"Rina? Apa lagi jadwal aku setelah ini?" tanya Aries, yang baru saja keluar dari ruangan meeting.Sambil mengikuti Aries dari belakang, Rina mulai membacakan jadwal Aries untuk hari ini. "Yang terakhir, Bapak punya janji makan malam dengan Tuan Nakamura dari Sakura Group."Aries masuk ke dalam ruangannya, sambil memeriksa handphonenya. "Gimana dengan reservasi yang aku bilang tadi?"Dengan sigap, Rina membacakan jadwal reservasi restoran yang Aries perintahkan padanya. "Jam lima sore, di White Chamber, untuk dua orang."Aries duduk di kursi kerjanya, kemudian melambaikan tangan. "Kamu boleh keluar sekarang."Rina mengangguk, kemudian pergi meninggalkan Aries.Setelah kepergian Rina, Aries mengecek berbagai pesan yang masuk pada ponselnya. Saat Aries membaca pesan dari Ariana, Aries langsung berdiri dan menghubungi Ariana. Karena kesibukan Aries, Aries tidak pernah menyangka kalau Ariana akan pergi ke rumah sakit. Yuli yang Aries tugaskan untuk menjadi asisten pribadi Ariana, juga tel
"Shelly? Benaran yang dibilang Aries? Kamu kok nggak pernah cerita ke aku?"Shelly diam seribu bahasa. Ia tidak tahu harus berkata apa. Di hadapan Aries, Shelly tidak ingin berbicara sedikit pun mengenai masa lalunya, karena Aries adalah orang yang menghancurkan kenangan indah tersebut. Shelly takut jika ia akan menjadi emosional, sedangkan Ariana ada bersama mereka.Selama ini Shelly juga sudah menjaga jarak dengan keluarga Angkasa, namun entah mengapa, takdir kembali mempertemukan mereka semua dengan hubungan yang rumit.Sebagai teman baik Ariana, Shelly benar-benar bingung harus berkata apa."Kalau kamu mau jenguk Leo, aku bisa antar kamu ke kamarnya," tawar Aries.Shelly memaksakan seulas senyuman. Yang harus ia konfirmasi terlebih dahulu ialah kenapa ia bisa ada di sini. "Makasih, tapi aku di sini bukan buat jenguk Leo." Shelly kemudian menatap Ariana. "Mama aku sakit, jadi aku bawa ke sini tadi pagi.""Iya?! Tante Susi sakit?!" tanya Ariana, terkejut.Shelly mengangguk. "Iya, ma
"Bukannya sudah aku bilang, kalau aku yang harus jadi pahlawannya?"Yuli menundukkan kepala, lalu meminta maaf pada Aries. "Maaf, Pak. Saya nggak tau kalau adik Pak Aries bakal senekat itu, ngejar para penculik Mbak Ariana sendirian.""Aku nggak butuh alasan kamu. Intinya kamu sudah gagal kali ini."Yuli tak berani mengangkat kepalanya dan menatap wajah Aries. Menurut Yuli, segalanya sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana mereka. Namun ia tak tahu kalau Aries masih tidak puas dengan hasil yang telah mereka capai."Apa ini yang aku dapat, setelah aku bayar mahal ke kamu?" tanya Aries, dengan suara rendah."Maaf, Pak! Saya bakal berusaha lebih keras lagi!" ucap Yuli dengan sungguh-sungguh.Aries juga tak menatap Yuli. Pandangannya lurus ke depan, entah apa yang dilihatnya. "Aku nggak butuh janji. Aku butuh bukti yang nyata."Yuli paham dengan apa yang dimaksud oleh Aries. "Baik, Pak. Saya bakal susun rencana yang lebih baik lagi untuk Pak Aries."Walau Aries tak puas dengan j
Di dalam mobil Alphard, Yuli dengan cepat memotret Ariana yang sedang tak sadarkan diri. Sebelum mengambil gambar, Yuli sengaja membuat tubuh bagian atas milik Ariana terbuka, sehingga foto yang didapatkan Yuli ialah foto-foto syur Ariana dengan posisi duduk.Sebagai seorang wanita, Yuli begitu mengagumi tubuh Ariana yang dirawat dengan baik. Bentuknya pun sangat ideal, sehingga Yuli yakin jika foto ini beredar, semua orang akan memburu foto milik Ariana, terlebih lagi para lelaki hidung belang."Maaf, tapi aku nggak punya pilihan lain," gumam Yuli, sambil menatap Ariana dengan sorot mata kasihan.Walau ada sedikit rasa bersalah, Yuli tetap harus melakukan semua ini karena ia sudah dibayar oleh Aries. Selain itu, Aries juga memegang kendali atas hidup Yuli dan keluarga Yuli. Mau tak mau, Yuli harus melakukan semua pekerjaan kotor ini, demi dirinya sendiri dan keluarganya.Setelah mengambil gambar tubuh Ariana, Yuli kembali memperbaiki pakaian Ariana, dan bergegas menuju rumah sakit.
Shelly termangu, karena permintaan Aries yang tak bisa ia prediksi.Aries adalah orang yang menghancurkan hubungan ia dan Leo, dulu. Lalu kini, Aries kembali meminta dirinya untuk mendekati Leo? Sungguh perilaku yang sangat bertentangan dari Aries."Gimana? Gampang, bukan?"Shelly menghela napasnya dalam-dalam. Ia sudah emosi sejak pertama kali melihat wajah Aries di depan pintu rumahnya. Dan kini, kadar emosi Shelly menjadi lebih tinggi lagi karena permintaan Aries."Kamu benar-benar gila, ya?" desis Shelly. "Kamu lupa, kalau dulu kamu yang udah ngehancurin hubungan aku sama adik kamu?" Shelly menggelengkan kepalanya perlahan. "Sekarang kamu malah datang ke sini, dan suruh aku dekatin Leo? Kamu pikir aku ini apa?"Aries menatap Shelly. Aries tahu kalau permintaannya tak akan dikabulkan dengan mudah. Karena itu Aries menyiapkan semua hal yang dapat ia gunakan untuk mengancam Shelly. Salah satunya ialah foto Ariana. "Aku nggak minta pendapat kamu," ujar Aries. "Aku juga nggak peduli d
Dalam hening ruangannya, Aries menyesap wine dari gelas kaca, sambil memperhatikan foto Shelly. Karena Shelly sudah menepati janjinya, maka Aries juga akan menepati janjinya pada Shelly. Foto-foto milik Ariana tidak akan Aries sebar luaskan, tapi beda ceritanya dengan foto milik Shelly."Anggap aja ini hadiah dari aku," gumam Aries.***"Tante kayaknya pernah liat kamu, tapi di mana, ya?" Shelly tersenyum. Ia malu mengakui bahwa dirinya adalah artis yang cukup terkenal. Karena itu Shelly memberikan jawaban yang jenaka kepada ibunya Leo. "Muka aku emang pasaran, Tante. Mungkin aja Tante salah liat."Melani menggeleng. "Nggak. Tante yakin, soalnya ingatan tante itu kuat."Shelly kembali tersenyum. "Mungkin karena aku sering tampil di TV, jadi tante nggak sengaja liat aku."Ketika Shelly berkata kalau ia sering tampil di televisi, ingatan Melani langsung terbang pada sebuah acara gosip yang selalu tayang pada pagi hari. "Aku ingat! Kamu presenter Kupas-Kasus, kan?!"Shelly mengangguk.
"Ma?! Aku berangkat dulu!" seru Ariana, pamit pada ibunya."Hati-hati!" balas Rebecca, dari arah dapur.Saat Ariana melangkah keluar dari rumahnya, Yuli yang sudah menunggu di samping mobil, langsung membukakan pintu untuk Ariana. "Pagi, Mbak," sapa Yuli."Pagi Yuli." Ariana tersenyum, kemudian masuk ke dalam mobil."Kita langsung ke Seven Star Agensi, Mbak?" tanya Yuli, setelah ia duduk di belakang kemudi."Iya. Kita langsung ke Seven Star aja." Yuli mengangguk, kemudian mengemudi ke Seven Star Agensi.Dalam perjalanan, Ariana membaca berita melalui ponselnya. Ketika Ariana membaca berita tentang Shelly, bukannya merasa kesal, Ariana malah merasa senang."Kalau emang benaran Shelly jadian sama Leo, aku sama dia bisa couple date dong," gumam Ariana, sambil tersenyum. Ariana mulai membayangkan, bagaimana serunya kehidupan cinta mereka, jika ia dan Shelly berhasil mengencani Aries dan Leo. Bukan hanya menjadi sahabat baik, tapi ia dan Shelly juga akan menjadi keluarga. Hal tersebut
"Masuk Shelly!" "Iya Tante," jawab Shelly, sambil tersenyum.Sebelum masuk ke dalam bangunan megah berlantai 3, Shelly sudah dibuat takjub oleh rumah orang tuanya Leo. Dari pagar, Shelly memperhatikan taman yang berada di sisi jalan masuk. Ada lapangan golf kecil, lalu danau kecil. Shelly tidak bisa membayangkan, berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk rumah seperti ini.Setelah mobil berhenti di depan bangunan bergaya Eropa klasik, Shelly kembali dibuat kagum oleh bangunan yang mirip seperti istana."Duduk, Shelly. Anggap aja rumah sendiri."Shelly mengangguk. Kini setelah sampai di dalam rumah, Shelly tak bisa berhenti merasa kagum. Mulai dari desain interior, sofa, lukisan, dan masih banyak lagi benda-benda antik yang menjadi penghias ruangan di dalam rumah tersebut.'Jadi gini rumah orang kaya? Mereka emang nggak sekedar kaya, tapi udah the real old money kalau gini,' batin Shelly, merasa kagum."Kamu mau minum apa?" tanya Melani, yang mengambil tempat di depan Shelly."Ap