabarannya sudah habis. "Apa anda gila?!" teriaknya. "Kembalikan tasku!" Sarah tertawa sinis sambil merebut kembali tas itu. Suasana semakin ramai, orang-orang mengerumuni mereka, dan seseor

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 111

    Setiap sudut ruangan kamar hotel itu menjadi saksi bisu betapa menggeloranya hasrat sepasang suami istri itu. Bahkan ketika mereka berdua keluar dari kamar mandi, keduanya masih bertingkah manis dengan saling mengeringkan tubuh, mengeringkan rambut, hingga memakaikan pakaian untuk mereka kenakan hari itu. Kedua sejoli itu berdiri berhadap-hadapan. “Sayang, aku akan ke atas untuk menemui Victor,” kata Julian sambil merapikan poni Jemima. Wajah Jemima tampak cemas. Julian bisa menebak isi kepalanya, wanita itu pasti mencemaskan kejadian semalam. Julian meraih tubuh Jemima, lalu memeluknya penuh kasih sambil mengelus-elus rambutnya. "Kau yakin tidak apa-apa, Julian? Aku khawatir Victor akan..." Jemima terdiam, kalimatnya terhenti sebelum selesai. "Khawatir apa, sayang?" tanya Julian, matanya menatap dalam ke mata Jemima. Jemima menggeleng, "Tidak, tidak apa-apa. Cepatlah, aku akan menunggumu di sini." Julian tersenyum, mencium kening Jemima, lalu beranjak pergi. Jemima menatap pu

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 110

    Jemima terdiam, matanya masih berkaca-kaca. Lagipula apa kata Julian memanglah benar, dalam kesusahan mereka, sempat-sempatnya dia memikirkan seorang anak?Jemima mengusap air matanya, "Aku bahagia, Julian."Keduanya terdiam sejenak, menikmati kehangatan tubuh dan jiwa mereka yang saling bersatu. Malam itu, di tengah keheningan kamar yang kedap suara, cinta mereka bersemi dengan indah, tetapi di balik keindahan itu, tersembunyi sebuah rahasia yang mungkin akan mengubah hidup mereka selamanya. ***Keesokan harinya Julian mendapati Jemima sudah tidak ada di sampingnya, dia melihat sekeliling kamar itu, sayup-sayup terdengar percikan air di kamar mandi. Aroma sabun dan tubuh Jemima tercium samar, mengundang hasratnya.Julian segera bangun, dan berjalan menuju kamar mandi. Saat pintu dibuka, terlihat Jemima sedang mandi di dalam sana, dari luar kaca terlihat samar-samar tubuh polos yang sedang berdiri sambil bermain dengan shower air di atasnya. Rambutnya yang basah menempel di pipi

DMCA.com Protection Status